Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik adalah memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak atau belum diaudit sebelumnya. Para pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik bebas dari salah saji material, dapat dipercaya kebenarannya untuk dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan dan telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia. Banyak kasus perusahaan yang jatuh karena kegagalan bisnis yang diartikan dengan kegagalan auditor, hal ini mengancam kredibilitas laporan keuangan. Ancaman ini selanjutnya

mempengaruhi persepsi masyarakat, khususnya pemakai laporan keuangan atas kualitas audit. Kualitas audit ini penting karena kualitas audit yang tinggi akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan.
1

Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SA seksi 220.6 dalam SPAP, 2011) menyebutkan bahwa Jika klien tidak memberikan persetujuan kepada Praktisi sehubungan dengan permohonan Praktisi untuk memberikan jasa profesionalnya kepada pihak lain (baik klien maupun calon klien) yang

kepentingannya berbenturan dengan klien, maka Praktisi tidak boleh melanjutkan pemberian jasa profesionalnya kepada salah satu dari pihak-pihak tersebut. Standar ini mengharuskan bahwa auditor harus bersikap independen (tidak mudah dipengaruhi), karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Dengan demikian ia tidak dibenarkan untuk memihak. Independensi diperlukan agar auditor dapat bertindak tanpa memihak atau tidak dapat diduga memihak, obyektifitas diperlukan agar auditor dapat bertindak adil tanpa dipengaruhi oleh tekanan pihak tertentu yang berkepentingan atas kualitas hasil audit, integritas diperlukan agar auditor dapat bertindak jujur dan tegas dalam melaksanakan audit, dan kompetensi auditor didukung oleh pengetahuan serta kemampuan yang diperlukan untuk

melaksanakan tugasnya. Kualitas audit diartikan oleh De Angelo dalam (Balance Vol 1.2004;44) sebagai probabilitas seorang auditor dalam menentukan dan melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi klien. Agar laporan audit yang dihasilkan auditor berkualitas, maka auditor harus menjalankan tugasnya secara
2

profesional. Auditor harus bersikap independen terhadap klien, mematuhi standar auditing dalam melakukan audit atas laporan keuangan, memperoleh bukti kompeten yang cukup untuk

menyatakan pendapat atas laporan keuangan dan melakukan tahap-tahap proses audit secara lengkap. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan pengujian mengenai seberapa penting kualitas hasil audit bagi KAP dan auditor. Agar mereka dapat mengetahui apa saja yang dapat mempengaruhi kualitas hasil audit dan selanjutnya dapat

meningkatkan kualitas hasil audit yang dihasilkannya. Bagi pemakai jasa audit, penelitian ini penting yakni untuk menilai sejauh mana akuntan publik dapat konsisten dalam menjaga jasa kualitas audit yang diberikannya. Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat skripsi ini dengan judul : Pengaruh Independensi, Obyektifitas, Integritas dan

Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Hasil Audit..

B. Identifikiasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana

Independensi

seorang

Auditor

dapat

berpengaruh terhadap Kualitas Hasil Audit.


3

2. Bagaimana Obyektifitas seorang Auditor dapat berpengaruh

terhadap Kualitas Hasil Audit.


3. Bagaimana Integritas seorang Auditor dapat berpengaruh

terhadap Kualitas Hasil Audit.


4. Bagaimana Kompetensi seorang Auditor dapat berpengaruh

terhadap Kualitas Hasil Audit.

C. Batasan masalah Batasan masalah dimaksudkan untuk memperoleh

pemahaman dari penelitian ini, agar lebih jelas dan terarah serta tidak menyimpang dari masalah yang ada. Agar tidak terjadi pembahasan yang meluas dari penelitian ini, penulis memberi batasan masalah hanya untuk mengetahui sejauh mana pengaruh independensi, obyektifitas, integritas dan kompetensi seorang auditor terhadap kualitas hasil pemeriksaannya sesuai dengan Standar Umum yang berlaku, yaitu Seksi ini memberikan ilustrasi mengenai penerapan kerangka konseptual yang tercantum pada bagian A dari kode Etik ini (Prinsip Dasar Etika Profesi SA seksi 100) oleh Praktisi dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SA seksi 200.1 dalam SPAP, 2011).

D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
4

1. Apakah Independensi seorang Auditor berpengaruh terhadap

Kualitas Hasil Audit.


2. Apakah Obyektifitas seorang Auditor berpengaruh terhadap

Kualitas Hasil Audit.


3. Apakah

Integritas seorang Auditor berpengaruh terhadap

Kualitas Hasil Audit.


4. Apakah Kompetensi seorang Auditor berpengaruh terhadap

Kualitas Hasil Audit.

E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian secara umum dari penelitian ini adalah

mengemukakan maksud-maksud yang terkandung dalam kegiatan penelitian, sedangkan kegunaan penelitian adalah tujuan yang ingin dicapai oleh penulis. Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh signifikan

antara Independensi seorang Auditor terhadap Kualitas Hasil Audit .


2. Untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh signifikan

antara Obyektifitas seorang Auditor terhadap Kualitas Hasil Audit.


3. Untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh signifikan

antara Integritas seorang Auditor terhadap Kualitas Hasil Audit .


5

4. Untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh signifikan

antara Kompetensi seorang Auditor terhadap Kualitas Hasil Audit.

F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Dapat menambah dan memperdalam pengetahuan bagi penulis terutama tentang pengaruh independensi, obyektifitas, integritas dan kompetensi seorang auditor terhadap kualitas hasil pemeriksaannya. Dan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Persada Indonesia Y.A.I.
2. Bagi Kantor Akuntan Publik

Penelitian ini hendaknya dapat menjadi tolak ukur penelitian, terutama bagi auditor yang bekerja di kantor akuntan publik. Apakah akuntan publik tersebut telah berjalan sesuai dengan Standar Profesi Akuntan Publik. (SA seksi 200, SA 300, SA 400 dan SA 500 dalam SPAP, 2011).
3. Bagi Stakeholder a.

