Anda di halaman 1dari 23

USULAN PENELITIAN

Analisis Efektivitas Lembaga Wakaf sebagai Pengelola Wakaf (Nazhir)

Oleh : Mellisa Silvianti 120310080108

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Wakaf adalah salah satu bentuk kegiatan ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan kaum muslimin karena wakaf akan selalu mengalirkan pahala bagi orang yang berwakaf walaupun yang bersangkutan sudah meninggal.

Perkembangan Wakaf
Wakaf dimulai dari masa Rasulullah saw. berupa sebidang tanah yang pernah diwakafkan oleh beliau Pada masa sesudah era Khulafaur Rasyidin, praktik perkembangan wakaf lebih luas Seiring runtuhnya masa kekhalifahan, peran dan eksistensi wakaf memudar Wakaf bangkit kembali setelah krisis ekonomi yang melanda Perkembangan wakaf pada negara Timur berkembang pesat

Perkembangan wakaf yang baik pada negara-negara Timur, seperti Mesir, Turki, Arab Saudi tidak dapat diikuti oleh Indonesia, yang merupakan negara muslim terbesar di dunia. Di Turki misalnya,pelayanan yang diberikan Direktorat Jenderal Wakaf antara lain adalah sebagai berikut: (1) pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan diberikan melalui wakaf-wakaf rumah sakit. (2) Pelayanan pendidikan dan sosial. Beberapa bangunan wakaf juga digunakan untuk asrama mahasiswa yang tidak mampu. Tercatat ada 50 asrama di 46 kota yang menampung lebih kurang 10.000 mahasiswa. Untuk mengembangkan wakaf, Direktorat Jenderal Wakaf juga melakukan kerja sama dan investasi di berbagai lembaga, antara lain: Ayvalik andAydem Olive Oil Corporation,Tasdelen Healthy Water Corporation, Auqaf Guraba Hospital,Taksim Hotel (Sheraton),Turkish Is Bank,Aydin Textile Industry,Black Sea Copper Industry,Contraction and Export/Import Corporation,Turkish Auqaf Bank. Pendapatan dari investasi yang dilakukan digunakan kembali untuk untuk manajemen, perbaikan dan berbagai keperluan wakaf properti. (wakafrumahdhuafa.com,2012) Di Indonesia, berdasarkan data Departemen Agama RI, tanah wakaf di Indonesia mencapai 2.686.536.656,68 meter persegi atau 268.653,67 hektar yang tersebar di 366.595 lokasi di seluruh Indonesia. Namun, selama ini potensi tersebut belum digali dan dimanfaatkan secara optimal. (Majalah Ekonomi Syariah, 2010).

Pemanfaatan harta wakaf

harta wakaf

lain-lain; 21%

produktif; 23%

masjid; 79%

bersifat diam; 77%

masjid

bersifat diam
produktif

lain-lain

Penelitian Pusat Bahasa dan Budaya (PBB) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2006, terhadap 500 responden nazhir di 11 Propinsi

Pengelolaan Wakaf
berbadan hukum; 18% lembaga profesional; 16% Perseorang an 66%

Nazhir

bekerja penuh dan fokus; 16%

bekerja sambilan dan tidak diberi upah


bekerja sambilan dan tidak diberi upah; 84%

bekerja penuh dan fokus

Perseorangan lembaga profesional berbadan hukum

Penelitian Pusat Bahasa dan Budaya (PBB) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2006, terhadap 500 responden nazhir di 11 Propinsi

Pada data yang telah disebutkan, pengelolaan wakaf yang dilakukan di Indonesia belum optimal, terutama kurangnya pengelolaan secara profesional yang dilakukan oleh nazhir wakaf. Selain itu pengelolaan wakaf secara produktif juga belum dijalankan dengan baik di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur tentang wakaf termasuk hak dan kewajiban nazhir. Berdasarkan fenomena yang dijelaskan muncul dalam pemikiran penulis bagaimana kita melihat perkembangan dan peningkatan pengelolaan wakaf yang ada di Indonesia, oleh karena itu penulis memilih salah satu lembaga wakaf produktif, yaitu Wakaf Pro 99 untuk melihat efektivitas pengelolaan wakafnya.

