13
lempat persegi panjang, dengan ukuran panjang L dsan lebar B (Gambar 7) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan yang diperoleh dari penjabaran persamaan Boussinesq,sebagai berikut z = ql Dalam persamaan tersebut
1/ 2 2mn m 2 + n 2 + 1 1 / 2 m 2 + n 2 + 2 2mn m 2 + n 2 + 1 2 + arctg 2 m2 + n2 + 1 + m2n2 m + n2 + 1 m + n2 + 1 m2n2
(6a)
I=
1 4
( (
) )
(6b)
B Z L Z
Gambar 6 Isobar tegangan untuk beban terbagi rata berbentuk lajur memanjang dan bujur sangkar teori Boussinesq
Gambar 7 Tegangan di bawah beban terbagi rat berbentuk empat persegi panjang
Gambar 8 Faktor pengaruh I untuk tegangan vertikal dibawah sudut luasan tegangan terbagi rata Tambahan tegangan vertikal pada sembarangan titik dibawah luasan empat persegi panjang ditentukan dengan cara membagi-bagi empat persegi panjang. Dan kemudian menjumlahkan tegangan yang terjadi pada tiap-tiap bagiannya. Sebagai contoh akan ditentukan tambahan tegangan vertikal dibawah titik X ( Gambar 9). Untuk ini, dapat dilakukan cara sebagai berikut : (X) = z(XEBF) + z(XFCH) + z(XGDH) + z(XGAE)
Gambar 9 Contoh hitungan tambahan tegangan vertikal di bawah titik tertentu akibat beban terbagi rata empat persegi panjang Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT MEKANIKA TANAH 1
Contoh soal: Bila dalam contoh soal 1 seluruh area bangunan didukung oleh fondasi rakit ukuran 7 m X 7 m , berapakah tambahan tegangan dibawah pusat pondasi pada kedalaman yang sama? Dianggap beban total yang didukung oleh kolom-kolom disebarkan secar sama keseluruh luasan fondasi pelat. Penyelesaian : Beban total yang didukung kolom-kolom dianggap disebarkan secara sama padaa luasan fondasi pelat, maka
2
Gamabar C2 (a) Tambahan tegangan dipusat beban (titik E)dihitung dengan membagi fondasi menjadi 4 bagian yang sama, dengan ukuran 3,5 m x 3,5 m: m = B/z = 3,5/6 = 0,59 ; n = L/z = 3,5/6 = 0,59 Dari Gambar 4.8 , diperoleh I = 0,107 z (E) = 4Iq = 4 x 0,107 x 32,6 = 14 kN/m2 (b) Tambahan tegangan vertikal di titik D dilakukan dengan membagi dua luasan fondasinya, yaitu luasan DFCA dan DFIG DF = 7m ;AD = 3,5 m m= n=
Dari Gambar 4.8, diperoleh : I = 0,142 z (D) = 2Iq = 2 x 0,142 x 32,6 = 9,3 kN/m2
B 7 = 1,17 = Z 6 L 7 = 1,17 = Z 6
Dari Gambar 4.8, diperoleh : I = 0,191 z (A) = Iq = 0,191x 32,6 = 6,2 kN/m2
(.7)
Gambar 10 Tegangan dibawah beban terbagi rata berbentuk lingkaran fleksibel Karena dA = r d dr,dengan integrasi Persamaan(7), maka:
(8) Dari sini dapat diperoleh persamaan tambahan teganagn vertikal dibawah beban terbagi rata berbentuk lingkaran fleksibel, sebagai berikut:
1 z = q 1 2 1 + ( r / z)
3/ 2
(9a)
Dengan penyesuaian notasi, Persamaan (9a) dapat dinyatakan dalam bentuk: z = ql dengan : (9b)
1 I = 1 2 1 + ( r / z)
3/ 2
Foster dan Ahlvin (1954) memberikan grafik faktor pengaruh I untuk tambahan tegangan vertikal pada sembarang titik dibawah beban terbagi rata berbentuk lingkatran fleksibel pada Gambar 11. Faktor pengaruh I untuk tambahan tegangan dibawah pusat beban lingkaran, dinyatakan oleh kurva x/r=0
Gambar 11 Faktor pengaruh I untuk tegangan vertikal dibawah beban terbagi rata berbentuk lingkaran fleksibel (Foster dan Ahlvin, 1954) Contoh Soal:
Luasan beban berbentuk lingkaran yang fleksibel berdiameter 7,8 m terletak di permukaan tanah. Tekanan terbagi rata q = 117 kN/m2 bekerja pada luasan tersebut. Berapa tambahan tegangan vertikal pada kedalaman 4m, ditepi dan pusat fondasi ?
Gambar C 3 Penyelesaian : Hitungan tambahan tegangan pada kedalaman 4 m dibawah pusat ( titik A) (x = 0 m)dan tepi fondasi ( titik B) (x = 3,9 m) oleh beban terbagi rata q = 117 kN/m 2, dikerjakan dalam Tabel C 2. Tabel C 2.
Newmark (1942) memberikan cara menghitung tambahan tegangan vertikal diatas tanah akibat luasan fleksibel berbentuk tak teratur yang mendukung beban tak terbagi rata. Diagram yang digunakan daalm hitungan berupa lingkaran yang disebut lingkaran Newmark. Newmark mengubah Persamaan (4.9a) berikut: dalam bentuk persamaan sebagai
z r = 1 z q
2 / 3
(10)
z =
Atau
Q ( L + z )( B + z ) ) qLB ( L + z )( B + z ) )
(12a)
z =
(12b)
Dengan: z Q q L B Z = tamabahan tegangan vertikal pada kedalaman z (kN/m2) = beban total (kN) = tekanan terbagi rata = Panjang luasan beban (m) = Lebar luasan beban (m) = edalaman (m) (kN/m2)
Cara ini dapat juga untuk menghitung fondasi berbentuk memanjang. Tambahan tegangan vertikal pada fondasi memanjang dinyatakan oleh :
z =
qB B+z
(13)
Contoh soal : Luasan beban berbentuk bujur sangkar fleksibel berukuran 3 m x 3 m terletak dipermukaan tanah. Di pusat luasan beban bekerja beban titik sebesar 100 kN. Berapa tambahan tegangan yang terjadi pada kedalaman 4 m, bila dipakai car penyebaran 2V: 1H Penyelesaian : Tambahan tegangan pada kedalaman z = 4m:
z =
Sumber : Hardiyatmo, Hary Christady, Teknik Fondasi I, Edisi ke 2, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2002