Anda di halaman 1dari 19

34

BAB III METODE PERANCANGAN

A.

Waktu dan Tempat Perancangan Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2011 s/d Februari 2012.

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan penelitian kami. Tempat yang kami pilih untuk melakukan penelitian ini yaitu Workshop Hardware STMIK Handayani Makassar. Alasan kami memilih tempat tersebut ialah ketersediaan peralatan untuk menunjang penelitian kami. B. Arsitektur Sistem

Gambar 3.1 Blok diagram arsitektur sistem Secara umum arsitektur dari sistem ini memiliki sebuah rangkaian mikrokontroler sebagai pemproses yang terhubung dengan beberapa rangkaian input dan rangkaian output. Diantara rangkaian input yaitu berupa sensor pembaca indikator adanya koin yang dimasukkan serta sensor pembaca volume air serta

35

output berupa gerakan motor untuk memutar kran air dan memasukkan koin pada tempatnya serta driver relay untuk menggerakkan pompa air. Cara kerja dari sensor pembaca koin adalah jika sensor membaca adanya koin maka akan memberikan sinyal pada mikrokontroler untuk menggerakkan motor agar air dapat keluar dari kran. Kondisi awal dari sensor pembaca koin adalah berlogika 1 sedangkan pada saat membaca koin sensor akan berlogika 0. Sedangkan cara kerja dari sensor pembaca volume air adalah dengan mengukur volume air yang ada pada penampungan air. Jika air dalam kondisi kurang maka sensor akan mengirimkan sinyal ke mikrokontroler untuk memerintahkan pompa air nyala agar air dapat mengisi ke bak penampungan secara otomatis, dan jika air dalam kondisi penuh maka pompa akan berhenti secara otomatis. Sinya awal pada sensor untuk membaca volume rendah air adalah berlogika 1, jika sensor berlogika 0 maka secara otomatis memerintahkan pompa air untuk bekerja. Begitupun pada pembaca volume air penuh, kondisi awal adalah 0 dan jika mendapatkan logika 1 maka pompa air akan berhenti secara otomatis. Mikrokontroler bertugas untuk memproses sistem berdasarkan input yang diberikan oleh sensor dan memerintahkan output untuk bergerak sesuai dengan program yang telah di perintahkan pada mikrokontroler. Output dari sistem ini adalah berupa gerak motor untuk memutar gerak buka tutup sensor koin dan membuka katup selenoid serta memerintahkan pompa air untuk bekerja. Selenoid akan bergerak otomatis jika ada perintah dari mirokontroler, dalam hal ini mikro menerima input dari sensor pembaca koin. Jika koin mendeteksi adanya 1 koin yang di masukkan maka katup selenoid akan

36

terbuka selama beberapa saat kemudian akan mati berdasarkan perintah dari mikrokontroler. Adapun volume air yang dihasilkan adalah sebanyak 1 gelas untuk 1 buah koin, jika mikrokontroler mendeteksi ada 2 atau 3 koin yang dimasukkan maka takaran air yang keluar adalah 2 atau 3 gelas berdasarkan dengan program yang di perintahkan melalui mikrokontroler. Jika koin sudah dimasukkan kedalam sensor maka harus dikeluarkan secara otomatis agar sensor dapat digunakan kembali. Adapun cara mengeluarkan koin adalah dengan menggunakan motor untuk membuka dan menutup sensor pembaca koin bagian bawah, jika koin telah dimasukkan dan tombol oke di tekan maka secara otomatis air akan keluar melalui selenoid di ikuti dengan jatuhnya koin kebawah. Jika kran air tertutup maka penutup sensor juga akan tertutup secara bersama-sama. Selain itu ada juga output berupa perintah untuk menggerakan relay, fungsi dari relay ini adalah untuk menggerakkan pompa air secara otomatis atau dapat juga dikatakan sebagai saklar untuk menghidupkan pompa air. Jika air berkurang maka pompa akan berputar secara otomatis dan jika air penuh maka pompa akan berhenti secara otomatis. C. Tahapan Pembuatan Alat Langkah pembuatan alat merupakan langkah dimana kita mendesain rangkaian, merancang atau membuat rangkaian kedalam bentuk skema rangkaian elektronik, pembuatan mekanik serta tahapan-tahapan lainnya. Adapun tahapan perancangan yang dilakukan antara lain :

