Anda di halaman 1dari 6

Expenditure Accounting - Govermental Funds

Definisi dan Pengakuan Belanja


Belanja (expenditure) dalam akuntansi dana pemerintahan didefinisikan sebagai semua penurunan dalam aset bersih dana untuk operasi lancar, belanja modal, atau pelunasan hutang kecuali yang timbul dari tranfer ke dana-dana lainnya. Belanja seharusnya diakui dalam periode akuntansi ketika kewajiban dana terjadi dan dapat diukur, kecuali untuk bunga (beserta pokoknya) yang belum jatuh tempo pada kewajiban jangka panjang, yang seharusnya diakui ketika jatuh tempo. Dua alternatif pengakuan belanja lainnya yang disediakan oleh Codification : 1. Item-item persediaan (contohnya, material dan perlengkapan) boleh dianggap sebagai belanja baik ketika pembelian (metode pembelian) atau ketika digunakan (metode konsumsi), tetapi jumlah signifikan persediaan seharusnya dilaporkan dalam neraca. 2. Belanja untuk asuransi dan jasa serupa yang melebihi satu periode akuntansi (pembayaran dimuka) tidak perlu dialokasikan antara periode akuntansi, tetapi dapat dicatat sebagai belanja pada periode perolehan

Klasifikasi Belanja
Klasifikasi belanja adalah berdasarkan dana, untuk menghasilkan semua informasi yang diperlukan, belanja suatu dana juga diklasifikasikan berdasarkan fungsi (program), aktivitas, unit organisasi, karakter dan kelas objek.

Jenis Jenis Belanja


Jenis jenis belanja adalah seperti di bawah ini : 1. Belanja Pengeluaran Modal (Capital Outlay) Akuntansi untuk belanja pengeluaran modal biasanya dibiayai dari dana umum dan dana pendapatan khusus, seperti untuk peralatan, mesin, dan kendaraan. Sebagian besar belanja pengeluaran modal umum pemerintahan umum
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara2012

Debeta Indra Utama/2S

Akuntansi/6

biasanya dicatat melalui Capital Projects Funds, meskipun banyak, setidaknya sebagian dibiayai oleh transfer antardana dari dana umum atau dana pendapatan khusus. 2. Belanja Pelunasan Hutang Belanja pelunasan hutang GLTD (general long term debt) utamanya diakui saat jatuh tempo karena sebagian besar pajak pemerintah pusat dan daerah (SLGs) berhubungan dengan pajak properti dan anggaran berbasis saat jatuh tempo, 3. Belanja Intern Pemerintah Pemerintah pusat, khususnya, sering membuat belanja intern pemerintah yaitu dalam pembagian pendapatan negara, hibah, dan program bantuan keuangan lain bagi desa, kota, distrik, dan pemerintah daerah lainnya. Klasifikasi belanja intern pemerintah mengisyaratkan bahwa belanja tingkat pemerintah pusat bukan untuk barang dan jasa, tetapi merupakan pembayaran kepada pemerintah daerah untuk membiayai belanja tingkat daerah. 4. Belanja Operasi Lancar Keseluruhan belanja dana pemerintah selain untuk pengeluaran modal, pelunasan hutang, atau tujuan intern pemerintah diarahkan untuk sebagai belanja operasi sekarang atau sederhananya belanja operasional. Pembayaran gaji dan biaya pegawai terkait, merupakan belanja operasi lancar terbesar bagi kebanyakan pemerintah pusat dan daerah. Pembayaran gaji dan biaya terkait sering berkomposisi 65% - 75% dari belanja dana umum dan dana pendapatan.

Pengendalian Akuntansi Belanja


Sistem akuntansi merupakan alat yang kuat untuk mengendalikan legalitas dan efisiensi belanja. Sistem akuntansi menjalankan peran penting dalam manajerial mengenai masalah dan kontrol berikut ini: 1. Penyalahgunaan aset 2. Belanja ilegal Pengeluaran berlebihan dari apropriasi

Pengeluaran untuk tujuan ilegal 3. Penggunaan metode dan prosedur yang tidak tepat 4. Belanja yang tidak bijaksana atau tidak sesuai. 5. Alokasi dan allotment dari aproproasi.

