Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan pembaharuan dilakukan melalui penerapan manajemen secara berbasis sekolah terarah, dan dan

pengelolaan

pendidikan

terencana,

berkesinambungan. Pada umumnya, masalah utama dalam pembelajaran di sekolah adalah

rendahnya mutu hasil belajar siswa. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dari dalam (internal) berupa fisiologis dan psikologis, misalnya kecerdasan motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif dan faktor dari luar (eksternal) berupa faktor lingkungan dan instrumental, misalnya guru, kurikulum, dan bentuk pembelajaran. Berbagai usaha telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun swasta dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pendidikan. Namun demikian hingga sekarang ini masih ada keluhan dari berbagai pihak tentang lulusan dari semua jenjang pendidikan yang kurang bermutu.

Dengan memperhatikan berbagai konsep dan teori belajar dikembangkanlah suatu model pembelajaran yang disebut dengan model pembelajaran ARIAS. Model pembelajaran ARIAS terdiri dari lima komponen (assurance, relevance, interest, assessment, dan satisfaction) yang disusun berdasarkan teori belajar. Kelima komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Makna dari model pembelajaran ini adalah usaha pertama dalam kegiatan pembelajaran untuk menanamkan rasa yakin/percaya diri siswa. Kegiatan pembelajaran ada relevansinya dengan kehidupan siswa, berusaha menarik dan memelihara

minat/perhatian siswa. Kemudian diadakan evaluasi dan menumbuhkan rasa bangga pada siswa dengan memberikan penguatan. Kimia adalah bagian dari ilmu pengetahuan alam yang tergolong rumit bagi siswa. Untuk mengerti dan memahaminya tidak cukup dengan penyajian materi secara klasikal yang diasampaikan guru didepan kelas. Akan tetapi, harus dipermantap dengan adanya motivasi yang kuat dalam belajar, sehingga akan menghasilkan pembelajaran dengan tingkat kebermaknaan yang mendalam pada siswa. Laju reaksi adalah salah satu pokok bahasan dalam materi kimia. Pokok bahasan ini tersusun atas teori bacaan yang membutuhkan tingkat penalaran yang mendalam untuk dimengerti. Untuk memahaminya maka dibutuhkan kemampuan dan keaktifan siswa dalam berfikir dan menganalisis secara menyeluruh tentang definisi, hukum yang berlaku serta penerapannya dalam lingkup materi tersebut. Dewasa ini keaktifan siswa dalam pembelajaran tidaklah begitu nampak, hal ini dapat diakibatkan karena tidak termotifasinya siswa dalam pembelajaran. Hal ini juga terjadi di SMA Negeri 1

Sabbang berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru mata pelajaran kimia.. Persoalan seperti itu dapat teratasi dengan cara menerapkan model pembelajaran ARIAS. Penelitian yang dilakukan oleh Djamaah Sopah di dua sekolah yang berbeda yaitu di SD Negeri di kota Palembang dan SD Negeri di Sekayu, Kabupaten Musi Banyu Asin menunjukkan bahwa model pembelajaran ARIAS memberi pengaruh yang positif terhadap motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, model pembelajaran ARIAS ini dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, dan sebagai suatu alternatif dalam usaha meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka penulis bermasksud untuk mengadakan suatu penelitian yang berjudul: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan Satisfaction) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Sabbang (Studi Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah yang akan diselidiki dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh yang signifikan antara pembelajaran dengan menggunakan model ARIAS dengan hasil belajar kimia siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sabbang Kab. Luwu Utara ?

C. Tujuan Penelitian Pada dasarnya tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan di atas, yaitu Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara pembelajaran dengan menggunakan model ARIAS dengan hasil belajar kimia siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sabbang Kab. Luwu Utara D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dengan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai masukan bagi guru-guru kimia dalam usaha peningkatan hasil belajar tentang bagaimana penerapan model pembelajaran ARIAS dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Memberikan sumbangan terhadap mutu peningkatan pendidikan pada umumnya dan peningkatan hasil belajar pada khususnya. 3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang berminat meneliti hal-hal yang relevan dengan penelitian ini.

Langkah langkah pembelajaran Setelah tahap perencanaan dianggap matang, kemudian dilaksanakan tahap tindakan. Pada tahap ini, dilakukan kegiatan belajar mengajar dan menggunakan model pembelajaran ARIAS. a. Pada awal tatap muka, guru mengemukakan tujuan yang ingin dicapai secara tepat dan jelas serta mengemukakan manfaat pelajaran bagi kehidupan siswa. b. Guru menyajikan materi dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS dalam proses belajar mengajar. Materi ini disajikan secara bertahap sesuai dengan urutan dan tingkat kesukarannya. Hal ini merupakan salah satu usaha untuk menanamkan rasa percaya diri siswa. c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar mengajar, misalnya siswa disuruh mengerjakan soal latihan di papan tulis, menyuruh siswa mengemukakan kesimpulan dari materi yang telah diajarkan dan memberikan penilaian terhadap hasil kerja siswa tersebut. d. Guru memberikan penguatan, penghargaan yang pantas (berupa pujian) kepada siswa yang berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar mengajar. e. Mengadakan evaluasi dengan memberikan tes hasil belajar pada akhir siklus.

Anda mungkin juga menyukai