Stakeholder Internal 1) Dewan Direksi Direktur (dalam jumlah jamak disebut Dewan Direktur) adalah seseorang yang ditunjuk untuk memimpin

perusahaan.
6

Pada umumnya direktur memiliki tugas antara lain memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakankebijakan perusahaan, memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer), menyetujui anggaran tahunan perusahaan,

menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan. Manfaatnya adalah untuk memberikan dasar yang lebih baik, meyakinkan kepada para klien atau langganan untuk menilai profitabilitas atau audit financial, audit manajemen, dan system pengendalian internal

perusahaan itu, efisiensi operasionalnya dan keadaan keuangannya. 2) Manajemen Manajemen suatu perusahaan adalah nyawa dari suatu perusahaan. Manajemen yang menentukan pertumbuhan atau kebangkrutan suatu perusahaan. Dengan adanya suatu pengelolaan dan manajemen yang baik maka perusahaan akan mampu bertahan dari segala tekanan, kendala dan rintangan yang ada. Bahkan akan

berkembang menjadi lebih besar dan lebih baik lagi. Manfaat Hasil audit bagi manajemen adalah menambah kredibilitas laporan keuangannya sehingga laporan

tersebut dapat dipercaya untuk kepentingan pihak luar entitas seperti pemegang saham, kreditor pemerintah dan lain-lain. 3) Karyawan Pengertian karyawan adalah sesorang yang ditugaskan sebagai pekerja dari sebuah perusahaan untuk

melakukan operasional perusahaan dan dia bekerja untuk digaji. Manfaat hasil audit bagi karyawan adalah memberikan dasar yang obyektif kepada serikat buruh dan pihak yang diaudit untuk menyelesaikan sengketa mengenai upah dan tunjangan.
b.

Stakeholder Eksternal 1) Investor Investor adalah pihak yang berkepentingan dengan informasi yang berhubungan dengan resiko yang terkait dengan investasi modal. Informasi tersebut apakah akan harus

membantu

mengambil

keputusan

menambah modal, mengurangi atau menjual sahamnya. Selain itu investor juga perlu menilai kemampuan perusahaan membayarkan dividen/ bagi hasil. Manfaat hasil audit bagi Investor adalah memberikan dasar yang terpercaya kepada para investor untuk menilai prestasi investasi dan kepengurusan manajemen.
8

2) Pemerintah Bagi pemerintah, mereka dapat menilai kemampuan perusahaan tambahan kecermatan dalam kepastian dan membayar yang pajak. Memberikan tentang keuangan.

independen laporan

keandalan

Memegang peranan yang menentukan dalam mencapai undang undang keamanan sosial. 3) Analisis Media Analisis media merupakan tahapan utama dari sebuah evaluasi atau analisis yang tujuannya untuk mengukur sejauh mana sebuah kesuksesan kinerja atau brand perusahaan di sosial media. 4) Pelanggan Pelanggan memerlukan informasi yang berhubungan dengan kelangsungan perusahaan, terutama pelanggan yang melakukan kerjasama jangka panjang. Pelanggan yang loyal membutuhkan hubungan jangka panjang dan langgeng. 5) Kreditur Memberikan dasar yang lebih meyakinkan para kreditur atau para rekanan kredit. untuk mengambil memberi keputusan pinjaman

pemberian

Pihak

yang

berkepentingan dengan informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutang beserta
9

bunganya dengan tepat waktu. Laporan keuangan dapat membantu mereka untuk menentukan besar plafon, bunga dan jangka waktu yang diberikan.. 6) Karyawan Karyawan perusahaan merupakan salah satu dari kelompok yang diklasifikasikan sebagai stakeholder perusahaan. Kelompok ini merupakan sumber informasi dari mulut ke mulut yang telah ada dalam perusahaan, yang perlu dimotivasi dan distimulasi untuk meningkatkan fungsinya agar lebih tepat guna. 7) Pemasok Pihak supplier dan pemberi hutang jangka pendek lainnya berkepentingan kemampuan dengan informasi yang

menunjukkan

perusahaan

membayar

hutang jangka pendeknya. Informasi tersebut akan membantu supplier untuk menentukan jumlah piutang yang diberikan dan jangka waktunya. 8) Masyarakat Komunitas lokal atau masyarakat sekitar perusahaan sering kali menjadi target kegiatan publik relation karena kedekatan dan pengaruh warga setempat pada

perusahaan. Dengan upaya untuk tetap mendapat perhatian dan dengan berusaha mengembangkan itikad baik dan saling pengertian, komunitas lokal dapat
10

dimotivasi untuk lebih mengenal fokus perusahaan. Misalnya inisiatif untuk membangun lingkungan yang ada di dalamnya didirikan fasilitas pengembangan kapasitas pabrik akan lebih dapat diterima dengan baik dan didukung, oleh komunitas lokal daripada menghadapi protes dan perlawanan.

4. Bagi Pembaca Dapat menjadi suatu referensi atau informasi yang

bermanfaat sebagai masukan dan tambahan wawasan kepada pembaca dalam hal yang berkaitan dengan independensi, obyektifitas, integritas dan kompetensi seorang auditor yang harus dipenuhi dan dilaksanakan pada saat melakukan audit, dengan asumsi auditor tersebut juga harus memenuhi Standar Umum, Standar Lapangan dan Standar pelaporan, sesuai dengan Standar Profesi Akuntan Publik (SA seksi 200, SA 300, SA 400 dan SA 500 dalam SPAP, 2011).

11

Anda mungkin juga menyukai