Outline
Pendahuluan Mekanisme Korosi di Air Laut Macam macam Proteksi Coating Kasus Hasil Penelitian Kesimpulan Referensi
Pendahuluan
Korosi di air laut merupakan aqueous corrosion
dimana berupa proses elektrokimia pada logam dan paduannya ketika terjadi kontak dengan air laut. Air laut mengandung klorida yang korosif dengan kandungan garam 3,4% dan pH 8 dan mengandung substansi lainnya, gas terlarut, material organik yang juga korosif Korosi air laut dapat terjadi di berbagai material atau komponen dengan berbagai mekanisme dan faktor faktor yang mempengaruhinya. Misalnya mild steel akan sangat mudah terkorosi namun mild steel merupakan material yang sangat baik apabila terproteksi.
MIC
Crevice Corrosion
Fatigue Corrosion
Proteksi Anoda
Inhibitor Coating Material selection Komponen desain Pemaduan
Dengan menjaga agar material tetap berada di rentang anoda atau pasif
Penambahan ke elektrolit bermigrasi ke katoda maupun anoda terjadi polarisasi pengurangan laju korosi
Dengan pemilihan material yang tepat. Ex: NACE MR 0175 di lingkungan H2S
Coating
Coating merupakan metode proteksi korosi pada mild
steel yang sering digunakan di kondisi air laut. Konsep dasar dari coating pada dasarnya adalah mengisolasi komponen baja/konstruksi dari lingkungan.
Organic Coating Metallic Coating Anodizing
Coating
Organic Coating Menjaga material dari lingkungan. Ex. Paint Metallic Coating Anodizing: Pelapisan oksida pada Al, dilakukan dengan oksidasi anodik pada suhu kamar + arus listrik terjadi reaksi kimia terbentuk lapisan pelindung Zinc Eletroplating: Zn akan terkorosi dahulu apabila digunakan pada baja. Paling sering digunakan karena murah. Proses elkim dimana ada sel elektrolisis dengan arus yang mengalir. Hot Dip Galvanizing : metode galvanisasi dengan mencelupkan bahan ke dalam logam pelapis cair.
Kasus
Kasus:Penggunaan metode galvanizing untuk
melapisi mild steel pada aplikasi air laut Prinsip: Melapisi baja dengan zinc. Keuntungan:
Zinc memiliki ketahanan yang baik pada korosi dan juga zinc akan terkorosi terlebih dahulu dibanding baja karena zinc lebih reaktif dibanding baja sehingga dia akan melindungi baja. Zinc lebih sering digunakan dibandingkan metallic coating lainnya seperti tin, kromium, mikel atau aluminum karena harganya yang lebih murah dan mudah diaplikasikan.
Kasus
Proses Zinc Plating:
dan brightener. Tahapan: Sampel dibersihkan terlebih dahulu ditimbang untuk mengetahui berat awal Zinc electroplatting bath diaduk menggunakan stirer selama 2 menit & sampel akan digantung menggunakan kabel tembaga dan digantung di lengan katoda pencelupan sampel ke zn electroplating bath Electroplating rectifier akan dinyalakan proses slesai sampel diangkat dan dipasivasi pengeringan dan penimbangan sampel Masalah: mengetahui efek lamanya waktu plating (20 60 menit) dan variasi tegangan (0,6V 1,5V) pada hasil plating
Kasus
Pengujian ketahanan korosi di air laut: 1. Sampel sebelum di plating dan berbagai sampel yang di plating dicelup pada lingkungan air laut selama 30 hari. 2. Pengecekan potensial dengan interval 24 jam menggunakan DT8300D dengan reference elektroda Pb dikonversi ke SCE 3. Penghitungan berat sampel dengan interval 5 hari sekali dengan kondisi pH lingkugngan medium 4. Sampel yang telah diuji dibersihkan di air distilasi dan dikeringkan dihitung beratdan didapatkan laju korosi dari rumus 5. R = W/A x (T/365)mg/cm2/yr, dengan W berat (mg), A luas permukaan cm2, T/364 waktu terekspos, R laju penetrasi korosi
Komposisi kimia air laut
Hasil Penelitian
Hasil pengujian berat di berbagai variasi tegangan dan waktu plating Hubungan ketebalan coating dan waktu plating
Hasil Penelitian
Efek exposure time pada laju korosi
Hasil Penelitian
Efek exposure time pada laju korosi
Kerentanan korosi di air laut dipengaruhi oleh komposisi kimia, sifat tranport lingkungan, kosentraksi senyawa korosif, sifat mekanik paduan, suhu lingkungan Laju korosi menurun seiring dengan waktu
Varisasi tegangan selama 40 menit
Hasil Penelitian
Efek exposure time pada potensial elektroda
Hasil Penelitian
Efek exposure time pada potensial elektroda
Zn plated sampel memiliki potensial bagus dimana unplated sampel memilik potensial yang rendah Pada hari 23 sampel yang di plating di 0,6V, 0,8V, 1V 1,5V selama 30 menit potensial elektroda tinggi ketahanan korosi tinggi karena zinc bertindak sebagai lapisan protektif. Saat penurunan potensial: adanya kerusakan pada lapisan protektif
Varisasi tegangan selama 70 menit
Hasil Penelitian
Efek exposure time pada potensial elektroda
Morfologi zinc plated steel (a) 1,5V sebelum pencelupan (b) 0,8 V sebelum pencelupan (c)1,5 V setelah pencelupan di medium air laut (d) 0,8 V setelah pencelupa di medium air laut
Gambar b: menunjukkan permukaan homogen dan adesi yang baik antara Zn dan substrat, dimana lebih baik dibandingkan gambar a dengan morfologi dendrit Hal tersebut menunjukkan: potensial plating menentukan permukaan yang cerah Gambar C: permukaan menjadi kasar setelah dimasukkan di medium air laut karena plating fusion yang buruk
Kesimpulan
Uncoated mild steel tidak cocok untuk aplikasi di
kondisi air laut karena laju korosi yang tinggi Electroplated zinc dapat mellindungi mild steel dari lingkungan yang agresif Waktu dan tegangan plating akan berpengaruh pada hasil plating. Semakin lama waktu dan besar tegangan yang digunakan maka akan didapatkan plating yang lebih tebal. Namun besar tegangan yang optimum untuk plating adalah besar tegangan yang moderate.
Referensi
Durodola, B.M, J.A.O. Olugbuyiro, S.A. Moshood,
O.S Fayomi, A.P.I. Study of Influence of Zinc Plated Mild Steel Deterioration in Seawater Environment. International Journal of Electrochemical Science, 6 (2011): 5605 - 5616