Anda di halaman 1dari 3

Pendidikan Anak Usia Dini Yang Membangun Kreativitas

Pendidikan Anak Usia Dini Yang Membangun Kreativitas

A. Pendahuluan

Anak merupakan generasi penerus bangsa yang berlangsung secara terus menerus dan bersifat alami. Dari generasi ke generasi masyarakat suatu bangsa akan mengalami pertumbuhan yang berbeda dimana kualitas masyarakatnya akan ditentukan oleh pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh dan dimilikinya baik secara formal maupun non formal. Masyarakat yang memperoleh pengalaman dan pembelajaran yang berkualitas tentu saja akan menjadikan generasi yang berkualitas pula, begitu juga sebaliknya. Salah satu indikator yang menentukan kualitas suatu generasi masyarakat ditentukan oleh pendidikan yang diperoleh baik itu melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Peletakan dasar untuk pengembangan pikir dan kepribadian anak sangat ditentukan oleh proses pembelajaran yang diberikan oleh orang tua sejak anak-anak masih berusia pra sekolah 0 hingga 6 tahun. Pengalaman yang diterima oleh anak-anak melalui proses pembelajaran lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan kelompok bermain dan Taman Kanak-kanak merupakan hal yang penting dan menentukan bagi anak untuk pengembangan ke depan. Pertumbuhan sikap dan sifat anak akan tergantung pada apa yang dilihat, diperoleh, dan diajarkan oleh orang lain kepada anak karena semua itu menjadikan sumber pengetahuan dan pengalaman yang akan dilakukan oleh anak.

Pengalaman anak yang dibesarkan di lingkungan kota akan berbeda dengan anak yang dibesarkan di desa. Pengalaman inilah yang kemudian secara alami akan berproses dalam diri anak yang kemudian akan diwujudkan dalam perilaku kehidupannya. Menurut dan meniru apa yang diperintahkan dan dilakukan orang lain itulah yang akan dilakukan oleh anak. Setiap anak yang dilahirkan di muka bumi ini memiliki kemampuan dan kecerdasan yang berbeda. Perbedaan kecerdasan inilah yang seringkali tidak disadari oleh masyarakat. Menurut Gardner (1998) ada 8 jenis kecerdasan yaitu: kecerdasan bahasa, kecerdasan matematika, kecerdasan musik, kecerdasan kinestik, kecerdasan visual, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalistik. Dari 8 tingkat kecerdasan tersebut setiap anak paling tidak mempunyai 2 kecerdasan dalam dirinya. Proses pembelajaran bagi anak dengan model anak harus mengerjakan sesuatu yang tidak disukai menjadikan anak malas dan mengerjakan dengan sesukanya karena tidak sesuai dengan keinginannya. Pengalaman tersebut akan menghambat pengembangan kecerdasan anak. Ketika mengerjakan sesuatu sementara anak tidak senang dengan apa yang harus dikerjakan menjadikan anak bekerja hanya sekedar menuruti perintah tanpa melihat hasil pekerjaannya. Oleh sebab itu, dalam proses pembelajaran yang diterapkan bagi anak, atau lebih dikenal dengan nama PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) perlu pengamatan yang teliti terhadap kemampuan yang dimiliki anak. Dengan mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh anak maka proses pembelajaran akan berhasil dan kemampuan anak dapat berkembang dengan baik.

B. Pendidikan Sebagai Hak Anak Pendidikan tidak terbatas pada proses belajar mengajar yang hanya dilaksanakan dalam suatu ruangan tertentu,
http://bappeda.slemankab.go.id - BAPPEDA - BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH - KABUPATEN SLEMAN Powered by Mambo Generated: 25 October, 2011, 07:45

namun di manapun manusia itu belajar di situlah proses pendidikan berlangsung. Dalam pendidikan formal yang dikatakan sekolah meliputi pendidikan dasar dari SD dan SMP sampai dengan pendidikan menengah dan Pendidikan Tinggi. Bagi anak yang masih di bawah usia 6 tahun (usia sekolah adalah di atas 6 tahun) proses belajarnya tidak disebut sebagai sekolah tetapi dikatakan sebagai Taman Kanak-kanak atau Kelompok Bermain. oleh sebab itu proses belajar mengajarnya berbeda dengan sekolah. Dalam Undang-Undang RI No. 23 tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak pasal 1 disebutkan bahwa “anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk yang masih dalam kandungan”. Selanjutnya dalam Bab III pasal 9 dikatakan bahwa “setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya”. Dari 2 pasal tersebut telah menjelaskan bahwa setiap anak baik yang berusia 0 tahun hingga 18 tahun berhak untuk memperoleh pendidikan yang layak termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan bagi anak yang berusia pra sekolah (di bawah 6 tahun). Pelaksanaan PAUD diselenggarakan dengan memberikan fasilitas belajar yang sesuai dengan tingkat berpikir anak. Proses belajar pada PAUD ditekankan pada pengembangan proses berpikir dan proses berkreasi yang sesuai dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh anak.

