Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Masa nifas (puerperium), berasal dari bahasa Latin, yaitu puer yang artinya bayi dan parous yang artinya melahirkan atau masa sesudah melahirkan, masa nifas berangsur kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009, p.4). Perawatan masa nifas dalam (SDKI 2007 P.145) penting baik untuk ibu maupun bayinya karena bisa mengatasi komplikasi yang timbul pasca persalinan dan untuk memberikan informasi penting kepada ibu tentang cara merawat diri dan bayinya. Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha (Wikipedia,2010). Kebutuhan dasar masa nifas perawatan

kebersihan diri, gizi, ambulasi dini, eliminasi, istirahat, seksual, latihan senam nifas, laktasi dan keluarga berencana (Eny Retna Ambarwati, Diah Wulandari, 2009, pp.97-155). Perawatan masa nifas merupakan hal yang sangat penting dan menjadi kebutuhan yang mendasar bagi ibu nifas (Ratih Rochmat, 2008). Jumlah ibu nifas di Jawa Tengah pada tahun 2008 sejumlah 603.049 orang (Dinkes Propinsi Jawa Tengah, 2008). Jumlah ibu nifas menurut dinas kesehatan kota semarang pada tahun sejumlah 26.766 orang (Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2009), Jumlah rekap ibu nifas di Kecamatan Semarang Utara sejumlah 2116 orang masalah yang berkaitan dengan masa nifas diantaranya 1

perdarahan sejumlah 27 orang (1,28%), infeksi laserasi 13 orang (0,6%) dan lain-lain 51 orang (2,4%) (Data Puskesmas Kecamatan Semarang Utara, 2009). Jumlah ibu nifas tahun 2009 di BPS. Yohana Triani sejumlah 240 orang dengan jumlah terbanyak rata-rata per bulan sejumlah 20 orang, masalah nifas yang terjadi diantaranya mastitis dan bendungan ASI yaitu sekitar 10%, infeksi laserasi 3%. (Data BPS.Yohana, 2009) Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya angka kematian ibu adalah karena rendahnya pengetahuan perempuan dalam merawat dirinya dan mengasuh anak (Kompas, 2003). Manoar (2003) dalam papua post (2003) juga menyebutkan bahwa angka kematian ibu dapat disebabkan oleh masalah pengetahuan tentang pra dan pasca persalinan. Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: Pendidikan, menurut Suwarno (1992) dalam buku (Nursalam 2001, p.132) pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh sesorang terhadap orang lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu, semakin tinggi pendidikan orang semakin tinggi tingkat pengetahuanya. Pekerjaan, menurut Thomas (1996) dalam buku (Nusalam 2001, p.133) pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupanya dan kehidupan keluarganya. Keluarga dengan status ekonomi baik lebih mudah tercukupi dibanding dengan keluarga dengan status ekonomi rendah, hal ini akan mempengaruhi kebutuhan akan informasi termasuk kebutuhan sekunder, jadi dapat disimpulkan bahwa ekonomi dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang tentang berbagai hal.

Umur, menurut Elisabeth. B.H (1995) dalam buku (Nursalam 2001, p.134) usia individu yang dihitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Jumlah ibu nifas di BPS. Yohana Triani Kebon Harjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang pada bulan Maret 2010 sebanyak 32 orang, masalah nifas yang terjadi diantaranya mastitis dan bendungan ASI yaitu sekitar 2 orang, infeksi laserasi 1 orang (Data BPS. Yohana Triani, 2010). Masalah kesehatan tersebut dipengaruhi oleh pengetahuan ibu tentang kebutuhan masa nifas khusunya perawatan tentang kebersihan diri dan laktasi. Sementara pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan dan umur (Notoatmodjo,2003) Berdasarkan hasil tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kebutuhan Dasar Masa Nifas di BPS. Yohana Triani Kebon Harjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang Tahun 2010.

B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kebutuhan Dasar Masa Nifas di BPS. Yohana Triani Kebon Harjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang Tahun 2010.

C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Menggambarkan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan Dasar masa nifas di BPS. Yohana Triani Kebon Harjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang Tahun 2010. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran karaterisitik ibu nifas meliputi umur, pendidikan, pekerjaan. b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu postpartum tentang kebutuhan dasar masa nifas, meliputi gizi, kebersihan diri, istirahat dan tidur, senam nifas, hubungan seks dan KB, eliminasi, pemberian ASI/laktasi. c. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas berdasarkan umur. d. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas berdasarkan pendidikan. e. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas berdasarkan pekerjaan.

D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat maupun kader khususnya ibu nifas tentang kebutuhan dasar masa nifas. 2. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan dasar masa nifas. 3. Bagi Pembuat Kebijakan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian lanjutan. 4. Bagi Organisasi Profesi Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai masukan bidan lainya dalam memberi pelayanan khususnya pendidikan kesehatan tentang kebutuhan dasar masa nifas.

E. KEASLIAN PENELITIAN Penelitian ini sebelumnya pernah dilakukan oleh : Ida Ayu Putu Widiastuti , tahun 2006

Judul Penelitian Tujuan Objek Variabel Jenis penelitian Hasil

Studi Deskriptif Pengetahuan Ibu Nifas Primipara Tentang Perawatan Masa Nifas Untuk mengetahui pengetahuan ibu nifas primipara tentang perawatan masa nifas Ibu nifas primipara di Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tingkat pengetahuan ibu nifas primipara tentang perawatan masa nifas Deskriptif Hasil penelititan secara umum sudah dapat menjawab pertanyaan peelitian sesuai dengan tujuan penelitian dan kerangka konsep. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas primipara tentang perawatan masa nifas di wilayah Puskesmas Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Tingkat pengetahuan responden umumnya baik yaitu sebesar 47,5% (39 orang), cukup 2,5% (1 orang), sedangkan penelitian tidak didapatkan dengan tingkat pengetahuan kurang. Tabel 1.1

Dalam penelitian sebelumnya objek yang diteliti adalah pengetahuan ibu nifas primipara tentang perawatan masa nifas di Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, kareteristik ibu nifas berdasarkan pekerjaan Pada penelitian sekarang objek yang diteliti adalah pengetahuan ibu nifas tentang kebutuhan dasar masa nifas di BPS. Yohana Triani Kebon Harjo Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang Tahun 2010, karateristik ibu nifas

berdasarkan umur, pendidikan dan pekerjaan. Tingkat pengetahuan responden umumnya baik yaitu sebesar 66,67% atau 20 orang, cukup sebesar 30% atau 9 orang dan 3,33% atau 1 orang pengetahuan kurang.

Anda mungkin juga menyukai