Anda di halaman 1dari 4

CRS TUMPATAN KOMPOSIT KLAS IV Oleh: Susan Pontororing NRI : 050113018 Kasus: Pasien yaitu seorang perempuan berusia

25 tahun, berdomisili di jln. kampus unsrat, dengan keluhan tambalan pada gigi kaninus atas sebelah kanan sudah rusa k dan berubah warna sehingga pasien ingin agar tambalan pada gigi diperbaiki. Gi gi tersebut ditambal kira-kira 5 tahun yang lalu Gigi yang dirawat: Gigi 13 Riwayat Riwayat Riwayat Riwayat kesehatan penderita yang perlu diperhatikan : penyakit menular : t.a.k penyakit yang diidap penderita : t.a.k alergi obat-obatan : t.a.k

Pemeriksaan dalam mulut:

Keluhan utama : Gigi kaninus atas kanan pernah ditambal kira-kira 5 tahun yang lalu,namun s ekarang tambalan tersebut telah rusak dan berubah warna sehingga pasien ingin ag ar gigi tersebut ditambal karena menggangu penampilan dan takut akan semakin par ah. Riwayat gigi terlibat : Pasien mulai merasa bahwa gigi tersebut berubah warna kira-kira sejak satu tahun yang lalu. Gigi tersebut belum pernah sakit atau ngilu. Gejala subjektif : Tidak ada rasa sakit Pemeriksaan objektif : Karies gigi -------- Profunda perkusi (-) tekanan (-) palpasi (-) nyeri (-) berubah warna (+)

Tes vitalitas : Tes thermal : Bereaksi terhadap dingin ( gigi vital ) Diagnosis Klinik : Gigi 13 Pulpitis Reversibel Rencana perawatan: Restorasi tumpatan klas IV dengan bahan tumpat komposit. Foto keadaan gigi sebelum perawatan

Karies tampak labial

Karies tampak palatal

Gambar keadaan gigi secara skematis

D M

Tampak Bukal

Tampak Palatal

Prognosis Baik, karena belum ada keluhan nyeri dan pasien kooperatif Alat dan bahan yang digunakan : Masker, handscoen, alas dada Diagnostik set (kaca mulut, sonde, eskavator,pinset) Nierbekken Contra angle handpiece (low-speed dan high-speed) Mata bur low speed (round,fissure bur, silicone rubber dan paper disk untuk pole s komposit) Mata bur high speed (round, fissure bur diamond, small wheel dan fine finishing bur) Celluloid matriks strips (matriks plastik) Spatula semen plastik Cement stopper Glass lab Dappen glass Plastic filling instrument Kapas Alkohol 70% Cotton roll Cotton pellet Microbrush Articulating paper Penahan rahang Visible light cure unit Liner CaOH2 (Urbical) Base GIC tipe II Etsa phosphoric acid 35-37% (Gulma) Bonding agent (Alpha Bond) Komposit (Kharisma) A3 Tahap perawatan Pada tanggal 7 desember 2011: Pemeriksaan dan pengisian kartu status Pemilihan warna komposit Pemilihan warna dilakukan dengan menggunakan Shade Guide Charisma-Heraeus K ulzer yang tersedia di BP-RSGM PSKG UNSRAT. Dari hasil pemilihan warna tersebut, maka dipilih warna gigi yang sesuai yaitu : A3 baik untuk didaerah servikal mau pun insisal. Pada tanggal 8 Februari 2012

DST tumpatan komposit klas IV

Pada tanggal 16 februari 2012 : Preparasi Gigi Preparasi gigi 13 dimulai dari daerah palatal untuk membuka tambalan yang l ama. Seluruh jaringan karies diambil secara hati-hati dengan menggunakan mata bu r diamond round (high speed) sampai seluruh tambalan serta jaringan karies yang ada terambil. Selanjutnya dentin lunak yang terdapat pada dasar kavitas serta pa da dinding-dinding kavitas diambil dengan menggunakan mata bur diamond round (lo w speed) dan eskavator. Kemudian seluruh tepi kavitas dibevel pada area enamel c avo surface margin selebar 1-2 mm menggunakan fissure bur dengan sudut 50o. Sete lah itu kavitas dibersihkan dengan cotton pellet yang dibasahi dengan alkohol 70 %. Selanjutnya area kerja diisolasi menggunakan cotton roll yang diletakkan di d aerah labial dan dipasangkan penahan rahang. Mulai tahap selanjutnya pasien haru s terus membuka mulut karena area kerja tidak boleh terkena cairan. Penggunaan s aliva ejector juga digunakan untuk membantu isolasi rongga mulut. Pemberian Liner Pada kasus ini karies tergolong profunda oleh karena itu banyak daerah dent in yang terdemineralisasi sehingga perlu diberikan liner. Bahan liner yaitu kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dengan merek Urbical yang ada di klinik BP-RSGM tersedia dalam dua tube yaitu base dan katalis. Masing-masing dar i tube dikeluarkan sepanjang 2-3 mm pada kertas aduk yang tersedia. Kedua bahan diaduk menggunakan spatula semen plastik, kemudian diaplikasikan dengan mengguna kan sonde dan diratakan menggunakan semen stopper ke dasar kavitas yang menghada p pulpa. Selanjutnya liner dibentuk menutup dasar kavitas secara merata dengan b antuan cotton pellet. Kelebihan liner dikeluarkan dengan menggunakan eskavator d an dibersihkan lagi dengan menggunakan cotton pellet yang dibasahi alkohol. Tahap Basis Basis yang digunakan yaitu glass ionomer cement (GIC) yang ada di klinik BP -RSGM. Basis berfungsi untuk melindungi pulpa dari iritasi kimia, fisik serta te kanan dan juga melindungi liner. Basis GIC tersedia dalam bentuk bubuk dan cair yang dengan takaran 1:1 diaduk sampai memiliki tekstur seperti pasta kental kemu dian dengan menggunakan sonde diplikasikan ke dasar kavitas menutupi liner. Kemu dian dibentuk dengan menggunakan cotton pelet sampai dasar kavitas tertutup seca ra merata. Kelebihan liner dikeluarkan dengan menggunakan eskavator dan selanjut nya dibersihkan lagi menggunakan cotton pellet yang dibasahi alkohol.

