Anda di halaman 1dari 1

Contoh Proposal Bimbingan Belajar

Refleksi UN, Matinya Teori Belajar Ujian Nasional hanya mengukur kemampuan kognitif, sementara sikap, nilai moral, budi pekerti, dan keterampilan psikomotor lainnya terabaikan Para siswa kini harap-harap cemas menunggu hasil Ujian Nasional/UN (SMP/SMA) dan Ujian Akhir Berstandar Nasional/UASBN (SD). Tanggal 14 Juni nanti, BSNP melalui dinas pendidikan akan mengumumkan hasil ujian nasional/kelulusan siswa. Dengan nilai standar kelulusan minimal 5,25 diperkirakan angka tidak lulus tahun ini lebih tinggi dari tahun kemarin. Kalau hal ini terjadi tentu siswa dan orang tua yang paling dirugikan. Melihat pelaksanan UN kemarin, nuansa pemaksaan terhadap siswa masih saja terjadi. Seperti siswa yang terbaring di rumah sakit dan yang ada dalam penjara sekalipun semuanya harus ikut UN. Tidak peduli nanti apakah sakitnya tambah parah atau bahkan sampai meninggal (peristiwa siswi SMP Madiun) atau yang dipenjara akan tambah benci pada belajar (sekolah). Orang tua juga stres, khawatir anaknya termasuk yang tidak lulus dalam UN. Kalau sudah demikian proses pendidikan di sekolah hadir sebagai sosok yang tak mengenal belas kasihan. Kemudian kepala sekolah dan guru merapatkan barisan untuk menyiapkan strategi agar siswanya lulus 100%. Para siswa dan orang tua melakukan berbagai cara agar lulus dalam UN. Mulai dari yang rasional sampai yang tidak rasional. Siswa belajar melebihi kapasitasnya, les privat, ikut bimbingan belajar sampai membeli soal dan jawaban ... Read More PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING UNTUK MENGOPTIMALKAN SATUAN KREDIT SEMESTER (SKS) DI TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNESA BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKegiatan belajar mengajar dipandang penting dalam proses perkembangan belajar siswa / peserta didik. Kegiatan belajar itu sendiri bisa dilaksanakan diberbagai lingkungan, seperti di sekolah, di rumah, bimbingan belajar, alam dan sebagainya. Artinya belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa harus terpaku pada satu waktu dan lingkungan belajar tertentu. Belajar merupakan hak setiap orang. Akan tetapi, kegiatan belajar di suatu perguruan tinggi merupakan suatu privilege karena hanya orang yang memenuhi syarat saja yang berhak belajar di lembaga pendidikan tersebut. Privilege yang melekat pada mereka yang belajar di suatu perguruan tinggi tidak hanya terletak pada sarana fisik dan sumber daya manusia yang disediakan tetapi juga pada pengakuan secara formal bahwa seseorang telah menjalani kegiatan belajar dan pelatihan tertentu. Dengan pengakuan tersebut, harapannya adalah bahwa seseorang yang telah mengalami proses belajar secara formal akan mempunyai wawasan, pengetahuan, keterampilan, kepribadian dan perilaku tertentu sesuai dengan apa yang ingin dituju oleh lembaga pendidikan. Apapun tujuan yang ingin dicapai melalui belajar di perguruan tinggi, akhirnya tujuan tersebut harus dicapai dalam bentuk unit kegiatan belajar-mengajar yang disebut kuliah. Kuliah merupakan bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa dan pengetahuan / ketrampilan. Pemahaman dan persepsi mengenai hubungan ketiga faktor tersebut sangat menentukan keberhasilan proses belajar. ... Read More

1/1

Anda mungkin juga menyukai