Anda di halaman 1dari 11

GIZI PADA IBU HAMIL

PENDAHULUAN
Sebagai mana kita ketahui bahwa gizi adalah sangat diperlukan pada setiap orang. Apalagi pada ibu hamil. Karena dengan gizi yang baik maka ibu dan bayi akan sehat. Masalah gizi di Indonesia sampai sekarang dibahas tidak pernah selesainya, karena kebanyakan dari penduduk Indonesia banyak yang kurang gizi. Kurang gizi ini disebabkan oleh karena kurangnya atau tidak tahunya masyarakat tentang gizi.

NUTRISI
Seorang wanita membutuhkan zat-zat gizi yang tidak terpenuhi dapat menimbulkan gangguan pada janin. Misalnya, pertumbuhannya terhambat dan lahir sebelum waktunya, atau lahir dengan berat badan rendah. Akan tetapi, anda tidak perlu makan dengan porsi ganda. Pilihlah makanan yang berkualitas tinggi. Utamakan kualitas makanan yang dimakan, bukan pada jumlah dan kuantitas. Ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung unsur-unsur empat sehat lima sempurna, yaitu terdiri atas makanan pokok, sayuran, lauk pauk, buah-buahan dan susu. Dan perlu diperhatikan agar makanan tersebut hendaknya dikonsumsi sesuai kebutuhan. 1. Kalori. Ibu hamil perlu mengkonsumsi cukup kalori. Karena kekurangan kalori (karbohidrat dan lemak) dapat mengganggu proses tumbuh kembang janin dan berbagai perkembangan dalam tubuh ibu.

2. Protein. Protein merupakan zat gizi yang menjadi struktur dasar bagi pembentukan organorgan dalam tubuh. Zat ini dibutuhkan untuk membanguskan sel-sel baru janin. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ibu hamil dianjurkan mendapatkan ekstra protein sebanyak 12 gram sehari. 3. Serat. Kekurangan serat dapat menyebabkan ibu hamil mengalami sembelit atau sukar buang air besar. Untuk itu, konsumsilah makanan yang mengandung serat seperti sayuran hijau, jeruk, roti gandum, brokoli. 4. Asam folat dan seng (Zn) Kedua jenis zat gizi ini berfungsi untuk menyempurnakan pembentukan otak. Kekurangn kedua jenis zat gizi ini dapat menimbulkan cacat bawaan pada susunan saraf pusat dan otak janin. Asam folat terdapat pada jeruk, pisang, wartel, bayam, brokoli, kembang kol, tomat. Sedangkan seng banyak terdapat dalam seafood (makanan laut). 5. Kalsium. Jika ibu hamil kekurangan kalsium, janin akan mengambil persediaan kalsium yang ada dalam tulang ibu. Akibatnya, ibu akan menderita kerapuhan tulang (osteoporosis). 6. Zat besi. Volume darah anda selama hamil akan meningkat hingga 30%. Akibatnya ibu hamil dapat menderita gangguan anemia (kurang darah) jika kekurangan zat besi.

7. Air. Pada masa kehamilan, sebaiknya anda minum minimal 10 gelas air putih sehari. Sebagai variasi, air putih dapat diganti dengan jus buah atau yoghurt. (3)

