BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mampu mengintegrasikan berbagai pertimbangan ergonomi, khususnya dari sisi biomekanika dalam merancang berbagai system kerja untuk menghasilkan rancangan yang ENASE serta mampu mengetahui poisisi postur yang baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari kerja yang dilakukan. 2. Mampu menggunakan konsep dan teknik RWL dalam merancang gerakan-gerakan perpindahan alat dan benda kerja yang ergonomis dan untuk mengetahui posisi postur dengan menggunakan software Rula.
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
1.3Pembatasan Masalah
Masalah yang dibahas pada praktikum ini meliputi data-data yang didapatkan pada saat praktikum biomekanika. Dimana biomekanika mengambil data mengenai gerakan suatu aktivitas kerja yang berkaitan dengan penggunaan anggota tubuh bagian atas yang disesuaikan dengan jarak vertikal dan jarak horisontal.
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Studi Pustaka
Analisis
Penutup
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
2.1
Biomekanika
Keluhan Muskuloskelektal adalah keluhan pada bagian otot skelektal dirasakan oleh
seseorang mulai keluhan yang ringan hingga keluhan yang terasa sangat sakit. Apabila otot statis menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen, dan tendon. Hal inilah yang menyebabkan rasa sakit, keluhan ini disebut keluhan Musculoskelektal disorders (MSDs) atau cedera pada sistem Muskoskelektal (grandjean, 1993, Lemasters, 1996). Secara Garis besar keluhan otot dapat dibagi menjadi dua yaitu : 1. Keluhan sementara (reversible), yaitu keluhan otot yang terjadi saat otot menerima beban statis, namun semikian keluhan tersebut akan segera hilang apabila pembebanan dihentikan. 2. Keluhan menetap ( persisent), yaitu keluhan otot yang bersifat menetap, walaupun pembebanan kerja telah dihentikan, namun rasa sakit pada otot akan terus berlanjut. Keluhan otot skelektal pada umumnya terjadi karena kontraksi otot yang berlebihan akibat pemberian beban kerja yang terlalu panjang dengan durasi pembebanan yang panjang. Sebaliknya, keluhan otot kemungkinan tidak terjadi apabila kontraksi otot berkisar antara 15 20 % dari kekuatan otot maksimum. Namun apabila kontraksi otot melebihi 20% maka peredaran darah ke otot berkurang menurut tingkat kontraksi yang dipengaruhi oleh besarnya tenaga yang diperlukan. Suplai oksigen ke otot menurun, proses metabolisme karbohidrat terhambat dan sebagai akibatnya terjadi penimbunan asam laktat yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri otot. (Sumamur, 1982; Grandjean, 1993)
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24 2.1.1 Faktor Penyebab Terjadinya Keluhan Muskuloskelatal Peter Vi (2000) menjelaskan bahwa, terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya keluhan otot skelektal. 1. Peregangan otot yang berlebihan. Peregangan otot yang berlebihan (over exertion) biasanya dialami pekerja yang mengalami aktivitasa kerja yang menuntut tenaga yang besar. Peregangan otot yang besar ini terjadi karena pengerahan tenaga yang dikerahkan melampaui kekuatan optimum otot. Apabila hal serupa sering dilakukan, maka akan mempertinggi resiko terjadinya keluhan otot, bahkan dapat menyebabkan terjadinya cedera otot skelektal. 2. Aktivitas berulang Aktivitas berulang adalah pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus. Keluhan otot terjadi karena otot menerima tekanan akibat beban kerja secara terus menerus, tanpa memperoleh kesempatan untuk melakukan relaksasi. 3. Sikap kerja tidak alamiah Sikap kerja tidak alamiah adalah sikap kerja yang menyebabkan posisi-posisi bagian tubuh bergerak menjauhi posisi alaminya. Semakin jauh posisi bagian tubuh dari pusat gravitasi tubuh, maka semakin tinggi pula resiko terjadinya keluhan otot skelektal. Sikap kerja tidak alamiah ini pada umumnya karena karakteristik tuntutan kerja tidak sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan pekerja. ( Grandjean, 1993; Manuaba, 2000 ). 4. Faktor Penyebab Sekunder Tekanan Terjadinya tekanan langsung pada jaringan otot yang lunak, seperti saat tangan harus memegang alat dalam waktu yang lama, akan menyebabkan keluhan pada otot tersebut akibat tekanan langsung yang diterima. Apabila hal ini berlangsung terus menerus akan menyebabkan keluhan yang menetap. Getaran Getaran dengan frekuensi tinggi akan menyebabkan kontraksi otot bertambah. Kontraksi statis ini akan menyebabkan peredaran darah tidak lancar, penimbunan asam laktat meningkat dan akibatnya menimbulkan rasa nyeri otot (Sumamur, 1982) Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Mikroklimat Paparan suhu dingin yang berlebihan dapat menurunkan kelincahan, kepekaan dan kekuatan pekerja, sehingga pekerja gerakannya menjadi lamban, sulit bergerak yang disertai dengan menurunnya kekuatan otot. Demikian juga dengan paparan suhu yang tinggi akan menyebabkan sebagian energi digunakan oleh tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan. Apabila tidak disertai dengan suplai energi yang cukup akan menyebabkan kekurangan suplai energi pada otot. 5. Faktor Kombinasi Resiko terjadinya keluhan otot skeletal akan semakin meningkat dengan tugas yang semakin berat oleh tubuh. Beberapa hal yang mempengaruhi faktor kombinasi tersebut adalah : Umur Chaffin (1979) dan Guo et al (1995) menyatakan bahwa keluhan otot skelektal biasanya dialami oleh orang dalam usia kerja, yaitu 24-65 tahun. Biasanya keluhan pertama dialami pada usia 35 tahun dan tingkat keluhan akan meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Jenis kelamin Dalam pendiasainan suatu beban tugas harus diperhatikan jenis kelamin pemakainya, Astrand dan Rodahl (1977) menjelaskan bahwa kekuatan otot wanita hanya 60% dari kekuatan otot pria, keluhan otot juga lebih banyak dialami wanita dibandingkan pria. Namun pendapat ini masih diperdebatkan oleh para ahli. Kebiasaan Merokok Sama halnya dengan jenis kelamin, kebiasaan merokok pun masih dalam taraf perdebatan para ahli. Namun dari penelitian oleh para ahli diperoleh bahwa meningkatnya frekuensi merokok dan lamanya kebiasaan merokok akan meningkatkan keluhan otot yang dirasakan. Kesegaran Jasmani Pada umumnya, keluhan otot jarang dialami oleh seseorang yang dalam aktivitas kesehariannya mempunyai cukup waktu untuk beristirahat.
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Sebaliknya, bagi yang dalam pekerjaan kesehariannya memerlukan tenaga besar dan tidak cukup istirahat akan lebih sering mengalami keluhan otot. Tingkat kesegaran tubuh yang rendah akan mempertinggi resiko terjadinya keluhan otot. Keluhan otot akan meningkat sejalan dengan bertambahnya aktivitas fisik. Kekuatan fisik Chaffin dan Park (1977) seperti yang dilaporkan oleh NIOSH menemukan keluhan pungggung yang tajam pada para pekerja yang menuntut pekerjaan otot di atas batas kekuatan otot maksimalnya. Dan pekerja yang memiliki kekuatan otot rendah berisiko tiga kali lipat lebih besar mengalami keluhan otot dibandingkan pekerja yang memiliki kekuatan otot yang tinggi. Namun sama halnya dengan kebiasaan merokok dan jenis kelamin, pendapat ini masih diperdebatkan. Ukuran tubuh (antropometri) Walaupun pengaruhnya relative kecil, ukuran tubuh juga menyebabkan terjadinya keluhan otot skelektal. Vessy et al (1990) menyatakan bahwa wanita yang gemuk memiliki resiko tiga kali lebih besar dibandingkan dengan wanita yang kurus. Temuan lain menyatakan bahwa tubuh yang tinggi umumnya sering mengalami keluhan sakit punggung, tetapi tubuh tinggi tak mempunyai pengaruh terhadap keluhan pada leher, bahu, dan pergelangan tangan. ( Grandjean, 1993; Manuaba, 2000 ).
2.1.2
Mengukur dan Mengenali Sumber Penyebab Keluhan Muskoskeletal Ada beberapa cara yang telah diperkenalkan dalam melakukan evaluasi ergonomic untuk
mengetahui hubungan antara tekanan fisik dengan resiko keluhan otot skelektal. Pengukuran terhadap tekanan fisik ini cukup sulit karena melibatkan berbagai faktor seperti kinerja, motivasi, harapan, dan toleransi kelelahan (Waters & Anderson, 1996). Alat ukur ergonomi yang dapat digunakan diantaranya adalah : 1. Checklist Checklist merupakan alat ukur ergonomi yang paling sederhana dan mudah, oleh karena itu biasanya menjadi pilihan pertama untuk melakukan pengukuran yang masih umum. Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Checklist berisi pertanyaan umum yang biasanya mengarah pada pengumpulan data tentang tingkat beban kerja dan pertanyaan khusus yang berisi data yang lebih spesifik seperti berat beban, jarak angkat, jenis pekerjaan dan frekuensi kerja. Checklist merupakan cara yang mudah untuk digunakan, tetapi hasilnya kurang teliti. Oleh karena itu Checklist lebih cocok digunakan untuk studi pendahuluan dan identifikasi masalah. 2. Model Biomekanik Model Biomekanik menerapkan konsep mekanik teknik pada fungsi tubuh untuk mengetahui reaksi otot yang terjadi akibat tekanan beban kerja. Beberapa faktor yang harus dicermati apabila pengukuran dilakukan dengan model biomekanik adalah sebagai berikut : a. Sifat dasar mekanik (static atau dinamik) b. Dimensi model (dua atau tiga dimensi) c. Ketepatan dalam mengambil asumsi d. Input yang diperlukan cukup kompleks.
