sudah ada, menghendaki perkembangan setapak demi setapak, serta menentang perubahan yang radikal 1. Definisi lain mengatakan, konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal dari bahasa Latin, conservre, melestarikan; "menjaga, memelihara, mengamalkan"2. Di lain sumber, konservatisme diartikan sebagai ideologi dan filsafat yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional3. Samuel Francis mendefinisikan konservatisme yang otentik sebagai bertahannya dan penguatan orang-orang tertentu dan ungkapan-ungkapan kebudayaannya yang dilembagakan4. Dari beberapa pengertian, dapat disimpulkan bahwa konservatisme merupakan salah satu ideologi politik, yang menghendaki tradisi atau budaya tetap dilestarikan, terjaga, dan terpelihara. Inti pemikiran konservatisme
5
Memelihara
kondisi
yang
ada,
mempertahankan kestabilan, baik berupa kestabilan yang dinamis maupun berupa kestabilan yang statis, tidak jarang pula bahwa pola pemikiran ini dilandasi oleh kenangan manis mengenai kondisi kini dan masa lampau (romantic nostalgia, a earning for the good old time). Filsafat konservatisme 6: Bahwa perubahan tidak selalu berarti kemajuan. Oleh karena itu, perubahan sebaiknya berlangsung tahap demi tahap, tanpa menggoncang suatu struktur politik dalam negara atau masyarakat yang bersangkutan.
1 2
Drs. Teuku May Rudy, S.H., MIR, M.Sc., Pengantar Ilmu Politik, (Bandung: PT. Refika Aditama, 1993), hlm. 78
Ibid
Biasanya ideologi ini, hanya diterapkan sebagai dasar golongan tertentu, tidak sebagai dasar negara. Politik konservatif dinilai cenderung "kolot" oleh para liberalis, karena konservatif selalu menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional tanpa satupun dilewatkan, akibatnya banyak ketidakseragamnya dengan hukum di zaman sekarang, bagi kaum konservatif, konservatisme merupakan bentuk skeptis dari kritik atas pemerintahan7. Ciri-ciri ajaran ideologi konservatisme8: 1. Lebih mementingkan lembaga-lembaga kerajaan dan gereja 2. Agama dipandang sebagai kekuatan utama disamping upaya pelestarian tradisi dan kebiasaan dalam tata kehidupan masyarakat. 3. Lembaga-lembaga yang sudah mapan seperti keluarga, gereja, dan negara semuanya dianggap suci. 4. Konservatisme juga menentang radikalisme dan skeptisme Tokoh konservatisme : Edmund Burke (1790) di Inggris dan Rod Preece (di Amerika Utara) Dalam konsep konservatisme tdk ada sistem politik universal yg dapat diterapkan utk sejalan dg segala bangsa. Konservatisme lahir sbg reaksi dr liberalisme yg menggunakan struktur feodal. Menurutnya, liberalisme terlalu individualistik9. Gejala-gejala konservatisme10 : a. Masyarakat terbaik adalah masyarakat yg tertata. b. Agar tertata, maka diperlukan pemerintah & memiliki kekuasaan yang mengikat tapi bertanggung jawab c. Penguasa hrs bertanggung jawab membantu yang lemah
7 8
Ibid
Sejarah Konservatisme11 : Konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang koheren, merupakan respon dari revolusi perancis, revolusi yang melawan tradisi, ancien rejime, kekuasaan yang telah lama mapan. konservatisme berkembang di berbagai negara yaitu negara yang mengalami revolusi dan yang terancam oleh revolusi terutama di negeri seperti jerman, perancis dan inggris. Dalam, konservatisme terdapat istilah sayap kanan atau kelompok kanan adalah istilah yang mengacu kepada segmen spektrum politik yang berhubungan dengan konservatisme, liberalisme, kelompok kanan agama, atau sekedar lawan dari politik sayap kiri. Pada abad ke- 20 selain dari di amerika serikat, dimana kapitalisme selalu di dukung oleh politikus dan intelektual, ciri menonjol yang membedakan kiri dan kanan adalah kebijakan ekonomi. pihak kanan menganjurkan kapitalisme, sementara kiri menganjurkan sosialisme (seringkali sosialisme demokrat) atau komunisme. dan ciri dominan dari sayap kanan adalah melestarikan nilai-nilai tradisional (sering berkaitan dengan agama). Datangnya konservatisme ini adalah suatu bentuk doktrin bagi masyarakat yang telah megnalami revolusi dan yang terancam akan terkena revolusi seperti jerman, inggris dan perancis. nilai-nilai sentral konservatisme seperti, tradisi, otoritas mapan, kebiasaan dan hirarki abadi sepanjang masa, telah lama di sucikan oleh agama dan di terima.
