Negosiasi
Pengertian: Pertukaran pendapat atau usulan antara dua pemerintah untuk mencari kemungkinan tercapainya penyelesaian sengketa secara damai.
Lanjutan
Negosiasi dapat dilakukan oleh : Kepala Negara, Perdana Menteri,Menteri Luar Nageri atau Menteri atau Pejabat dari depertemen yang lain. Keunggulan dan kelemahan Negosiasi yakni: Keunggulan negosiasi ; 1. Negosiasi merupakan prosedur yang luwes,bisa dipergunakan untuk semua jenis sengketa internasional baik sengketa politik dan sengketa hukum
Lanjutan
2.Negosiasi dapat membentuk pendapat umum 3.Negosiasi bisa mendidik, membimbing, dan mengaktifkan insting yang sehat dari manusia 4.Negosiasi dapat menundukkan kebijaksanaan nasional dan mampu mengungkap suatu kekuatan atau kelemahan dari suatu sebab yang mungkin tetap tersembunyi.
Lanjutan
Kelemahan Negosiasi: 1. Dalam negosiasi ada dorongan untuk bermain di panggung pada konstruksi yang keras, sekali posisi diambil secara umum kemudian akan menjadi beku sehingga kompromi sulit tercapai.
Lanjutan
2. Para pihak saling berhadapan langsung dengan menonjolkan fakta fakta tuntutan hukum dan bukti-bukti yang mereka pilih 3. Dalam negosiasi tidak ada unsur lain kecuali tuntutan dan keinginan para pihak.Penyelesaian sangat tergantung pada kemauan baik dari para pihak 4. Dalam negosiasi tidak ada pengaruh pihak ketiga.Kecenderungan negara kuat merugikan negara yang lemah
Lanjutan
5.Negosiasi tidak dapat dengan tepat menyelesaikan suatu sengketa :apabila salah satu pihak merasa posisinya benar dan pihak lain mengajukan tuntutan yang tidak wajar,tidak adil,dan tidak tepat.Dengan demikian cara yang efektif adalah mengajukan sengketa tersebut ke PBB.
Lanjutan
6 Prosedur negosiasi cenderung lambat,karena tidak ada keuntungan segera yang bisa dicapai di dalam membuat suatu move(gerakan) 7.Di dalam negosiasi tidak ada kepastian hasil dari penyelesaian. Meski para pihak bernegosiasi dengan itikad baik,namun negosi asi akan gagal apabila para pihak tidak mungkin mengorbankan kepentingannya yang sama demi tercapainya satu penyelesaian kompromi.
Sengketa Anglo Iranian Oil Company tahun 1950-1953. Sengketa Anglo Iceland Fisheries tahun 1958-1961. Sengketa Lebanon Jordania tahun 1958. Sengketa Mauritania Maroko tahun 1958 1969. Sengketa Sungai Gangga antara India Bangladesh.
Lanjutan
Sengketa India Pakistan tentang Salal Project tahun 1978. Cuba Crisis tahun 1962.
Konsiliasi.
Pengertian :Suatu cara penye lesaian sengketa internasioanal oleh suatu organ yang telah di bentuk sebelumnya atau diben tuk kemudian atas kesepakatan pihak- pihak yang bersengketa setelah lahirnya masalah yang dipersengketakan. (Bourmauna:205:2000).
Pengertian:Merupakan metode bagi semua bentuk penyelasaian sengketa internasional yang dilakukan dengan membentuk suatu komisi. Para pihak membentuk komisi per manen dan ad hoc untuk menanga ni suatu sengketa.Komisi dalam me lakukan tugas tidak memihak dan membatasi term of settlement.
Lanjutan
Konsiliasi dapat juga diartikan penunjukan sekelompok individu yang akan mendengar pendapat dari kedua belah pihak sengketa Atau menyelidiki fakta yang mendasari sengketa dan telah berdiskusi dengan para pihak/menyampaikan usul formal untuk dipertimbangkan oleh para pihak sebagai penyelesaian sengketa.
