Paper Akpem
Paper Akpem
Klasifikasi Belanja
Klasifikasi belanja adalah berdasarkan dana, untuk menghasilkan semua informasi yang diperlukan, belanja suatu dana juga diklasifikasikan berdasarkan fungsi (program), aktivitas, unit organisasi, karakter dan kelas objek.
Akuntansi/6
biasanya dicatat melalui Capital Projects Funds, meskipun banyak, setidaknya sebagian dibiayai oleh transfer antardana dari dana umum atau dana pendapatan khusus. 2. Belanja Pelunasan Hutang Belanja pelunasan hutang GLTD (general long term debt) utamanya diakui saat jatuh tempo karena sebagian besar pajak pemerintah pusat dan daerah (SLGs) berhubungan dengan pajak properti dan anggaran berbasis saat jatuh tempo, 3. Belanja Intern Pemerintah Pemerintah pusat, khususnya, sering membuat belanja intern pemerintah yaitu dalam pembagian pendapatan negara, hibah, dan program bantuan keuangan lain bagi desa, kota, distrik, dan pemerintah daerah lainnya. Klasifikasi belanja intern pemerintah mengisyaratkan bahwa belanja tingkat pemerintah pusat bukan untuk barang dan jasa, tetapi merupakan pembayaran kepada pemerintah daerah untuk membiayai belanja tingkat daerah. 4. Belanja Operasi Lancar Keseluruhan belanja dana pemerintah selain untuk pengeluaran modal, pelunasan hutang, atau tujuan intern pemerintah diarahkan untuk sebagai belanja operasi sekarang atau sederhananya belanja operasional. Pembayaran gaji dan biaya pegawai terkait, merupakan belanja operasi lancar terbesar bagi kebanyakan pemerintah pusat dan daerah. Pembayaran gaji dan biaya terkait sering berkomposisi 65% - 75% dari belanja dana umum dan dana pendapatan.
Pengeluaran untuk tujuan ilegal 3. Penggunaan metode dan prosedur yang tidak tepat 4. Belanja yang tidak bijaksana atau tidak sesuai. 5. Alokasi dan allotment dari aproproasi.
Revisi Appropriasi
Appropriasi dapat direvisi selama tahun berjalan karena berbagai alasan, 1. Kenaikan pendapatan di atas estimasi baik dari sumber regular ataupun karena bantuan khusus tak terdugamungkin mengizinkan atau memerlukan belanja tambahan yang harus disahkan dengan appropriasi, atau 2. Penurunan pendapatan dibandingkan dengan ekspektasi awal mungkin mengharuskan appropriasi dikurangi untuk menghindari defisit saldo dana. 3. Peningkatan biaya utilitas, kerusakan jalan karena cuaca basah atau dingin yang tidak wajar, atau karena beragam sebab lain yang tak terbatas. Peningkatan appropriasi tidaklah terlalu jelek, tentu saja, penurunan appropriasi pun tidaklah terlalu bagus. Anggaran tahunan yang mungkin telah dibuat dengan baik sebelum awal tahun berjalan tidak mesti dianggap tidak dapat diubah tetapi harus direview secara berkesinambungan dan direvisi sepantasnya selama tahun itu. Ilustrasi dari revisi appropriasi dan jurnaljurnalnya : Appropriasi meningkat: Unreserved fund balance................ Appropriation ........................... Untuk mencatat peningkatan appropriasi Pendapatan estimasi dan appropriasi berkurang: Appropriation .................................... Estimated Revenue .................... $ 10.000 $ 10.000 $ 10.000 $ 10.000
Akuntansi/6
Asumsikan tidak ada cadangan dalam metode konsumsi, perubahan aliran biaya asumsinya akan diterapkan pada penjurnalan sebelumnya. Jika
menginginkan cadangan maka dapat ditetapkan setelah penjurnalan atau setelah penambahannya, contohnya, cadangan persediaan perlengkapan $400.000 dan diinginkan hanya sebesar $300.000, Reserve for Inventory .................... Unreserved Fund Balance b. Perubahan Standar GASB Perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi dapat terjadi jika GASB mengeluarkan standar pengakuan belanja baru atau merevisi standar yang sudah ada. Jika aturan baru atau hasil revisi standar ini membutuhkan prinsip pengakuan belanja yang berbeda daripada yang digunakan oleh akuntansi dana pemerintah saat ini, negara bagian atau provinsi harus mengubah standar akuntansinya untuk menuruti standar yang baru atau revisinya .. $100.000 $100.000.
Ilustrasi di Indonesia Jenis Pengeluaran A. Belanja Tidak Langsung 1. Belanja pegawai 2. Belanja bunga 3. Belanja subsidi 4. Belanja hibah 5. Belanja bantuan sosial 6. Belanja bagi hasil 7. Belanja bantuan keuangan 8. Pengeluaran tidak terduga B. Belanja Langsung 1. Belanja pegawai 2. Belanja barang dan jasa 3. Belanja modal
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara2012
Akuntansi/6
C. Pembiayaan Daerah Jika dalam buku Freeman ada Inventory Accounting Methods berupa Consumption Method (Periodic System dan Perpetual System) serta Purchases Method, maka di Indonesia menggunakan metode yang dinamakan Purchase Method-Perpetual dalam Inventory Accounting Methods.