37

a. Membuat rangkaian mini protboard agar tidak terjadi kesalahan pada saat rangkaian yang sebenarnya b. Setelah hal tersebut dilakukan maka dapat langsung diaplikasikan pada papan PCB yang akan dicetak c. Pembuatan perangkat elektronik d. Pembuatan perangkat mekanik e. Pembuatan program mikrokontroler Dari uraian diatas ada beberapa tahapan pembuatan alat yang dilakukan, Untuk memperjelas uraian diatas, maka dibawah ini adalah penjelasan dan tata cara dari tahapan-tahapan pembuatan alat tersebut : 1. Perancangan Elektronika a. Rangkaian Sensor Air Rangkaian sensor air merupakan input dari sistem yang akan digunakan pada pengukur volume air, yang mana informasi yang diberikan oleh sensor air akan di proses oleh mikrokontroler sebagai info sampai dimana level volume ketinggian air tersebut. Indikator awal sensor level rendah adalah jika air dalam kondisi normal berlogika 1 dan jika air kurang maka akan berlogika 0. Berikut adalah gambar rangkaian sensor air.

38

Gambar 3.2 Rangkaian Sensor Pendeteksi Volume Air b. Rangkaian Sensor Pendeteksi Koin Sensor yang digunakan disini adalah pengembangan dari sensor cahaya, yaitu menggunakan led dan photodioda. Sistem kerja dari led adalah memancarkan sinar sedangkan photodioda adalah menerima sinar. Sinyal yang dihasilkan oleh photo dioda merupakan sinyal analog dan harus di konfersi menjadi sinyal digital menggunakan komparator. Adapun IC yang di gunakan sebagai komparator pada rangkaian ini adalah IC LM324. Berikut adalah gambar rangkaian sensor pendeteksi koin.

Gambar 3.3 Rangkaian Sensor Pendeteksi Koin Sinyal digital yang di hasilkan oleh komparator kemudian masuk ke mikrokontroler. Sistem kerjanya adalah Jika led dan photodioda

39

dihadapkan maka sinyal atau kondisi 1 akan di kirim ke mikrokontroler sedangkan jika koin dimasukkan akan menghalang cahaya masuk ke photo dioda sehingga akan mengirim kondisi 0 ke mikrokontroler. Berikut adalah rangkaian driver komparator LM324.

Gambar 3.4 Rangkaian Komparator LM324 c. Rangkaian Keypad Keypad berfungsi sebagai tombol pengambil keputusan dalam alat Prototipe Pengendalian Aliran Air Menggunakan

Mikrokontroler AT89S52, yaitu tombol Ok dan Cancel. Jika tombol Ok di tekan maka selenoid dan buka tutup sensor koin akan bekerja secara otomatis. Jika tombol cancel di tekan maka koin akan di keluarkan kembali tanpa mengaktifkan selenoid. d. Rangkaian sistem minimum mikrokontroler AT89S52 Rangkaian mikrokontroler AT89S52 merupakan pusat

pengolahan data dan pengendalian alat. Perancangan yang pertama dilakukan adalah perancangan minimum sistemnya. Pada perancangan ini mikrokontroler yang digunakan adalah AT89S52 karena memiliki

40

kemampuan yang cukup lengkap untuk aplikasi sederhana dan umum. Mikrokontroler AT89S52 juga memiliki fasilitas in sistem programmable flash memori. Yaitu program dapat disuntikkan kedalam ROM tanpa harus melepas IC mikrokontroler harus dilengkapi dengan komponen dasar seperti sumber clock dan rangkaian reset. Sistem minimum yang dibuat adalah single chip yaitu sistem tidak ditambahkan dengan eksternal memori, baik eksternal memori program maupun eksternal memori data. Pada chip mikrokontroler AT89S52 ini sudah terdapat memori internal program sebesar 4 Kbyte dan memori internal data sebesar 256 byte. Berikut adalah gambar rangkaian sistem minimum AT89S52 yang akan di gunakan nantinya.

Gambar 3.5 Sistem minimum Mikrokontroler AT89S52

41

Gambar 3.6 Layout PCB Tampak Atas dan Bawah Mikrokontroler memiliki 4 port yang digunakan untuk menampung input dan output data yang terhubung langsung ke rangakaian atau sensor. Pada Port 0.0 dan Port 0.1 berfungsi sebagai pengontrolan dari keypad untuk perintah Oke dan Cancel. Pada port 1.0 hingga port 1.2 berfungsi sebagai input sensor pendeteksi koin. Port 0.6 dan port 0.7 berfungsi sebagai input dari sensor pendeteksi volume air. Port 3.0 sampai port 3.3 berfungsi sebagai output untuk mengaktifkan selenoid dan pompa pemicu secara otomatis serta membuka tutup sensor pendeteksi koin secara otomatis. Sedangkan pada port 3.6 berfungsi untuk mengerakkan driver relay agar pompa air dapat bergerak secara otomatis. e. Rangkaian Driver Relay Driver relay berfungsi untuk menggerakkan relay sehingga pompa air dan selenoid dapat bekerja secara otomatis. Relay merupakan saklar elektronik dan merupakan alat yang dapat bergerak secara mekanik menggunakan magnet jika mendapatkan arus listrik.

