Anda di halaman 1dari 7

Pasar Modal

DIVERSIFIKASI

Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa memahami tujuan dan manfaat diversifikasi 2. Mahasiswa domestik memahami risiko risiko investasi investasi di di pasar pasar

3. Mahasiswa memahami internasional

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif

58

Pasar Modal

Pengertian
Menurut investopedia, Diversification is a risk-management technique that mixes a wide variety of investments within a portfolio in order to minimize the impact that any one security will have on the overall performance of the portfolio. Diversification lowers the risk of your portfolio.Risiko Diversifikasi adalah sebuah strategi investasi dengan menempatkan dana dalam berbagai instrument investasi dengan tingkat risiko dan potensi keuntungan yang berbeda, atau strategi ini biasa disebut dengan alokasi aset (asset allocation). Alokasi aset ini lebih fokus terhadap penempatan dana di berbagai instrumen investasi. Bukan menfokuskan terhadap pilihan saham dalam portofolio. Dari hasil studi, perbedaan performa lebih banyak dikarenakan oleh alokasi aset (asset allocation) bukannya pilihan investasi (investment selection). Sebagai ilustrasi, bila Anda memiliki dana sebesar Rp 250 juta dan menempatkan seluruh dana dalam instrument deposito yang memberikan bunga sebesar 7 persen, selama 25 tahun, maka dana tersebut akan berkembang menjadi sekitar Rp 1,35 miliar. Namun di lain sisi, katakanlah bahwa Anda membagi dana sebesar Rp 250 juta tersebut dalam 5 bagian seperti berikut ini: 1. Anda menggunakan Rp 50 juta pertama untuk membeli undian. Seperti orang lain, yang juga membeli undian, Anda kehilangan semua dana tersebut. Setelah 25 tahun, dana sebesar Rp 50 juta menjadi nol. 2. Bagian kedua, Anda menempatkan Rp 50 juta dibawah bantal Anda. Setelah 25 tahun, nilainya tetap Rp 50 juta. 3. Bagian ketiga, Anda membuka tabungan dengan bunga sebesar 5 persen sebesar Rp 50 juta. Setelah 25 tahun dana tersebut berkembang menjadi sekitar Rp 169 juta. 4. Bagian keempat, Anda menempatkan Rp 50 juta di deposito dengan tingkat suku bunga 7 persen, dimana akan bertumbuh menjadi Rp 271 juta setelah 25 tahun. 5. Di bagian kelima, Anda menempatkan Rp 50 juta sisanya di saham, dan memberikan tingkat keuntungan sebesar 14 persen selama 25 tahun, sehingga dana tersebut berkembang menjadi Rp 1,32 miliar. Jadi total dana yang ditempatkn pada 5 alternatif investasi menjadi sekitar Rp 1,81 miliar. Penempatan kedua memberikan dana lebih sekitar Rp 460 juta dibandingkan bila Anda menempatkan semua dana di depositowalau Anda kehilangan semua investasi dalam bagian pertama dan tidak berkembang pada bagian kedua, menempatkan di tabungan pada bagian
Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif

59

Pasar Modal

ketiga dan deposito pada bagian keempat dan mengambil risiko pada bagian kelima dengan menginvestasikan di saham. Mengapa hal ini mungkin terjadi? Hasil ini dimungkinkan karena adanya strategi diversifikasi. Pengertian dasar dari strategi ini adalah mengidentifikasi bahwa kerugian maksimum dari investasi terbatas hanya dari dana yang ditempatkan, namun demikian keuntungan maksimumnya tidak terbatas. Dari contoh tersebut, tentunya instrumen investasi yang dipilih tidak berupa lotere atau undian atau Anda menyimpannya dibawah bantal tapi bisa dialokasikan ke instrumen pasar uang, obligasi, saham, properti, emas dan lain-lain. Strategi lain untuk memperoleh manfaat diversifikasi adalah dengan menempatkan dana dalam reksadana. Reksadana sesuai dengan Undangundang Pasar Modal no. 8 tahun 1995, pasal 1 ayat 27 adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manager Investasi yang telah mendapat ijin dari Bapepam. Portofolio investasi dari Reksadana dapat terdiri dari berbagai macam instrumen surat berharga seperti saham, obligasi, instrumen pasar uang, atau campuran dari instrumen-instrumen diatas. Dengan memilikinya, investasi Anda sudah tersebar di berbagai instrument investasi yang tersedia. Diversifikasi bertujuan untuk mengurangi tingkat memberikan potensi tingkat keuntungan yang cukup. risiko dan tetap

Ada tiga strategi utama yang dapat digunakan untuk membentuk diversifikasi terbaik, yakni: 1. sebarkan portofolio anda diantara berbagai macam alternatif investasi, seperti saham, obligasi, reksadana, property, dll. 2. investasi pada berbagai sekuritas, anda tidak dibatasi hanya memilih saham-saham blue chip. Berdasarkan fakta, lebih bijaksana untuk memiliki berbagai investasi dengan level risiko yang berbeda. 3. investasi sekuritas pada berbagai industri. Strategi ini akan meminimumkan dampak dari risiko spesifik industri.

Sumber-Sumber Risiko
Sesuai dengan tujuan diversifikasi, yakni upaya untuk meminimumkan risiko, maka risiko dilihat dari sumbernya bisa berasal dari sumber domestik dan sumber internasional.

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif

60

Pasar Modal

Risiko yang berasal dari sumber-sumber domestik antara lain: Risiko bisnis (business risk) Risiko finansial (financial risk) Risiko likuiditas (liquidity risk) Risiko pasar (market risk) Risiko Inflasi (inflation risk) Risiko suku bunga (interest rate risk) Risiko yang berasal dari sumber-sumber internasional antara lain: Risiko mata uang (currency risk) Risiko politik (political risk).

Risiko Sistimatis dan Tidak Sistimatis


Efek dari diversifikasi adalah menurunnya tingkat risiko total dari portofolio. Kunci dalam penurunan risiko portofolio adalah kovarians (atau koefisien korelasi) antar aset. Koefisien korelasi yang semakin mendekati negatif satu mempunyai potensi yang lebih besar untuk menurunkan risiko portofolio. Secara umum koefisien korelasi antar saham mempunyai tanda positif dan relatif kecil. Koefisien yang semacam itu sudah cukup baik untuk menurunkan risiko portofolio. Hanya jika koefisien korelasi antara dua aset sama dengan satu (sempurna searah), maka diversifikasi tidak mempunyai efek penurunan risiko. Dalam situasi ini, risiko portofolio merupakan ratarata tertimbang dari risiko aset individualnya. Secara umum, jika jumlah aset dalam portofolio ditambah (misal ditambah secara random), ada kecenderungan risiko portofolio tersebut semakin semakin kecil. Hal ini dapat terjadi karena ada sebagian risiko yang bisa dihilangkan melalui diversifikasi. Tetapi ada sebagian lagi yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi. Risiko yang bisa dihilangkan tersebut disebut sebagai risiko tidak sistematis (unsystematic risk), sedangkan risiko yang tidak bisa dihilangkan disebut sebagai risiko sistematis (systematic risk). Risiko Total = Risiko sistematis + Risiko tidak sistematis

i2

i2 M2

+ ei2

dimana:
2 i i M2 = Risiko total (varians sekuritas i) = Beta sekuritas i (risiko sistematis sekuritas i) = Varians return pasar

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif

61

Pasar Modal

ei2

= Varians error sekuritas i

Persamaan tersebut dikemukakan oleh William Sharpe (1963) melalui Model Indeks Tunggal. Menurut Sharps risiko total bisa dipecah ke dalam dua bagian: (1) risiko yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi (risiko sistematis). Risiko sistematis disebut juga Market related Risk, kondisi pasar secara menyeluruh. Risiko sistematis pada i (beta saham i), dan (2) risiko yang bisa dihilangkan melalui diversifikasi (risiko tidak sistematis). Risiko yang bisa dihilangkan disebut juga Firm Specific Risk, faktor-faktor di dalam perusahaan.

Berapa banyak sekuritas yang diperlukan untuk secara efektif bisa menghilangkan risiko tidak sistematis? Beberapa studi menunjukkan bahwa jumlah sekuritas sekitar 15-20 bisa dipakai untuk melakukan diversifikasi yang efektif.

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif

62

Pasar Modal

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif

63

Pasar Modal

Pasar Modal dan Manajemen Portofolio @Syarif

64

Anda mungkin juga menyukai