GIZI
Gizi/makanan pada ibu hamil harus betul-betul mendapat perhatian. Kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat menyebabkan kelainan yang tidak diinginkan pada wanita hamil tersebut. (1,2) Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, partus prematur, inertia uteri, perdarahan pasca persalinan, sepsis puerperalis, dll. Zat-zat yang diperlukan : Protein, karbohidrat, zat lemak, mineral atau bermacam-macam garam ; terutama kalium, fosfor, dan zat besi (Fe), vitamin dan air. (1,2). Semua zat tersebut diatas kita peroleh dari makan sehari-hari dan pengobatan tambahan yang diberikan bila ada kekurangannya. Yang penting diperhatikan sebenarnya adalah : 1. Cara mengatur menu 2. Cara pengoolahan menu makanan. (1,2) Menu disusun menurut petunjuk baku 4 sehat 5 sempurna dan dapat diketahui bahwa makanan yang mahal harganya belum tentu tinggi nilai gizinya. Sebaliknya, banyak bahan makanan yang murah harganya, namun mempunyai nilai gizi yang tinggi. Hendaknya selalu makan sayuran-sayuran dan buahbuahan yang berwarna karena nilai gizinya tinggi untuk kesehatan. (2,3) Banyak wanita berpendapat bahwa selagi hamil makan dikurangi, karena mereka takut janin menjadi besar sehingga sulit melahirkan. Pendapat ini tidak mempunyai dasar, sebenarnya ibu hamil memerlukan tambahan beberapa zat-zat untuk pertubuhan janinnya agar sehat, dan ini hanya bisa diperoleh dari makanan. (2) 3

Tabel. Kebutuhan makanan sehari-hari ibu tidak hamil, dan menyusui. Kalori dan zat makanan Kalori Protein Kalsium (Ca) Zat besi (Fe) Vitamin A Vitamin D Tiamin Ribo flavin Niasin Vitamin C Tidak hamil 2000 55 gr 0,5 gr 12 gr 8000 IU 400 IU 0,8 mg 1,2 mg 13 mg 60 mg Hamil 2300 65 gr 1 gr 17 gr 6000 IU 600 IU 1 mg 1,3 mg 15 mg 90 mg Menyusui 3000 80 gr 1 gr 17 gr 7000 IU 800 IU 1 mg 1,5 mg 15 mg 90 mg

PEDOMAN MENU
Berikut ini pedoman untuk menyusun menu bagi ibu hamil : Makan dua kali lebih dari biasanya, bukan hanya dalam jumlah porsi, namun lebih ditekankan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi. Makanan yang dapat diberikan 4-6 kali waktu makan sesuai dengan kemampuan ibu. Jangan memaksa untuk menghabiskan makanan yang tersaji jika merasa mual, pusing dan ingin muntah. Batasi konsumsi makanan berlemak tingggi dan yang merangsang seperti cabe, makanan bergas seperti nangka, nenas dan durian, serta yang beralkohol semacam tape.

Usahakan mengkonsumsi makanan dalam komposisi seimbang, dengan susunan yang meliputi 2 piring nasi @ 250g , 90g daging atau ikan, sebutir telur, 60g kacangkacangan, 3 porsi sayur @ 100g, 2 porsi buah- buahan @ 100g , segelas susu atau Yoghurt, atau seiris keju sebagai ganti serta 1 sdm minyak atau lemak. Berikan minum jam sehabis makan. Perbanyak minum air putih, sari buah seperti air jeruk, air tomat, sari wartel, air rebusan kacang hijau sabagai ganti campuran yang keluar, karena ibu hamil lebih banyak berkeringat dan sering buang air kecil karena kandung kemih yang terdesak oleh pertumbuhan janin. Penting untuk menghindari minuman berkafein seperti kopi, coklat, dan soft drink (minuman ringan ) pemicu hipertensi. Hindari konsumsi bahan makanan olahan pabrik yang diberi pengawet dan pewarna yang dimasukkan ke dalam bahan pangan, karena dapat membahayakan kesehatan dan pertumbuhan janin, yang sering dihubungkan dengan cacat bawaan dan kelainanan bayi saat lahir. Waspadai tulisan pada kemasan seperti amaranth, potassium nitrit, sodium nitrat, formalin, boraks, sianida, rodhamin B, dan sebagainya. Hindari makanan berkalori tinggi dan banyak mengandung gula serta lemak namun rendah kandungan zat gizi, makanan siap saji, makanan kecil, coklat, karena akan mengakibatkan mual dan muntah. Bagi ibu yang hamil muda, konsumsilah makanan dalam bentuk kering, porsi kecil dan frekuensi sering, misalnya biscuit marie dan jenis biskuitbiskuit yang lain, karena biasanya mereka tidak berselera makan . Hindari konsumsi makanan laut dan daging pengelolahannya tidak sempurna karena besar resikonya tercemar kuman dan bakteri yang membahayakan.