Tahap Etsa Tahap berikutnya setelah pemberian basis yaitu aplikasi etsa asam dengan me nggunakan bahan phosphoric acid 35-37%. Tujuannya agar dapat menghasilkan ikatan antara permukaan email dengan resin komposit. Bahan ini diaplikasikan pada emai l,dentin serta dasar kavitas yang telah dibasis dengan menggunakan microbrush. P erlu diperhatikan, aplikasi etsa harus hati-hati agar tidak menganai gigi tetang ga. Sesudah diaplikasi, dibiarkan kira-kira 10-15 detik, lalu dilakukan irigasi dengan water syringe. Air buangan segera di suction. Cotton roll yang sudah basa h diganti dengan yang baru. Selanjutnya area kerja dikeringkan dengan alat penge ring dari three way syringe dari dental unit. Namun perlu diperhatikan bahwa tid ak boleh dikeringkan terlalu kering, karena akan menyebabkan dekalsifikasi email tidak adekuat. Proses etsa ini akan membuat email menjadi berpori-pori atau kas ar dengan kedalaman 30 . Tahap Bonding Setelah tahap etsa, selanjutnya setetes bahan bonding (bonding agent) denga n menggunakan microbrush diulaskan pada area dinding dan dasar kavitas serta tep i email secara merata dan dibiarkan selama 10 detik. Selanjutnya disemprot denga n hembusan udara secara perlahan selama 1-2 detik untuk meratakan bahan bonding

pada kavitas dan menghilangkan kemungkinan adanya gelembung udara. Kemudian disi nari selama 10 detik menggunakan visible light cure yang telah tersedia di denta l unit. Tahap Penumpatan Aplikasi bahan komposit dilakukan dengan cara lapis demi lapis (layer by la yer). Bahan komposit dengan warna A3 diambil sedikit dengan menggunakan plastic filling instrumen. Selanjutnya komposit diaplikasikan pada bagian dasar kavitas dari daerah disto-proksimal lalu disinar dengan visible light cure selama 20 det ik dan seterusnya lapis demi lapis hingga sehingga seluruh kavitas terisi dengan komposit dan diperoleh bentuk sesuai gigi asli. Saat menumpat pada bagian proks imal digunakan celluloid strip untuk membentuk daerah proksimal serta mencegah a gar tambalan tidak menyatu dengan gigi tetangnga. Selanjutnya tumpatan dirapikan dengan menggunakan finishing bur berbentuk long fissure diamond bur. Setelah it u, pemeriksaan oklusi dilakukan dengan menggunakan articulating paper. Tumpatan berlebih, dirapikan sampai mendapat oklusi yang harmonis. Tahap Pulas Memulas dan merapikan tumpatan dilakukan dengan menggunakan finishing bur y ang berbentuk long fissure diamond bur. Tepi proksimal dihaluskan dengan paper d isk, sedangkan permukaan labial dan palatal dipulas dengan silicone rubber bentu k cups,

Tampak labial Pada tanggal 27 februauri 2012 :

Tampak Palatal

Kontrol Pasien datang kembali untuk kontrol 1 minggu 4 hari sesudah penumpatan. Pad a saat kontrol dilakukan anamnesa ke pasien dan hasilnya, tidak ada keluhan sete lah penumpatan bahkan sampai pasien datang untuk kontrol. Pada pemeriksaan klini s didapati pada daerah proksimal yang mendekati servikal terdapat daerah kasar y ang terasa oleh sonde. Hal ini mungkin terjadi akibat kalalaian operator pada ta hap poles setelah penumpatan, sehingga di daerah tersebut dipoles kembali. Setel ah dipoles tambalanpun menjadi halus. Tampak labial Tampak palatal

Anda mungkin juga menyukai