1. Fenomena Aus Aus merupakan kerusakan pada permukaan solid hasil dari pergerakan di antara permukaan solid dan permukaan atau substansi lainnya. Hasil dari kerusakan biasanya menghasilkan kehilangan material. Di dunia teknik, aus biasanya dihubungkan dengan perubahan dimensi atau bentuk dimana mempengaruhi performa dari material bukan dihubungkan dengan kehilangan volume.[1] Mekanisme aus dapat bervariasi pada setiap material tergantung dari sifat material dan juga lingkungan saat aus terjadi. Ketahanan aus bukan merupakan sifat intrinsik material seperti kekerasan namun merupakan sistem dari sifat material. Gabungan dari mekanik, kimia dan lingkungan yang menyebabkan aus disebut juga dengan tribosistem. Parameter tribosistem biasanya digunakan untuk mendesain dan memilih material yang sesuai, dimana paramter tersebut dapat berupa material, kontur permukaan, lubrikasi dan kekasaran. Parameter desain yang dipilih tersebut dapat mengurangi laju aus dengan beberapa cara yaitu dengan modifikasi permukaan menjadi lebih tahan aus dengan menggunakan material tahan aus atau perbaikan material dengan meningkatkan pemisahan dengan permukaan, dengan mengurangi kontak yang berbahaya, penggunaan lubrikan dimana dapat meningkatkan ketahanan aus karena mengurangi shear forces di permukaan.[1] Terdapat 3 tipe umum situasi aus yaitu ketika terdapat pergerakan 2 partikel padatan yang kontak langsung misalnya sliding, rolling atau impak, ketika disebabkan oleh pergerakan liquid di permukaan padatan atau yang sering disebut erosion wear dan abrasive wear dimana aus terjadi akibat partikel keras.[1] Mekanisme aus sendiri terbagi menjadi 4 yaitu adhesive wear, abrasive wear (cutting, deformasi plastis), fatigue/ fatigue like wear (berhubungan dengan inisiasi retak dan propagasi), corrosive wear (berhubungan dengan reaksi produk), ataupun merupakan kombinasi, dimana dapat dibagi berdasar koefiesien sliding wear seperti yang terlihat pada Tabel 1.[1]
Tabel 1. Koefisien sliding wear[1]
Gambar 1. Mekanisme aus (a) abrasive wear (b) adhesive wear (c) erosive wear[2]
Pada makalah ilmiah hanya akan dibahas lebih lanjut mengenai material tahan aus untuk mencegah material dari kerusakan akibat aus. Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa material tahan aus adalah material yang tetap dapat mempertahankan bentuk dan dimensinya pada saat fenomena aus terjadi. Material tahan aus dapat digunakan untuk mengurangi perubahan dimensi akibat adanya kehilangan material, mengurangi frictional losses, untuk memperbaiki performa fisik komponen dan atau menyediakan permukaan yang stabil. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa aus dapat terjadi di material dengan berbagai mekanisme. Mekanisme aus itu sendiri dapat terjadi sendiri atau kombinasi. Jadi pemilihan material akan tergantung dari tipe aus dan juga lingkungannya.[3]
b. Keramik[2] Alumina 99% Silikon nitrida bonded silikon karbida c. Polimer[2] Natural rubber Polyurethane Synthetic elastomer
d. Komposit[2] Tungsten carbide cobalt Material tahan aus juga dapat terbagi menjadi 2 jenis yaitu bulk solid dan coating, films dan perlakuan permukaan. Material bulk tahan aus biasanya akan memberikan waktu Material Tahan Aus 3
IV.
1. Proses Desain dan Kriteria Pemilihan Material secara Umum Kunci kesuksesan memilih material tahan aus untuk aplikasi tertentu adalah dengan memilih material yang tepat, proses yang digunakan dan desain yang sesuai. Proses desain rekaya meliputi memenuhi syarat yang dibutuhkan dengan harga termurah, desain, material dan kombinasi proses seperti pada Gambar 2 di bawah ini. Selain itu menjadi penting juga mengetahui data sifat sifat material yang ingin digunakan.
Selanjutnya pada Tabel 4 berikut ini ini dapat digunakan sebagai acuan pada pemilihan material aus yang dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya.[6]
Gambar 3 dapat digunakan pula untuk acuan saat akan memilih material stainless steel dengan ketahanan aus dan korosi yang baik.[2]
Tipe
Komposisi
Grey cast iron BS Bervariasi 1452 ASTM A48 Low alloy cast iron 3%C 2%Cr 1%Ni
22 28% Cr
425 - 800
Industri crushing dan grinding, ball dan rod mills, peralatan shot blast pump
Cast steel Austentic BS 3100 11% Mn min BW 10 Tool banyak individu Rolled steel Carbon steel BS 0,06/1%C, 1,7Mn 160 - 260 Backing untuk hard coating Ceramic plates Hexagon shaped,cast indusco Rubber Trellex kega Grade bervariasi Bervariasi Cocok untuk partikel round, water borne flow dari material Material Tahan Aus 10 Cocok untuk lining curve surface 1449 grade 40 steel spesifikasi 22%W 10%Co 200 600 ketika Heavy impact wear, work hardened untuk 17%Cr 4%Ni 9%Mo Hingga 1000 hammer mills Aplikasi plates khusus biasanya brazed on
Weld applied surface komposisi Co, W Flame spray process Arc spray Mengkonsumsi kawat air jet electric arc dengan untuk menggerakkan molten metal Plasma spray process Non - transferred Sama dengan flame Material untuk flame Coating spray tapi plasma spray tapi logam densitas keramik Aplikasi ketahanan temperature Others Electroless nickel Chemical immersion Nikel pospida 850 Ketahanan panas V. Aplikasi Penggunaan Material Tahan Aus Penggunaan material tahan aus ini sangat luas. Biasanya material tahan aus digunakan di berbagai industri:[4] Material Tahan Aus 11 yang baik aus, HV setelah perlakuan korosi dan sticking tinggi dan korosi yang baik terbentuk dengan arc refraktori, discharge di gun dan cermet dengan tinggi. untuk Hanya yang bisa Cocok untuk melalui ditarik ke kawat komponen besar Cr, parah di area kecil
Industri alat berat Industri militer Industri manufaktur: cover impeller, cover hanger, sand crusher Industri Oilsand Contoh penggunaan dari material tahan aus adalah pada aplikasi ball bearing dimana
menggunakan keramik. Polimer juga digunakan sebagai material tahan aus yang berfungsi sebagai sebagai teflon bearing sleeves. Batu dan natural glass juga digunakan sebagai material tahan aus pada aplikasi cutting edge. Cubic boron nitride biasanya digunakan untuk perkakas pada logam ferrous.[3]
Pada industi oilsand material yang biasanya digunakan berupa hardened carbon steel (HCS), austenitik dan martensitik stainless steel, chromium white iron (CWis), chromium
12
Pengujian aus Pin on disk Dry sand rubber wheel Erosion jet
Kondisi High stress abrasi Low stress abrasi Erosi partikel solid
Variabel Material abrasif, ukuran, beban, kecepatan Erodent hardness, distribusi ukuran, bentuk, kecepatan Erodent hardness, distribusi ukuran, bentuk,sudut incindence
Slurry jet
Rotary impact crusher Jaw crusher Slurry pot High speed impact
Kecepatan impak, tipe umpan, ukuran Masa ore, tipe, ukuran Kecepatan partikel, konsentrasi, sudut impak Kecepatan proyektil
Standard pengujian lainnya yang dapat digunakan untuk material tahan aus adalah: ASTM D3389-05 Standard Test Method for Coated Fabrics Abrasion Resistance (Rotary Platform Double-Head Abrader) ASTM D3451-06 Standard Practices for Testing Polymeric Powders and Powder Coatings ASTM D3730-03 Standard Guide for Testing High-Performance Interior Architectural Wall Coatings Material Tahan Aus 13
1. Definisi Slurry pump Slurry merupakan kombinasi antara liquid dan partikel padat. Kombinasi antara tipe, bentuk, kuantitas dari partikel akan menentukan karakteristik dari sifat aliran slurry. Terdapat slurry tipe non settling dimana terdiri dari partikel yang sangat halus dan dapat membentuk campuran yang homogen dan stabil sehingga kecepatan akan semakin meningkat dan settling terdiri dari partikel kasar dimna campuran tidak stabil sehingga dibutuhkan material dengan ketahanan aus yang lebih baik.[5] Material Tahan Aus 14
Slurry pump ini sendiri merupakan komponen yang sangat rentan terhadap fenomena aus. Faktor faktor yang dapat menyebabkan aus di centrifugal slurry pump dapat dilihat pada Gambar 11.[9]
Gambar 11. Faktor yang mempengaruhi ketahanan aus di centrifugal slurry pump[12]
Instalasi dari slurry pump ini sendiri dapat berupa dry installations (a) dimana di sekelilingnya bebas dari liquid, semi dry installations (b) dan wet installations (c) dimana pompa full tercelup seperti pada Gambar 12 di bawah ini.[10]
15
2. Komponen Slurry Pump Slurry pump ini sendiri terdiri beberapa komponen, yaitu:[5] a. Casings Bentuk casing dari impeller biasanya berupa semi volute atau annual geometry seperti pada Gambar 13 dimana bentuk tersebut berkaitan dengan umur ketahanan aus.[5]
b. Impellers Pada makalah ilmiah ini hanya akan dibahas lebih lanjut mengenai pemilihan material pada slurry pump impeller. Berikut ini merupakan tahapannya. 3. Desain dan kriteria pemilihan slurry pump impeller
16
b. Tahapan pemilihan material slurry pump impeller Hal pertama yang harus diperhatikan pada pemilihan material slurry pump impellers adalah faktor dari karakteristik slurry. Selain itu terdapat data utama yang dibutuhkan untuk pemilihan jenis material, yaitu:[5] a. Ukuran partikel solid yang akan dipompa b. Bentuk dan kekerasan partikel solid tersebut c. Korosifitas dari komponen liquid slurry yang akan dipompa Saat akan memilih material yang tepat untuk slurry pump impellers terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu menentukan aplikasi dan apa saja hambatannya. Terdapat 2 Material Tahan Aus 17
Erosi: Mekanisme aus yang terjadi dominan adalah erosi. Erosi merupakan bentuk dari aus yang melibatkan kehilangan permukaan material akibat adanya partikel. Terdapat 3 tipe erosi yaitu sliding bed, random impact dan directional impact seperti pada Gambar 16. Pada aplikasi slurry pump impellers, mekanisme erosi yang terjadi biasanya berupa kombinasi dari direct impingement, sliding bed wear, low angle impingement.
18
Korosi: Pada aplikasi slurry pump impellers, efek erosi dan korosi biasanya terjadi bersamaan. Misalnya pada penggunaan elastomer dimana memiliki kemampuan untuk menyerap gas / liquid ketahanan material akan berkurang.
Konsentrasi partikel padat: konsentrasi partikel padat akan berpengaruh pada peningkatan kehilangan friksi pada pompa.
b. Laju aliran Volum slurry yang akan di transportasi harus ditentukan sebelum menentukan aplikasi slurry pump. Laju aliran ditentukan dari korelasi 3 faktor yaitu padatan SG, jumlah partikel padatan yang dipompa dan konsentrasi partikel padatan di slurry. c. Panjang pipa Semakin panjang pipa maka gaya friksi akan semakin besar di slurry pump. Oleh sebab itu, harus diketahui panjang pipa dan detail dari lekukan pipa secara akurat. d. Static head yang diperlukan e. Ukuran pipa Apabila ukuran pipa terlalu kecil maka laju aliran tidak cukup atau dibutuhkan energi yang lebih besar. f. Performa pompa Terdapat grafik performa pompa yang dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana performa pompa g. Kurva sistem resitansi Friksi pada sistem pipa akan meningkat seiring dengan laju aliran dan hal tersebut dapat diplot pada kurva sistem resitansi. Sistem kurva resistansi akan berbeda di setiap sistem pipa dan tidak dapat diubah kecuali terjadi perubahan pada sistem pipa.[5] Material Tahan Aus 19
20
dengan berbagai variasi, ketahanan korosi cukup baik. Ni Hard 4 15/3 Chrome/Moly Iron Martensitic white iron Cr Mo White Iron Martensitic wear resistant alloy Martensitic yang moderat Hyperchrome 30%Cr Hypereutectic iron Cr white Ketahanan aus sangat baik, dimana korosi tidak terlalu dipertimbangkan. basa (ph 8 14) Ultrachrome tough 27%Cr Erosion iron resistant white Ketahanan impak sangat baik dan ketahanan erosi Dapat digunakan di lingkungan white iron erosi dengan ketahanan
21
desulphurisation abrasive wear sangat baik. V21 Ceramic coated SS Ketahanan abrasive wear sangat baik dan ketangguhan tinggi. V23 Ketahanan abrasive wear baik dan ketahanan korosi baik Standard Impeller Rubber Natural Rubber dimana porositas pada minimal. Ketahanan korosi slurry yang mengandung partikel halus sangat baik. biasanya digunakan untuk impeller. High hydrocarbon rubber temperature Synthetic elastomer resistant merupakan karet sintetik dengan ketahanan erosi dan korosi yang baik pada hidrokarbon di temperatur tinggi. Wear polyurehtane resistant Polyurehtane elastomer Ketahanan erosi sangat baik dimana lebih baik dibanding natural rubber, kekuatan tear dan tensile Material Tahan Aus 22
yang baik, ketahanan aus dan korosi yang tinggi, sifat fisika yang baik. Material Y11/U01 composite Ceramic combination polyurethane Diaplikasikan ketahanan abrasi ada korosi low untuk dan angle.
