BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Setelah dilakukan Asuhan kebidanan secara komprehensif dan

pendokumentasian manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil. Dari uraian materi dan pembahasan kasus tersebut, dapat disimpulkan bahwa pentingnya asuhan yang diberikan oleh bidan terhadap ibu secara profesional baik pada masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, maupun nifas, sehingga deteksi dini adanya komplikasi yang mungkin terjadai dapat segera terdeteksi dan diupayakan untuk segera ditanggulangi. Pada pemeriksaan kehamilan Ny M telah melakukan kunjungan ANC yang saya pantau 4 kali, pertama kontak dengan klien tanggal 22 Mei 2011 pukul 09.00 WIB, kontak ke-2 pada tanggal 20 Juni 2011 pukul 16.20 WIB, kontak ke-3 pada tanggal 18 Agustus 2011 pukul 16.15 WIB dan kontak ke 4 pada tanggal 29 Agustus 2011 pukul 11.45 WIB dan sampai telah mengalami proses persalinan normal, masa nifas dalam keadaan baik, proses involusi berlangsung baik, tidak ditemukan adanya perdarahan maupun tanda-tanda infeksi. Pada pelaksanaan manajemen asuhan kebidanan pada Ny M sebagian telah dilakukan sesuai standar palayanan kebidanan dan berdasarkan penerapan teori yang ada, namun masih ada hal hal yang tidak sesuai dengan standar dan teori yang ada dengan praktek yang nyata, misalnya pada asuhan ibu bersalin yaitu tidak dilakukannya IMD dan hanya dilakukan bounding attachment dan tidak dilakukannya asuhan sayang ibu karena melakukan penjahitan luka perineum tanpa menggunakan anastesi, pada asuhan ibu nifas ditemukan masalah tidak dilakukannya ASI eksklusif karena ibu

merasa bayinya belum puas untuk menyusu.dan hasil akhir pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda tanda infeksi atau komplikasi pada ibu dan bayi.

B.

Saran 1. BPS a. Untuk dapat menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil, diharapkan bidan dapat meningkatkan mutu pelayanan dengan memberikan asuhan sesuai standar pelayanan minimal 8T dan menyediakan buku KIA untuk panduan ibu selama masa hamil, bersalin , nifas , BBL dan KB

84

85

b. Untuk dapat menerapkan asuhan kebidanan pada ibu bersalin diharapkan bidan dapat meningkatkan mutu pelayanan dengan menyediakan sarana dan fasilitas dalam memberikan asuhan kebidanan seperti menyediakan ruangan khusus untuk pencegahan infeksi, dan memberikan asuhan sesuai standar 58 langkah Asuhan Persalinan Normal dan dapat memberikan asuhan sayang ibu. c. Untuk dapat menerapkan asuhan kebidanan pada ibu nifas diharapkan bidan dapat meningkatkan mutu pelayanan dengan melaksanakan program kelas penyuluhan untuk ASI eksklusif dan melakukan kunjungan rumah untuk pemantaun masa nifas agar berjalan dengan baik.

2.

Pendidikan a. Diharapkan dapat meningkatkan atau memperbanyak bimbingan mahasiswa di laboratorium untuk meningkatkan keterampilan dilahan dalam rangka praktik klinik kebidanan dengan sesuai standar. b. Diharapkan dapat memberikan masukan masukan kepada mahasiswa bimbingan untuk lebih baik dalam melakukan laporan studi kasus. c. Diharapkan dapat memperbanyak buku buku di perpustakaan sesuai kebutuhan untuk menambah buku-buku bacaan atau materi sebagai bahan referensi bagi mahasiswa. d. Diharapkan dapat memperbanyak bimbimngan mahasiswa di laboratorium secara mandiri untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa. e. Diharapkan dapat meningkatkan kualitas dosen dan staff pengajar lain, baik dosen dalam dan dosen luar untuk meningkatkan kualitas pengajaran bagi mahasiswa.

3.

Mahasiswa a. Sebelum mahasiswa melakukan asuhan kebidanan mahasiswa membaca dahulu literatur sebagai bahan untuk persiapan melakukan praktek di lahan. b. Mahasiswa melakukan latihan kepada pantom terlebih dahulu sebelum melakukan praktek. c. Mahasiswa melakukan bimbingan laboratorium mandiri dan bimbingan oleh dosen secara rutin untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa.

86

4.

Klien a. Diharapkan agar selalu memeriksakan kehamilan secara teratur di pelayanan kesehatan. b. Diharapkan agar dapat memanfaatkan buku KIA untuk meningkatkan pengetahuan dan informasi mengenai kehamilan, persalinan, nifas, dan perawatan BBL. c. Diharapkan dapat mengikuti dan memanfaatkan kelas penyuluhan yang dilakukan oleh bidan tentang ASI eksklusif untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif sehingga ibu dapat memberikan ASI eksklusif.