Anda di halaman 1dari 4

PERCOBAAN 3 DESTILASI ETANOL

A. TUJUAN Percobaan ini bertujuan agar mahasiswa/i dapat mengetahui prinsip destilasi dan melakukan destilasi pada Etanol. B. DASAR TEORI Destilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk destilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses destilasi pada sekitar abad ke-4 Bentuk modern destilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan destilasi skala mikro, The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat terbakar, ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat kini. Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873). Destilasi adalah pemisahan dua zat atau lebih yang mempunyai perbedaan titik didih. Jika zat-zat yang dipisahkan mempunyai perbedaan titik didih yang jauh berbeda, dapat digunakan metode isolasi biasa. Zat yang memiliki titik didih rendah akan cepat terdestilasi daripada zat yang bertitik didih tinggi. Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut. Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah seperangkat alat destilasi biasa dengan pendingin Liebig, corong dan gelas ukur.

. C. CARA KERJA 1. Dirangkai alat destilasi. 2. Dimasukkan contoh alkohol teknis sebanyak 250 ml atau 350 ml. 3. Dimasukkan beberapa butir batu didih. 4. Dipanaskan sampai suhu 700C. 5. Dijalankan keran pendingin lalu dipanaskan kembali sampai suhu 780C. 6. Dicatat suhu pada saat cairan menetes untuk pertama kali. 7. Setelah tidak menetes lagi, dikumpulkan destilat. 8. Dihitung berapa volume Etanol murni. D. DATA PENGAMATAN Volume contoh Suhu awal Suhu tetesan pertama Suhu akhir : 350 ml : 270C : 690C : 710C

Volume tetesan selama 3 jam : 160 ml

E. PEMBAHASAN Destilasi merupakan pemisahan campuran yang melewati dua fase, yaitu gas menjadi fase air. Destilasi merupakan proses pemisahn campuran berdasarkan perbedaan titik didih.

Titik didih pada zat dalam campuran yang lebih rendah akan lebih cepat terdestilasi. Pada percobaan yang telah dilakukan etanol dan methanol lebih cepat terbentuk destilat, karena etanol dan methanol bertitik didih lebih rendah dari titik didih air. Teknik-teknik pemisahan ada beberapa cara :

Ekstraksi, yaitu proses pengambilan ekstrak/sari. Evaporasi, yaitu proses penguapan untuk memisahkan campuran. Sublimasi, yaitu pemisahan campuran dengan prinsip perbedaan fasa padat dan gas. Kromatografi, yaitu pemisahan berdasarkan perbedaan warna yang dihasilkan.

Prinsip Kerja Alat Destilasi : Campuran etanol dan air dicampurkan dalam labu destilasi, lalu didesstilasikan dengan memanaskan campuran tersebut dengan hot plate. Uap yang dihasilkan adalah uap hasil dari zat yang bertitik didih rendah. Uap tersebut nantinya akan diembunkan dengan bantuan kondensor yang berfungsi sebagai pendingni uap. Cairan tersebut nantinya akan menetes ke dalam labu elenmeyer. Proses aliran air pada elenmeyer harus dari bawah (tempat rendah) menuju atas (tempat tinggi) agar uap yang dihasilkan dapat didinginkan dengan baik dan optimal serta melawan arah datangnya uap agar proses penyubliman berlangsung maksimal dan destilat yang dihasilkan lebih murni. Batu didih digunakan pada campuran yang dipanaskan. Batu didih berfungsi sebagai pencegah letupan-letupan yang terjadi dan pendistribusi kalor. Destilat yang terbentuk tidak mencapai angka 100%. Jadi, destilat yang dilakukan kurang akurat. Hal ini bisa disebabkan oleh campuran yang telah lebih dahulu menguap sebelum terdestilasi. Karena alcohol bersifat volatile (mudah menguap). Ataupun belum menguapnya seluruh alkohol, karena belum mencapai nilai ekstrim dari titik didih alkohol.

BAB V KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum ini adalah destrilasi merupakan proses pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih campuran. Pada percobaan ini titik didih menentukan kecepatan terbentuknya destilat. Zat yang memiliki titik didih rendah akan cepat terdestilasi daripada zat yang bertitik didih tinggi. Suhu tetesan pertama adalah 680C, suhu

akhir adalah 710C, sedangkan titik didih etanol secara teori adalah 78,40C. Etanol murni yang terdapat dalam alkohol teknis adalah 45, 71%.

DAFTAR PUSTAKA

Hart,Harold. 1999.ORGANIC CHEMISTRY. Haughton Mifflin Company : New York. Louis F,Fieser. 1979. ORGANIC EXPERIMENT. O. C. Heath and Company : Toronto. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dananalisis/destilasi/

Anda mungkin juga menyukai