Anda di halaman 1dari 21

BAB IV DATA DAN ANALISIS

4. 1. Gambaran Objek Penelitian 4.1.1. Profil Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat dibentuk pertamakali tanggal 14 Agustus berdasarkan penetapan Pemerintah Hindia Belanda melalui staatblad 1924 Nomor : 378 tanggal 14 Agustus 1926, pada masa pra kemerdekaan dan pada tanggal 19 Agustus 1945 berdasarkan penetapan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) membagi kembali Daerah Negara Republik Indonesia menjadi delapan provinsi yang salah satunya Provinsi Jawa Barat. Pembentukan Provinsi Jawa barat ini kemudian ditetapkan kembali oleh Undang-undang Nomor 11 tahun 1950. Kemudian berdasarkan Peraturan Daerah No 26 Tahun 2010 bahwa tanggal 19 Agustus 1945 ditetapkan sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Barat. 4.1.1.1 Gerografis Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5o50 - 7o50 Lintang Selatan dan 104o48 - 108o48 Bujur Timur, dengan batas wilayah : sebelah Utara, berbatasan dengan Laut Jawa dan Provinsi DKI Jakarta; sebelah Timur, berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah; sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia; dan sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Banten. Luas wilayah Provinsi Jawa Barat meliputi wilayah daratan seluas 3.710.061,32 hektar dan garis pantai sepanjang 755,829 km. Daratan Jawa Barat dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam (9,5% dari total luas wilayah Jawa Barat) terletak di bagian Selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut (dpl); wilayah lereng bukit yang landai (36,48%) terletak di bagian Tengah dengan ketinggian 10 - 1.500 m dpl; dan wilayah dataran luas (54,03%) terletak di

bagian Utara dengan ketinggian 0 10 m dpl. Tutupan lahan terluas di Jawa Barat berupa kebun campuran (22,89 % dari luas wilayah Jawa Barat), sawah (20,27%), dan perkebunan (17,41%), sementara hutan primer dan hutan sekunder di Jawa Barat hanya 15,93% dari seluruh luas wilayah Jawa Barat. Iklim di Jawa Barat yaitu tropis, dengan suhu rata-rata berkisar antara 17,4 30,7C dan kelembaban udara antara 7384%. Data BMKG menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2008, turun hujan selama 1-26 hari setiap bulannya dengan curah hujan antara 3,6 hingga 332,8 mm. Jawa Barat dialiri 40 sungai dengan wilayah seluas 37.175,97 km2. Jawa Barat juga memiliki 1.267waduk/situdengan potensi air permukaan lebih dari 10.000juta m3.Air permukaan tersebut dimanfaatkan untuk kebutuhan industri, pertanian, dan air minum.Terdapat peningkatan jumlah perusahaan yang aktif memanfaatkan air permukaan menjadi 625 perusahaan dari 606 perusahaan pada tahun 2007. Secara administratif, Provinsi Jawa Barat terdiri dari 17 kabupaten dan 9 kota; 520 kecamatan; 5.245 desa dan 626 kelurahan. 4. 1. 1. 2 Penduduk Provinsi Jawa Barat dengan luas 35.377,76 Km2 menurut Data SIAK Provinsi Jawa Barat didiami penduduk sebanyak 46.497.175 Juta Jiwa. Penduduk ini tersebar di 26 Kabupaten/Kota, 625 Kecamatan dan 5.899 Desa/Kelurahan. Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kabupaten Bogor sebanyak 4.966.621 Jiwa (11,03 %), sedangkan penduduk terkecil terdapat di Kota Banjar yaitu sebanyak 192.903 Jiwa (0,43 %). Jika diperhatikan menurut jenis kelamin, terlihat bahwa penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Gambaran ini terlihat dihampir seluruh Kabupaten/Kota, terkecuali Kabupaten Indramayu (Laki-laki 49,78 %, perempuan 50,22%).