Untuk menghindarinya, masaklah makanan sampai matang benar, dan cuci makanan untuk menjaga kebersihan, terutama buah dan sayuran sampai bersih sebelum dikonsumsi.Tetap beraktivitas dan bargerak, misalnya dengan jalan santai di pagi hari. Zat-zat yang perlu mendapat mendapat perhatian dalam konsumsi ibu hamil adalah sebagai berikut: 1. Sumber tenaga, digunakan untuk tumbuh kembang janin dan proses perubahan biologis yang terjadi dalam tubuh yang meliputi, pembentukan sel-sel baru, pemberian makanan dari ibu ke bayi melalui plasenta, serta pembentukan enzim dan hormon penunjang pertumbuhan janin. 2. Kekurangan energi dalam asupan makanan yang di konsumsi menyebabkan tidak tercapainya penambahan berat badan ideal dari ibu hamil yaitu sekitar 11-14 kg. Kekurangan itu akan diambil dari persediaan protein yang di pecah menjadi energi. 3. Protein, diperlukan sebagai pembentuk jaringan baru janin. Kekurangan asupan protein dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan janin, keguguran, bayi lahir dengan berat badan kurang, serta tidak optimalnya pertumbuhan jaringan tubuh dan jaringan pembentuk otak.

4. Vitamin, dibutuhkan untuk memperlancar proses biologis yang berlangsung dalam tubuh ibu dan janin. Misalnya, vitamin A diperlukan untuk pertumbuhan, vitamin B1 dan B2 sebagai penghasil energi, vitamin B6 sebagai pengatur pemakaian protein tubuh, vitamin B12 membantu kelancaran pembentukan sel-sel darah merah. Vitamin C membantu

penyerapan zat besi guna mencegah anemia, dan vitamin D membantu penyerapan kalsium. 5. Mineral antara lain : Kalsium, digunakan untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi serta persendian janin. Jika ibu hamil kekurangan kalsium, maka kebutuhan kalsium akan diambilkan dari cadangan kalsium pada tulang ibu. Ini akan mengakibatkan tulang keropos atau osteoporosis. Untuk itu, si ibu perlu mengkonsumsi susu, telur, keju, kacang-kacangan, atau tablet kalsium yang dapat diperoleh saat periksa ke puskesmas atau klinik. Zat besi erat berkaitan dengan anemia atau kekurangan sel darah merah sebagai adaptasi adanya perubahan fisiologis selama kehamilan, yang disebabkan oleh : meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin. Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi seharihari. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi pada wanita, sehingga tidak mampu menyuplai kebutuhan zat besi dan mengembalikan persediaan darah yang hilang akibat persalinan sebelumnya. Wanita hamil cenderung terkena anemia pada tiga bulan terakhir kehamilannya karena pada masa ini, janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama sesudah lahir. Penanganannya, pertama menggunakan terapi obat dengan memberikan tablet zat besi (ferosulfat) 30-60 mg/hari, tergantung pada berat ringannya anemia. Kedua, terapi diet dengan meningkatkan konsumsi bahan makanan tinggi besi seperti susu, daging, dan sayuran hijau. (Trisno Haryanto, ahli gizi dan dietetik, lulusan Akademi Gizi, Malang). Benarkah wanita hamil harus makan dengan porsi dua kali lebih banyak dari wanita biasa ? dari segi kualitas memang jawabannya adalah ya. Tapi dari segi kuantitas jawabannya adalah tidak. 7

Dalam mengkonsumsi makanan, ibu hamil harus memperhitungkan nilai gizi makanan yang dikonsumsi, baik bagi dirinya maupun janin yang ada dalam kandungannya. Kebutuhan gizi akan terus meningkat, terutama setelah memasuki kehamilan trimester kedua. Sebab pada saat itu, pertumbuhan janin berlangsung sangat cepat. Jangan heran jika berat badan ibu pun turut naik pesat. Ini berbeda dengan kehamilan pada trimester pertama. Pada saat ini pertumbuhan janin masih belum begitu pesat, sehingga kebutuhan gizinya juga belum optimal.