3. Tabel Psikofisik Psikofisik merupakan cabang ilmu psikologi yang digunakan untuk menguji hubungan antara persepsi dari sensasi tubuh terhadap rangsangan fisik. Melalui persepsi dan sensansi tubuh, dapat diketahui kapasitas kerja seseorang. Steven (1962) dan Snook & Ciriello (1991) menjelaskan bahwa tingkat kekuatan seseorang dalam menerima beban kerja dapat diukur melalui perasaan subjektif, dalam arti persepsi seseorang terhadap beban kerja dapat digunakan untuk mengukur efek kombinasi dari tekanan fisik danh tekanan biomekanik akibat aktivitas yang dilakukan. Untuk metode psikofisik ini hasil dari pengukuran tergantung dari persepsi seseorang dan konsekuenainya, kemungkinan terjadi perbedaan antara persepsi yang satu dengan yang lainnya. 4. Metode Fisik Salah satu penyebab timbulnya keluhan otot adalah kelelahan yang terjadi akibat beban kerja yang berlebihan. Oleh karena itu salah satu metode untuk mengetahui keluhan fisik dapat dilakuakn secara langsung dengan mengukur tingkat beban kerja. Tingkat beban kerja dapat diketahu melalui indikator denyut nadi, konsumsi oksigen, dan kapasitas paru-paru. Melalui beban kerja inilah dapat diketahui tingkat reiko terjadinya
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
keluhan otot skelektal. Apabila beban kerja melebihi kapasitas kerja, maka resiko terjadinya keluhan otot akan semakin besar. 5. Pengukuran dengan Video kamera. Melalui video camera dapat direkam setiap tahapan aktivitas kerja, selanjutnya hasil rekaman dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis terhadap sumber terjadinya keluhan otot. 6. Pengamatan Melalui Monitor Sistem ini terdiri dari sensor mekanik yang dipasang pada bagian tubuh pekerja yang dapat mengukur berbagai aspek dari aktivitas tubuh, seperti posisi, kecepatan, dan percepatan gerakan. Melalui monitor dapat dilihat secara langsung karakteristik dan perubahan gerak yang dapat digunakan untuk mengestimasi keluhan otot yang akan terjadi, dan sekaligus dapat dianalisa solusi ergonomiknya. 7. Metode Analitik Metode analitik ini direkomendasikan oleh NIOSH (National Institute for Occupational Safety and Health) untuk pekerjaan mengangkat. NIOSH memberikan cara sederhana untuk mengestimasi kemungkinan terjadinya peregangan otot yang berlebihan (overexertion) atas dasar karakteritik pekerjaan, yaitu dengan menghitung Recomended Weight Limit (RWLH) dan Lifting Index (LI). RWLH adalah persamaan pengangkatan beban kerja yang direkomendasikan oleh NIOSH. RWLH digunakan untuk pengangkatan beban kerja spesifik pada waktu tertentu untuk pekerja dalam kondisi normal, dimana mengurangi resiko terjadinya cedera pada musculoskeletal, NIOSH merekomendasikan penggunaan RWLH dan LI berdasarkan konsep resiko
pengangkatan beban dan Low Back Pain (LBP) Batas penggunaan RWLH dan LI tidak termasuk dalam hal yang terjadi di bawah ini : Mengangkat atau menurunkan beban dengan satu tangan Mengangkat atau menurunkan beban lebih dari 8 jam Mengangkat atau menurunkan beban ketika duduk atau berlutut Mengangkat atau menurunkan beban di tempat yang terlarang Mengankat atau menurunkan beban dengan posisi yang tidak stabil Menganngkat atau menurunkan beban sambil mendorong atau menarik Mengangkat atau menurunkan beban menggunakan kereta sorong.
10
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Mengangkat atau menurunkan beban dengan kecepatan 30 inchi per sekon (76.2 cm per sekon) Mengangkat atau menurunkan beban dengan koefisien statik lantai dengan alas kaki operator < 0. Mengangkat atau menurunkan beban di luar suhu optimal (19-26 derajat C) dan tidak berada pada kelembaban optimal (35-50%) (http://www.phppo.cdc.gov/cdcRecommends/showarticle.asp?a_artid=P0000427&TopNum=50 &CallPg=Adv RWLH dihitung berdasarkan enam variabel sebagai berikut : Ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam pemindahan material, adalah sebagai berikut : a. Berat beban yang harus diangkat dan perbandingannya terhadap berat badan operator b. Jarak horizontal dari beban relatif terhadap operator. c. Ukuran beban yang harus diangkat (beban yang berukuran besar) akan memiliki pusat massa yang letaknya jauh dari operator, hal tersebut juga akan mempengaruhi pandangan operator. d. Ketinggian beban yang harus diangkat dan jarak perpindahan beban (mengangkat beban dari permukaan lantai akan relatif lebih sulit daripada mengangkat beban dari ketinggian pada permukaan pinggang). e. Prediksi terhadap berat beban yang akan diangkat. Hal ini adalah untuk mengantisipasi beban yang lebih berat dari yang diperkirakan. f. Stabilisasi beban yang akan diangkat
g. Kemudahan untuk dijangkau oleh pekerja h. Frekuensi angkat, yaitu banyaknya aktifitas angkat
11
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Gambar 2.2 Ilustrasi sudut putar saat memindahkan beban (Sumber : http://www.phppo.cdc.gov/cdcRecommends/showarticle.asp?a_artid=P0000427&TopNum=50&Cal lPg=Adv)
12
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Berdasarkan enam variabel tersebut dapat dihitung rumus RWL RWLH = LC X HM X VM X DM X AM X FM X CM 1.1 Dimana : RWLH : batas beban yang direkomendasikan LC HM VM : konstanta pembebanan = 23 kg : faktor penggali horizontal = 25 / H (table 2A.1) : faktor penggali vertical = (1-0.003/ V-75) (table 2A.2)
Untuk pekerja Indonesia, terdapat perbedaan untuk VM, sebagai berikut : 1. Untuk pengangkatan dengan ketinggian awal di bawah 75 : VM = 1 0,0132 ( V 75 ) 1.2
2. Untuk pengangkatan dengan ketinggian awal di atas 75 cm VM = 1 0,0145 ( 75 V ) ..........................1.3 DM AM CM FM : faktor penggali perpindahan = 0,82 + 4,5 / D (table 2A.3) : faktor penggali asimetrik = 1 0,0032 A(table 2A.4) : faktor penggali kopling (table 2A.5) : faktor pengali frekuensi (table 2A.6)
13
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Tabel 2.1 Faktor pengali kopling (Tarwaka, Solichul, H.A Bakri, 2004)
Tipe Kopling V < 75 Baik (Good) Sedang (Fair) Kurang (Poor) 1.00 0.95 0.90
Keterangan untuk Coupling Multiplier (CM) adalah 1. Kriteria Good, adalah : - Kontainer atau Box merupakan design optimal, pegangan bahannya tidak licin. - Benda yang didalamnya tidak mudah tumpah. - Tangan dapat dengan nyaman meraih box tersebut. 2. Kriteria Fair, adalah : - Kontainer atau Box tidak mempunyai pegangan. - Tangan tidak dapat meraih dengan mudah. 3. Kriteria Poor, adalah : - Box tidak mempunyai Handle/pegangan. - Sulit dipegang (Licin, Tajam, dll). - Berisi barang yang tidak stabil, (Pecah, Jatuh, Tumpah, dll). - Memerlukan sarung tangan untuk mengangkatnya.
14
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Frekuensi (angkatan per menit) (F) 0.2 0.5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 V < 75 1.00 0.97 0.94 0.91 0.88 0.84 0.80 0.75 0.70 0.60 0.52 0.45 0.41 0.37 0.00 0.00 V > 75 1.00 0.97 0.94 0.91 0.88 0.84 0.80 0.75 0.70 0.60 0.52 0.45 0.41 0.37 0.34 0.31 1 jam
Lama Kerja Mengangakat 1-2 jam V < 75 0.95 0.92 0.88 0.84 0.79 0.72 0.60 0.50 0.42 0.35 0.26 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 V > 75 0.95 0.92 0.88 0.84 0.79 0.72 0.60 0.50 0.42 0.35 0.26 0.23 0.21 0.00 0.00 0.00 2-8 jam V < 75 0.85 0.81 0.75 0.65 0.55 0.45 0.35 0.27 0.22 0.18 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 V > 75 0.85 0.81 0.75 0.65 0.55 0.45 0.35 0.27 0.22 0.18 0.15 0.13 0.00 0.00 0.00 0.00
15
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
15 > 15
0.00 0.00
0.28 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
Lifting Index (LI) adalah estimasi sederhana terhadap resiko cedera yang diakibatkan oleh overexertion. Berdasarkan beban dan nilai RWL, dapat ditentukan, besarnya LI dengan rumus sebagai berikut.
LI
Aktifitas mengangkat dengan nilai LI > 1 (moderately stressful task), akan meningkatkan keluhan terhadap sakit pinggang ( LBP), oleh karena itu, maka beban kerja harus didesain sedemikian rupa sehingga nilai LI 1. untuk beban kerja LI>1, mengandung resiko keluhan sakit pinggang, sedangkan untuk nilai LI > 3 (highly stressfull task), menyebabkan overexertion ( Waters & Anderson, 1996) 8. Nordic Body Map (NBM) Melalui NBM dapat diketahui bagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan dari tingkat rasa tidak nyaman (agak sakit) hingga sakit (Corlett, 1992). Dengan melihat dan menganalisa peta tubuh (NBM) maka dapat diestimasi tingkat dan jenis keluhan otot skelektal yang dirasakan oleh pekerja. Cara ini sangat sederhana, namun kurang teliti karena mengandung nilai subjektifitas yang tinggi. Untuk menekan bias yang mungkin terjadi, maka sebaiknya dilakuakn pengukuran sebelum dan sesudah melakukan aktifitas (pre and post test). ( Steven, 1962; Snook & Ciriello, 1991).
