Anda di halaman 1dari 4

Menghitung Stabilitas KapalKompetensi : Bangunan dan Stabilitas Kapal II - 3 sewaktu kapal menyenget oleh karena kapal mendapatkan pengaruh

luar,misalnya angin, ombak dan sebagainya.Secara umum hal-hal yang mempengaruhi keseimbangan kapal dapatdikelompokkan kedalam dua kelompok besar yaitu :(a). Faktor internal yaitu tata letak barang/cargo, bentuk ukuran kapal,kebocoran karena kandas atau tubrukan(b). Faktor eksternal yaitu berupa angin, ombak, arus dan badaiOleh karena itu maka stabilitas erat hubungannya dengan bentuk kapal,muatan, d a r t f , dan ukuran dari nilai GM. Posisi M hampir tetap sesuaidengan style kapal, pusat buoyancy B digerakkan oleh draft sedangkan pusatgravitasi bervariasi posisinya tergantung pada muatan. Sedangkan titik Madalah tergantung dari bentuk kapal, hubungannya dengan bentuk kapalyaitu lebar dan tinggi kapal, bila lebar kapal melebar maka posisi Mbertambah tinggi dan akan menambah pengaruh terhadap stabilitas.Kaitannya dengan bentuk dan ukuran, maka dalam menghitung stabilitaskapal sangat tergantung dari beberapa ukuran pokok yang berkaitan dengandimensi pokok kapal.Ukuran-ukuran pokok yang menjadi dasar dari pengukuran kapal adalahp a n j a n g ( ln t e gh ), lebar ( bd eh rt a ), tinggi ( d p e h t ) serta sarat ( d t f a r ). Sedangkanuntuk panjang di dalam pengukuran kapal dikenal beberapa istilah sepertiL O A ( LntOe l eg vr h A ), LBP ( LgB ePeiu et e een lr nh t nr da w pc ) dan LWL ( Lg t rLn etWae i e nh ).Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum melakukan perhitunganstabilitas kapal yaitu :(a). Berat benaman (isi kotor) atau displasemen adalah jumlah ton air yangdipindahkan oleh bagian kapal yang tenggelam dalam air.(b). Berat kapal kosong ( Lh ipcmn i t sl e et gD a ) yaitu berat kapal kosongtermasuk mesin dan alat-alat yang melekat pada kapal.

Menghitung Stabilitas KapalKompetensi : Bangunan dan Stabilitas Kapal II - 4 (c).

O eai gl a p rtn od (OL) yaitu berat dari sarana dan alat-alat untukmengoperasikan kapal dimana tanpa alat ini kapal tidak dapat berlayar.Displ = LD + OL + MuatanDWT = OL + MuatanDilihat dari sifatnya, stabilitas atau keseimbangan kapal dapat dibedakanmenjadi dua jenis yaitu satbilitas statis dan stabilitas dinamis.Stabilitas statis diperuntukkan bagi kapal dalam keadaan diam dan terdiridari stabilitas melintang dan membujur. Sa iiamei tn tblts lna g adalahkemampuan kapal untuk tegak sewaktu mengalami senget dalam arahmelintang yang disebabkan oleh adanya pengaruh luar yang bekerjapadanya, sedangkan sbs e bjr al t immu a u t adalah kemampuan kapal untukkembali ke kedudukan semula setelah mengalami senget dalam arah yangmembujur oleh adanya pengaruh luar yang bekerja padanya. Stabilitasmelintang kapal dapat dibagi menjadi sudut senget kecil (0 0 -15 0 ) dan sudutsenget besar (>15 0 ). Akan tetapi untuk stabilitas awal pada umumnyadiperhitungkan hanya hingga 15 0 dan pada pembahasan stabilitas melintangsaja.Sedangkan stabilitas dinamis diperuntukkan bagi kapal-kapal yang sedangoleng atau mengangguk ataupun saat menyenget besar. Pada umumnyakapal hanya menyenget kecil saja. Jadi senget yang besar, misalnya melebihi20 0 bukanlah hal yang biasa dialami. Senget-senget besar ini disebabkan olehbeberapa keadaan umpamanya badai atau oleng besar ataupun gaya daridalam antara lain GM yang negative.Dalam teori stabilitas dikenal juga istilah stabilitas awal yaitu stabilitas kapalpada senget kecil (antara 0 ? 15 ? ). Stabilitas awal ditentukan oleh 3 buah titikyaitu titik berat (Center of gravity) atau biasa disebut titik G, titik apung

