Anda di halaman 1dari 6

IV.

KRITERIA PEKERJAAN KONSULTAN PENGAWAS Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas pada Kerangka Acuan Kerja ini harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut : A. PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pimpinan Proyek/Bagian Proyek. B. PERSYARATAN OBYEKTIF Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas, dan kuantitas dari setiap pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan yang berlaku. C. PERSYARATAN FUNSIONAL Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi sebagai konsultan Pengawas yang secara fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja proyek. D. PERSYARATAN PROSEDURAL Penyelesaian administrative sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku. E. PERSYARATAN TEKNIS LAINNYA Selain criteria umum diatas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula ketentuanketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain : 1. Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan proyek yang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan beserta kelengkapannya dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar perjanjiannya. Yang termuat dalam Surat Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 332/KPTS/2002 tanggal 22 Agustus 2002. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat. Standar dan Pedoman Teknis yang berlaku di bidang penyelenggaraan bangunan gedung.

2. 3. 4.

VII. PROSES PEKERJAAN PENGAWASAN

A. UMUM Konsultan Pengawasan dalam menjalankan tugasnya tanggung jawab kepada Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen dan agar tugas dan fungsi konsultan Pengawas dapat terlaksana dengan baik, maka harus menghasilkan keluaran sebagaimana yang diharapkan oleh Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen. B. URAIAN TUGAS OPERASIONAL KONSULTAN PENGAWAS Konsultan Pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi di lapangan, yang secara garis besar adalah sebagai berikut : 1. Pekerjaan Persiapan. a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan b. Memeriksa Time Schedule/ Bar Chart, S-Curve, dan Net Work Planning yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksanaan untuk selanjutnya diteruskan kepada Tim Teknis Satuan Kerja untuk mendapatkan persetujuan. 2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan, a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan, koodinator dan ispeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya. b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau di tempat kerja lainny. c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tapat dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan dengan jadwal yang ditetapkan. d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari Kepala Satuan Kerja/ Pejabat Pembuat Komitmen. e. Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung disampaikan kepada Kontraktor Pelaksana, dengan pemberitahuan tertulis kepada Kepala Satuan Kerja/ Pejabat Komitmen.

f. Memeberikan bantuan dan petunjuk kepada Kontraktor Pelaksana dalam mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan 3. Konsultasi a. Melakukan konsultasi dengan Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen/Tim Teknis Satuan Kerja untuk membahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan. b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya dua kali dalam sebulan, dengan Kepala Satuan Kerja/ Pejabat Pembuat Komitmen/Tim Teknis Satuan Kerja, Perencana dan Kontraktor Pelaksana dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian. c. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak. 4. Laporan, a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologi kepada Kepala Satuan kerja/Pejabat Pembuat Komitmen/Tim Teknis Satuan Kerja mengenai volume, presentase dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pemborong. b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui, c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang digunakan d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana terutama yang mangakibatkan tambah atau kurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Pemborong ( Shop Drawings ). 5. Dokumen a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran. b. Memriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran. c. Mempersiapkan formolir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita Acara kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan

kedua serta formulir-formulir lainnya yang diperlukan pendaftaran sebagai bangunan gedung Negara, VIII. MASUKAN A. INFORMASI 1. Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan Pengawas harus mencari sendiri informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen/Tim Teknis Satuan Kerja termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini. 2. Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen/Tim Teknis Satuan pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan pengawasan/ kelalainan pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari konsultan Pengawas. 3. Informasi pengawasan antara lain : a. i. Dokumen pelaksana yaitu : Gambar-gambar pelaksanaan, ii. Rencana Kerja dan Syarat-syarat, iii. Berita Acara Aanwijzing sampai dengan pemborong, iv. Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan,

penunjukan

c.

e.

b. Bar Chart dan S-Curve serta Net Work Planning dari pekerjaan yang dibuat oleh Pemborong (setelah disetujui), Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengawasan, d. Peraturan-peraturan, standard an pedoman yang berlaku untuk pekerjaan pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis simak pengawasan mutu pekerjaan, dll. Informasi lainnya. B. TENAGA Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan Pengawas harus menyediakan tenaga yang memenuhi kebutuhan proyek, baik ditinjau dari lingkungan (besar) proyek maupun tingkat kekomplekan pekerjaan, Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan ini minimal terdiri dari : ( Kualifikasi masing-masing tenaga ahli disesuaikan berdasarkan kebutuhan/kompleksitas proyek ).

A.

Profesional Staff :

Team Leader 1 (satu) orang Latar belakang pendidikan S1 Teknik Sipil Pengalaman pekerjaan minimal 5 Tahun Site Engineer 1 (satu) orang Latar belakang pendidikan S1 Teknik Sipil Pengalaman pekerjaan minimal 5 Tahun Inspector 2 (dua) orang Latar belakang pendidikan S1 Teknik Sipil Pengalaman pekerjaan minimal 3 Tahun Struktur 1 (satu) orang Latar belakang pendidikan S1 Teknik Sipil Pengalaman pekerjaan minimal 5 Tahun Arsitek 2 (dua) orang Arsitektur Estimator 1 (satu) orang Latar belakang pendidikan S1 Teknik Sipil Pengalaman pekerjaan minimal 5 Tahun B. Sekretaris Operator Komputer Office Boy IX. PROGRAM KERJA

Latar

belakang

pendidikan

S1

Teknik

Pengalaman pekerjaan minimal 5 Tahun

Sub Profesional Staff : 1 (satu) orang 1 (satu) orang 1 (satu) orang

A. Sebelum melaksanakan tugasnya, konsultan Pengawas harus segera menyusun : 1. Program kerja, termasuk jadwal kegiatan secara detail. 2. Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan jumlahnya). Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh konsultan Pengawas harus mendapatkan persetujuan dari Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen/Tim Teknis Satuan Kerja. 3. Konsep penangahan pekerjaan pengawasan proyek. B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen/Tim Teknis Satuan Kerja setelah sebelumnya dipresentasikan oleh konsultan Pengawas dan mendapatkan pendapat teknis dari Tim Teknis Satuan Kerja. X. PENUTUP A. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa semua bahan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.

B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya konstultan agar segera menyusun program kerja untuk dibahas dengan Kepala Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen. DIBUAT DI TANGGAL : BANDA ACEH : April 2008

Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Pemuda dan Olahraga Satuan Kerja BRR Pemulihan dan Pengembangan Bidang Agama, Sosial dan Budaya Wilayah I NAD

ISNANDAR, A.Ks,M.Si NIP. 170 027 775

Anda mungkin juga menyukai