Jumlah penduduk di daerah penyangga Ibukota, yaitu di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Kota Depok sebanyak 11.930.991 Jiwa atau 26% dari jumlah penduduk Jawa Barat. Dengan begitu dapat disimpulkan seperempat penduduk Jawa Barat tinggal di daerah penyangga Ibu Kota. Sedangkan jumlah penduduk yang tinggal di Bandung Raya (Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung dan Kota Cimahi) sebanyak 8.670.501 Jiwa atau 18% dari total penduduk Jawa Barat, artinya hampir seperlima penduduk Jawa Barat tinggal di Bandung Raya/Ibu Kota Provinsi. Kalau di jumlahkan penduduk yang tinggal di penyangga Ibu Kota dan Bandung Raya, maka didapat jumlah penduduk di kedua daerah tersebut sebanyak 20.601.492 Jiwa atau 44% dari total jumlah penduduk Jawa Barat. Terlihat bahwa hampir separuh penduduk Jawa Barat tinggal di kedua daerah tersebut. 4. 1. 1. 3 Kesehatan Masyarakat Berdasarkan Rencana Strategis Pemerintah Jawa Barat yang dipublikasikan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan (BAPPEDA) Provinsi Jawa Barat, kondisi derajat kesehatan penduduk di Jawa Tengah dapat dilihat dari 3 indikator utama, yaitu dan Angka Harapa hidup (AHH), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Ibu (AKI).

4. 2 Analisis Data Data yang digunakan merupakan data yang berbentuk cross-section dan time series sehingga digunakan estimasi data panel agar dapat menjelaskan pengaruh pengeluaran kesehatan rumah tangga, pendapatan perkapita masyarakat Jawa Barat, dan pengeluaran kesehatan pemerintah di setiap kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat terhadap derajat kesehatan masyarakat Jawa Barat yang diukur dengan angka kematian bayi.

Infant no Kabupaten/Kota Mortality rate 2001 2002

pengeluaran kesehatan rumah tangga 2001 2002 2001 2002 pendapatan perkapita

pengeluaran pemerintah sektor kesehatan 2001 2002

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Kab. Bogor Kab. Sukabumi Kab. Cianjur Kab. Bandung Kab. Garut kab. Tasikamalaya Kab. Ciamis Kab. Kuningan Kab. Cirebon Kab. Majalengka Kab. Sumedang Kab. Indramayu Kab. Subang Kab. Purwakarta Kab. Karawang Kab. Bekasi Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok

54.33 60.01 66.60 41.93 57.05 56.41 57.48 49.38 56.75 57.25 44.44 66.37 49.36 65.07 61.10 52.94 29.01 40.78 36.15 40.40 41.08 44.67

53.34 58.67 64.00 40.67 57.01 54.90 56.75 48.77 55.00 55.25 42.37 64.58 47.67 63.41 60.30 51.00 29.00 40.26 36.21 39.33 40.30 44.20

41124 35208 38340 40992 26076 37344 37524 45924 32568 38448 41340 59628 40860 25416 41604 23052 44520 45300 83076 65736 49860 67476

33468 27600 31704 45612 36960 39288 50244 48408 27876 47688 76596 63180 34140 38208 41124 37356 42312 52932 88548 67884 44928 87648

3181442 3154492 3095583 4874408 3158725 3034806 3612145 2532145 2651117 2766821 3100579 10255812 3405225 7320153 5301462 18639390 3873415 4748092 8080191 15555323 5839511 3467509

3471006 3485472 3482802 5439054 3496012 3401888 4227475 2797181 2930961 3026711 3510052 10838549 3866232 8035239 6146090 19187974 4227462 5318794 9488917 17079326 6150294 3956976

11885202 10555606 8151762 27231895 2286635 8348414 7210760 2878731 14723571 2922496 1233560 2899436 5366793 3023145 3410094 2341081 1880000 1392238 15258485 4134241 4832041 38055721

31732671 11857067 8791620 23597031 2315447 3064437 4592222 2644790 21024895 3309472 1710500 2622263 8177758 4753387 11433959 24154574 4704796 1823979 15455225 9891040 9498125 3853553

4. 2. 1 Regresi 4. 2. 1. 1 Pood Least Square


Dependent Variable: Y? Method: Pooled Least Squares Date: 06/07/12 Time: 18:47 Sample: 2001 2002 Included observations: 2 Cross-sections included: 22 Total pool (balanced) observations: 44 Variable C X1? X2? X3? R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) Coefficient 65.27450 -0.000293 -1.25E-09 -1.17E-07 0.236741 0.179497 9.090732 3305.657 -157.4557 4.135627 0.012072 Std. Error 4.493728 8.77E-05 3.28E-07 1.58E-07 t-Statistic 14.52569 -3.347652 -0.003803 -0.741412 Prob. 0.0000 0.0018 0.9970 0.4628 50.71705 10.03596 7.338896 7.501095 7.399047 0.103731

Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat

Formal Report Yit Yit Std. Error t-Statistic Prob. R-squared Keterangan: Yit(kb) 0i 1, 2, 3 X2 X2 X3 uit Interpretasi
= = = = = = (0i) (65.27450 ) (4.493728 ) (14.52569 ) (0.0000) (0.236741 ) + (1X1it) + (2X2it) + (3X3it) + uit

+ (-0.000293) X1it + + + (8.77E-05) (-3.347652) (0.0018)

+ (-1.25E-09)X2it + + + (3.28E-07) (-0.003803) (0.9970)

+ (-1.17E-07)X3it + + + (1.58E-07) (-0.741412) (0.4628)

= angka kematian bayi (per 1000 kelahiran) = konstanta = koefisien regresi = pengeluaran kesehatan rumah tangga di setap kota/kabupaten (juta rupiah) = pendapatan perkapita masyarakat Jawa Barat(juta rupiah) = pengeluaran kesehatan pemerintah di setiap kabupaten/kota(juta rupiah) = error term

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Koefisien pengeluaran kesehatan rumah tangga masyarakat di seyiap kabupaten/kota di provinsi jawa Barat menunjukkan angka -0.000293 mempunyai arti bahwa jika pengeluaran kesehatan pemerintah di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat konstan, maka setiap peningkatan pendapatan perkapita masyarakat 1 juta rupiah, akan menurunkan angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat rata-rata sebesar kelahiran
-0.000293

per 1000

Koefisien

pendapatan

perkapita

masyarakat

Jawa

Barat

menunjukkan

angka

0.00000000125 mempunyai arti bahwa jika pengeluaran kesehatan pemerintah di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat konstan, maka setiap peningkatan pendapatan perkapita masyarakat 1 juta rupiah, akan menurunkan angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di provins Jawa Barat rata-rata sebesar 0.00000000125 pe 1000 kelahiran .

Koefisien pengeluaran kesehatan pemerintah di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat menunjukkan angka 0.000000117 mempunyai arti bahwa jika pendapatan perkapita masyarakat Jawa Barat konstan maka setiap peningkatan pengeluaran kesehatan pemerintah di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat sebanyak 1 juta rupiah akan menurunkan angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 0.000000117 per 1000 kelahiran.

Nilai R square sebesar 0.236741. Hal ini berarti 23.67% prediksi angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat dapat dijelaskan oleh ketiga variabel bebas yaitu pengeluaran kesehatan ruamah tangga, pendapatan perkapita masyarakat Jawa Barat dan pengeluaran kesehatan pemerintah di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat. Sedangkan sisanya 76.33% dipengaruhi oleh sebabsebab lain di luar model

4. 2. 1. 2 Fixed Efect Model


Dependent Variable: Y? Method: Pooled Least Squares Date: 06/07/12 Time: 19:18 Sample: 2001 2002 Included observations: 2 Cross-sections included: 22 Total pool (balanced) observations: 44 Variable C X1? X2? X3? Fixed Effects (Cross) Coefficient 58.97607 -2.41E-05 -1.19E-06 -2.81E-08 Std. Error 2.067935 2.32E-05 4.01E-07 2.38E-08 t-Statistic 28.51930 -1.042315 -2.964787 -1.182234 Prob. 0.0000 0.3103 0.0080 0.2517

_KABO--C _KASKB--C _KACJR--C _KABA--C _KAGA--C _KATA--C _KACM--C _KAKU--C _KACRB--C _KAMA--C _KASMD--C _KAIN--C _KASBG--C _KAPU--C _KAKA--C _KABE--C _KOBO--C _KOSKB--C _KOBA--C _KOCRB--C _KOBE--C _KODE--C

0.327683 5.385266 11.31924 -9.784104 2.836755 1.591887 4.026044 -5.515542 1.449900 1.846469 -10.17485 20.60257 -5.041520 15.27205 9.738251 16.58844 -24.01317 -11.23877 -9.845522 2.104654 -9.810905 -7.664830 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.997550 0.994455 0.747323 10.61136 -31.14347 322.3236 0.000000 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 50.71705 10.03596 2.551976 3.565720 2.927921 3.826087

Formal Report Y(KABO)it Y(KABO)it Y(KASKB)it Y(KACJR)it Y (KABA)it Y(KAGA)it Y(KATA)it Y(KACM)it Y(KAKU)it Y(KACRB(it Y(KAMA)it Y(KAMA)it
= (0i) + (1X1it) + (2X2it) + (3X3it) + uit

= (59.503753) = (64.561336) = (70.23531) = (49.191966) (61.6128 = 25) = (60.567957) = (63002114) = (53.460528) = = (60.42537) (46.80122) = (60.622539)