42

Gambar 3.7 Rangkaian Driver Relay 2. Perancangan Mekanik Perancangan bagian mekanik terdiri dari perancangan

penampungan air dan perakitan. Semua langkah-langkah tersebut dikerjakan secara teratur, sehingga meminimalkan kesalahan pada perancangan tersebut. Perancangan penampungan air terlebih dahulu menyiapkan bahan yang digunakan berupa: galon berukuran mini, ember, fiber, lem korea, dan lem lilin. Adapun langkah-langkah yang di tempuh untuk merancang penampungan air adalah: 1. Memotong bagian atas galon mini agar memudahkan dalam pengontrolan tempat penampungan air. 2. Meletakkan selenoid dan pompa pemicu pada bagian bawah galon mini yang di eratkan dengan menggunakan pengunci kran dan lem lilin agar air tidak keluar. 3. Menyiapkan pompa air agar jika volume air rendah maka akan secara otomatis mengisi tempat penampungan air.

43

Pompa air di letakkan pada bagian bawah bak penyedia air yang berupa ember. Sambungkan pipa ke ember untuk dapat mengisap air masuk ke bak penampungan galon mini. 4. Menyiapkan kotak sensor koin yaitu dengan menggunakan fiber warna hitam. Ukuran dari fiber tersebut adalah 15 x 3,5 Cm sebanyak 2 buah, dan ukuran 15 x 1 Cm sebanyak 2 buah. Rekatkan kesemua fiber tersebut menggunakan lem korea hingga berbentuk segi empat dan bisa di masukkan koin. Berikan lubang pada fiber seperlunya untuk

menempatkan led dan photodioda sebagai sensor. 5. Memasang komponen komponen pada miniatur yang telah selesai di buat. 3. Perancangan Program Mikrokontroler Perancangan Alat Pengendalian aliran air ini dikontrol dan diatur oleh mikrokontroler dengan menggunakan yang software pemrograman pada alat ini

mikrokontroler.

Adapun

software

digunakan

menggunakan bahasa pemrograman Assembler. Adapun teks editor dan kompiler yang digunakan untuk pemrograman assembly ini adalah menggunakan PEQui-Jay dan DT HIQ Programer 1.2 sebagai pengisi program ke mikrokontroler. Berikut gambar Software PEQui-Jay dan Programer 1.2.

44

Gambar 3.8 Software DT HIQ Programer 1.2 D. Indikator Kinerja Perancangan Alat Pengendali aliran air yang akan dirancang harus memenuhi standarisasi pencapaian hasil sesuai oleh sistem yang dirancang berdasarkan spesifikasi yang telah ditentukan. Adapun standarisasi pencapaian hasil perancangan sistem ini dapat berfungsi dengan baik apabila: 1. Rangkaian sistem minimun mikrokontroler sebagai pengolah data dari sensor Air untuk mengaktifkan Pompa air, membutuhkan tegangan 5-12 V yang dihasilkan dari rangkaian catu daya. 2. Sensor Air sebagai alat pendeteksi ketingian air dengan supply tegangan 5V. 3. Led indikator menyala sebagai informasi volume air yang ada pada kotak penampungan air. 4. Jika volume air berkurang pada level terendah maka pompa air akan menyala secara otomatis hingga volume air penuh dan pompa air akan mati secara otomatis pula.

45

5. Led indikator pendeteksi koin akan mati jika koin dimasukkan ke dalam sensor koin. 6. Jika tombol keypad OK di tekan setelah koin dimasukkan maka selenoid akan bekerja secara otomatis berdasarkan jumlah koin yang dimasukkan serta mengerakkan penutup koin bagian bawah agar koin dapat jatuh pada tempatnya. 7. Jika di tekan tombol CANCEL maka koin akan jatuh pada tempatnya dan tidak memutar kran secara otomatis. E. Pengamatan Rancangan Pengamatan rancangan dibagi menjadi tujuh bagian dari hasil obyek studi secara keseluruhan. a. Pengamatan pada hasil perancangan rangkaian sistem minimun

mikrokontroler AT89S52. Rangkaian indikator LED dan relay digunakan sebagai perantara dengan pompa karena output mikrokontroler AT89S52 tidak dapat mengendalikan pompa secara langsung. Sebab tegangannya kecil sehingga menggunakan dua buah transistor sebagai saklar, sehinga pompa air akan menyala jika diberikan logika high (1). b. Pengamatan sensor air bekerja secara baik berdasarkan level volume air yang ada pada kotak penampungan air. Susunan level sensor air terdiri dari 2 bagian, yaitu level rendah dan level tinggi. Adapun jika sensor level rendah mendeteksi air cukup maka akan memberika logika high (1) pada

46

mikrokontroler dan jika air kurang maka akan memberikan logika low (0) pada mikrokontroler. Sedangkan untuk sensor level tinggi jika mendeteksi air penuh maka akan memberikan logika High (1) pada mikrokontroler, sebaliknya jika air dalam kondisi normal maka akan memberikan logika 0 pada mikrokontroler. c. Indikator led merupakan informasi yang diberikan pada pengguna bahwa level volume air berada pada level tertentu, sehingga user tidak perlu lagi melihat pada bak berdasarkan pengaplikasiannya. Informasi indikator led akan berfungsi jika mikrokontroler mendapat input high dari sensor air berdasarkan volume air yang ada. d. Jika koin dimasukkan kedalam sensor koin maka akan memberikan informasi berupa indikator led apakah ada koin masuk atau tidak. e. Keypad merupakan tombol pengambil keputusan apakah kita sudah pasti untuk memasukkan koin dan mengeluarkan air secara otomatis atau membatalkan proses automatisasinya. f. Jika volume air berkurang maka secara otomatis pompa air akan menyala dan mengisi air pada bak penampungan hingga penuh. Informasi kurangnya air berdasarkan dengan input sensor yang ada pada kotak air. Pompa air akan terus mengisi bak hingga air penuh. Jika air penuh maka secara

47

otomatis pompa air akan mati berdasarkan informasi yang telah diberikan oleh input sensor air. g. Volume air yang keluar dari kran berdasarkan banyaknya koin yang diamasukkan. Adapun takaran untuk 1 koin adalah sebanyak 1 gelas, 2 koin Star untuk takaran 2 gelas dan 3 koin untuk takaran 3 gelas. t F. Tata Cara dan Mekanisme Kerja Sistem
Mengaktifkan semua Sistem ini merupakan port Mikrokontroler dalam kondisi 0

sistem yang sangat sederhana, dalam melakukan

tugasnya sensor Air akan mendeteksi adanya input berupa level volume air berdasarkan kawat tembaga yang di hubungkan ke air. Mikrontroler akan mengecek keberadaan level volume air berdasarkan input sensor air yang di berikan.
Sensor Air JikaLevel volume Rendah Aktif ? Sensor Air ?

Y Y Pompa Air Pompa Air Level air berada pada level rendah maka led indikator akan mati Menyala Mati Tinggi Aktif

kemudian pompa air secara otomatis akan mengisi bak penampungan air. Jika T T volume air berada pada level tinggi maka led indiktor akan menyala dan pompa air akan mati secara otomatis.
Masukkan Selain sensor air ada Koin sensor pendeteksi koin, Jika ada koin yang di juga

deteksi maka led indikator akan mati dan mengirimkan sinyal ke mikrokontroler.
Tekan Y Kondisi awal dari sensor ke mikrokontroler adalah high (1) Keran air menerima input dan jika aktif tombol Ok ? Pembuka koin tidak aktif

berupa koin maka akan memberikan logika low (0) pada mikrokontroler. T T
Pembuka koin aktif Keran air tidak aktif

Mati

Y Sto pt

48

Gambar 3.9 Flowchart

Keterangan gambar flowchart sistem pengendalian cairan (air)

