Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Nama NPM Group Fakultas/Departemen No. Percobaan Nama Percobaan Tanggal Percobaan Kawan Kerja Asisten

: Ardelia Ramadani : 0906489385 : A2 : Fakultas Teknik, Departemen Teknik Kimia : MR03 : Tekanan Hidrostatik : Jumat, 19 Februari 2010 : Ayu Saputri :

Laboratorium Fisika Dasar UPP IPD Universitas Indonesia

PERCOBAAN MR03 TEKANAN HIDROSTATIK

Tujuan
Mengukur massa jenis suatu cairan

Teori
Tekanan Hidrostatis Zat cair melakukan tekanan yang disebut tekanan hidrostatis . Gaya gravitasi menyebabkan zat cair dalam suatu wadah selalu tertarik ke bawah. makin tinggi zat cair dalam wadah, makin berat zat cair itu, sehingga semakin besar juga tekanan zat cair pada dasar wadahnya. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh beratnya sendiri disebut tekanan hidrostatis. Misalkan, kita anggap zat cair terdiri dari beberapa lapis. Lapisan bawah ditekan oleh lapisan-lapisan yang ada di atasnya, sehingga menderita tekanan yang lebih besar. Lapisan paling atas hanya ditekan oleh udara, sehingga tekanan pada permukaan zat cair sama dengan tekanan atmosfer.
l

h Gambar 1.1 Bayangkan luas persegi panjang (luas yang diarsir), p x l, yang terletak pada kedalaman h di bawah permukaan zat cair (massa jenis = ), seperti tampak pada gambar 1.1. p adalah m=xV =xpxlxh Berat zat cair di dalam balok, F=mxg F=xpxlxhxg Volum zat cair di dalam balok = p x l x h, sehingga massa zat cair di dalam balok

Tekanan zat cair di sembarang titik pada luas bidang yang diarsir adalah Ph = F/A = x p x l x h x g/ p x l = x g x h Jadi, tekanan hidrostatis zat cair (Ph) dengan massa jenis pada kedalaman h dirumuskan dengan Ph = gh Fluida (zat cair atau gas) selalu mengerjakan tekanan ke segala arah. Karena itu, besaran tekanan tidak memiliki arah tertentu sehingga tekanan termasuk besaran skalar. Berbeda dengan itu, gaya selalu memiliki arah tertentu sehingga gaya termasuk besaran vektor. Tekanan Gauge Tekanan Gauge adalah selisih antara tekanan yang tidak diketahui dengan tekanan atmosfer (tekanan udara luar). Nilai tekanan yang diukur oleh alat pengukur tekanan adalah tekanan gauge. Adapun tekanan sesungguhnya disebut dengan tekanan mutlak. tekanan mutlak = tekanan gauge + tekanan atmosfer P = pgauge + patm Tekanan Mutlak pada Suatu Kedalaman Zat Cair Telah disebutkan sebelumnya bahwa pada lapisan atas zat cair bekerja tekanan atmosfer. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi. Pada setiap bagian atmosfer bekerja gaya tarik gravitasi. Makin ke bawah, makin berat lapisan udara yang ada di atasnya. Oleh karena itu, makin rendah suatu tempat, makin tinggi tekanan atmosfernya. Di permukaan laut, tekanan atmosfer bernilai kira-kira 1 atm atau 1,01 x 105 Pa. Gambar 1.2 Perhatikan gambar 1.2. Tekanan pada permukaan zat cair adalah Po. Tekanan hidrostatis zat cair pada kedalaman h adalah gh. Berapakah tekanan mutlak pada kedalaman h?

Tekanan hidrostatis zat cair gh dapat kita miripkan dengan tekanan gauge pada pembahasan sebelumnya. Dengan demikian, tekanan mutlak pada kedalaman h dirumuskan

oleh P = PO + gh dimana adalah masa jenis cairan, g (9,8 m/s2) adalah nilai percepatan gravitasi, dan h adalah tinggi cairan.

Alat

Piranti sensor tekanan Silinder pejal ( d = 12.1 mm ) Termometer Bejana (d = 16 mm) Piranti penggerak silinder Camcorder Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

Cara Kerja
Eksperimen R-Lab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol R-Lab pada Link-Rlab http://sitrampil1.ui.ac.id/mr03
1. 2. 3. 4. 5. 6.