Revisi Appropriasi
Appropriasi dapat direvisi selama tahun berjalan karena berbagai alasan, 1. Kenaikan pendapatan di atas estimasi baik dari sumber regular ataupun karena bantuan khusus tak terdugamungkin mengizinkan atau memerlukan belanja tambahan yang harus disahkan dengan appropriasi, atau 2. Penurunan pendapatan dibandingkan dengan ekspektasi awal mungkin mengharuskan appropriasi dikurangi untuk menghindari defisit saldo dana. 3. Peningkatan biaya utilitas, kerusakan jalan karena cuaca basah atau dingin yang tidak wajar, atau karena beragam sebab lain yang tak terbatas. Peningkatan appropriasi tidaklah terlalu jelek, tentu saja, penurunan appropriasi pun tidaklah terlalu bagus. Anggaran tahunan yang mungkin telah dibuat dengan baik sebelum awal tahun berjalan tidak mesti dianggap tidak dapat diubah tetapi harus direview secara berkesinambungan dan direvisi sepantasnya selama tahun itu. Ilustrasi dari revisi appropriasi dan jurnaljurnalnya : Appropriasi meningkat: Unreserved fund balance................ Appropriation ........................... Untuk mencatat peningkatan appropriasi Pendapatan estimasi dan appropriasi berkurang: Appropriation .................................... Estimated Revenue .................... $ 10.000 $ 10.000 $ 10.000 $ 10.000

Mencatat pengurangan appropriasi karena pengurangan pada Estimated Revenue.

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara2012

Debeta Indra Utama/2S

Akuntansi/6

Perubahan Prinsip Akuntansi


Perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi yang menghasilkan efek kumulatif harus dilaporkan kembali. Ada 4 tipe dari kejadian yang menyebabkan atau hasil dari kejadian, perubahan dalam pengakuan pengeluaran/belanja dalam dana pemerintahan adalah: 1. Jenis belanja yang tidak dapat diukur secara langsung, seperti tagihan dan pendapatan kontrak, perkiraan estimasinya dapat dipertimbangkan. 2. Kapan pengakuan belanja dapat diterima, seperti metode pembelian dari persediaan dan beban belanja yang dapat diakui, manajemen dapat saja mengubah satu prinsip ke bentuk prinsip alternatif lainnya yang dapat diterima umum. 3. Perubahan metode persediaan yang digunakan, seperti FIFO, LIFO, atau average. 4. Standar GASB, pengakuan belanja dengan kebijakan atau aturan baru yang dapat digunakan sebagai standar. Dua dari tipe-tipe kejadian dan perubahan dalam praktek akuntansi ini dan metode yang digunakan akan didiskusikan dalam bagian ini. a. Perubahan di Antara Prinsip Alternatif Asumsikan jika pemerintah menghitung persediaan menggunakan metode konsumsi kemudian memutuskan untuk mengubahnya dari model FIFO menjadi metode rata-rata pada akuntansi persediaan Dana Umum. Pada persediaan FIFO pada akhir tahun tercatat $400.000, sedangkan penilaian berdasarkan metode rata-rata sebesar $300.000. Pada awal tahun jurnalnya pada saat perubahan metode menjadi rata-rata ditetapkan sebagai berikut : Cumulatif effect of change in accounting principle $100.000 Inventory of materials and supplies . $100.000
(untuk mencatat efek perubahan akuntansi persediaan dari FIFO menjadi rata-rata)

Asumsikan tidak ada cadangan dalam metode konsumsi, perubahan aliran biaya asumsinya akan diterapkan pada penjurnalan sebelumnya. Jika

menginginkan cadangan maka dapat ditetapkan setelah penjurnalan atau setelah penambahannya, contohnya, cadangan persediaan perlengkapan $400.000 dan diinginkan hanya sebesar $300.000, Reserve for Inventory .................... Unreserved Fund Balance b. Perubahan Standar GASB Perubahan dalam prinsip-prinsip akuntansi dapat terjadi jika GASB mengeluarkan standar pengakuan belanja baru atau merevisi standar yang sudah ada. Jika aturan baru atau hasil revisi standar ini membutuhkan prinsip pengakuan belanja yang berbeda daripada yang digunakan oleh akuntansi dana pemerintah saat ini, negara bagian atau provinsi harus mengubah standar akuntansinya untuk menuruti standar yang baru atau revisinya .. $100.000 $100.000.

Ilustrasi di Indonesia Jenis Pengeluaran A. Belanja Tidak Langsung 1. Belanja pegawai 2. Belanja bunga 3. Belanja subsidi 4. Belanja hibah 5. Belanja bantuan sosial 6. Belanja bagi hasil 7. Belanja bantuan keuangan 8. Pengeluaran tidak terduga B. Belanja Langsung 1. Belanja pegawai 2. Belanja barang dan jasa 3. Belanja modal
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara2012

Debeta Indra Utama/2S

Akuntansi/6

C. Pembiayaan Daerah Jika dalam buku Freeman ada Inventory Accounting Methods berupa Consumption Method (Periodic System dan Perpetual System) serta Purchases Method, maka di Indonesia menggunakan metode yang dinamakan Purchase Method-Perpetual dalam Inventory Accounting Methods.

Anda mungkin juga menyukai