16
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24 2.1.3 Langkah-Langkah Mengatasi Keluhan Muskoskelektal Berdasarkan rekomondasi dari Occupational Safety and Health Administration (OSHA) tindakan ergonomic untuk mencegah adanya sumber penyakit adalah melalui dua cara, yaitu : 1. Rekayasa Teknik Rekayasa teknik pada umumnya dilakukan melalui pemilihan beberapa alternative sebagai berikut : a. Eliminasi, yaitu menghilangkan sumber bahaya yang ada. Hal ini jarang bisa dilakukan mengingat kondisi dan tuntutan pekerjaan yang mengharuskan untuk menggunakan peralatan yang ada. b. Subsitusi, yaitu mengganti alat atau bahan lama dengan alat atau bahan baru yang aman menyempurnakan proses produksi dan menyempurnakan prosedur
penggunaan alat. c. Partisi, yaitu melakukan pemisahan antara sumber bahaya dengan pekerja. d. Ventilasi, yaitu dengan menambah ventilasi untuk mengurangi resiko sakit, misalnya akibat suhu udara yang terlalu panas. 2. Rekayasa Manajemen Rekayasa manajemen dapat dilakukan dengan tindakan sebagai berikut : a. Pendidikan dan pelatihan. Melalui pendidikan dan pelatihan, pekerja menjadi lebih memahami lingkungan dan alat kerja, sehingga diharapkan dapat beradaptasi dan inovatif dalam melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap resiko sakit akibat kerja. b. Pengaturan waktu kerja dan istirahat yang seimbang Pengaturan waktu kerja dan istirahat yang seimbang, dalam arti disesuaikan dangan kondisi lingkungan kerja dan karakteristik pekerjaan, sehingga dapat mencegah paparan yang berlebih terhadap sumber bahaya. c. Pengawasan yang intensif Melalui pengawasan yang intensif dapat dilakukan pencegahan secara lebih dini terhadap kemungkinan terjadinya resiko akibat kerja. Sebagai gambaran, berikut ini dapat dilakukan pencegahan secara lebih dini terhadap kemungkinan terjadi resiko kecelakaan kerja :
17
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
1. Aktivitas angkat-angkat material secara manual Usahakan minimalkan aktivitas angkat-angkat secara manual Upayakan agar lantai tidak licin Upayakan menggunakan alat Bantu kerja yang memadai, seperti crane, kereta dorong, dan pengungkit Gunakan alas apabila mengangkat di atas kepala atau bahu Upayakan agar beban angkat tidak melebihi kapasitas angkat pekerja 2. Berat beban dan alat Upayakan untuk menggunakan bahan atau alat yang ringan Upayakan menggunakan wadah atau alat angkut dengan kapasitas < 50 kg 3. Alat tangan Upayakan agar ukuran pegangan tangan sesuai dengan lingkar gengga,m tangan pekerja dan karakteristik pekerjaan (pekerjaan ringan atau berat) Pasang alat peredam getaran pada tangan Upayakan pemeliharaan yang rutin sehingga alat selalu dalam kondisi layak pakai Berikan pelatihan agar pekerja terampil dalam menggunakan alat. ( Grandjean, 1993; Manuaba, 2000 ).
2.1.4
2.1.4.1 Definisi RULA adalah sebuah metode untuk menilai postur, gaya dan gerakan suatu aktivitas kerja yang berkaitan dengan penggunaan anggota tubuh bagian atas (upper limb). Metode ini dikembangkan untuk menyelidiki resiko kelainan yang akan dialami oleh seorang pekerja dalam melakukan aktivitas kerja yang memanfaatkan anggota tubuh bagian atas (upper limb). Metode ini menggunakan diagram postur tubuh dan tiga tabel penilaian untuk
memberikan evaluasi terhadap faktor resiko yang akan dialami oleh pekerja. Faktor-faktor resiko yang diselidiki dalam metode ini adalah yang telah dideskripsikan oleh McPhee sebagai faktor beban eksternal (external load factors) yang meliputi : Jumlah gerakan Kerja otot statis
18
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Gaya Postur kerja yang ditentukan oleh perlengkapan dan perabotan Waktu kerja tanpa istirahat
Untuk menilai empat faktor beban eksternal pertama yang disebutkan di atas (jumlah gerakan, kerja otot statis, gaya dan postur), RULA dikembangkan untuk : 1. Menyediakan metode penyaringan populasi kerja yang cepat, untuk penjabaran kemungkinan resiko cidera dari pekerjaan yang berkaitan dengan anggota tubuh bagian atas; 2. Mengenali usaha otot berkaitan dengan postur kerja, penggunaan gaya dan melakukan pekerjaan statis atau repetitif, dan halhal yang dapat menyebabkan kelelahan otot; 3. Memberikan hasil yang dapat digabungkan dalam penilaian ergonomi yang lebih luas meliputi faktor-faktor epidemiologi, fisik, mental, lingkungan dan organisasional; dan biasanya digunakan untuk melengkapi persyaratan penilaian dari UK Guidelines on the prevention of work-related upper limb disorder (Panduan dalam pencegahan cidera kerja yang berkaitan dengan anggota tubuh bagian atas di negara Inggris). ( Grandjean, 1993; Manuaba, 2000 ).
2.1.4.2 Prosedur Prosedur dalam pengembangan metode RULA meliputi tiga tahap. Tahap pertama adalah pengembangan metode untuk merekam postur kerja, tahap kedua adalah pengembangan sistem penilaian dengan skor, dan yang ketiga adalah pengembangan dari skala tingkat tindakan yang memberikan panduan pada tingkat resiko dan kebutuhan tindakan untuk mengadakan penilaian lanjut yang lebih detail. 1. TAHAP 1 : Pengembangan metode untuk merekam postur kerja Untuk menghasilkan sebuah metode kerja yang cepat untuk digunakan, tubuh dibagi dalam segmen-segmen yang membentuk dua kelompok atau grup yaitu grup A dan B. Grup A meliputi bagian lengan atas dan bawah, serta pergelangan tangan. Sementara grup B meliputi leher, punggung, dan kaki. Hal ini untuk memastikan bahwa seluruh postur tubuh terekam, sehingga segala kejanggalan atau batasan postur oleh kaki, punggung atau leher yang mungkin saja mempengaruhi postur anggota tubuh bagian atas dapat tercakup dalam penilaian.
19
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Jangkauan gerakan untuk tiap bagian tubuh dibagi dalam bagian-bagian berdasarkan kriteria yang berasal dari literatur-literatur terkait yang telah ada. Bagian-bagian ini diberi angka, kemudian angka 1 diberikan pada jangkauan gerakan atau postur kerja yang memiliki faktor-faktor resiko paling kecil atau minimal. Angka yang lebih besar diberikan pada bagian jangkauan gerakan dengan postur yang lebih ekstrim yang menunjukkan peningkatan kehadiran faktor resiko yang menyebabkan beban pada struktur segmen tubuh. Grup A Lengan bagian atas, lengan bagian bawah dan pergelangan tangan Jangkauan gerakan untuk lengan bagian atas (upper arm) dinilai dan diberi skor berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh Tichauer, Chaffin, Herberts et al, Schuldt et al, dan Harms-Ringdahl & Schuldt. Skornya sebagai berikut : o o o o 1 untuk ekstensi 20 dan fleksi 20; 2 untuk ekstensi lebih dari 20 atau fleksi antara 20-45; 3 untuk fleksi antara 45-90; 4 untuk fleksi lebih dari 90.
Jika bahu terangkat, skor dari postur di atas ditambahkan 1. Jika lengan bagian atas abduksi maka skor postur juga ditambahkan 1. Sedangkan bila operator bersandar atau berat lengan disangga atau diberi penyangga, skor postur di atas dikurangkan 1.
Jangkauan untuk lengan bagian bawah (lower arm) dikembangkan berdasarkan penelitian Grandjean dan Tichauer. Skornya sebagai berikut : o o 1 untuk fleksi 60-100; 2 untuk fleksi kurang dari 60 atau lebih dari 100.
20
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Jika lengan bagian bawah bekerja melewati garis tengah (midline) tubuh atau berada di luar sisi tubuh, maka skor postur di atas ditambahkan 1.
Panduan untuk pergelangan tangan (wrist) yang diterbitkan oleh Health and Safety Executive digunakan untuk menghasilkan skor postur berikut : o o o 1 jika pada posisi netral 2 untuk fleksi dan ekstensi 0-15 3 untuk fleksi dan eks tensi lebih dari 15
Jika pergelangan tangan dalam gerakan ulnar maupun radial, maka skor postur ditambahkan 1.
Pronasi dan supinasi pergelangan tangan ditentukan menyertai postur netral berdasarkan Tichauer. Skornya sebagai berikut : o o 1 jika pergelangan tangan berputar dalam jangkauan tengah 2 jika pergelangan tangan berputar dekat atau pada akhir jangkauan
21
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Grup B Leher, punggung dan kaki Jangkauan postur untuk leher (neck) didasarkan pada studi yang dilakukan oleh Chaffin dan Kilbom et al. Skor dan jangkauannya sebagai berikut : o o o o 1 untuk fleksi 0-10; 2 untuk fleksi 10-20; 3 untuk fleksi lebih dari 20; 4 bila dalam posisi ekstensi.
Jika leher berputar, skor postur ditambahkan 1. Jika leher bergerak ke samping, skor postur ditambahkan 1.
Jangkauan gerakan punggung (trunk) dikembangkan dari Drury, Grandjean dan Grandjean et al. Skor posturnya sebagai berikut : o o o o 1 jika duduk dan tersangga baik dengan sudut antara pinggul dan punggung 90 atau lebih; 2 untuk fleksi 0-20; 3 untuk fleksi 20-60; 4 untuk fleksi lebih dari 60.
Jika punggung memuntir, maka skor postur ditambahkan 1. Jika punggung melentur ke samping, maka skor postur ditambahkan 1.
22
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Skor postur kaki (legs) ditentukan sebagai berikut : o o o 1 jika kaki dan telapak kaki tersangga dengan baik ketika duduk dengan berat yang seimbang; 1 jika berdiri dengan berat tubuh terdistribusi secara merata pada kedua kaki, dengan ruang untuk mengganti posisi; 2 jika kaki dan telapak kaki tidak tersangga atau berat tidak merata seimbang.
TAHAP 2 : Pengembangan sistem skor untuk pengelompokan bagian tubuh. Sebuah skor tunggal dibutuhkan dari Grup A dan B yang dapat mewakili tingkat pembebanan postur dari sistem muskuloskeletal kaitannya dengan kombinasi postur bagian tubuh. Rekaman video yang dihasilkan dari postur Grup A yang meliputi lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan dan putaran pergelangan tangan diamati dan ditentukan skor untuk masing-masing postur. Kemudian skor tersebut dimasukkan dalam tabel A untuk memperoleh skor A.