Mengaktifkan Web cam ! (klik icon video Memperhatikan tampilan video dari Menurunkan Bandul sejauh 1 cm. Mengaktifkan motor dengan mengklik Mengukur Tekanan air dengan mengklik Mengulangi langkah 1 hingga 3 dengan

pada halaman web r-Lab) ! peralatan yang digunakan!

radio button di sebelahnya. icon ukur! menurunkan bandul sejauh 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 dan 9 cm. Gambar 1.3

Tugas & Evaluasi

1. 2.

Pada penurunan bandul yang ke berapa hingga ke berapa yang mengakibatkan Ketika bandul diturunkan dan telah tercelup cairan, hitunglah perubahan

bandul tercelup di cairan ? kenaikan air dari satu langkah penurunan bandul ke langkah penurunkan bandul berikutnya.
3. 4. 5.

Buatlah grafik yang menunjukan hubungan penurunan bandul dengan tekanan Hitunglah nilai kerapatan zat cair () yang digunakan, dengan menggunakan P0 adalah tekanan yang terukur pada saat bandul tidak tercelup. Buatlah analisis dari hasil percobaan ini.

yang terukur di dasar tabung ! persamaan (2). 6.

Jawaban Tugas
1. Pada penurunan bandul sebesar 1 cm hingga 9 cm atau penurunan bandul yang pertama

hingga yang kesembilan (masing-masing sebanyak tiga kali), bandul tercelup di cairan. Untuk pertanyaan no. 2-6, akan dijelaskan pada subbab pengolahan data.

Data

Penurunan(cm) 1.0 1.0 1.0 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 6.0 6.0 6.0 7.0 7.0 7.0 8.0 8.0 8.0 9.0 9.0 9.0

Tekanan(KPa) 10634.6 10652.6 10586.0 10626.1 10578.6 10663.1 10611.3 10565.9 10642.0 10631.4 10722.3 10748.8 10804.8 10890.4 10830.2 10982.4 10736.1 10997.2 11092.3 11110.3 11102.9 11224.5 11119.8 11247.8 11317.5 11335.5 11307.0

Grafik

Pengolahan Data

Penurunan(cm) 1.0 1.0 1.0 2.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 6.0 6.0 6.0 7.0 7.0 7.0 8.0 8.0 8.0 9.0 9.0 9.0

Tekanan(KPa) 10634.6 10652.6 10586.0 10626.1 10578.6 10663.1 10611.3 10565.9 10642.0 10631.4 10722.3 10748.8 10804.8 10890.4 10830.2 10982.4 10736.1 10997.2 11092.3 11110.3 11102.9 11224.5 11119.8 11247.8 11317.5 11335.5 11307.0

Tekanan Rata-Rata (Kpa) 10624.4

h (m) h1 = 0.13 + 0.01 = 0.14

Perubahan h (m) 0.010

(kg/m3)

7.7x 106 7.7x 106 7.7x 106 7.7x 106 7.7x 106 7.7x 106 7.7x 106 7.7x 106 7.7x 106

10622.6

0.99991 h1

0.0099

10606.4

0.99829 h1

0.0098

10700.8

1.0073 h1

0.011

10841.8

1.0207 h1

0.012

10905.2

1.0267 h1

0.14

11101.8

1.0454 h1

0.016

11197.4

1.0545 h1

0.018

11320

1.0661 h1

0.019

P rata-rata = ( P ) / 3 Berdasarkan data pada R-Lab, penurunan bandul maksimum yang mungkin dilakukan pada percobaan ini adalah 13 cm. Berdasarkan data tersebut, h (kedalaman air) maksimum adalah 13 cm. Akan tetapi, percobaan hanya dilakukan hingga penurunan bandul sedalam 9 cm. Panjang penurunan bandul sebanding dengan kenaikan permukaan zat cair. Nilai g yang digunakan adalah 9.8 m/s2 dan Po bernilai 1.01 x 105 Pa. (h = 13 cm = 0.13 m) (h1 = 0.01 m) hn = (Pn-Po) / g, h = 0.13 m, h1 = (P1-Po) / g, h1 = 0.13 m + h1, karena g pada semua perhitungan bernilai sama/ tetap (tidak berubah) dan nilai belum diketahui, maka kita gunakan variabel h1 sebagai parameter pembanding, yang nilainya bisa ditentukan secara

bebas dan sebagai penentu nilai-nilai h2, h3, dan selanjutnya. Variabel h1 akan menentukan nilai h1. Dengan mengetahui nilai h1, maka kita dapat menentukan nilai h2, h3, ... dengan cara perbandingan sebagai berikut h1/h2 = [(P1-Po) /g ] [(P2-Po) /g ] Dan setelah kita mengetahui nilai h2, h3, ..., kita pun dapat menentukan besar h2, h3, ... dengan cara hn = 0.13 m + hn hn = hn - 0.13 m Massa Jenis zat cair dapat dicari dengan rumus = (P - PO) / ghn = 7.7x 106 kg/m3 dengan hn = h + hn dan seterusnya.

Grafik

Analisa
Analisa Percobaan

Percobaan ini dilakukan dengan metode Remote Laboratory. Tekanan Hidrostatik terukur secara otomatis oleh komputer, dengan cara menurunkan bandul sejauh 1 s.d. 9 cm (automatic) ke dalam suatu bejana berisi zat cair, maka dengan sendirinya akan terukur tekanan hidrostatik zat cair tersebut. Dari sistem ini akan didapatkan data beserta grafik hasil percobaan secara otomatis, seperti yang dapat kita lihat di subbab sebelumnya, yang sangat berguna untuk proses pengolahan data, guna mencari besar perubahan kenaikan zat cair dan massa jenis zat cair tersebut. Analisa Perhitungan dan Hasil Dari data hasil percobaan yang telah didapat, untuk mempermudah perhitungan, kita hitung nilai rata-rata tekanan pada setiap penurunan bandul, dengan rumus : rata-rata = ( P ) / 3, dibagi 3 karena disetiap penurunan bandul dilakukan perhitungan tekanan sebanyak tiga kali. Setelah mengetahui nilai tekanan rata-rata pada setiap penurunan bandul, selanjutnya kita akan mengukur perubahan ketinggian air, pada setiap penurunan bandul. Satu hal yang perlu diingat adalah, ketika bandul diturunkan ke dalam zat cair, terjadi perubahan tekanan yang terukur di dasar tabung. Hal ini berarti ketika nilai P tidak lagi sama dengan PO, maka bandul telah tercelup ke dalam zat cair dan terjadi perubahan ketinggian zat cair yang menyebabkan tekanan yang terukur di dasar tabung berubah, dan perubahan ini sebanding dengan ketinggian permukaan zat cair yang dipengaruhi oleh seberapa jauh bandul diturunkan ke dalam zat cair. Seperti yang dijelaskan pada subbab pengolahan data bahwa berdasarkan data pada RLab, penurunan bandul maksimum yang mungkin dilakukan pada percobaan ini adalah 13 cm. Berdasarkan data tersebut, h (kedalaman air) maksimum adalah 13 cm. Akan tetapi, percobaan hanya dilakukan hingga penurunan bandul sedalam 9 cm. Panjang penurunan bandul sebanding dengan kenaikan permukaan zat cair. Nilai g yang digunakan adalah 9.8 m/s 2 dan Po bernilai 1.01 x 105 Pa. (h = 13 cm = 0.13 m) hn = (Pn-Po) / g, h = 0.13 m, h1 = (P1-Po) / g, h1 = 0.13 m + h1, karena g pada semua perhitungan bernilai sama/ tetap (g selalu sama karena zat cairnya sama dan gravitasi bumi nilainya tidak berubah) dan nilai belum diketahui, maka kita gunakan variabel h1 sebagai parameter pembanding, yang nilainya bisa ditentukan secara bebas dan sebagai penentu nilai-nilai h2, h3, dan selanjutnya. Variabel h1 merupakan perubahan ketinggian zat cair pada saat penurunan bandul sebesar 1 cm. Variabel h1 akan menentukan nilai h1. Dengan mengetahui nilai h1, maka kita dapat menentukan nilai h2, h3, ... dengan cara perbandingan sebagai berikut P

h1/h2 =

[(P1-Po) /g ] [(P2-Po) /g ]

dan seterusnya.

