Anda di halaman 1dari 2

Perawatan Isuzu Panther Rajin Pangkal Sehat

JAKARTA - Apa enggak salah itu peribahasa? Tunggu dulu, kalau urusannya dengan perawatan Isuzu Panther (baca: Ispan), ada benarnya. Disinyalir, mobil yang hanya tersedia bermesin diesel ini mulai banyak yang minta jajan'. Tidak hanya seputar komponen fast moving, tetapi juga komponen vital mesin. Namun tenang, semua bisa dicegah asal rajin. Apa lagi kalau bukan rajin servis dan bersih-bersih. Berikut penelusurannya. Filter Bersih Mengenai banyaknya Ispan yang dirawat, diamini oleh Sunarjo dari Ciputan Diesel. "Mungkin karena jumlahnya lebih banyak dari Kijang atau Kuda, jadi banyak yang servis. Sebenarnya tidak ada yang beda problemnya," bilang pria yang sudah 27 tahun bermain' mesin diesel. Namun jangan takabur dan jadi malas melakukan perawatan. "Diesel itu minim perawatan, tetapi kalau tidak dirawat sama sekali, ya bisa parah," saran Soetikno Hendrata, pemilik bengkel Abadi Diesel di Jl.Pemuda No.9 Jaktim. Seperti apa sih perawatan ideal untuk mobil yang punya tagline rajanya diesel' ini? Soetikno melanjutkan prinsipnya mudah. "Ganti oli rajin, saringan juga," imbuhnya. Oli cukup pakai rekomendasi pabrik, bisa pilih mulai SAE 40 atau yang multigrade. Sedangkan saringan oli diganti setiap dua kali ganti oli. Paling tidak bisa ditawar adalah penggantian saringan solar. "Kalau bisa setiap 5.000 km atau setiap ganti oli," lanjut pria yang masih aktif olahraga atletik ini. Meski sepele, penggantian saringan solar ini penting buat menjaga kualitas bahan bakar yang masuk ke mesin. Toh, harganya hanya sekitar Rp 30 ribuan.

Jangan tawar mengganti saringan solar secara rutin

Bayangkan efek yang bisa ditimbulkan kalau saringan ini jarang diganti. Bahan bakar yang kotor akan mengalir ke dalam injection pump yang sangat presisi. "Paling krusial dan paling mahal adalah komponen plunger," wanti Soetikno mengenai peranti yang rentan rusak kalau bahan bakar kotor. Efek yang terasa pada pengemudi adalah mesin kurang tenaga. Jika dibiarkan terus, bukan tidak mungkin akan menyumbat saluran injeksi ke tiap silinder. Semburan solar pun berbeda-beda yang bisa bikin mesin tidak bisa mencapai putaran tinggi dan pincang di stasioner. Demikian pula dengan cam disc yang menggerakkan plunger bisa terluka kalau kondisi bahan bakar kurang bagus. Permukaan cam disc bisa gompal karena gesekan saat mesin hidup. Bayangkan kalau mesin berkitir 4.000 rpm (red line), peranti ini pun berputar pada kecepatan yang sama.

Plunger baru (atas) masih bersih sedangkan yang macet tampak seperti terbakar(kiri). Semprotan injektor harus bagus(kanan)

Kalau sudah apkir, jelas harus diganti. Cam disc masih dalam hitungan di bawah Rp 500 ribu. Namun kalau plunger kena, musti merogoh kocek lebih dari satu jeti. Kebayang kan budget total perbaikan injection pump dan nosel bisa membengkak hingga Rp 3 jutaan. Nah, mending rajin-rajin merawat, kan? (mobil.otomotifnet.com)

Anda mungkin juga menyukai