Wrist Posture Score Upper Arm Score Lower Arm Score 1 Wrist Twist 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 Wrist Twist 1 2 2 2 2 2 3 Wrist Twist 1 2 3 2 3 3 4 Wrist Twist 1 3 3 2 3 3
23
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
1 2 3
2 3 3
3 3 4
3 3 4
3 3 4
3 3 4
4 4 4
4 4 5
4 4 5
1 2 3
3 3 4
3 4 4
4 4 4
4 4 4
4 4 4
4 4 5
5 5 5
5 5 5
1 2 3
4 4 4
4 4 4
4 4 4
4 4 5
4 4 5
5 5 5
5 5 6
5 5 6
1 2 3
5 5 6
5 6 6
5 6 6
5 6 7
5 6 7
6 7 7
6 7 7
7 7 8
1 2 3
7 8 9
7 8 9
7 8 9
7 8 9
7 8 9
8 9 9
8 9 9
9 9 9
24
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Rekaman video yang dihasilkan dari postur Grup B yaitu leher, punggung dan kaki diamati dan ditentukan skor untuk masing-masing postur. Kemudian skor tersebut dimasukkan ke dalam tabel B untuk memperoleh skor B.
Trunk Posture 1 Neck Posture Score Legs 1 1 2 3 4 5 6 1 2 3 5 7 8 2 3 3 3 5 7 8 Legs 1 2 2 3 5 7 8 2 3 3 4 6 7 8 Legs 1 3 4 4 6 7 8 2 4 5 5 7 8 8 Legs 1 5 5 5 7 8 8 2 5 5 6 7 8 9 Legs 1 6 6 6 7 8 9 2 6 7 7 7 8 9 Legs 1 7 7 7 8 8 9 2 7 7 7 8 8 9 2 3 4 5 6
25
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Sistem penilaian dilanjutkan dengan melibatkan otot (mucle) dan tenaga (force) yang digunakan. Skor yang melibatkan penggunaan otot dikembangkan berdasarkan penelitian Drury, yaitu sebagai berikut: o Tambahkan (+) 1 jika postur statis (dipertahankan dalam waktu 1 menit) atau penggunaan postur tersebut berulang lebih dari 4 kali dalam 1 menit.
Skor untuk penggunaan tenaga (beban) dikembangkan berdasarkan penelitian PutzAnderson dan Stevenson dan Baida, yaitu sebagai berikut: o o o o Jika pembebanan sesekali atau tenaga kurang dari 2 Kg dan ditahan maka skor tidak ditambah. Tambahkan (+) 1 jika beban sesekali antara 2 10 Kg. Tambahkan (+) 2 jika beban 2 10 Kg bersifat statis atau berulang-ulang atau beban sesekali namun lebih dari 10 Kg. Tambahkan (+) 3 jika beban (tenaga) lebih dari 10 Kg dialami secara statis atau berulang dan atau jika pembebanan seberapapun besarnya dialami dengan sentakan cepat.
Skor penggunaan otot (muscle) dan skor tenaga (force) pada Grup tubuh bagian A dan B diukur dan dicatat dalam kotak-kotak yang tersedia kemudian ditambahkan dengan skor yang berasal dari tabel A dan B seperti pada lembar skor berikut :
Upper Arm Lower Arm Wrist Wrist Twist Neck Trunk Legs Use Table A Posture Score A Use Table B Posture Score B
Force
Muscle
Force
Score D
26
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Hasil penjumlahan skor penggunaan otot (muscle) dan tenaga (force) dengan Skor Postur A menghasilkan Skor C. sedangkan penjumlahan dengan Skor Postur B menghasilkan Skor D.
TAHAP 3 : Pengembangan Grand Score dan Action List Tahap ini bertujuan untuk menggabungkan Skor C dan Skor D menjadi suatu grand score tunggal yang dapat memberikan panduan terhadap prioritas penyelidikan / investigasi berikutnya. Tiap kemungkinan kombinasi Skor C dan Skor D telah diberikan peringkat, yang disebut grand score dari 1-7 berdasarkan estimasi resiko cidera yang berkaitan dengan pembebanan muskuloskeletal (Lihat Tabel 2.3).
27
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Berdasarkan grand score dari Tabel C, tindakan yang akan dilakukan dapat dibedakan menjadi 4 action level berikut : o Action Level 1 Skor 1 atau 2 menunjukkan bahwa postur dapat diterima selama tidak dijaga atau berulang untuk waktu yang lama. o Action Level 2 Skor 3 atau 4 menunjukkan bahwa penyelidikan lebih jauh dibutuhkan dan mungkin saja perubahan diperlukan. o Action Level 3 Skor 5 atau 6 menunjukkan bahwa penyelidikan dan perubahan dibutuhkan segera. o Action Level 4 Skor 7 menunjukkan bahwa penyelidikan dan perubahan dibutuhkan sesegera mungkin (mendesak).
28
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
(McAtamney, 1993)
CATIA yaitu sebuah software yang digunakan untuk design 2d maupun 3d, fitur di dalamnya menurut saya lebih lengkap dan fleksibel dibandingkan product pesaingnya. menurut saya software ini bisa untuk design berbagai jenis barang (tidak spesifik satu barang saja) dari yang kecil sampai dengan tingkat kerumitan tinggi, setau saya IPTN (sekarang DI) dari berdiri sudah menggunakan software CATIA. keunggulan utama CATIA (setau saya) adalah mampu mendesign ribuan part (contoh : bukan hanya mobil yang di design, tapi seluruh komponen pesawat maupun kapal). CATIA merupakan sebuah product dari 3ds. di lingkungan saya product ini kurang sebegitu terkenal seperti Solidwork (salah satu product 3ds juga) ataupun Inventor (Autodesk). mungkin langsung saja saya masuk ke program CATIA ini, sebelumnya saya mohon maaf
29
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
apabila ada kesalahan ataupun kekurangan,(karena saya sendiri masih pemula,hehe). tampilan utamanya sebagai berikut :
disitu banyak sekali fitur yang bisa kita gunakan,hampir seluruh kebutuhan teknik (tentunya untuk desain teknik) ada disitu. namun dari informasi yang saya dapatkan kebanyakan 'worlbench'( 'workbench' adalah sebutan untuk area kerja yang akan kita gunakan, apabila kita akan mendesain sesuatu dapat berpindah dari workbench satu ke yang lain) yang digunakan adalah : -Part design -Assembly part -Generative shape design -Sketch Tracer sebenarnya banyak sekali workbench yang terdapat disitu dan mempunyai fungsi masing-masing. dibawah ini sedikit latihan menggunakan part design (untuk membuat sebuah balok) : 1. start-mechanical design-part design 2. klik icon sketch kemudian pilih bidang yang akan kita gambar
30
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
6. double klik body (panah putih) 7. pilih pad (panah kuning) 8. isi bidang yang ingin kita panjangkan dan ukurannya (panah merah)
31
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
9. Ok
2.1.6 Software RULA (Rapid Upper Limb Assessment) Terdapat 3 langkah untuk mendapatkan hasil dari metode RULA: a. Merekam postur tubuh ketika sedang bekerja. Bagian tubuh yang dianalisa meliputi: lengan (lengan atas), siku tangan
(lengan bawah), pergelangan tangan, leher, trunk, dan kaki. Padalangkah ini, peneliti merekam dan memasukkan data postur tubuh pekerja pada software RULA. Kemudian, dari data tersebut dapat diketahui bagian tubuh yang mempunyai kemungkinan terbesar mengalami cedera. b. Menghitung nilai Data hasil rekaman yang telah dimasukkan software, dihitung nilainya
untuk masing-masing bagian tubuh. c. Action Level . Dari hasil nilai yang didapatkan, kemudian diklasifikasikan menurut action level
32
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
3.1 RWLH
Berikut ini adalah data praktikum Biomekanika yang dilaksanakan pada tanggal 5 April 2011 dengan operator untuk praktikum ini adalah Yusfran Sitio, untuk pengangkatan beban dengan berat 5 kg, 10 kg, dan 15 kg. Pengangkatan dilakukan dengan cara twisting dan nontwisting dengan variasi jarak kaki ke box 0 cm dan 15 cm.