Identifikasi dan Rumusan Masalah


Identifikasi Masalah
Wakaf Pro 99 adalah salah satu lembaga wakaf yang berperan sebagai nazhir wakaf di Indonesia. Pengelolaan wakaf yang dilakukan oleh lembaga ini berbentuk pengelolaan wakaf secara produktif, yaitu dengan mengelola harta wakaf untuk dikembangkan menjadi berbagai usaha yang hasilnya dapat diberikan untuk orang yang membutuhkan maupun menambah fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan masyarakat umum. Sebagai nazhir wakaf, Wakaf Pro 99 mempunya tanggung jawab untuk memelihara, mengelola, dan mengembangkan wakaf yang diterima karena harta wakaf yang tidak akan habis dapat dimanfaatkan secara terus menerus untuk kepentingan masyarakat. Namun, pengelolaan wakaf yang ada di Indonesia dirasa masih kurang, terutama pada profesionalitas para nazhir wakaf dalam mengelola wakaf. Oleh karena itu, penulis memilih Wakaf Pro 99 sebagai lembaga yang akan diteliti efektivitasnya dalam mengelola wakaf.

Rumusan Masalah :
1.
2.

3.
4.

Bagaimana bentuk pengelolaan wakaf yang dijalankan oleh wakaf pro 99? Bagaimana pandangan masyarakat (wakif) tentang pengelolaan yang dilakukan oleh wakaf pro 99? Hal hal apa saja yang dilakukan Wakaf Pro dalam menciptakan wakaf produktif yang efektif? Faktor faktor apa saja yang dapat mempengaruhi efektivitas pengelolaan wakaf produktif?

Tujuan Penelitian :
1.
2.

3.
4.

mengetahui dan menganalisis pengelolaan wakaf yang dijalankan oleh Wakaf Pro 99 mengetahui dan menganalisis pandangan masyarakat (wakif) tentang pengelolaan yang dilakukan oleh wakaf pro 99 mengetahui dan menganalisis hal hal apa saja yang dilakukan Wakaf Pro dalam menciptakan wakaf produktif yang efektif mengetahui dan menganalisis Faktor faktor apa saja yang dapat mempengaruhi efektivitas pengelolaan wakaf produktif

Kegunaan Penelitian
1. Bagi perusahaan Perusahaan mendapatkan gambaran pengelolaan wakaf produktif yang sudah dijalankan dan bagaimana pandangan masyarakat tentang pengelolaan wakaf yang dilakukan serta dapat menjadi bahan evaluasi lembaga untuk meningkatkan efektivitas wakaf produktif 2. Bagi penulis Penulis dapat mengetahui praktik pengelolaan wakaf dan kondisi wakaf yang ada di Indonesia serta menambah wawasan penulis tentang perwakafan yang baru penulis pelajari pada saat kuliah 3. Bagi akademisi Diharapkan dengan adanya penelitian ini, para akademisi semakin banyak yang meneliti tentang wakaf karena potensi wakaf yang besar untuk kepentingan umum serta dapat membuat model pemanfaatan wakaf yang dapat diterapkan di Indonesia

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN


Kajian Pustaka
Teori teori yang digunakan untuk menjadi dasar studi penelitian ini terdiri dari : Konsep wakaf Konsep wakaf produktif Manajemen syariah Manajemen wakaf produktif efektivitas

