Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2 INTI KELOMPOK 6 10209012 10209040 10209078 Pradini Rahalintar Joko Suwardy Dhanang A.

Satrio

LUBANG HITAM Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking. Pada saat ini banyak astronom seperti charis yang percaya bahwa hampir semua galaksi dialam semesta ini mengelilingi lubang hitam pada pusat galaksi. John Archibald Wheeler pada tahun 1967 yang memberikan nama "Lubang Hitam" sehingga menjadi populer di dunia bahkan juga menjadi topik favorit para penulis fiksi ilmiah. Kita tidak dapat melihat lubang hitam akan tetapi kita bisa mendeteksi materi yang tertarik / tersedot ke arahnya. Dengan cara inilah, para astronom mempelajari dan mengidentifikasikan banyak lubang hitam di angkasa lewat observasi yang sangat hati-hati sehingga diperkirakan di angkasa dihiasi oleh jutaan lubang hitam. Asal-mula lubang hitam

Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi-lah yang menang. Massa dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan terhisap. Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menghisap apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menghisap material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya.

CARA MENDETEKSI LUBANG HITAM


1. X-RAYS Lubang hitam dan bintang-bintang neutron tidak mengeluarkan cahaya, sehingga kita tidak bisa hanya mencari mereka. Namun, para astronom dapat menemukan lubang hitam dan bintang neutron dengan mengamati efek gravitasi pada objek lain di dekatnya. Para astronom dapat menemukan beberapa lubang hitam dan bintang neutron karena mereka adalah sumber x-ray. Gravitasi intens dari lubang hitam atau bintang neutron akan menarik partikel debu dari awan debu atau sekitar bintang di dekatnya. Sebagai partikel mempercepat dan memanas, mereka memancarkan sinar-x. Jadi sinar-x tidak datang langsung dari lubang hitam atau bintang neutron, tetapi dari dampaknya terhadap debu di sekitarnya. Meskipun sinar-x tidak menembus atmosfer kita, para astronom menggunakan satelit untuk mengamati sumber x-ray di langit.

2. ROTASI BINTANG Banyak bintang berputar di sekitar satu sama lain, sebanyak orbit planet matahari kita. Ketika para astronom melihat sebuah bintang yang mengitari sesuatu, tetapi mereka tidak dapat melihat apa yang sesuatu yang mereka mencurigai sebuah lubang hitam atau bintang neutron. Jika suatu benda langit seperti bintang atau kumpulan-kumpulan gas berada di sekitar balck hole maka benda langit tersebut akan bergerak dengan cepat dan chaotic. Dengan mempelajari posisi bintang disekitar black hole, maka orbit bintang tersebut dapat diketahui dan maka massa dan radius dari black hole juga dapat diketahui. Metode ini juga sering digunakan untuk mengetahui parameter fisis suatu objek disistem bintang ganda dimana benda itu jauh lebih kecil dan redup bila dibandingkan bintang lainnya.

3. GRAVITY LENSING Para astronom menggunakan teknik yang disebut gravitasi lensing untuk mencari lubang hitam dan bintang neutron. Ketika sebuah objek yang sangat masif lewat di antara bintang dan bumi, objek bertindak seperti sebuah lensa yang memfokuskan sinar cahaya dari bintang di Bumi.Hal ini menyebabkan bintang untuk mencerahkan. Bagaimana sebuah lubang hitam atau bintang neutron bertindak seperti sebuah lensa? Jawabannya datang dari Albert Einstein, yang terbukti pada 1919 cahaya yang berikut di jalur waktu membungkuk dan ruang yang melengkung karena gaya gravitasi sebuah obyek yang masif. Einstein meramalkan bahwa sebuah bintang diposisikan di belakang matahari akan terlihat selama gerhana total. Sun membengkokkan sinar-sinar dari bintang dan membuatnya muncul di sebelah matahari. Akibat pelengkungan ruang-waktu, lintasan cahaya latar yang melewati suatu obyek yang sangat massif akan terbelokkan. Dalam hal ini, massa objek yang sangat massif data berfungsi seperti lensa optic. Dari metode ini, kita dapat mengetahui massa dari objek yang dilewati dengan melihat bayangan cahaya yang dihasilkan.

Referensi: 1. http://www.eclipse.net/~cmmiller/BH/blkdet.html 2. http://id.wikipedia.org/wiki/Lubang_hitam 3. http://science.howstuffworks.com/dictionary/astronomy-terms/black-hole3.htm

Anda mungkin juga menyukai