Tabel 3.1 Data RWL Berat Beban(kg) Sudut Asimetri k A w Ak al hir
A 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 A 0 0 0 0 0 0 90 90 90 90 90 90 0 0 0 0 0 0
Posisi Awal H 38,8 38,8 38,8 53,8 53,8 53,8 38,8 38,8 38,8 53,8 53,8 53,8 38,8 38,8 38,8 53,8 53,8 53,8 V 20 50 80 20 50 80 20 50 80 20 50 80 20 50 80 20 50 80
Posisi Akhir H 69,7 76,5 114,5 83,6 86,5 99,8 49,5 49,3 51 41,7 44 53,8 64,5 76 85,6 78 83,4 101,3 V 50 80 110 50 80 110 50 80 110 50 80 110 50 80 110 50 80 110
Durasi (Jam)
Perpindahan Vertikal
Kopling C C C C C C C C C C C C C C C C C C C
Komentar Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
L 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10 10 10 10 10 10
D 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
33
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
10 10 10 10 10 10 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
38,8 38,8 38,8 53,8 53,8 53,8 38,8 38,8 38,8 53,8 53,8 53,8 38,8 38,8 38,8 53,8 53,8 53,8
20 50 80 20 50 80 20 50 80 20 50 80 20 50 80 20 50 80
45,7 44,1 56,1 40,9 44,1 49 70,5 83 90,7 70,5 91,5 98 38,8 45,1 51,6 41,5 44,7 45
30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
90 90 90 90 90 90 0 0 0 0 0 0 90 90 90 90 90 90
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
C C C C C C C C C C C C C C C C C C
Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair Fair
34
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Video 2
35
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
36
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Kanan titik sudut x 242 230 253 259 y 207 61 207 247 x 212 223 185 213 titik 1 y 212 107 249 252 x 240 273 197 264 titik 2 sudut y 245 135 270 299 77,52 38,81 16,67 89,29
37
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
38
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
39
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
40
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
41
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
42
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
43
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
44
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
45
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
46
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
47
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
48
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
49
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
50
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
51
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
52
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
53
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
54
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
55
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
56
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
57
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
58
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
59
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
60
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
61
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
62
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
63
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
64
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
65
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
66
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
67
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
68
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
69
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
70
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
71
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
72
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
73
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Gambar 4.37 Perhitungan RWLH dan LI untuk beban 5 kg non twisting awal menggunakan software catia
74
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Gambar 4.38 Perhitungan RWLH dan LI untuk beban 5 kg non twisting akhir menggunakan software catia
75
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Gambar 4.39 Perhitungan RWLH dan LI untuk beban 5 kg twisting awal menggunakan software catia
76
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Gambar 4.40 Perhitungan RWLH dan LI untuk beban 5 kg twisting akhir menggunakan software catia
Gambar 4.41 Perhitungan RWLH dan LI untuk beban 10 kg non twisting awal menggunakan software catia
77
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Gambar 4.42 Perhitungan RWLH dan LI untuk beban 10 kg non twisting akhir menggunakan software catia
78
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Gambar 4.43 Perhitungan RWLH dan LI untuk beban 10 kg twisting awal menggunakan software catia
Gambar 4.44 Perhitungan RWLH dan LI untuk beban 10 kg twisting akhir menggunakan software catia
79
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Gambar 4.45 Perhitungan RWLH dan LI untuk beban 15 kg non twisting awal menggunakan software catia
10. Perhitungan RWL dan LI untuk beban 15 Kg, Non twisting, akhir
Gambar 4.46 Perhitungan RWLH dan LI untuk beban 15 kg non twisting akhir menggunakan software catia
80
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Gambar 4.47 Perhitungan RWLH dan LI untuk beban 15 kg twisting awal menggunakan software catia
Gambar 4.48 Perhitungan RWLH dan LI untuk beban 15 kg twisting akhir menggunakan software catia
81
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (1) Berat Beban : 5 kg H awal : 38.8 V awal : 20 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 00 Hakhir : 69.7 Vakhir : 50 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0.644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 20 -75 |) = 0.835 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.644 x 0.835 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0.95 = 8.210 kg Lifting Index Origin = = = 0.609
82
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : Karena H > 63, maka HM = 0 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL Destination = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0 x 0.925 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0.95 = 0 kg Lifting Index Destination = = =
83
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (2) Berat Beban : 5 kg H awal : 38.8 V awal : 50 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 00 Hakhir : 76.5 Vakhir : 80 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0.644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.644 x 0.925 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0.95 = 9.095 kg Lifting Index Origin = = = 0.550
84
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : Karena H > 63, maka HM = 0 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
85
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (3) Berat Beban : 5 kg H awal : 38.8 V awal : 80 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 00 Hakhir : 114.5 Vakhir : 110 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0.644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.644 x 0.985 x 0.97 x 1 x 0.72 x 1 = 10.195 kg Lifting Index Origin = = = 0.490
86
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : Karena H > 63, maka HM = 0 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 110 -75 |) = 0.895 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
87
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (4) Berat Beban : 5 kg H awal : 53.8 V awal : 20 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 00 Hakhir : 83.6 Vakhir : 50 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/53.8 = 0.465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 20 -75 |) = 0.835 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.465 x 0.835 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0.95 = 5.921 kg Lifting Index Origin = = = 0.844
88
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : Karena H > 63, maka HM = 0 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL Destination = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0 x 0.925 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0.95 = 0 kg Lifting Index Destination = = =
89
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (5) Berat Beban : 5 kg H awal : 53.8 V awal : 50 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 00 Hakhir : 86.5 Vakhir : 80 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/53.8 = 0.465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.465 x 0.925 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0.95 = 6.559 kg Lifting Index Origin = = = 0.762
90
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : Karena H > 63, maka HM = 0 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
91
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (6) Berat Beban : 5 kg H awal : 53.8 V awal : 80 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 00 Hakhir : 99.8 Vakhir : 110 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/53.8 = 0.465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.465 x 0.985 x 0.97 x 1 x 0.72 x 1 = 7.352 kg Lifting Index Origin = = = 0.680
92
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : Karena H > 63, maka HM = 0 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 110 -75 |) = 0.895 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
93
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (7) Berat Beban : 5 kg H awal : 38.8 V awal : 20 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 900 Hakhir : 49.5 Vakhir : 50 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0.644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 20 -75 |) = 0.835 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.644 x 0.835 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0.95 = 8.210 kg Lifting Index Origin = = = 0.609
94
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/49.5 = 0.505 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL Destination = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.505 x 0.925 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0.95 = 5.076 kg Lifting Index Destination = = = 0.985
95
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (8) Berat Beban 5 kg H awal : 38.8 V awal : 50 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 900 Hakhir : 49.3 Vakhir : 80 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0.644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0,95
Maka. RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.64 x 0.925 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0,95 = 9.095 kg Lifting Index Origin = = = 0.55
96
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/49.3 = 0,507 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |900 | ) = 0,712 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V >30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1 = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.507x 0.985 x 0.97 x 0,712 x 0.72 x 1 = 5,713 kg Lifting Index Destination = = = 0.88
97
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (9) Berat Beban 5 kg H awal : 38.8 V awal : 80 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 900 Hakhir : 51 Vakhir : 110 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0.644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka. RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.644 x 0.985 x 0.97 x 1 x 0.72 x 1 = 10,195 kg Lifting Index Origin = = = 0.49
98
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/51 = 0,49 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 110 -75 |) = 0.90 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |900 | ) = 0,712 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1 = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.49x 0.90 x 0.97 x 0,712 x 0.72 x 1 = 5,018 kg Lifting Index Destination = = = 0.996
99
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (10) Berat Beban 5 kg H awal : 53,8 V awal : 20 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 900 Hakhir : 41,7 Vakhir : 50 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/53,8 = 0.465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 20 -75 |) = 0.835 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0,95
Maka. RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.465 x 0.835 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0,95 = 5,921 kg Lifting Index Origin = = = 0.84
100
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/41,7 = 0,60 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |900 | ) = 0,712 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0,95
Maka. RWL Destination = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.60x 0.925 x 0.97 x 0,712 x 0.72 x 0,95 = 6,025 kg Lifting Index Destination = = = 0.83
101
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (11) Berat Beban 5 kg H awal : 53.8 V awal : 50 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 900 Hakhir : 44 Vakhir : 80 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/53.8 = 0.465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka. RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.46 5x 0.925 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0,95 = 6,559 kg Lifting Index Origin = = = 0.76
102
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/44 = 0,568 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |900 | ) = 0,712 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1 = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.568 x 0.985 x 0.97 x 0,712 x 0.72 x 1 = 6,041 kg Lifting Index Destination = = = 0.78
103
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (12) Berat Beban 5 kg H awal : 53.8 V awal : 80 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 900 Hakhir : 53,8 Vakhir : 110 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/53.8 = 0.465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka. RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.465 x 0.985 x 0.97 x 1 x 0.72 x 1 = 7,352 kg Lifting Index Origin = = = 0.68
104
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/53,8 = 0,465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 110 -75 |) = 0.895 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |900 | ) = 0,712 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1 = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.465 x 0.895 x 0.97 x 0,712 x 0.72 x 1 = 4,757 kg Lifting Index Destination = = = 1,05
105
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (13) Berat Beban 10 kg H awal : 38.8 V awal : 20 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 00 Hakhir : 64,5 Vakhir : 50 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0.644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 20 -75 |) = 0.835 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka. RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.644 x 0.835 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0,95 = 8,210 kg Lifting Index Origin = = = 1,22
106
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : Karena H> 63, maka HM = 0 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V >30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0,95
Maka. RWL Destination = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0 x 0.925 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0,95 = 0 kg Lifting Index Destination = = =
107
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (14) Berat Beban 10 kg H awal : 38.8 V awal : 50 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 00 Hakhir : 76 Vakhir : 80 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0.644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka. RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.64 x 0.93 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0,95 = 9.095 kg Lifting Index Origin = = = 1.10
108
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : Karena H> 63, maka HM = 0 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
109
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (15) Berat Beban : 10 kg H awal : 38.8 V awal : 80 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 00 Hakhir : 85.6 Vakhir : 110 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0.644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.644 x 0.985 x 0.97 x 1 x 0.72 x 1 = 10.195 kg Lifting Index Origin = = = 0.981
110
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : Karena H > 63, maka HM = 0 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 110 -75 |) = 0.895 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
111
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (16) Berat Beban : 10 kg H awal : 53.8 V awal : 20 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 00 Hakhir : 78.0 Vakhir : 50 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/53.8 = 0.465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 20 -75 |) = 0.835 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.465 x 0.835 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0.95 = 5.921 kg Lifting Index Origin = = = 1.689
112
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : Karena H > 63, maka HM = 0 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL Destination = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0 x 0.925 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0.95 = 0 kg Lifting Index Destination = = =
113
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (17) Berat Beban : 10 kg H awal : 53.8 V awal : 50 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 00 Hakhir : 83.4 Vakhir : 80 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/53.8 = 0.465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.465 x 0.925 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0.95 = 6.493 kg Lifting Index Origin = = = 1.540
114
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : Karena H > 63, maka HM = 0 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
115
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (18) Berat Beban : 10 kg H awal : 53.8 V awal : 80 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 00 Hakhir : 101.3 Vakhir : 110 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/53.8 = 0.465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.465 x 0.985 x 0.97 x 1 x 0.72 x 1 = 7.352 kg Lifting Index Origin = = = 1.360
116
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : Karena H > 63, maka HM = 0 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 110 -75 |) = 0.895 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
117
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (19) Berat Beban : 10 kg H awal : 38.8 V awal : 20 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 900 Hakhir : 45.7 Vakhir : 50 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0.644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 20 -75 |) = 0.835 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) =1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.644 x 0.835 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0.95 = 8.210 kg Lifting Index Origin = = = 1.218
118
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/45.7 = 0.547 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |900 | ) = 0.712 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL Destination = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.547 x 0.925 x 0.97 x 0.712 x 0.72 x 0.95 = 5.498 kg Lifting Index Destination = = = 1.819
