INTISARI
Pressure balance merupakan instrument yang paling umum digunakan sebagai standar
tekanan. Masa pembeban merupakan salah satu unsur utama pada pressure balance
dalam merealisasikan satuan tekanan. Menurut refrensi international OIML R110
”Pressure Balances”, beberapa spesifikasi khusus harus dimiliki oleh material massa
pembeban pressure balance. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan
karakterisasi suseptibilitas magnet pada bermacam beban pressure balance.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan suseptometer buatan saturius dan
prosedur yang mengacu pada OIML R 111”Weights of classes E1, E2, F1, F2, M1, M1–2,
M2, M2–3 and M3”. Pada paper ini akan dijabarkan hasil percobaan dan
perbandingannya terhadap literatur. Salah satu contoh, pada pengukuran
susceptibilitas magnet beban hydraulic pressure balance standard RUSKA didapatkan
nilai 0.003. Nilai tersebut menurut OIML R 111 memenuhi spesifikasi beban untuk kelas
E1 yang memiliki susceptibilitas magnet maksimum 0.02. Dengan demikian, dilihat dari massa
pembebannya, dapat dikatakan bahwa RUSKA masih berada dalam kelas akurasinya, yaitu
0.005% dengan memiliki beban berkelas E1. Kedepannya pengukuran susceptibilitas magnet
pada beban pressure balance standard, bisa dimasukkan sebagai salah satu prosedure cek
standard dalam menentukan performa dari stabilitas standard seperti yang diisyaratkan dalam
ISO 17025.
ABSTRACT
Pressure balance is the most commonly used instrument as pressure standard. Loading
masses is ones of pressure balance main part to realization of pressure unit. According
to international reference OIML R110 “Pressure Balances”, material of pressure
balance loading masses should have some special specification. Therefore magnetic
susceptibility characterization from many types of pressure balance loading masses had
been done. Measurement conducted by using sartorius susceptometer and procedures
which refer to OIML R111“Weights of classes E1, E2, F1, F2, M1, M1–2, M2, M2–3 and
M3”. This paper will describes experiment result and its comparison to the literature.
For example, from the measurement result of hydraulic pressure balance standard
RUSKA, obtained 0.003 of magnetic susceptibility on its loading masses. According to
OIML R 111, the values comply with the specification of E1 class of weight which has
maximum magnetic susceptibility 0.02. Hence, could be state that RUSKA still on its
accuracy class 0.005% which has E1 class of loading masses. Next, measurement of
magnetic susceptibility can be set into procedure to check standard to observe the
stability of standard performance as mention in ISO 17025.
mereview dan mengembangkan metode yang digunakan dalam kalibrasi alat ukur
tekanan. Saat ini KIM-LIPI mampu menyediakan kebutuhan ketertelusuran alat ukur
tekanan dengan rentang tekanan berkisar antara 10 kPa sampai dengan 7 MPa untuk
tekanan gauge dan absolute pada medium gas dan 5 MPa sampai dengan 500 MPa
pressure balance atau sering disebut juga Dead Weight Tester. Pressure balance terdiri
dari piston–silinder (P/S) dan massa pembeban sebagai bagian utamanya. Sejumlah
instrumen tekanan yang dapat dikalibrasi dengan pressure balance standar ini antara
lain: test gauge, pressure gauge, pressure tranduser, pressure transmiter dan barometer.
Beberapa referensi internasional seperti, OIML R110 dan EAL G26 memberikan
acuan tentang kebutuhan teknis dan metrologis yang harus dimiliki pressure balance
dan juga metode penggunakannya. Dalam paparan ini akan dijelaskan tentang
spesifikasi khusus harus dimiliki oleh material massa pembeban pressure balance
massa pembeban terhadap medan magnet lingkungan yang akan menimbulkan interaksi
magnetik yang akan mempengaruhi hasil kalibrasi. Nilai ini dapat digunakan untuk
mengklasifikasikan kelas massa pembeban dan juga memprediksi kelas akurasi pressure
balance.
sebagai bagian utamanya untuk merepresentasikan suatu luasan tertentu dan massa
pembeban untuk menghasilkan gaya sehingga dapat merealisasikan definisi dari tekanan
[6].
dengan F merupakan gaya yang dihasilkan oleh massa yang bekerja pada medan
gravitasi lokal dan A adalah luasan efektif yang direpresentasikan oleh luasan piston-
silinder P/S.
Beban
Piston
Silinder
Massa pembeban merupakan salah satu bagian terpenting dari pressure balance.
tekanan yang diinginkan. Beberapa syarat yang harus dimiliki beban pressure balance
antara lain: seharusnya terbuat dari material yang tahan terhadap abrasi dan korosi atau
selama pemakaian. Massa pembeban dengan kelas akurasi 0.005, 0.01 dan 0.02
Sifat magnet yang biasa diukur adalah magnetik permanen dan susceptibilitas
magnet. Magnet permanen / magnetisasi memiliki sifat tidah berubah, yang artinya sifat
magnet yang telah melekat pada massa pembeban pertama dibuat. Susceptibilitas
magnet, dan setelah medan magnet hilang maka susceptibilitasnya kembali hilang [5].
χ=M/H ...(2)
nilai susceptibilitas magnet dan magnetisasinya, seperti pada tabel 1 dan 2 berikut [4]:
Table 4 Maximum permissible error for mass of the weights of pressure balance
Accuracy Class Pressure
Maximum Permissible Error (relative value) for the
Balance
adjustment of the mass of the weights
(%)
0.005 0.5 × 10-5
0.01 1.5 × 10-5
0.02 1.5 × 10-5
0.05 5 × 10-5
0.1 16 × 10-5
0.2 16 × 10-5
OIML R 110, Pressure Balance, 1994, pages10
3. METODE PERCOBAAN
suseptometer.
Sampel massa pembeban yang digunakan berasal dari pressure balance yang
berbeda-beda, baik itu pressure balance standar, working standar ataupun pressure
balance under test laboratorium lain yang sedang dikalibrasi. Selain itu dari jenisnya,
yaitu hydraulic ataupun pneumatic pressure balance, seperti yang terlihat pada tabel 5
berikut:
Instalasi alat dan pengambilan data adalah seperti yang digambarkan pada
• Penentukan nilai Z (jarak antara magnet dengan sisi dasar pan) sesuai dengan
massa pembeban tepat ditengan pan, kemudian membaca nilai yang ditampilkan
susceptometer. Hal ini dilakukan pada 2 posisi reference magnet yang berbeda,
posisi ‘north’ dan posisi ‘south’. dan lakukan hal yang sama dengan tahapan
ketidakpastiannya.
• Pembandingan hasil pengukuran terhadap referensi yang ada, yaitu OIML R110
Dapat terlihat bahwa untuk massa pembeban pressure balance standar RUSKA,
Budenberg, DH Budenberg untuk hydraulic dan DH Instrument, Bell & Howell serta
yang lebih kecil dari pressure balance under test dari lab lain yaitu Pneumatic
Budenberg. Hal ini menandakan bahwa dari pembuatannya sendiri terdapat suatu aturan
akan dijadikan standar tekanan yang tentunya harus memiliki akurasi yang tinggi.
Dari table 6 diatas, dapat diklasifikasikan akurasi dari pressure balance stadard,
OIML R110 dan OIML R111 adalah seperti pada tabel 7 berikut[3][4]:
atau dari magnetisasi massa pembeban. Hal ini dikarenakan OIML R111 hanya
kelas F2 dengan nilai 0.8 untuk massa ≥ 20 g. Sehingga klasifikasi massa yang memiliki
magnet yang tinggi seperti pada pressure balance under test pada tabel 6, perlu lebih
diperhatikan kondisi lingkungannya agar terbebas dari paparan medan magnet yang
pembeban yang dapat juga dijadikan dasar klasifikasi kelas akurasi dari standard
performa dari standard atas pengaruh dari kondisi lingkungan, yang dimasukkan
kedalam prosedur ”cek antara” seperti yang diisyaratkan dalam ISO 17025:5.9 [1][2].
Perlu diteliti lebih lanjut pengaruh susceptibilitas magnet dan magnetisasi massa
5. KESIMPULAN
OIML R111.
massa pembeban yang bervariasi, yang berkisar antara 0.0049 s/d 17.212 untuk
4. Dari klasifikasi kelas massa pembebannya didapatkan juga kelas akurasi dari
[2] ISO/IEC 17025, General requirement for the competence of testing and
calibration laboratories - Chapter: 5.9 “Assuring the Quality of Test and
Calibration Results”, 2005
[4] OIML R111, Weights of classes E1, E2, F1, F2, M1, M1–2, M2, M2–3 and M3 -
Part 1: Metrological and technical requirements, BIPM, France, 2004
[5] N. T. Eka D., Magnetisasi dalam pabrikasi anak timbangan kelas E1 dan E2,
disampaikan dalam kolokium bidang metrologi, 2005