Kerangka Pemikiran

Review Jurnal
Jurnal utama : Management and Development of The Awqaf Assets (Jurnal yang dipaparkan pada Seventh International Confrence The Tawhidi Epistemology : Zakah and Waqf Economy tahun 2010 ditulis oleh Abul Hassan and Mohammad Abdus Shahid) Penelitan secara deskriptif ini menjelaskan tentang penyebab dari permasalahan dalam manajemen wakaf saat ini dan mencoba untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memperkenalkan prinsip stakeholder dalam wakaf. Penelitian menguraikan tentang bagaimana menyelesaikan mismanagement wakaf melalui pembentukan badan pengelolaan wakaf independen yang didirikan oleh pemerintah, selain itu perlunya mengelola tanggung jawab dari pengelola wakaf (nazhir wakaf) untuk bisa mengelola wakaf dan bertanggung jawab atas segala harta wakaf yang dikelola. Dalam perspektif prinsip stakeholder yang menjadi kendala adalah kurangnya tanggung jawab pengelola disebabkan lembaga yang dikelola adalah lembaga sosial atau non profit organization. Untuk bagian pengembangan wakaf penelitian ini memberikan contoh melalui wakaf uang dan model sukuk musharakah yang dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk mengembangkan wakaf secara produktif. Penelitian ini menjadi acuan penulis karena menjelaskan tentang masalah yang terjadi pada wakaf yang dapat memperkuat teori dan fenomena yang diajukan penulis.

Jurnal kedua : Wakaf untuk Produktivitas Ekonomi Umat (Lukman Farouni, Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan Vol. 8 No.1 Juni : 2539,2008)
Jurnal ini menjelaskan tentang bagaimana wakaf dapat dipergunakan untuk dapat meningkatkan produktivitas ekonomi umat melalui pengelolaan wakaf secara produktif. Penelitian secara deskriptif ini berguna untuk menguatkan argumen penulis mengenai potensi wakaf produktif dan apa yang menjadi permasalahan yang dihadapi pada pengelolaan wakaf saat ini. Bagaimana memanfaatkan wakaf secara maksimal melalui usaha usaha ekonomi yang ada. Apalagi telah terdapat peraturan yang menjelaskan tentang wakaf dan pemanfaatan yang diperbolehkan. Dengan adanya solusi yang diberikan untuk pengembangan wakaf, misalnya investasi, melakukan pola kemitraan dalam jurnal ini menjadi tambahan atau acuan bagi penulis untuk mencoba meneliti tentang bagaimana suatu lembaga mengelola wakaf sehingga tercapai tujuan dari wakaf itu sendiri yaitu kemaslahatan masyarakat.

METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan melalui metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.

Operasionalisasi variabel
Variabel Dimensi penentuan penerima wakaf penentuan program-program wakaf prosedur penyaluran dana manajemen wakaf produktif penentuan tujuan wakaf sikap pegawai terhadap wakif dan penerima zakat pengawasan pegawai terhadap penerima wakaf Operasionalisasi yang jelas Memiliki nazhir yang amanah, tabligh, shidiq, dan fathonah Melakukan pengadministrasian harta benda wakaf; Memiliki komunikasi yang baik dengan wakif Mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi dan peruntukannya; Melaporkan pelaksanaan tugas kepada wakif Indikator Skala ordinal ordinal ordinal ordinal ordinal ordinal ordinal ordinal ordinal ordinal ordinal ordinal ordinal ordinal ordinal ordinal ordinal ordinal ordinal ordinal ordinal

Efektivitas lembaga wakaf (x) : mengoptimalkan pengelolaan wakaf melalui pemilihan posisi penting alternatif-alternatif kapabilitas, integritas, agar dapat mencapai dan akuntabilitas nazhir tujuan wakaf

Mengawasi dan melindungi harta benda wakaf;


Memberikan pelayanan yang baik kepada wakif penyaluran distribusi wakaf sesuai dengan penerima Nadzir bertanggungjawab atas kerusakan harta wakaf yang disebabkan kelalaiannya nazhir memberikan sosialisasi kepada wakif