119
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (20) Berat Beban : 10kg H awal : 38,8 V awal : 50 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 900 Hakhir : 44,1 Vakhir : 80 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0.644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) =1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.644 x 0.925 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0.95 = 9.095 kg Lifting Index Origin = = = 1.099
120
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/44.1 = 0.567 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |900 | ) = 0.712 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka, RWL Destination = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.567 x 0.985 x 0.97 x 0.712 x 0.72 x 1 = 6.386 kg Lifting Index Destination = = = 1.566
121
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (21) Berat Beban : 10 kg H awal : 38.8 V awal : 80 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 900 Hakhir : 56.1 Vakhir : 110 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0.644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) =1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.644 x 0.985 x 0.97 x 1 x 0.72 x 1 = 10.195 kg Lifting Index Origin = = = 0.981
122
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/56.1 = 0.446 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 110 -75 |) = 0.895 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |900 | ) = 0.712 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka, RWL Destination = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.446 x 0.895 x 0.97 x 0.712 x 0.72 x 1 = 4.562 kg Lifting Index Destination = = = 2.192
123
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual ( 22 ) Berat Beban : 10 kg H awal : 53.8 V awal : 20 Sudut awal : 00 Sudut Akhir :900 Hakhir : 40,09 Vakhir : 50 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/53,8 = 0,465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 20 -75 |) = 0,835 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0,72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0,95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0,465 x 0,835 x 0,97 x 1 x 0,72 x 0,95 = 5,921 kg Lifting Index Origin = = = 1,69
124
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/40,09 = 0,624 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0,925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0,97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |900 | ) = 0,712 : 0,72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V >30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka, RWL Destination = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0,624 x 0,925 x 0,97 x 0,712 x 0,72 x 0,95 = 6,267 kg Lifting Index Destination = = = 1,60
125
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual ( 23 ) Berat Beban : 10 kg H awal : 53.8 V awal : 50 Sudut awal : 00 Sudut Akhir :900 Hakhir : 44,1 Vakhir : 80 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/53,8 = 0,465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0,925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0,72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0,95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0,465 x 0,925 x 0,97 x 1 x 0,72 x 0,95 = 6,559 kg Lifting Index Origin = = = 1,52
126
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/44,1 = 0,567 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0,985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0,97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |900 | ) = 0,712 : 0,72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka, RWL Destination = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0,567 x 0,985 x 0,97 x 0,712 x 0,72 x 1 = 6,386 kg Lifting Index Destination = = = 1,57
127
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual ( 24 ) Berat Beban : 10 kg H awal : 53,8 V awal : 80 Sudut awal : 00 Sudut Akhir :900 Hakhir : 49 Vakhir : 110 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/53,8 = 0,465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0,985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0,72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0,95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0,465 x 0,985 x 0,97 x 1 x 0,72 x 0,95 = 7,352 kg Lifting Index Origin = = = 1,36
128
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/49 = 0,510 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 110 -75 |) = 0,895 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0,97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |900 | ) = 0,712 : 0,72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka, RWL Destination = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0,510 x 0,895 x 0,97 x 0,712 x 0,72 x 1 = 5,223 kg Lifting Index Destination = = = 1,9
129
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual ( 25 ) Berat Beban : 15 kg H awal : 38.8 V awal : 20 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 00 Hakhir : 70,50 Vakhir : 50 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0,644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 20 -75 |) = 0,835 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0,72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0,95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0,644 x 0,835 x 0,97 x 1 x 0,72 x 0,95 = 8,210 kg Lifting Index Origin = = = 1,83
130
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : Karena H > 63, maka HM = 0 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0,925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0,97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0,72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0,95
Maka, RWL Destination = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0 x 0,925 x 0,97 x 1 x 0,72 x 0,95 = 0 kg Lifting Index Destination = = =
131
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual ( 26 ) Berat Beban : 15 kg H awal : 38.8 V awal : 50 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 00 Hakhir : 83 Vakhir : 80 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0,644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0,925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0,72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0,95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0,644 x 0,925 x 0,97 x 1 x 0,72 x 0,95 = 9,095 kg Lifting Index Origin = = = 1,65
132
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : Karena H > 63, maka HM = 0 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0,985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0,97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0,72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
133
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual ( 27 ) Berat Beban : 15 kg H awal : 38.8 V awal : 80 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 00 Hakhir : 90,70 Vakhir : 110 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0,644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0,985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0,72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0,644 x 0,985 x 0,97 x 1 x 0,72 x 1 = 10,195 kg Lifting Index Origin = = = 1,47
134
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : Karena H > 63, maka HM = 0 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 110 -75 |) = 0,895 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0,97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0,72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
135
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual ( 28 ) Berat Beban : 15 kg H awal : 53,8 V awal : 50 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 00 Hakhir : 91,50 Vakhir : 80 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/53,8 = 0,465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0,925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0,72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0,95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0,465 x 0,925 x 0,97 x 1 x 0,72 x 0,95 = 6,559 kg Lifting Index Origin = = = 2,29
136
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/91,50 = 0,273. Karena H > 63, maka HM = 0 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0,985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0,97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0,72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
137
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (29) Berat Beban : 15 kg H awal : 53.8 V awal : 50 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 00 Hakhir : 91.5 Vakhir : 80 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/53.8 = 0.465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.465 x 0.925 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0.95 = 6.559 kg Lifting Index Origin = = = 2.287
138
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : Karena H > 63, maka HM = 0 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
139
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (30) Berat Beban : 15 kg H awal : 53.8 V awal : 80 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 00 Hakhir : 98.0 Vakhir : 110 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/53.8 = 0.465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.465 x 0.985 x 0.97 x 1 x 0.72 x 1 = 7.352 kg Lifting Index Origin = = = 2.040
140
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : Karena H > 63, maka HM = 0 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 110 -75 |) = 0.895 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
141
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (31) Berat Beban : 15 kg H awal : 38.8 V awal : 20 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 900 Hakhir : 38.8 Vakhir : 50 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0.644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 20 -75 |) = 0.835 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dengan V 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.644 x 0.835 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0.95 = 8.210 kg Lifting Index Origin = = = 1.827
142
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0.644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |900 | ) = 0.712 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.644 x 0.925 x 0.97 x 0.712 x 0.72 x 0.95 = 6.476 kg Lifting Index Origin = = = 2.316
143
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (32) Berat Beban : 15 kg H awal : 38.8 V awal : 50 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 900 Hakhir : 45.1 Vakhir : 80 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0.644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.644 x 0.925 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0.95 = 9.095 kg Lifting Index Origin = = = 1.649
144
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/45.1 = 0.554 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |900 | ) = 0.712 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka, RWL Destination = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.554 x 0.985 x 0.97 x 0.712 x 0.72 x 1 = 6.245 kg Lifting Index Destination = = = 2.402
145
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (33) Berat Beban : 15 kg H awal : 38.8 V awal : 80 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 900 Hakhir : 51.6 Vakhir : 110 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0.644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.644 x 0.985 x 0.97 x 1 x 0.72 x 1 = 10.195 kg Lifting Index Origin = = = 1.471
146
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/51.6 = 0.484 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 110 -75 |) = 0.895 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |900 | ) = 0.712 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka, RWL Destination = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.484 x 0.895 x 0.97 x 0.712 x 0.72 x 1 = 4.959 kg Lifting Index Destination = = = 3.025
147
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (34) Berat Beban : 15 kg H awal : 53.8 V awal : 20 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 900 Hakhir : 41.5 Vakhir : 50 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/53.8 = 0.465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 20 -75 |) = 0.835 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.465 x 0.835 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0.95 = 5.921 kg Lifting Index Origin = = = 2.533
148
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/41.5 = 0.602 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |900 | ) = 0.712 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL Destination = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.602 x 0.925 x 0.97 x 0.712 x 0.72 x 0.95 = 6.054 kg Lifting Index Destination = = = 2.478
149
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (35) Berat Beban : 15 kg H awal : 53.8 V awal : 50 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 900 Hakhir : 44.7 Vakhir : 80 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/53.8 = 0.465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.465 x 0.925 x 0.97 x 1 x 0.72 x 0.95 = 6.559 kg Lifting Index Origin = = = 2.287
150
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/44.7 = 0.559 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |900 | ) = 0.712 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka, RWL Destination = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.559 x 0.985 x 0.97 x 0.712 x 0.72 x 1 = 6.301 kg Lifting Index Destination = = = 2.381
151
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Perhitungan Manual (36) Berat Beban : 15 kg H awal : 53.8 V awal : 80 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 900 Hakhir : 45.0 Vakhir : 110 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/53.8 = 0.465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka, RWL origin = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.465 x 0.985 x 0.97 x 1 x 0.72 x 1 = 7.352 kg Lifting Index Origin = = = 2.040
152
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/44.7 = 0.559 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 80 -75 |) = 0.985 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |900 | ) = 0.712 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 1
Maka, RWL Destination = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.559 x 0.985 x 0.97 x 0.712 x 0.72 x 1 = 5.687 kg Lifting Index Destination = = = 2.638
153
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
ORIGIN RWL ( kg ) LI 8,210 0,609 9,095 0,550 10,195 0,490 5,921 0,844 6,559 0,762 7,352 0,680 8,210 0,609 9,095 0,55 10,195 0,49 5,921 0,84 6,559 0,76 7,352 0,68 8,210 1,22 9,095 1,10 10,195 0,981 5,921 1,689 6,493 1,540 7,352 1,360 8,210 1,218 9,095 1,099 10,195 0,981 5,921 1,69 6,559 1,52 7,352 1,36 8,210 1,83 9,095 1,65 10,195 1,47 6,559 2,29 6,559 2,287 7,352 2,040
DESTINATION RWL ( kg ) LI 0 0 0 0 0 0 5,076 0,985 5,713 0,88 5,018 0,996 6,025 0,83 6,401 0,78 4,757 1,05 0 0 0 0 0 0 5,498 1,819 6,386 1,566 4,562 2,192 6,267 1,60 6,386 1,57 5,223 1,91 0 0 0 0 0 0
154
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
31 32 33 34 35 36 CATIA NO 5 NT 5T 10 NT 10 T 15 NT 15 T
ORIGIN RWL ( kg ) LI 8,448 0,59 8,287 0,60 8,448 1,18 7,038 2,38 8,979 1,67 7,352 0,680
155
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
156
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
157
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
158
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
159
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
10. RULA awal, video 26 Meja pertama non twisting (15 kg)
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
161
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Beban 10 kg Twisting
162
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
163
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Gambar 4.65 Perhitungan RULA Catia pada beban 15 kg non twisting awal
164
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Beban 15 kg Twisting
Gambar 4.68 Perhitungan RULA Catia pada beban 15 kg twisting akhir Beban 5 Kg Nontwisting
165
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
166
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Beban 10 Kg Nontwist
167
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
168
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
28 29 30 31 32 33 34 35 36
2 2 2 2 2 2 2 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 1
3 3 3 2 3 3 3 3 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 3 3 4 4 4 4 4 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 3 1 3 3 1 3
6 6 6 6 6 6 6 6 8
3 3 3 2 4 4 3 4 4
4 3 3 2 4 4 4 4 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 4 3 2 7 7 5 7 6
1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 3 3 1 3 3 1 3
8 7 7 6 9 11 9 9 10
7 7 7 7 7 7 7 7 7
Keterangan ; UAP LAP WP WT : Upper Arm Position : Lower Arm Position : Wrist Position : Wrist Trunk
MUS : Muscle Use Score LS NP TP LP : Load Score : Neck Position : Trunk Position : Limb Positio
169
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Tabel 4.3 Rekapitulasi Perhitungan RULA posisi awal Wrist and Arm Process UAP No. LAP WP WT Posture Score A MUS LS Final Wrist and Arm Score 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 3 6 7 6 6 7 7 6 6 7 6 NP Neck, Trunk, and Leg Process TP LP MUS FS Final Posture Neck, Score Trunk, B Leg Score 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 5 4 3 5 3 3 4 2 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 7 7 6 4 7 4 6 4 4 4 4 3 6 5 4 7 6 4 5 3 4 2 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 7 7 7 7 7 7 10 9 8 7 9 6 9 7 7 7 7 6 9 8 7 10 9 7 9 5 8 6 6
Final Score
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2
3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3 3
2 3 3 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 6 7 6 7 7 7
170
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
30 31 32 33 34 35 36
2 2
2 2
3 3
1 1
4 3
1 1
3 3
7 7
3 4
2 5
1 1
5 7
1 1
3 3
6 11
7 7
3 4 3 3 3
3 3 3 2 1
2 3 2 3 3
1 1 1 1 1
4 5 4 4 4
1 1 1 1 1
3 3 3 3 3
8 9 8 8 8
3 3 2 2 4
3 3 2 2 3
1 1 1 2 1
4 4 2 3 6
1 1 1 1 1
3 3 3 3 3
8 8 6 7 9
7 7 7 7 7
Posisi Awal
Tabel 4.4 Rekap RULA CATIA awal
N o. 1 2 3 4 5 6 Jenis Pengangkata n L 5kg Twisting L 10 Kg Twisting L 15kg Twisting L 5 Kg Nontwisting L 10 kg Nontwist L 15 Kg Nontwisting Score A Lower Wri Arm st 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 Score B Tru Li nk mb 1 2 3 4 3 3 1 1 1 1 1 1 Score C Postur Muscle eB Use 2 2 4 5 4 3 1 1 1 1 1 1
Upper Arm 4 3 2 4 3 2
Tw ist 1 1 1 1 1 1
Ne ck 2 1 2 1 2 1
Postur eA 4 4 3 4 3 3
For ce 2 2 3 2 1 2
Final Score 7 7 7 7 7 7
Posisi akhir
171
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Tabel 4.5 Rekap RULA CATIA Awal Jenis Pengangka tan L 5kg Twisting L 10 Kg Twisting L 15kg Twisting L 5 Kg Nontwistin g L 10 kg Nontwist L 15 Kg Nontwistin g Score A Upper Arm 3 2 2 Lower Arm 3 3 2 W ris t 1 1 1 T wi st 1 1 1 Score B Tr Li Ne un m ck k b 4 2 2 5 3 3 1 1 1 Score C Postu re A 4 4 3 Post ure B 7 4 4 Muscl e Use 1 1 1 Fo rce 2 2 3 Final Score 7 7 7
N o.