+ (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it

+ (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it

+ (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it

Y(KAsmd)it Y(KAIN)it Y(KASBG)it Y(KAPU)it Y(KAKA)it Y(KABE)it Y(KOBO)it Y(KOSKB)it Y(KOBA)it Y(KOCRB)it Y(KOBE)it Y(KODE)it Std. Error t-Statistic Prob. R-squared Keterangan: Y(kb)it Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb)

= = = = =

(75.57864) (53.93455) (74.24812) (75.56451) (47.7373)

+ (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (-2.41E-05) X1it + (2.32E-05) + (-1.042315) + (0.3103)

+ (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (-1.19E-06)X2it + (4.01E-07) + (-2.964787) + (0.0080)

+ (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (-2.81E-08)X3it + (2.38E-08) + (-1.182234) + (0.2517)

= (68.714321) = (34.3629) = (49.730548) = (61.080724) = (61.080724) = (49.165165) = = = = = (51.31124) (2.067935) (28.51930) (0.0000) (0.997550)

= Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran)

Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) 0i X1 X2 X3 uit

= Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = konstanta = pengeluaran kesehatan rumah tangga di setap kota/kabupaten (juta rupiah) = pendapatan perkapita masyarakat di detiap kabupaten/kota di Jawa Barat(juta rupiah) = pengeluaran kesehatan pemerintah di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(juta rupiah) = error term Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

1, 2 = koefisien regresi

Interpretasi

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Konstanta menunjukkan angka sebesar 65.27450 yang berarti tanpa dipengaruhi variabel independen, angka kematian bayi di setiap kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 65.27450 per 100 kelahiran.

Koefisien pengeluaran kesehatan rumah tangga masyarakat di seyiap kabupaten/kota di provinsi jawa Barat menunjukkan angka 0.0000232 mempunyai arti bahwa jika pengeluaran kesehatan pemerintah di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat konstan, maka setiap peningkatan pendapatan perkapita masyarakat 1 juta rupiah, akan menurunkan angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat rata-rata sebesar 0.0000232 per 1000 kelahiran

Koefisien pendapatan perkapita masyarakat Jawa Barat menunjukkan angka 0.000000410 mempunyai arti bahwa jika pengeluaran kesehatan pemerintah di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat konstan, maka setiap peningkatan pendapatan perkapita masyarakat 1 juta rupiah, akan menurunkan angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di provins Jawa Barat rata-rata sebesar 0.000000410 pe 1000 kelahiran .

Koefisien pengeluaran kesehatan pemerintah di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat menunjukkan angka 0.0000000238 mempunyai arti bahwa jika pendapatan perkapita

masyarakat Jawa Barat konstan maka setiap peningkatan pengeluaran kesehatan pemerintah di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat sebanyak 1 juta rupiah akan menurunkan angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat rata-rata sebesar 0.0000000238 per 1000 kelahiran.

Nilai R square sebesar

0.997550.

Hal ini berarti 99.75% prediksi angka kematian bayi di

setiap kabupaten/kota di Jawa Barat dapat dijelaskan oleh ketiga variabel bebas yaitu pengeluaran kesehatan ruamah tangga, pendapatan perkapita masyarakat Jawa Barat dan pengeluaran kesehatan pemerintah di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat. Sedangkan sisanya 0.25% dipengaruhi oleh sebabsebab lain di luar model 4. 2. 1. 3 Random Effect Model
Dependent Variable: Y? Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 06/07/12 Time: 19:42 Sample: 2001 2002 Included observations: 2 Cross-sections included: 22 Total pool (balanced) observations: 44 Swamy and Arora estimator of component variances Variable C X1? X2? X3? Random Effects (Cross) _KABO--C _KASKB--C _KACJR--C _KABA--C _KAGA--C _KATA--C _KACM--C _KAKU--C _KACRB--C _KAMA--C _KASMD--C _KAIN--C _KASBG--C _KAPU--C _KAKA--C _KABE--C _KOBO--C _KOSKB--C _KOBA--C _KOCRB--C _KOBE--C _KODE--C Coefficient 57.26095 -4.17E-05 -7.40E-07 -3.74E-08 1.402308 6.245015 12.21203 -9.358986 3.620285 2.578823 4.790421 -4.130853 2.600288 3.035693 -8.867958 18.62394 -4.225089 14.08799 9.646770 10.42662 -23.25186 -10.87373 -10.39478 -2.266242 -9.859387 -6.041303 Std. Error 2.632720 2.20E-05 3.08E-07 2.33E-08 t-Statistic 21.74973 -1.891745 -2.404013 -1.603648 Prob. 0.0000 0.0658 0.0209 0.1167