Pemahaman masyarakat mengenai nazhir memberikan sosialisasi kepada penerima wakaf wakaf produktif nazhir memberikan sosialisasi kepada masyarakat luas Pemberdayaan wakaf program - program pemberdayaan wakaf produktif penyaluran wakaf pada penerima

Sumber dan Cara penentuan data


Sumber Data
Sumber data primer berasal dari kuesioner yang akan disebarkan kepada responden, yaitu wakif wakaf pro 99 serta diperkuat dengan tambahan wawancara. Sampel penelitian ini adalah wakif Wakaf Pro 99. Penentuan jumlah sampel digunakan rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan 90% sebagai berikut:

Jumlah populasi wakif Wakaf Pro 99 = 300 orang Sampel yang akan diambil = 75 orang Sumber data sekunder diperoleh dari studi pustaka yang berasal dari literatur-literatur, jurnal, website serta data data yang ada pada Wakaf Pro 99

Cara Penentuan Data :


Data primer didapatkan dari : Wawancara Kuesioner Observasi Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan yang diperoleh dari literatur-literatur, jurnal-jurnal yang akan digunakan untuk memperoleh data-data teoretis mengenai wakaf produktif.

Teknik Pengumpulan data


Lincoln dan Guba (2008), sebagaimana dikutip oleh Chaedar (2008) mengusulkan empat kriteria untuk menilai kualitas penelitian kualitatif : Kredibilitas (dapat dipercaya) Transferabilitas (kemampuan hasil penelitian kualitatif dapat digeneralisasikan) Dependebilitas (asumsi replikabilitas atau keterulangan) Konfirmabilitas (tingkat kemampuan hasil penelitian dapat dikonfirmasikan oleh orang lain)

Uji Validitas
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataanpernyataan pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Teknik untuk mengukur validitas kuesioner adalah sebagai berikut dengan menghitung korelasi antar data pada masing-masing pernyataan dengan skor total, memakai rumus korelasi product moment, sebagai berikut :

Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Untuk menguji kesahihan instrumen penelitian ini digunakan rumus alpha crobach. Lisa Friedenberg (1995:197) menjelaskan Alpha Cronbach dapat diinterprestasikan sebagai koefisien korelasi antara pengujian atau skala tersebut dengan pengujian atau skala yang memiliki jumlah item yang sama. Dikatakan reliabel jika nilai Cronbachs Alpha () lebih besar dari 0.600 (Agung Nugroho).

Rancangan Analisis Data

Analisis data untuk menjawab rumusan masalah pertama. Data yang digunakan untuk menjawab permasalahan pertama adalah dengan mengumpulkan data-data sekunder yang berasal dari Wakaf Pro 99. Analisis data untuk menjawab rumusan masalah kedua. Untuk menjawab rumusan kedua yaitu bagaimana pandangan masyarakat (wakif) tentang pengelolaan yang dilakukan oleh wakaf pro 99 dengan melakukan analisis data yang berasal dari kuesioner yang dijawab oleh wakif dan penerima wakaf dengan menggunakan skala Likert. Analisis Data untuk Menjawab Rumusan Masalah Ketiga. Dalam menjawab rumusan masalah ketiga yaitu hal hal apa saja yang telah dilakukan Wakaf Pro 99 dalam meningkatkan efektivitas wakaf produktif dilakukan dengan melakukan wawancara kepada beberapa pejabat pada wakaf Pro 99 serta menganalisis datadata yang didapat dari Wakaf Pro 99 Analisis Data untuk Menjawab Rumusan Masalah Keempat. Untuk menjawab rumusan masalah keempat, yaitu faktor - faktor apa saja yang dapat mempengaruhi efektivitas pengelolaan wakaf produktif, yaitu dengan menganalisis hasil dari kuesioner yang diberikan kepada responden, melakukan observasi kegiatan yang dilakukan pada pengelolaan wakaf produktif tersebut.

Anda mungkin juga menyukai