Lanjutan
Dalam arti umum:Metoda penyele saian sengketa internasional secara bersahabat dengan bantuan negara lain atau badan pemeriksa yang ti dak memihak atau Komite Penase hat. Dalam arti sempit:Pengajuan suatu sengketa kepada komisi atau komite yang akan membuat suatu laporan disertai dengan usul penyelesaian bagi para pihak.
Melakukan pemeriksaan terhadap sengketa dengan mengumpulkan semua informasiyang perlu. Membawa para pihak ke meja perundingan. Membuat laporan tentang situasi fakta dan menjelaskan permasalahan yang terdapat dalam sengketa.
Kelemahan :Dalam konsiliasi tidak ada kompromi yang tepat. Keunggulan : Kerahasiaan para pihak terjamin,karena setiap publikasi harus seijin kedua belah pihak. Bersifat fleksibel dan luwes, kedua faktor ini sangat penting dalam penentu bagi keberhasilan konsiliasi. Sangat memperhitungkan sensitifitas,ke lemahan,dan prestise pemerintah. Memberikan kebebasan dan kedaulatan bagi para pihak untuk tidak menerima usul dari komisi dan tidak pula kehilangan hak atau pengurangan posisi. Negara tetap memiliki kedaulatan mengontrol sampai pada tahap akhir dari proses konsiliasi.
Lanjutan
Menurut Konvensi Den Haag 1899-1907 pelaksanaan konsiliasi dilakukan oleh komisi konsiliasi dengan tugas sbb: a.Melakukan pemeriksaan terhadap sengketa dengan mengumpulkan semua informasi yang perlu. b.Membawa para pihak kearah persetujuan. c. Membuat laporan mengenai situasi fakta dan menjelaskan permasalahan yang terdapat dalam sengketa.
Inquiry (Penyelidikan)
Pengertian:Suatu proses penemuan fakta oleh suatu tim penyelidik yang netral. Metode inquiry hampir sama dengan fact finding. Inquiry dan fact finding merupakan bagian integral dari fungsi penga dilan,dan bagian essensial fungsi pengadilan konsiliasi. Inquiry dilaksanakan oleh suatu Komisi Penyelidik(Inquiry
Lanjutan
Pembentukan Komisi Penyelidik berdasarkan suatu konvensi umum atau persetujuan khusus antara para pihak. Anggota Komisi Penyelidik berjumlah 5 (lima) orang dengan komposisi sbb: A.Masing-masing pihak memilih 2 (dua) orang/satu dari warganegaranya dan satu lainnya bukan warga negaranya. B.Komisi yang kelima diambil berdasarkan
Meneliti fakta yang dipersengketa kan. Memeriksa fakta yang dipersengketa kan. Mempersiapkan berbagai alasan perlu untuk dinegosiasikan, penyele saian,dan perdamaian. Komisi membuat laporan dan isi laporan tidak bersifat sebagai keputusan.
Lanjutan
Berlakunya keputusan terserah kepada para pihak yang bersengketa. DK PBB dan MU PBB menjadi Komisi.
Lanjutan
1.Arti luas: Mencakup berbagai jenis metode untuk menyelesaikan sengketa internasional secara bersahabat dengan bantuan negara lain atau badan pemeriksa yang tidak memihak atau Komite Penasehat. 2.Arti sempit:merupakan pengajuan sengketa kepada suatu komisi atau suatu komite yang akan membuat laporan disertai usul penyelesaian bagi para pihak.
Mediasi
Pengertian:Tindakan pihak ketiga atau individu yang tidak berkepen tingan didalam suatu sengketa inter nasional,yang bertujuan membawa para pihak untuk bernegosiasi dan berperan serta dalam negosiasi tersebut.