Effects Specification S.D. Cross-section random Idiosyncratic random Weighted Statistics R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic) 0.277294 0.223091 0.784675 5.115841 0.004330 Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat 2.839978 0.890236 24.62862 1.764539 9.422165 0.747323 Rho 0.9937 0.0063

Unweighted Statistics R-squared Sum squared resid 0.020206 4243.467 Mean dependent var Durbin-Watson stat 50.71705 0.010241

Formal Report Y(KABO)it Y(KABO)it Y(KASKB)it Y(KACJR)it Y (KABA)it Y(KAGA)it Y(KATA)it Y(KACM)it Y(KAKU)it Y(KACRB(it Y(KAMA)it Y(KAMA)it Y(KAsmd)it Y(KAIN)it Y(KASBG)it Y(KAPU)it Y(KAKA)it Y(KABE)it Y(KOBO)it Y(KOSKB)it Y(KOBA)it
= (0i) + (1X1it) + (2X2it) + (3X3it) + uit

= (59.503753) = (59.503753) = (59.503753) = (59.503753) = (59.503753) = (59.503753) = (59.503753) = (59.503753) = (59.503753) = (59.503753) = (59.503753) = (59.503753) = (59.503753) = (59.503753) = (59.503753) = (59.503753) = (59.503753) = (59.503753) = (59.503753) = (59.503753)

+ (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it

+ (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it

+ (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it

Y(KOCRB)it Y(KOBE)it Y(KODE)it Std. Error t-Statistic Prob. R-squared Keterangan: Y(kb)it Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) Yit(kb) 0i

= (59.503753) = (59.503753) = (59.503753) = (2.067935) = (28.51930) = (0.0000) = (0.997550)

+ (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (-4.17E-05) X1it + (2.32E-05) + (-1.042315) + (0.3103)

+ (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (-7.40E-07)X2it + (4.01E-07) + (-2.964787) + (0.0080)

+ (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (-3.74E-08)X3it + (2.38E-08) + (-1.182234) + (0.2517)

= Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = Angka kematian bayi di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(per 1000 kelahiran) = konstanta

1, 2 = koefisien regresi

X1 X2 X3 uit

= pengeluaran kesehatan rumah tangga di setap kota/kabupaten (juta rupiah) = pendapatan perkapita masyarakat di detiap kabupaten/kota di Jawa Barat(juta rupiah) = pengeluaran kesehatan pemerintah di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat(juta rupiah) = error term

4. 2. 2 Pengujian Model Regresi


Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: Untitled Test cross-section random effects Test Summary Cross-section random Chi-Sq. Statistic 7.098402 Chi-Sq. d.f. 3 Prob. 0.0688

Cross-section random effects test comparisons: Variable X1? X2? X3? Fixed -0.000024 -0.000001 -0.000000 Random -0.000042 -0.000001 -0.000000 Var(Diff.) 0.000000 0.000000 0.000000 Prob. 0.0138 0.0807 0.0353

Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: Y? Method: Panel Least Squares Date: 06/07/12 Time: 19:43 Sample: 2001 2002 Included observations: 2 Cross-sections included: 22 Total pool (balanced) observations: 44 Variable C X1? X2? X3? Coefficient 58.97607 -2.41E-05 -1.19E-06 -2.81E-08 Std. Error 2.067935 2.32E-05 4.01E-07 2.38E-08 t-Statistic 28.51930 -1.042315 -2.964787 -1.182234 Prob. 0.0000 0.3103 0.0080 0.2517

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.997550 0.994455 0.747323 10.61136 -31.14347 322.3236 0.000000 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 50.71705 10.03596 2.551976 3.565720 2.927921 3.826087

Hipotesis

Ho : 2 = 0 ; 2 2tabel (REM) Ha : 2 0 ; 2 > 2tabel (FEM)

Kriteria :

2 2tabel (REM) 2 > 2tabel (FEM)

= 7.098402

2tabel = 7.81473 df =3 = 5% 2 2tabel

Ternyata:

7.098402 7.81473 (REM) Kaidah Rule Of Tumbs : N > T gunakan REM T > N gunakan FEM Keterangan : T = jumlah time series (data runtut waktu) N= jumlah cross section (data silang) N T = 22 =2 N>T 22>2 gunakan REM Kesimpulan: Dengan tingkat signifikansi 5%, maka lebih baik menggunakan Random Effect Model 4. 2. 2 Uji F
Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 06/07/12 Time: 22:49