C. Pembelajaran Kreatif Proses pembelajaran PAUD bukanlah proses belajar mengajar seperti yang diselenggarakan di sekolah, namun lebih ditekankan sebagai tempat bermain, tempat dimana anak mulai mengenal orang lain, tempat untuk berkreasi dibawah asuhan dan bimbingan orang tua. Pengembangan kepribadian dan kecerdasan yang sebenarnya telah dimiliki oleh setiap anak merupakan tujuan utama dalam proses pembelajaran di PAUD. Pengembangan kepribadian dan proses berpikir anak yang menjadi tujuan pembelajaran di PAUD diselenggarakan dengan cara memberikan kebebasan pada anak untuk memilih sendiri jenis mainan yang sesuai dengan kemampuannya. Untuk mengetahui kecerdasan yang dimiliki oleh setiap anak dapat dilakukan dengan cara mengamati pilihan anak ketika mereka disuruh memilih mainan. Dengan diberi kesempatan untuk memilih ini setiap anak akan menentukan pilihannya masing-masing. Ketika anak telah menemukan mainan kesukaannya maka ia akan menekuni permainannya, dan seringkali ketika sedang bermain mengabaikan yang lain. Pada saat anak bermain itulah dapat diamati bahwa anak memiliki kecerdasan tertentu. Dalam pembelajaran di PAUD anak tidak dapat dipaksakan untuk mempelajari sesuatu yang bukan kemampuannya. Jika anak tidak suka menggambar maka ia akan malas dan mungkin akan menangis ketika dipaksakan untuk melakukan perintah gurunya. Anak akan menangis ketika disuruh menyanyi ketika anak itu tidak suka dengan menyanyi. Anak akan malas belajar ketika disuruh menghitung sementara ia tidak senang dengan menghitung, dan banyak contoh lainnya. Oleh sebab itu proses pembelajaran di PAUD harus benar-benar memperhatikan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anak karena hal ini akan menentukan masa depannya. Peletakan dasar kepribadian, pengembangan, dan pembentukan kepribadian anak tergantung pada awalnya ketika anak tersebut memperoleh pengalaman pertamanya dalam proses pembelajaran yang dialaminya. Proses pembelajaran kreatif dengan memberikan rangsangan belajar bagi anak sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya akan sangat menentukan masa depan anak.

D. Peran Pembimbing Proses pembelajaran yang dilaksanakan di tingkat PAUD tidak terbatas dengan menggunakan kurikulum. Justru dengan adanya kurikulum akan membatasi anak untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya karena “dipaksa” harus belajar pada bidang lain yang tidak sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Memaksakan anak harus belajar sesuatu yang tidak sesuai dengan daya kemampuannya adalah tindakan yang mematikan kreativitas anak dan hasilnya anak tidak mempunyai kepercayaan diri. Dalam hal inilah seorang pembimbing mempunyai peran yang penting dalam memberikan pendampingan bagi anak untuk mengambangkan kemampuannya. Seorang pembimbing di PAUD memerlukan wawasan dan pengetahuan yang cukup luas karena berperan sebagai orang tua sekaligus teman bermain bagi anak asuhnya. Proses perkembangan kreativitas dan kemampuan berpikir anak akan berhasil ketika seorang pembimbing dapat mengarahkan dan memberikan motivasi bagi anak untuk mengembangkan diri sesuai dengan kecerdasan yang ada dalam dirinya. Memberikan rangsangan belajar dan selaku motivator bagi anak merupakan tugas yang harus dijalankan bagi seorang pembimbing di PAUD dengan melakukan pendekatan psikologis terhadap anak. Memberikan penghargaan bagi setiap hasil karya yang telah dikerjakan oleh anak akan memberikan dorongan positif bagi anak dari pada hukuman yang membuat anak menjadi takut. Apapun hasil kerja anak merupakan suatu proses yang terus berlangsung ketika anak belajar hingga dapat menghasilkan kepuasan bagi dirinya. Penghargaan dan pujian yang disertai dengan evaluasi untuk memperbaiki setiap hasil kerja anak akan memberikan dorongan yang kuat bagi anak untuk lebih tekun belajar.
http://bappeda.slemankab.go.id - BAPPEDA - BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH - KABUPATEN SLEMAN Powered by Mambo Generated: 25 October, 2011, 07:45

Keberhasilan dalam meletakkan dasar kepribadian dan pengembangan kecerdasan anak salah satu unsurnya ditentukan oleh pembimbing. Tugas mulia inilah yang harus diemban oleh setiap pembimbing di PAUD sehingga akan menciptakan generasi yang berkualitas.

E. Penutup Mempersiapkan generasi yang memiliki kualitas bukanlah sesuatu yang mudah, diperlukan upaya yang sungguhsungguh dan kerja keras agar bangsa ini menjadi lebih baik. Pembentukan kepribadian dan kecerdasan yang sesuai dengan talenta yang dimiliki oleh setiap anak harus dilakukan sejak anak masih berusia dini. Setiap orang bertanggung jawab dalam proses pembelajaran anak dan secara khusus para pembimbing di PAUD. Bekal pengalaman serta kemampuan dalam menciptakan model-model pembelajaran yang sesuai dengan usia anak merupakan modal utama bagi seorang pembimbing. Pendampingan secara berkseninambungan akan menjadikan anak lebih percaya diri akan kemampuan yang dimiliki serta mempunyai kepribadian yang kuat di masa depannya.

Daftar Bacaan Eko Yunianto (ed.) (2005), Bekal Mendidik Anak Usia Dini, Dirjen PLS, Depdiknas: Jakarta

Gardner, Howard (1998), Multiple Intelligences, The theory in practice. New York: Basic Books.

Komisi Perlindungan Anak (2007), Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, Komisi Negara: Jakarta

Oleh: Indaryanti Staf Subbid Pendidikan Bid. Perencanaan SDM Bappeda Kabupaten Sleman

http://bappeda.slemankab.go.id - BAPPEDA - BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH - KABUPATEN SLEMAN Powered by Mambo

Generated: 25 October, 2011, 07:45

Anda mungkin juga menyukai