Lanjutan
Peran mediator: Mendamaikan tuntutan yang saling berlawanan. Meredakan rasa dendam dari para pihak yang bersengketa.(Konvensi Den Haag 1899). Secara khusus diharapkan untuk menyelidiki fakta. Terbatas pada fakta yang yang diceritakan kepadanya oleh para pihak dan Dari berbagai sumber yang data yang ada. Memimpin dan berpartisipasi dalam perundingan dan mencegah memburuknya/buntunya sengketa Saran mediator tidak mengikat para pihak.
Fungsi Mediator:
Fungsi prosedural: 1.Tindakan untuk melakukan perun dingan antar negara tentang seng keta secara kodrati merupakan suatu proses yang sukar dan sulit. Kedua belah pihak cenderung menunjukan kelemahan pihak lawannya.Para pihak sering membuat usul usul baru dan gerakan (move). 2.Mediator harus pula bisa meredakan ketegangan dan mampu memperbaiki suasana. 3.Mediator diharapkan menolong dan melicinkan jalannya perundingan serta menciptakan penyele saian yang bisa diterima oleh kedua belah pihak.
Lanjutan
Fungsi substantif: 1.Penyelesaian sengketa ini dapat diterima atas usul mediator karena mediator dianggap telah melakukan kompromi penyelesaian yang adil, tidak memihak dan wajar. 2.Penyelesaian sengketa ini lebih bisa menjawab opini masyarakat internasional sekaligus menjawab kritik politik internal (dalam negeri).
Lanjutan
Individu: 1.Tidak ada pemerintah lain yang terlibat sehingga dapat bertindak lebih bebas,tidak dipaksa untuk mempertimbangkan aspek politik dunia yang diluar sengketa. 2. Kegagalan mediator tidak akan melibatkan reputasi pemerintah. 3.Kepribadian dan kualitas individu telah teruji dan dikenal oleh para pihak. 4.Mampu membentuk hubungan pribadi yang lebih baik dan meyakinkan dibanding dengan perwakilan pemerintah
Keunggulan Mediasi:
Karena mediasi dilaksanakan dengan cara privat,kemung kinan terciptanya kemajuan dalam diskusi lebih besar.Begitu juga kerahasiaan lebih terjaga dan bisa pula dihindari debat terbuka didalam forumforum in ternasional. Pemilihan mediator dapat disesuai kan dengan keadaan khusus dari masingmasing sengketa. Individu yang dipilih adalah yang memiliki kualitas personal yang teruji dan pengala man substansial dalam masalah internasi onal serta mampu objektif terhadap masalah sengketa tersebut.
Dasar hukum:Konvensi LBB pasal 21 dan pasal 33 Piagam PBB. Piagam Organisasi Persatuan Afrika(OAU) pasal 3 Bab VIII pasal 52-54 Piagam PBB.
Sulit menyelesaikan sengketa yang bersifat Inter-region. Sulit menyelesaikan sengketa yang timbul didalam wilayah suatu negara anggota. Masalah keuangan. Pengaturan penyelesaian sengketa yang tidak tegas
Organization of American States (OAS) didirikan melalui Piagam OAS 1948. The Organization of African Unity (OAU)didirikan melalui Piagam Addis Abbaba 1963. The European Commission dan The Court of Justice. Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) melalui Deklarasi Asean.
2.
3.
Good office/Fact Finding. Good Office:penyelesaian seng keta yang hanya sebagai pembe ri saran tentang pentingnya pe rundingan dalam penyelesaian sengketa serta penawaran-penawaran saluran komunikasi antar negara yang bersengketa. Pihak ketiga (good office)hanya mengarahkan jalannya perundingan dan tidak punya hak untuk ikut didalam perundingan termasuk untuk tidak menawarkan syarat-syarat dalam penyelesaian sengketa tersebut. Pihak ketiga (good office) berakhir tugasnya setelah para pihak sepakat untuk berunding. Organisasi internasional sering berperan sebagai good office(DK PBB,MU PBB)
Fact Finding.