Ternyata :

Sample: 1 44 Included observations: 44 Variable C X1 X2 X3 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) Coefficient 65.27450 -0.000293 -1.25E-09 -1.17E-07 0.236741 0.179497 9.090732 3305.657 -157.4557 4.135627 0.012072 Std. Error 4.493728 8.77E-05 3.28E-07 1.58E-07 t-Statistic 14.52569 -3.347652 -0.003803 -0.741412 Prob. 0.0000 0.0018 0.9970 0.4628 50.71705 10.03596 7.338896 7.501095 7.399047 0.942767

Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat

Hipotesis: Ho : X1 = X2 = X3 = 0 Pengeluaran kesehatan rumah tangga, pendapatan perkapita masyarakat Jawa Barat, dan pengeluaran kesehatan pemerintah di setiap kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat secara bersama-sama tidak signifikan mempengaruhi angka kematian bayi Ha : minimal salah satu koefisien tidak 0 Pengeluaran kesehatan rumah tangga, pendapatan perkapita masyarakat Jawa Barat, dan pengeluaran kesehatan pemerintah di setiap kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat secara bersama-sama signifikan mempengaruhi angka kematian bayi N1 N2 = 5% = 0,05 = k1 = 4-1 = 3 = n-k = 22-3 = 19

F.stat = 4.135627 F.tabel = 3.13 Kriteria: Tenyata: F.stat > F.tabel = Ho ditolak F.stat < F.tabel = Ho tidak dapat ditolak F.stat > F.tabel 4.135627 > 3,13 Ho ditolak Kesimpulan : dengan tingkat signifikansi 5% maka pengeluaran kesehatan rumah tangga, pendapatan perkapita masyarakat Jawa Barat, dan pengeluaran kesehatan

pemerintah di setiap kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat secara signifikan mempengaruhi angka kematian bayi. 4. 2. 3 Uji T-test Kriteria : df t.stat > t.tabel & t.stat < t.tabel= Ho ditolak t.tabel t.stat t.tabel = 5% = 0,05 = n-k = 22-3 = 19 = Ho tidak dapat ditolak

bersama-sama

t.tabel = 1.729 Dari hasil Persamaan diatas X1 (pengeluaran kesehatan rumah tangga) Hipotesis: Ho: X1=0 pengeluaran kesehatan rumah tangga tidak berpengaruh signifikan terhadap angka kematian bayi Ha: X10 pengeluaran kesehatan rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap angka kematian bayi t.stat -3.347652 > t.tabel < 1.729 Ho ditolak

Dengan tingkat signifikansi 5%, maka besarnya pengeluaran kesehatan rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap angka kematian bayi karena perbedaannya yang signifikan. X2 (pendapatan perkapita) Hipotesis: Ho: X1=0 pendapatan perkapita tidak berpengaruh signifikan terhadap angka kematian bayi Ha: X10 pendapatan perkapita berpengaruh signifikan terhadap angka kematian bayi t.stat -0.003803 < t.tabel < 1.729 Ho ditolak

Dengan tingkat signifikansi 5%, maka besarnya pendapatan perkapita masyarakat berpengaruh signifikan terhadap angka kematian bayi karena perbedaannya yang signifikan. X3 (pengeluaran kesehatan pemerintah kabutan/kota)

Hipotesis: Ho: X1=0 pengerluaran kesehatan pemerintah tidak berpengaruh signifikan terhadap angka kematian bayi Ha: X10 pengerluaran kesehatan pemerintah berpengaruh signifikan terhadap angka kematian bayi t.stat -0.741412 < t.tabel < 1.729 Ho ditolak

Dengan tingkat signifikansi 5%, maka pengerluaran kesehatan pemerintah tidak berpengaruh signifikan terhadap angka kematian bayi karena perbedaannya yang signifikan.

BAB V KESIMPULAN

Dari hasil pengolahan dan analisis data provinsi Jawa Barat, besarnya angka kematian bayi di kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat dipengaruhi oleh besarnya pengeluaran kesehatan rumah tangga, pendapatan perkapita masyarakat Jawa Barat, dan pengeluaran kesehatan pemerintah di setiap kabupaten/kota di provinsi Jawa Barat. Hal ini menujukkan instrumen kebijakan pemerintah yang berupa besaran dana alokasi kesehatan dalam APBD berjalan efektif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai