Anda di halaman 1dari 6

KASUS MOGOK KERJA ASOSIASI PILOT GARUDA (APG ) DILIHAT DARI SUDUT PANDANG ETIKA BISNIS

OLEH : xxx 069xxxxx

ABSTRAK Asosoiasi pilot garuda (APG) melakukan mogok kerja dikarenakan perbedaan gaji antara pilot garuda dengan pilot asing. Dari masalah tersebut dilihat dari sudut panadang Etika bisnis sangatlah tidak etis sebab Asosiasi pilot garuda dengan hal ini tidak bisa professional dalam bekerja karena merka telah membuat penumpang garuda terlantar hingga terjadi pembatalan penerbangan yang berdampak pada kekecewaan para penumpang terhadap pihak garuda. Oleh sebab itu manajemen garuda secepatnya harus mengatasi masalah ini dengan melakukan komunikasi dengan APG dan mencari solusi terbaik hingga tidak ada salah satu pun pihak yang dirugikan. BAB I PENDAHULUAN Manajemen Indonesia cobaan. (Persero) Pasalnya, PT sedang ratusan pilot Garuda mendapat yang Milik tersebut. Negara (BUMN) turun Komisi V tangan DPR

mengatasi rencana mogok kerja para pilot Anggota mengatakan rencana mogok itu masalah manajerial bukan soal teknis. Oleh sebab itu, dia meminta agar Kementerian Negara BUMN turun tangan.

tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG) mengancam melakukan aksi mogok kerja mulai Kamis ini (28/7). DPR meminta agar Kementerian Negara Badan Usaha

Anggota berharap

Komisi

DPR Garuda

atas mogoknya pilot Garuda dikarenakan tuntutan APG serta PKB yang deadlock antara manejemen Garuda dan Serikat Karyawan Garuda. FSP BUMN Bersatu akan memberikan advokasi kepada Asosiasi Pilot Garuda baik sebelum dan sesudah mogok. FSP BUMN Bersatu mendesak Meneg BUMN untuk segera mencopot semua Direksi PT Garuda Indonesia yang telah menyebabkan preseden buruk dengan akan mogoknya pilot dan karyawan Garuda Indonesia. Jika tidak dilakukan, FSP BUMN Kementerian Bersatu mengancam akan BUMN untuk mendesak melakukan aksi kepung dan menginap di pencopotan direksi Garuda Indoneisia. APG tidak percaya lagi dengan pimpinan maupun manajemen yang ada saat ini. Mereka menilai saat ini telah terjadi kesalahan manajemen Garuda karena telah menyimpang dari standar industri penerbangan internasional yang menjadi standar penerbangan nasional Indonesia. Mismanagement itu berdampak sangat luas dan di mata internasional, terutama keselamatan penerbangan sangat rendah.

manajemen

memperhatikan tuntutan para pilot. jika permintaan APG masih terbilang rasional, tidak salahnya untuk dipertimbangkan. Dia menerangkan, saat ini, pertumbuhan industri penerbangan di tanah Air sedang dalam tahap pengembangan. Oleh karena itu, sudah selayaknya pilot mendapat perhatian dari perusahaan. Ia juga mengingatkan, minimnya pasokan pilot berpengalaman di dalam negeri saat ini. Apa yang yang terjadi di Garuda Indonesia, turut mengundang perhatian Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu. BUMN yang sudah diprivatisasi tidak menjamin kesejahteraan karyawan. Privatisasi juga tidak menjamin dapat menciptakan hubungan industrial yang harmonis antara serikat pekerja dan manajemen. tidak terjadinya suasana yang kondusif dan hubungan industrial yang harmonis disebabkan karena manajemen Garuda banyak melakukan diskriminasi terhadap karyawan. Ia mencontohkan dalam hal kenaikan jenjang karir dan gaji yang diterima oleh pilot asing lebih besar dibandingkan pilot Garuda yang sudah berkarier cukup lama. Saham Garuda Indonesia di bursa saham akan jatuh disebabkan oleh mogoknya para pilot maskapai nasional tersebut.Atas dasar itu, FSP BUMN Bersatu menyatakan dukungan

BAB II

PEMBAHASAN
Masalah kasus ini yang timbul pada konflik para

perbedaan kepentingan penyebabnya,

perilaku

yang

sulit Apapun konflik

diterima, ataupun adanya perbedaan karyawan. yakni tentang dengan

dimana konflik yang terjadi antara perusahaan karyawannya. sebelum kita lebih jauh membahas , taukah anda apa itu konflik itu sebenarnya ? mari kita beri sedikit konflik Konflik itu sendiri berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. sedangkan untuk. Munculnya konflik dalam organisasi tidak selalui bersifat negatif. Konflik bisa dijadikan alasan untuk mengadakan perubahan dalam keorganisasian.Komunikasi antarkaryawan yang berlangsung tidak sempurna dapat menimbulkan konflik. Ada beberapa faktor yang biasanya komunikasi, trampilnya berkomunikasi, hormat persepsi menjadi di penyebab proses kurang dalam rasa hal, perbedaan ketidaksempurnaan antaranya karyawan kurangnya suatu penjelasannya sebelum

karyawan pasti akan menyebabkan turunnya kinerja. Untuk itu konflik harus

segera

diselesaikan dampaknya

atau agar

menganalisi tentang suatu masalah

diminimalisasi

organisasi tidak terugikan. Garuda Salah Manajemen, Pilot Ancam Mogok Kebijakan bidangnya. Indonesia Ancaman maskapai itu adalah penempatan Pilot Garuda mogok. karena mereka tenaga yang tidak kompeten dalam "Asosiasi ini mengancam dilontarkan tempat

bekerja dinilai sudah menyimpang dari standar penerbangan nasional Indonesia. Garuda Salah Manajemen, Pilot Ancam Mogok Kebijakan itu adalah penempatan tenaga yang tidak kompeten dalam bidangnya. Dari kasus konflik manajemen atau perusahaan dengan karyawan, ada dua diagnosis masalah. Pertama, soal komunikasi. Ada kemungkinan pihak manajemen tak dapat mengomunikasikan umpamanya, menginginkan kontribusi, melihat kedua sementara hal ini perubahan manajemen efisiensi dan karyawan dengan

dengan baik. Pada kasus Garuda,

antarkaryawan, terhadap

paradigma Diagnosis di

yang

berbeda.

lalu

tentang apa itu yang disebut etika bisnis, masalah etika, dan lingkup serta pendekatan pemecahannya. Bentuk akibat penyimpangan etika antara bisnis lain internal terjadinya perusahaan ketegangan

kedua, letak sering

masalah akar Masalah tampil

kepercayaan (trust). Saya kira justru sinilah lebih permasalahannya. komunikasi sebagai gejala. Etika hanya bisnis tidak terbatas kaidahtransaksi terkait yang dalam nyata konflik

diametris hubungan atasan dengan bawahan. atas proses hal Seperti diungkapkan di ini terjadi lain kinerja, tentang karena dalam standar hasil antara

mengetengahkan pengertian kaidah Apa

kaidah berbisnis yang baik (standar moral) dalam menyangkut karyawan. bisnis terlihat antara karir, sistem diskriminatif. perlakuan karyawannya yang bisnis sebenarnya. perusahaan. jual beli produk saja. Etika juga yang dengan hubungan manajemen dan karakteristik itu di paling lebih rinci dari masalah deviasi etika seperti adalah lain perusahaan? Yang

ketimpangan

penilaian

penilaian, dan perbedaan persepsi atasan-bawahan penilaian kinerja. Selain itu ukuran atau standar tentang karir sering tidak jelas. Dalam hal ini pihak manajemen memberlakukan tindakan yang tidak adil. Mereka menetapkan nilai sikap, gaya hubungan kepada atasan, dan loyalitas kepada atasan yang tinggi lebih besar ketimbang nilai kinerja faktual karyawannya. Kasus lainnya adalah diterapkannya model nepotisme dalam penseleksian karyawan baru. Pertimbangandiabaikan. yang pertimbangan internal. Jelas rasional saja

terjadinya

atasan dan bawahan. Hal ini timbul akibat ketidakadilan dalam penilaian kinerja, manajemen manajemen kompensasi, dan pengawasan SDM Semakin manajemen semakin Pada dan yang terhadap jauh gilirannya dalam sesuatu

pengembangan

diskriminatif

Termasuk dalam proses rekrutmen mereka potensial tersisihkan. Pada gilirannya akan terjadi kekecewaan karyawan yang unggul dan kemudian keluar dari perusahaan. hal ini kelihatannya relevan dengan apa yang dibahas oleh Daniel de Faro Adamson dan Joe Andrew

perusahaan menerapkan etika bisnis akan menggangu proses dan kinerja Namun prakteknya pembatasan

keputusan manajemen itu etis atau tidak selalu menjadi konflik baru. Hal ini karena lemahnya pemahaman

dalam buku mereka yang terbaru (terbitan 2007) yaitu The Blue Way, yang membahas bagaimana mitos yang mengatakan bahwa kalau mau sukses berbisnis maka jangan memikirkan etika. Ternyata hasil riset mereka menunjukkan sebaliknya, di mana ternyata etika adalah kunci sukses panjang. berbisnis dalam jangka

Garuda,

pihak

PT

Garuda

Indonesia

berjanji bahwa penerbangan akan tetap berjalan normal. Dari masalah diatas saya dapat memberi kesimpulan bahwa pemogokan yang dilakukan Asosiasi pilot garuda itu disebabkan tidak terjalinnya komunikasi yang baik antra Asosiasi pilot garuda dengan pihak Garuda, mereka merasa dibedakan dengan pilot asing dalam hal gaji. Dalam hal ini pilot garuda sangat tidak professional sebab merka tidak bisa disamakan dengan adanya pilot asing karena pilot asing tidak memiliki jaminan pension dan tunjangan lain, berbeda dengan pilot garuda yang memiliki tunjangan dan dan jaminan pensiun. Untuk menyelesaikan masalah ini dan mencari solusi terbaik sehingga diperoleh suatu keputusan etis yang tidak salah satu pihak pun yang merasa dirugikan akibat keputusan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

BAB III
http://swa.co.id

KESIMPULAN Terkait dengan rencana aksi mogok yang akan dilakukan oleh Asosiasi Pilot

http://ronawajah.wordpress.com/2007 /12/26/penyimpangan-etika-bisnisinternal/

http://nasional.vivanews.com/news/re ad/235012-garuda-salahmanajemen--pilot-ancam-mogok http://regional.kompas.com/read/201 1/09/15/09025427/Mulai.Hari.Ini.Kary awan.Freeport.Mogok.Kerja http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik http://www.kr.co.id/web/detail.php? sid=149922&actmenu=44

Anda mungkin juga menyukai