Dan setelah kita mengetahui nilai h2, h3, ..., kita pun dapat menentukan besar h2, h3, ... dengan cara hn = 0.13 m + hn hn = hn - 0.13 m h1 adalah variabel bebas, dan pada percobaan ini nilai h1 yang digunakan adalah 0.01 m, dengan anggapan bahwa pada penurunan bandul yang pertama kali, yaitu sebesar 1 cm, maka kenaikan permukaan zat cair yang terjadi juga sebesar 1 cm. Namun, untuk penurunan bandul berikutnya, kenaikan zat cair yang dihasilkan tak sebesar penurunan bandulnya. Dengan asumsi ini, maka perubahan ketinggian zat cair untuk kasus-kasus penurunan bandul selanjutnya, dapat dihitung dengan perbandingan terhadap h1, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk Massa Jenis zat cair dapat dicari dengan rumus = (Pn - PO) / ghn = 7.7x 106 kg/m3 Semua perhitungan dari masing-masing penurunan bandul, menunjukkan hasil yang sama untuk massa jenis. Hal tersebut membuktikan pernyataan sebelumnya yang menyatakan bahwa massa jenis zat cair adalah sama/tetap/tidak berubah karena jenis zat cair yang digunakan sama adalah benar. Rumus-rumus perhitungan yang telah dilakukan merupakan penurunan dari rumus umum tekanan hidrostatika yang dijelaskan pada subbab teori. Hanya sekedar mengingatkan bahwa P = PO + gh, dimana P adalah Tekanan Hidrostatik (Pa), Po adalah tekanan permukaan zat cair/tekanan atmosfer (1.01 x 105 Pa), adalah massa jenis zat cair (kg/m3), g adalah gravitasi bumi (9.8 m/s2), dan h adalah ketinggian zat cair (m). Analisa Grafik Dari grafik hasil percobaan yang merupakan perbandingan antara penurunan bandul dengan tekanan yang terukur di dasar zat cair, dapat dilihat bahwa grafik cenderung naik ke dengan hn = h + hn

atas, dan hal itu berarti grafik bergradien positif. Jika grafik bergradien positif, maka besar tekanan yang terukur di dasar zat cair sebanding dengan besar penurunan bandul ke dalam zat cair. Meskipun ada sedikit penurunan tekanan pada penurunan bandul kedua dan ketiga, namun hal itu adalah pengecualian yang mungkin timbul karena berbagai kesalahan dalam eksperimen. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa pada grafik hasil percobaan di atas, besar tekanan yang terukur di dasar zat cair sebanding dengan besar penurunan bandul ke dalam zat cair. Analisa Kesalahan Pada percobaan R-Lab, kesalahan yang mungkin timbul adalah kesalahan sistem, berupa kesalahan data hasil percobaan yang diberikan, gambar video yang tidak jelas menyebabkan praktikan sulit untuk melihat eksperimen secara jelas, sehingga ada beberapa bagian dari eksperimen yang tidak dapat dicerna dengan baik oleh praktikan, seperti besar penurunan bandul ke berapa yang menyebabkan bandul tercelup ke dalam cairan dan berapa besar perubahan ketinggian zat cair pada saat bandul tercelup ke dalam cairan. Beberapa data hasil percobaan, dirasa kurang lengkap dan valid untuk melakukan perhitungan selanjutnya, sehingga praktikan di sini menggunakan berbagai asumsi yang disesuaikan dengan teori untuk memperoleh perhitungan yang diinginkan. Selain kesalahan sistem, keteledoran dalam melakukan perhitungan mungkin juga dilakukan oleh praktikan. Hal itu semata-mata karena keterbatasan yang dimiliki oleh praktikan. Kedua jenis kesalahan ini sebenarnya mungkin dihindari dengan perbaikan dan penyempurnaan pada sistem serta pelatihan perhitungan yang lebih intensif oleh praktikan.

Kesimpulan
-

Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh beratnya sendiri disebut tekanan hidrostatis.

P = Po + gh, dimana P adalah Tekanan Hidrostatik (Pa), Po adalah tekanan permukaan zat cair/tekanan atmosfer (1.01 x 105 Pa), adalah massa jenis zat cair (kg/m3), g adalah gravitasi bumi (9.8 m/s2), dan h adalah ketinggian zat cair (m).

Ketika nilai P tidak lagi sama dengan PO, maka bandul telah tercelup ke dalam zat cair dan terjadi perubahan ketinggian zat cair yang menyebabkan tekanan yang terukur di dasar tabung berubah, dan perubahan ini sebanding dengan ketinggian permukaan zat cair yang dipengaruhi oleh seberapa jauh bandul diturunkan ke dalam zat cair.

Besar tekanan yang terukur di dasar zat cair sebanding dengan besar penurunan bandul ke dalam zat cair. Untuk Massa Jenis zat cair dapat dicari dengan rumus = (Pn - PO) / ghn berubah karena jenis zat cair yang digunakan sama. dengan hn = h + hn massa jenis zat cair adalah sama/tetap/tidak

Referensi
Giancoli, D.C; Physics for Scientists & Engineers, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005. Tipler, P. A; Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid I (Terjemahan), Erlangga, Jakarta, 1998. Young, H. D. dan Roger A. Freedman; Fisika Universitas, Edisi Kesepuluh, Jilid I, Erlangga, Jakarta, 2002

Anda mungkin juga menyukai