49

1. Start, untuk mengaktifkan alat 2. Inisialisasi sistem, menginisialisasi perintah program yang ada pada mikrokontroler 3. Cek sensor air, mengecek kondisi awal pada volume air apakah rendah atau volume air cukup. 4. Sensor level rendah aktif, adalah mendeteksi volume air kurang. Jika sensor aktif low maka akan memerintahkan pompa air menyala dan mengisi bak penampungan hingga penuh dan jika tidak maka akan mengecek kondisi sensor koin. 5. Jalankan pompa air, pompa air akan aktiv secara otomatis. 6. Sensor level tinggi aktif, jika pompa air sementara mengisi bak kemudian air mendeteksi sensor level tinggi maka pompa air akan berhenti dan jika tidak maka pompa air akan terus aktif hingga bak air penuh. 7. Pompa air mati, pompa air akan mati secara otomatis jika volume level tinggi air terdeteksi. 8. Sensor koin aktif, mendeteksi adanya koin dimasukkan kedalam sensor. Jika ada koin dimasukkan maka led indikator menyala dan jika tidak maka akan terus mendeteksi keadaan sensor koin hingga koin di deteksi. 9. Led indikator menyala, ada koin yang di deteksi oleh sensor. 10. Tombol OK ditekan, jika tombol OK di tekan maka akan memerintahkan kran air berputar otomatis beberapa waktu berdasarkan koin yang dimasukkan serta akan membuka penutup koin bagian bawah agar koin dapat diisi kembali jika proses selesai.

50

11. Kran air akan aktif dan penutup sensor bagian bawah terbuka, merupakan hasil eksekusi dari tombol OK. 12. Tombol cancel ditekan, jika tombol cancel di tekan maka proses akan di batalkan dan penutup koin bagian bawah akan terbuka otomatis untuk mengeluarkan koin. 13. Kran air tidak aktif dan pembuka sensor aktif, fungsinya untuk mengeluarkan koin dari sensor agar sensor dapat diisi koin kembali. 14. Sistem dimatikan, menonaktifkan sistem dengan mematikan catu daya. 15. Stop, semua proses selesai. G. Pengujian Sistem Pengujian sistem ini dilakukan untuk mengetahui alat, kemampuan alat dan program. Dimana pengujian alat dan program dilakukan secara bersamaan, adapun tahapan pengujian sistem sebagai berikut: 1. Pengujian rangkaian sistem minimun mikrokontroler AT89S52. Untuk memastikan rangkaian mikrokontroler apakah berfungsi, komponen utama yang berperan adalah LED indikator sebagai tanda apakah dapat menyala (on) ketika mendapat tegangan 5-12 volt dari chip mikrokontroler, dan off ketika mendapat tegangan 0 volt dari mikrokontroler.

2. Pengujian sensor air

51

Sensor akan di masukkan dalam bak penampungan air berdasarkan level ketinggiannya. Jika sensor memberikan input high (1) ke mikrokontroler berarti sensor berfungsi dengan baik. 3. Pengujian LED Indikator Jika led indikator menyala berdasarkan input sensor air yang diberikan maka sensor berjalan dengan baik. 4. Pengujian Pompa Air. Jika pompa air berfungsi secara otomatis dan mati secara otomatis berdasarkan input sensor yang diberikan maka pompa dapat berjalan dengan baik. 5. Pengujian sensor koin Jika koin belum dimasukkan dan kondisi led indikator menyala maka sensor dalam keadaan baik dan jika koin dimasukkan ke sensor kemudian led indikator mati maka sensor dalam keadaan baik. 6. Pengujian selenoid Jika selenoid bekerja secara otomatis berdasarkan perintah yang diberikan oleh mikrokontroler maka selenoid bekerja dalam keadaan baik 7. Pengujian Driver Relay Jika relay berfungsi dengan baik jika di aliri arus dari mikrokontroler maka driver relay berjalan dengan baik.

8. Pengujian buka tutup penutup sensor bagian bawah

52

Jika penutup sensor bagian bawah bergerak sesuai dengan perintah maka alat dapat bekerja dengan baik. 9. Pengujian program Pengujian program dilakukan pada saat alat sudah saling terhubung. Pada program telah dibuat inisialisasi otomatis ON dan otomotis OFF, hal ini dilakukan jika program tidak berjalan sesuai dengan keinginan. Untuk mengatasi permasalahan pada program maka dipasangkan pada alat sebuah tombol reset untuk mematikan alat. 10. Pengujian power supply Pengujian power supply dilakukan dengan menggunakan avometer, arus yang dihasilkan oleh power supply sebesar 1 ampere dan tegangan yang dihasilkan 12 volt. Trafo yang digunakan memiliki tegangan 12 volt dan arus 1 ampere. Jadi rangkaian power supply aman untuk digunakan. Selain itu untuk memastikan power supply berjalan dengan baik diberikan juga led indikator sebagai status ON.

Anda mungkin juga menyukai