Pada dua bulan terakhir kehamilan, otak bayi berkembang sangat cepat. Pada periode ini, gizi diperlukan bagi pengembangan otak dan jaringan saraf sang bayi. Usahakanlah makan setiap 4 jam sekali. Sebab, meskipun anda tidak lapar, kemungkinan bayi anda yang lapar. Hal lain yang perlu diperhatikan, meskipun nafsu makan meningkat, tetaplah berpegang pada pola makan dengan gizi seimbang. Jangan asal makan karena lapar mata. Sebaiknya ibu hamil menghindari makanan berkalori tinggi seperti cokelat dan es krim. Harus diingat pertambahan berat badan ideal selama masa kehamilan adalah berkisar antara 10-15 Kg. MASA KEHAMILAN YANG MENDEBARKAN Triwulan 1 (0-3 bulan)

Perkembangan Pada bulan pertama kehamilan, tubuh belum menunjukkan perubahan yang berarti. Itulah sebabnya mengapa banyak sebagian ibu yang tidak menyadari kehamilannya. Hingga akhir bulan pertama kehamilan, telah berlangsung suatu proses metabolisme (pertukaran zat yang meliputi pembentukan dan penguraian zat organik dalam tubuh) dalam embrio yang telah memiliki organ tubuh yang berukuran mungil dan masih begitu sederhana. Di awal minggu ke-5, embrio biasanya akan mencapai panjang antara 10-12 mm dengan berat sekitar 13 gram. Pada tahap ini, proses pembuatan otak si kecil sudah dimulai meskipun tengkoraknya belum terbentuk. Pada akhir bulan kedua, ukuran otak dan berat si kecil meningkat seperempat dari ukuran yang dicapainya pada bulan pertama. Pada masa ini, rasa mual sering timbul terutama pada pagi hari, atau lebih dikenal sebagai morning sickness. Di bulan ketiga kehamilan, payudara mulai membesar dan kulit juga akan mengalami perubahan. Akan tetapi rasa mual, muntah dan pusing sudah banyak berkurang. Nafsu makanpun biasanya mulai timbul. Perubahan yang paling mencolok akan tampak pada perut yang agak buncit, sehingga diperlukan baju yang agak longgar. Periode ini juga masih rentan terhadap terjadinya keguguran, kondisi dimana berakhirnya suatu kehamilan sebelum kandungan berusia 20 minggu. Hal ini biasanya ditandai dengan keluarnya bercak-bercak darah serta sakit di bagian bawah perut dan pinggang. Bila ini terjadi, dokter akan mengeluarkan janin dari dalam rahim melalui operasi kecil agar tidak mengakibatkan infeksi rahim.(3)

KESIMPULAN
Dengan gizi yang baik maka kesehatan antara ibu dan anak akan terjamin. Makanan yang mahal belum tentu mengandung gizi yang baik begitu pula sebaliknya. Zat-zat yang diperlukan pada ibu hamil adalah : Protein, Karbohidrat, Zat lemak, Mineral, Zat besi, Vitamin dan Air.

10

KEPUSTAKAAN
1. 2. 3. Prof. Dr. Hanifa Wiknjosastro, DSOG, Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga. Jakarta, 1997, 161. Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, Sinopsis Obstetri Edisi 2 EGC, 59-60. Http : /www. Indonesia. Com /In/1999 /Juni /Hamil. Htm.

11

Anda mungkin juga menyukai