Menghitung Stabilitas KapalKompetensi : Bangunan dan Stabilitas Kapal II - 5 (Center of buoyance) atau titik B dan titik meta sentris (Meta centris) atautitik M. (2). Macam-macam Keadaan Stabilitas Pada prinsipnya keadaan stabilitas ada tiga yaitu Stabilitas Positif (stableequilibrium), stabilitas Netral (Neutral equilibrium) dan stabilitas Negatif(Unstable equilibrium). (a). Stabilitas Positif ( Stable Equlibrium ) Suatu kedaan dimana titik G-nya berada di atas titik M, sehingga sebuahkapal yang memiliki stabilitas mantap sewaktu menyenget mesti memilikikemampuan untuk menegak kembali. (b). Stabilitas Netral ( Neutral Equilibrium ) Suatu keadaan stabilitas dimana titik G-nya berhimpit dengan titik M. makamomen penegak kapal yang memiliki stabilitas netral sama dengan nol, ataubahkan tidak memiliki kemampuan untuk menegak kembali sewaktumenyenget. Dengan kata lain bila kapal senget tidak ada MP maupunmomen penerus sehingga kapal tetap miring pada sudut senget yang sama,penyebabnya adalah titik G terlalu tinggi dan berimpit dengan titik Mkarena terlalu banyak muatan di bagian atas kapal. (c). Stabilitas Negatif ( Unstable Equilibrium ) Suatu keadaan stabilitas dimana titik G-nya berada di atas titik M, sehinggasebuah kapal yang memiliki stabilitas negatif sewaktu menyenget tidakmemiliki kemampuan untuk menegak kembali, bahkan sudut sengetnyaakan bertambah besar, yang menyebabkan kapal akan bertambah miring lagibahkan bisa menjadi terbalik. Atau suatu kondisi bila kapal miring karenagaya dari luar , maka timbullah sebuah momen yang dinamakan MOMENPENERUS/Heiling moment sehingga kapal akan bertambah miring

Menghitung Stabilitas KapalKompetensi : Bangunan dan Stabilitas Kapal II - 6 (3). Titik-Titik Penting dalam Stabilitas Menurut Hind (1967), titik-titik penting dalam stabilitas antara lain adalahtitik berat (G), titik apung (B) dan titik M. (a). Titik Berat (

Centre of Gravity ) Titik berat (center of gravity) dikenal dengan titik G dari sebuah kapal,merupakan titik tangkap dari semua gaya-gaya yang menekan ke bawahterhadap kapal. Letak titik G ini di kapal dapat diketahui dengan meninjausemua pembagian bobot di kapal, makin banyak bobot yang diletakkan dibagian atas maka makin tinggilah letak titik Gnya.Secara definisi titik berat (G) ialah titik tangkap dari semua gaya gaya yangbekerja kebawah. Letak titik G pada kapal kosong ditentukan oleh hasilpercobaan stabilitas. Perlu diketahui bahwa, letak titik G tergantungdaripada pembagian berat dikapal. Jadi selama tidak ada berat yang di geser,titik G tidak akan berubah walaupun kapal oleng atau mengangguk. (b). Titik Apung ( Centre of Buoyan) Ttitk apung (center of buoyance) diikenal dengan titik B dari sebuah kapal,merupakan titik tangkap dari resultan gaya-gaya yang menekan tegak keatas dari bagian kapal yang terbenam dalam air. Titik tangkap B bukanlahmerupakan suatu titik yang tetap, akan tetapi akan berpindah-pindah olehadanya perubahan sarat dari kapal. Dalam stabilitas kapal, titik B inilah yangmenyebabkan kapal mampu untuk tegak kembali setelah mengalami senget.Letak titik B tergantung dari besarnya senget kapal ( bila senget berubahmaka letak titik B akan berubah / berpindah. Bila kapal menyenget titik Bakan berpindah kesisi yang rendah. (c). Titik Metasentris Titik metasentris atau dikenal dengan titik M dari sebuah kapal, merupakansebuah titik semu dari batas dimana titik G tidak boleh melewati di atasnyaagar supaya kapal tetap mempunyai stabilitas yang positif (stabil). Meta

Anda mungkin juga menyukai