Ketahanan aus sangat baik. e. Desain slurry pump impeller Desain slurry pump impeller sangat penting karena akan mempengaruh bentuk aliran dan laju aus pada pompa. Beberapa aspek desain yang mempengaruhi aus adalah sudut inlet dan outlet, bentuk vane, impeller waterway di penampang melintang meridien, ketebalan dari vane leading edge, posisi dari vane edge. Pengaruh dari desain impeller pada aus dapat dilihat pada Gambar 17. [5]
Terdapat tipe impeller standar dan non standar seperti pada Gambar 18 dimana non standar impeller dibutuhkan untuk aplikasi pemompaan batubara kasar, pemompaan material fibrous, ketika intake head tinggi, pada kasus tertentu diameter impeller dikurangi, dan Material Tahan Aus 23
Desain dari impeller ini sendiri pun bermacam macam, yaitu close impeller dimana lebih efisien dibanding open impeller dan biasanya digunakan pada slurry dengan partikel yang kasar, open impeller biasanya digunakan untuk slurry dengan viskositas yang tinggi, vortex/induced flow impeller yang biasanya digunakan untuk partikel yang besar seperti yang dapat terlihat pada Gambar 19 dibawah ini.[10]
f. Kasus pemilihan material untuk slurry pump impeller pada aplikasi tertentu Kasus di aplikasi tertentu: Memilih material untuk slurry pump impeller dimana partikel solid di slurry tajam dan kasar dengan ukuran partikel 510mm dimana slurry pump tersebut di lingkungan yng korosif(asam). Material Tahan Aus 24
Fitur Ukuran partikel solid maksimum Tipe partikel padat TDH Suhu Kimia Capital cost
Rubber-lined 6 12 mm Tidak tajam <45m <150oC Dapat mengubah ketahanan aus dan meningkatkan biaya Lebih rendah
Metal pump >500mm material harus lebih keras >215m >370oC Dapat mengubah ketahanan aus dan meningkatkan biaya Lebih tinggi
Pada Tabel 10 berikut ini merupakan perbandingan sifat sifat dari material yang akan digunakan pada slurry pump impellers pada kondisi lingkungan yang telah dijelaskan diatas.
Tabel 10. Sifat sifat kandidat material untuk slurry pump impeller[12]
Ketangguhan Buruk
Rentang pH 6-9
Aplikasi Ringan,
25
Referensi
1. ASM. ASM Handbook Materials Selection and Design Volume 20. ASM International, 1997 2. Ball, A, C.Allen. A review of the performance of engineering materials under prevalent tribological and wear situations in South African industries. Tribology International Vol.29 No.2 (1996): 105 116 3. Phelps, Andrew W. Materials Selection for Wear Resistance Handbook of Materials Selection. New York: John Wiley & Sons Inc, 2002 4. Harjanto, Sri. Wear Resistant Steel. Kuliah Desain dan Pemilihan Material. 2010 5. NN. Slurry pump Handbok 5th edition electronic version. Weir Slurry Group, Inc, 2009 6. Neale, Michael John. Lubrication and Reliability Handbook. Newnes, 2000 7. Flores, Juan F, Anne Neville. Materials Selection in the Oilsand Industry Based on Materials degradation Mechanisms. Report. University of Leeds 8. Sare, I.R, J.I Mardel, A.J Hill. Wear- resistant metallic and elastomeric materials in the mining and mineral processing industries an overview. Wear 250 (2001): 1 - 10 9. Walker, Craig I., Greg C.Bodkin. Empirical wear relationship for centrifual slurry pumps. Wear 242 (2000): 140 146 10. Metalliferous Mining Processing. Pumps Resource Book 11. Andrews, Dale B. Selecting a Slurry pump. Lawrence Pumps Inc, 2009 Diakses pada tanggal 2 Juni pukul 20.00 WIB Material Tahan Aus 27
28