pada revolusi perancis masyarakatnya laebih carut marut, akibatnya politik perancis abad ke-19 dan 20 lebih terpolarisasikan, jauh lebih sangat dan tak kenal kompromi dibandingkan inggris
11
http://echovajrien.blogspot.com/2011/06/konservatisme-dan-sayap-kanan.html
sebuah gerakan revolusi intelektual yang berlangsung di berbagai tempat di eropa, yang mempengaruhi karya pemikir dan terutama seniman dari semua aliran, yang memiliki pengaruh terhadap politik di inggris, dan smpai ke tingkat yang lebih kecil di perancis. pengaruh dari romantisme ini yaitu adalah cara berpiki yang liberal dan sosialis
konservatisme radikal
apapun bentuknya konservatisme ini adalah nostalgic yang berpandangan ke belakang kerinduan kuat akan masa lalu. itu hannya pada abad 19 awal, akan tetapi pada paro keduanya datanglah sebuah konservatisme baru dimana tradisionalisme kanan tertambahi dengan ide-ide baru Jika dilihat dari aspek pensejarahan12, aliran konservatisme didukung oleh para intelektual seperti Edmund Burke di eropah barat dan Kungfu Tze di asia. Mereka menekankan betapa masyarakat mempertahankan amalan yang diwarisi kerana pembaharuan pada anggapan mereka tidak semestinya membawa kepada kebaikan. Ini ditafsirkan oleh Burke melalui bukunya Reflections on the Revolution in France yang ditulis pada tahun 1790. Selain itu, Kungfu Tze juga menekankan agar masyarakat kembali megamalkan konsep-konsep yang diilhamkan nya melalui manifestasi zaman silam iaitu Xiao(Hormati orang tua), Yi(sopan santun) , Jen(kasih sayang) dan Li(adat resam) yang dikatakan boleh membawa kembali kegemilangan tamadun China.
12
Ibid
Neokonservatisme
Neokonservatisme sering kali diidentifikasi sebagai paham politik yang menunjukkan kecenderungan untuk menerapkan kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang hawkish dan keras, yang menggambarkan tanggung jawab pemerintah federal Amerika Serikat untuk menyebar visi tentang kebebasan individual dan melindungi rakyatnya dari ancaman eksternal (Zachary Selden, 2004)13. Para neokonservatif ini amat mendukung ide-ide mengubah rezim (regime change) untuk membuat negara-negara yang dipandang otoriter menjadi demokratis. Gagasan regime change inilah yang terlihat digunakan sebagai justifikasi terhadap tindakannya di Irak14. Kelompok neokonservatif meyakini, ancaman terorisme kontemporer lahir karena minimnya demokrasi di dunia Islam (the lack of democracy in the muslim world) sehingga cara menghilangkan ancaman terorisme adalah dengan membuatnya lebih demokratis, walaupun untuk itu Amerika Serikat harus menggunakan kekuatan militer15. Irving Kristol yang dijuluki god father neokonservatisme sendiri menolak menyebut neokonservatisme sebagai sebuah gerakan, melainkan keyakinan16. Menurut Kristol, kelompok progresif yang berani menatap realitas tak bisa tidak kecuali harus memilih neokonservatisme ini. Para penganut neokonservatisme tersebut semuanya begitu yakin dengan keunggulan ideologi ini17. Bagi Kristol, neokonservatisme adalah campuran pemikiran kekuasaan klasik dan idealisme. AS adalah luarbiasa superior secara militer dibandingkan dengan
13 14
negara-negara lain (Kristol, The Neoconservative Persuasion, esai, 2003). Oleh sebab itu AS wajib 'mempertahankan demokrasi' di mana pun di dunia18. Dalam pandangan Kristol, kekuasaan melahirkan tanggung jawab, dalam masalah-masalah internasional, dalam negeri maupun pribadi (Kristol, New York Times Magazine, 12/5/1968)19. Kristol juga mengakui bahwa dalam neokonservatisme, yang haus pasar bebas, oportunisme bukanlah hal haram. Demokrasi tidak menjamin kesamaan kondisi, dia hanya menjamin kesamaan peluang20. Namun gagasan-gagasan neokonservatisme yang dipraktikan dengan taat oleh George W. Bush ini berakhir dengan katastrofal di periode kedua kekuasaannya21.
18 19