Metode fact finding: 1.Fakta yang dikemukakan tidak diberi rekomendasi untuk para pihak tetapi fakta tersebut dibiarkan berbicara sendiri dan metode ini dilakukan melalui konferensi bilateral, multila teral. 2.Resolusi MU PBB memakai metode ini dan DK PBB,MU PBB,Sekretaris Jenderal PBB ditunjuk sebagai pelaksana fact finding dan telah ditingkatkan atas dasar ad hoc
The Haque Convention on the Pacific Settlement of Interna tional Disputes 1907. Piagam PBB Bab VI pasal 33 pasal 38.DK PBB-MU PBB atau organisasi khusus yang mena warkan good offices. The American Treaty on Pacific Settlement 1948. Vienna Convention article 45-46 (diplomatic relations) and Vienna Convention article 8 (Consuler relations)
Membentuk suatu dasar bagi penyelesaian sengketa diantara kedua negara. Mengawasi pelaksanaan suatu perjanjian internasional. Memberikan informasi guna membuat putusan ditingkat internasional.(pasal 34 Piagam PBB)contoh:pembentukan UNSCOM yang dikirim ke Irak tentang kepemi likan senjata pemusnah massal.
Lanjutan
Perang :pertikaian bersenjata yang bertujuan mengalahkan negara lawan sehingga negara yang kalah tidak mempunyai alternatif lain kecuali menerima syarat penye lesaian yang ditentukan oleh negara pemenang perang dimeja perun dingan.Berakhirnya perang berarti sengketa telah diselesaikan.
Tindakan bersenjata bukan perang. Dengan cara ini tindakan bersen jata bukan perang sebenarnya meru pakan telah terjadi penggunaan ke kerasan senjata akan tetapi belum sampai kepada ketegori perang. Pendapat ahli:Tindakan kekerasan terbatas atau perang pendek. (Hingorani:1984:344) Tujuan :Agar negara sasaran mau menyelesaikan sengketa kearah perdamaian.
Retorsi
Retorsi:Tindakan tidak bersahabat yang dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lain yang telah terlebih dahulu melakukan beberapa tindakan yang tidak bersahabat. Retorsi:Merupakan tindakan pembalasan terhadap negara lain yang telah melakukan perbuatan tidak sopan atau tindakan tidak adil. Tindakan:Deportasi dibalas dengan deportasi,persona non grata dibalas dengan pernyataan persona non grata.
Lanjutan
Bentuk/wujud retorsi: 1.Pemutusan hubungan diploma tik. 2.Pencabutan hak-hak istimewa diplomatik. 3.Penarikan konsesi pajak/tarif. 4.Penghentian bantuan ekonomi.
Reprisal
Reprisal:Tindakan pembalasanyang dilakukan oleh suatu negara yang melanggar hukum dalam suatu sengketa. Repisal dilakukan dengan syarat: 1.Sasaran adalah negara yang telah melakukan pelanggaran hukum internasional. 2.Negara yang melakukan pelangga ran diminta terlebih dulu untuk meme nuhi ganti rugi atas tindakannya dan telah diperingatkan. 3.Tujuan:Agar tercapainya penyelesaian seng keta
Lanjutan
Blokade Damai
Blokade:Suatu pengepungan wilayah(blokade kota,pelabuh an,bandar udara dll),dengan tujuan agar daerah tersebut ter putus hubungannya dengan dunia luar. Ada 2 jenis blokade: 1.Blokade dimasa damai. 2.Blokade dimasa perang. Piagam PBB melarang blokade ke cuali blokade damai.
Embargo:Larangan ekspor barang dari negara yang dikenai embargo. Embargo diberikan sebagai sanksi atas negara yang melakukan pelanggaran hukum internasional.(Kasus embargo ekonomi atas Irak). Intervensi : Merupakan sarana penyele saian sengketa dengan melakukan tin dakan mencampuri urusan dalam negeri negara lain dan bertujuan agar pihak yang bersengketa dapat menyelesaikan sengke ta secara damai.