1 2 3
4 5
3 3
2 2
1 1
1 1
1 2
4 3
1 1
3 3
5 4
1 1
2 2
7 7
172
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
173
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
31 32 33 34 35 36
RWL (Recommended Weight Limit) merupakan batasan beban yang direkomendasikan kapada operator yang akan mengangkat beban, sedangkan LI (Lifting Indeks) merupakan estimasi sederhana terhadap resiko cedera yang
diakibatkan oleh overexertion. RWL dan LI diperngaruhi oleh LC, HM, VM, DM, AM, FM dan CM. Aktifitas mengangkat dengan nilai LI > 1 (moderately stressful task), akan meningkatkan keluhan terhadap sakit pinggang ( LBP), oleh karena itu, maka beban kerja harus didesain sedemikian rupa sehingga nilai LI 1. untuk beban kerja LI>1, mengandung resiko keluhan sakit pinggang, sedangkan untuk nilai LI > 3 (highly stressfull task), menyebabkan overexertion. Sehingga direkomendasikan nilai LI harus < 1, agar kecelakan kerja dapat di minimalisir. Dari data rekap manual RWL dan LI diatas dapat terlihat bahwa terdapat nilai RWL dan LI yang belum memenuhi nilai LI < 1. Sehingga diperlukan perbaikan dalam proses pengangkatan tersebut. Pada percobaan ini nilai RWL dan LI bervariasi,sebagai contoh yaitu; Untuk pengangkatan yang nilai LI < 1, yaitu pada pengangkatan 1
Origin dimana diperoleh nilai RWL= 8,210 kg dan LI =0,609 Untuk pengangkatan yang nilai LI > 1, yaitu pada pengangkatan 12 Destination dimana diperoleh nilai RWL= 4,757 kg dan LI = 1,05 Untuk pengangkatan yang nilai LI > 3, yaitu pada pengangkatan 33 Destination dimana diperoleh nilai RWL= 1,471 kg dan LI = 3,025 Untuk pengangkatan yang nilai LI = , yaitu pada pengangkatan 1 Destination dimana diperoleh nilai RWL= 0 kg dan LI =
174
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
5.2 Analisis Pengaruh H, V, Perpindahan, Frekuensi, Pengangkatan Posisi, Pemindahan, Dan Efek Kopling Ditambah Perhitungan Perbaikan
Sampel Perhitungan Perhitungan Manual (1) Berat Beban : 5 kg H awal : 38.8 V awal : 20 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 00 Hakhir : 69.7 Vakhir : 50 Frequency : 4
RWL Origin : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/38.8 = 0.644 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 20 -75 |) = 0.835 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
= 0.609
175
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : Karena H > 63, maka HM = 0 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0.95
Lifting Index Destination = Perhitungan Manual (10) Berat Beban 5 kg H awal : 53,8 V awal : 20 Sudut awal : 00 Sudut Akhir : 900 Hakhir : 41,7 Vakhir : 50 Frequency : 4
RWL Origin : LC : 23 kg
176
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
HM VM DM AM FM
: 25/H = 25/53,8 = 0.465 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 20 -75 |) = 0.835 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |00 | ) = 1 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V 30 dan 1 jam work duration 2 jam )
CM
= 0.84
RWL Destination : LC HM VM DM AM FM : 23 kg : 25/H = 25/41,7 = 0,60 : 1- (0.003 | V 75 |) = 1 ( 0.003 | 50 -75 |) = 0.925 : 0.82 + ( 4.5 / D ) = 0.82 + ( 4.5 / 30 ) = 0.97 : 1 ( 0.0032 |A| ) = 1 ( 0.0032 |900 | ) = 0,712 : 0.72 (dari tabel dengan frekuensi sebesar 4 lift/menit dan dengan V > 30 dan 1 jam work duration 2 jam ) CM : Fair dengan V 75 sehingga ditemukan nilai CM sebesar 0,95
Maka. RWL Destination = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM = 23 x 0.60x 0.925 x 0.97 x 0,712 x 0.72 x 0,95 = 6,025 kg
177
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
= 0.83
Analisis pengaruh H, V, perpindahan, frekuensi, pengangkatan posisi, pemindahan, dan efek kopling ditambah perhitungan perbaikan Besarnya H dari percobaan 1 meja pertama di dapatkan H sepanjang 38.8 sm. Hal ini berpengaruh terhadap nili HM yaitu hasil perbandingan antara nilai 25 dengan jarak horizontal. Semakin besar nilai H maka nilai HM akan semakin kecil, dalm hal ini pengecualian bila nilai H dibawah 25 maka nilai HM akan secara otomatis menjadi 1. Dan bila nilai H lebih dari 63 maka nilai HM secara otomatis adalah nol (0). Pada percobaan 1 didapatkan nilai HM 0.644, sedang pada percobaan ke 10 diperoleh nilai HM 0.465 dengan nilai H adalah 53.8 cm. V atau jarak vertikal juga berpengaruh terhadap nilai RWL maupun LI karena semakin kecil jarak vertikalnya maka akan semakin kecil pula nilai VM yang dihasilkan, dengan demikian maka nilai RWL akan semakin kecil dan nilai LI akan semakin besar. Besar peprpindahan atau D juga mempunyai pengaruh terhadap nilai RWL dan LI pada percobaan 1 dan semuanya diperoleh nilai DM yang sama, hal ini karena nilai D pada percobaan kali ini berniali sama yaitu 30 cm. Dengan kriteria pengukuran tinggi 20 cm, 50 cm,dan 80 cm. Semakin kecil jaraknya makan akan semakin besar nilai DM nya. Selanjuntnya adalah frekuensi (FM) dan efek kopling (CM), frekuensi dan efek kopling yang diperoleh juga dapat mempengaruhi besar kecilnya hasil perhitungan LI, untuk menghasilkan nilai LI kurang dari 1 maka harus dilakukan perbaikan, baik itu memperkecil jarak akhir maupun memperkecil frekuensi serta memperbaiki koplingnya. Pada percobaan kali ini frekuensi yang diambil adalah sebesar 4, nilai ini kemudian dicari untuk mengasilkan angka frekuensi 4 lift/menit. Angka ini merupakan standar yang diterapkan oleh suatu perusahaan. Setelah kita mendapatkan angka-angka di
Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro
178
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
sebelumnya maka saatnya menentukan nilai kopling dari tabel yang tersedia. Nilai kopling dalam hal ini terdapat 3 kriteria yaitu Good, fair dan poor. Bila pekerjaan terasa nyaman maka bisa dikatakn baik maka dinyatakan Good, bila pekerjaan terasa kurang nyaman maka fair, dan jika pekerjaan sangat tidak nyaman dikatakan poor. Masing masing keadaan tersebut mempunyai nilai masing masing sesuai dengan nilia V nya. Bila V kurang dari 75 maka secara berurutan nilai good, fair, poor adalah 1, 0.95 dan 0.90. sedang bila V diatas 75 maka nilai good, fair, poor nya adalah 1, 1, 0.9. semakin besar nilai CM maka akna semakin besar pula nilai RWL nya, dan karena itu maka akan semakin kecil nilia LI nya sekitar kurang dari 1. Dengan demikian resiko terjadinya keluhan muskuloskeletal dapat terhindar.
1,69
1,60
2,040
0,000
1,471
3,025
0,99
0,99
0,910
0,997
0,986
0,996
179
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Analisis : Dari tabel dapat dilihat perbedaan hasil perhitungan manual RWLH dan LI
sebelum perbaikan dengan RWLH dan LI setelah perbaikan. Perbaikan perhitungan RWLH dan LI betujuan untuk memperoleh nilai RWLH dan LI yang dapat meminimalkan terjadinya kecelakan kerja terhadap operator yaitu dengan nilai LI < 1. Perbaikan dari perhitungan manual dilakukan dengan mengubah nilai dari variabelvariabel H,V, F dan juga sudut. Pada perhitungan perbaikan no.22, mengganti nilai H awal (sebelum)= 53,8 menjadi H awal (setelah)= 31,5 dari hasil perhitungan tersebut maka nilai LI berubah dari LI (sebelum) = 1,69 menjadi nilai LI ( setelah ) = 0,99. Maka LI < 1, sehingga pengangkatan beban secara manual dapat dilakukan tanpa mengakibatkan kecelakaan kerja.
180
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
181
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Pada percobaan yang kami lakukan nilai rata-rata untuk RULA yang dihasilkan adalah skornya 7. Skor ini merupakan angka yang cukup kritis kerena skor ini berada pada action level 4 dimana Skor 7 menunjukkan bahwa penyelidikan dan perubahan dibutuhkan sesegera mungkin (mendesak). Nilai 7 ini merupakan Grand skor dari tahaptahapan yang ada, dengan memperhatikan tabel a (skor postur Grup A meliputi upper dan lower), tabel b (skor postur Grup B meliputi neck dan trunk). Sedangkan untuk menentukan skor postur tubuh grup A dan B kita wajib mengetahui besar sudut yang terjadi ketika tubuh bagian atas kita beraktivitas. Skor nilai yang paling baik seharusnya adalah antara 1 dan 2 berada pada action level 1 yang menunjukkan bahwa postur dapat diterima selama tidak dijaga atau berulang untuk waktu yang lama. Akan tetapi untuk mendapatkan keadaan tersebut sangatlah sulit, apalgi dengan beban yang cukup berat. Skor 7 yang kami peroleh dari perhitungan RULA ini bisa disebabkan oleh beberapa sebab, yang pertama adalah sudut yang dibetuk pada posisi upper arm tertalu lebar, sehingga menghasilkan sudut yang relatif basar, begitu juga pada saat lower arm dan Trunk.
182
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
sistem kerja ataupun peralatan kerja yang digunakan, Misalnya dengan menggunakan pegangan box yang aman, yang mudah dijangkau sehingga pekerja merasa nyaman dalam bekerja.
183
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................... 1 1.2 Tujuan ................................................................................................................................. 1 1.3Pembatasan Masalah ........................................................................................................... 2 1.4 Metodelogi Penulisan ......................................................................................................... 3 Gambar 1.1 Flowchart Metodologi Penilusan .............................................................................. 3 1.5 Sistematika Penulisan ......................................................................................................... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................... 5 2.1 Biomekanika .................................................................................................................. 5 Faktor Penyebab Terjadinya Keluhan Muskuloskelatal ........................................ 6 Mengukur dan Mengenali Sumber Penyebab Keluhan Muskoskeletal ................ 8
2.1.1 2.1.2
Gambar 2.1 Reprentasi dari lokasi tangan .................................................................................. 12 Gambar 2.2 Ilustrasi sudut putar saat memindahkan beban ..................................................... 12 Tabel 2.1 Faktor pengali kopling ................................................................................................. 14 2.1.3 Langkah-Langkah Mengatasi Keluhan Muskoskelektal ............................................ 17 2.1.4 2.1.4.1 2.1.4.2 Rapid Upper Limb Assessment (RULA)................................................................ 18 Definisi ............................................................................................................ 18 Prosedur .......................................................................................................... 19
Gambar 2. 3 Standar RULA untuk postur lengan atas ................................................................ 20 Gambar 2. 4 Standar RULA untuk postur lengan bawah ............................................................ 21 Gambar 2. 6 Standar RULA untuk postur leher .......................................................................... 22 Gambar 2. 7 Standar RULA untuk postur punggung ................................................................... 23 Gambar 2.8 Diagram Penilaian RULA.......................................................................................... 27 Gambar 2.9 Lembar Kerja Penilaian RULA .................................................................................. 29 2.1.5 Software CATIA .......................................................................................................... 29 2.1.6 Software RULA (Rapid Upper Limb Assessment) ....................................................... 32 Gambar 2.10 Tampilan Software Penilaian RULA ....................................................................... 32 BAB III .......................................................................................................................................... 33 PENGUMPULAN DATA ................................................................................................................ 33 3.1 RWLH................................................................................................................................. 33 3.2 Data RULA ......................................................................................................................... 34
184
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Gambar 3.2 penentuan titik kiri .................................................................................................. 35 Gambar 3.4 penentuan titik thrunk ............................................................................................ 35 Gambar 3.5 penentuan titik upper arm kanan .......................................................................... 36 Gambar 3.6 penentuan titk lower arm k ................................................................................... 36 Gambar 3.7 penentuan titik thrunk ............................................................................................ 36 BAB IV.......................................................................................................................................... 38 PENGOLAHAN DATA ................................................................................................................... 38 4.1 Perhitungan RWLH dan LI (Worksheet) ............................................................................ 38 Gambar 4.1 Worksheet Percobaan 1 .......................................................................................... 38 Gambar 4.3 Worksheet Percobaan 3 .......................................................................................... 40 Gambar 4.4 Worksheet Percobaan 4 .......................................................................................... 41 Gambar 4.5 Worksheet Percobaan 5 .......................................................................................... 42 Gambar 4.6 Worksheet Percobaan 6 .......................................................................................... 43 Gambar 4.7 Worksheet Percobaan 7 .......................................................................................... 44 Gambar 4.8 Worksheet Percobaan 8 .......................................................................................... 45 Gambar 4.9 Worksheet Percobaan 9 .......................................................................................... 46 Gambar 4.10 Worksheet Percobaan 10 ...................................................................................... 47 Gambar 4.11 Worksheet Percobaan 11 ...................................................................................... 48 Gambar 4.12 Worksheet Percobaan 12 ...................................................................................... 49 Gambar 4.13 Worksheet Percobaan 13 ...................................................................................... 50 Gambar 4.14 Worksheet Percobaan 14 ...................................................................................... 51 Gambar 4.15 Worksheet Percobaan 15 ...................................................................................... 52 Gambar 4.16 Worksheet Percobaan 16 ...................................................................................... 53 Gambar 4.17 Worksheet Percobaan 17 ...................................................................................... 54 Gambar 4.18 Worksheet Percobaan 18 ...................................................................................... 55 Gambar 4.19 Worksheet Percobaan 19 ...................................................................................... 56 Gambar 4.20 Worksheet Percobaan 20 ...................................................................................... 57 Gambar 4.21 Worksheet Percobaan 21 ...................................................................................... 58 Gambar 4.22 Worksheet Percobaan 22 ...................................................................................... 59 Gambar 4.23 Worksheet Percobaan 23 ...................................................................................... 60 Gambar 4.24 Worksheet Percobaan 24 ...................................................................................... 61
185
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
Gambar 4.25 Worksheet Percobaan 25 ...................................................................................... 62 Gambar 4.26 Worksheet Percobaan 26 ...................................................................................... 63 Gambar 4.27 Worksheet Percobaan 27 ...................................................................................... 64 Gambar 4.28 Worksheet Percobaan 28 ...................................................................................... 65 Gambar 4.29 Worksheet Percobaan 29 ...................................................................................... 66 Gambar 4.30 Worksheet Percobaan 30 ...................................................................................... 67 Gambar 4.31 Worksheet Percobaan 31 ...................................................................................... 68 Gambar 4.32 Worksheet Percobaan 32 ...................................................................................... 69 Gambar 4.33 Worksheet Percobaan 33 ...................................................................................... 70 Gambar 4.34 Worksheet Percobaan 34 ...................................................................................... 71 Gambar 4.35 Worksheet Percobaan 35 ...................................................................................... 72 Gambar 4.36 Worksheet Percobaan 36 ...................................................................................... 73 4.2 Perhitungan RWLH dan LI (Catia) ...................................................................................... 74 Gambar 4.37 Perhitungan RWLH dan LI untuk beban 5 kg non twisting awal menggunakan software catia ............................................................................................................................. 74 Gambar 4.38 Perhitungan RWLH dan LI untuk beban 5 kg non twisting akhir menggunakan software catia ............................................................................................................................. 75 Gambar 4.39 Perhitungan RWLH dan LI untuk beban 5 kg twisting awal menggunakan software catia ............................................................................................................................................. 76 Gambar 4.40 Perhitungan RWLH dan LI untuk beban 5 kg twisting akhir menggunakan software catia ............................................................................................................................................. 77 Gambar 4.42 Perhitungan RWLH dan LI untuk beban 10 kg non twisting akhir menggunakan software catia ............................................................................................................................. 78 Gambar 4.43 Perhitungan RWLH dan LI untuk beban 10 kg twisting awal menggunakan software catia ............................................................................................................................. 79 4.3 Rekap Manual RWLH dan LI .............................................................................................. 82 4.3 Rekap RWL dan LI............................................................................................................ 154 4.4 Perhitungan RULA ( Software RULA ) .............................................................................. 156 4.5 Perhitungan RULA ( Software CATIA ) ............................................................................. 162 4.6 Rekap RULA ..................................................................................................................... 168 4.6.1 RULA Posisi Awal Manual ........................................................................................ 168 4.6.3 Rekap RULA CATIA ................................................................................................... 171 BAB V......................................................................................................................................... 173 Program Studi Teknik Industri Universitas Diponegoro
186
Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Modul 2 Biomekanika Dalam Perancangan Sistem Kerja dan Pengukuran Postur dengan Metode RULA Kelompok 24
ANALISIS DATA .......................................................................................................................... 173 5.1 Analisis RWL dan LI ( Sebelum perbaikan) ..................................................................... 173 5.2 Analisis Pengaruh H, V, Perpindahan, Frekuensi, Pengangkatan Posisi, Pemindahan, Dan Efek Kopling Ditambah Perhitungan Perbaikan .................................................................... 175 5.3 Analisa RWLH dan LI ( Setelah Perbaikan ) ..................................................................... 179 5.4 Analisis Perbedaan Hasil RWL dan LI Manual Vs CATIA .................................................. 180 5.5 Analisis RULA ................................................................................................................... 181 5.6 Analisis RULA untuk perbaikan hasil software RULA ...................................................... 182 5.7 Analisis perbaikan hasil RULA (software RULA Vs catia) ................................................. 183
187