Anda di halaman 1dari 6

CARA PERAWATAN TRAFO BERPENDINGIN MINYAK

Umum Dasar perawatan telah pernah dibakukan dalam standar SLI 017 - 1984. Dalam trafo minyak ( berisi minyak ), kumparan dan inti direndam dalam cairan. Cairan berfungsi dua macam, pertama merupakan medium isolasi, dan kedua bertindak sebagai perambat membuang panas dari kumparan keluar melalui sirip-sirip pendingin, permukaan tanki atau radiator. Kedua jenis cairan isolasi yang biasa digunakan adalah minyak isolasi mineral dan sintetis. Masing - masing mempunyai sifat tertentu dan tak boleh dicampur atau dipertukarkan. Minyak sintetis harus menurut petunjuk pabrik pembuat, terutama jenis Askarel sudah dilarang karena beracun. Jenis sintetis lainnya antara lain Silicon, Formel dll. PEMERIKSAAN BERKALA ( RUTIN ) Pemeriksaan berkala pada trafo tenaga harus termasuk pengamatan keadaan operasi secara periodik. Jadwalnya dapat sekali setiap shift, sekali sehari, sekali seminggu atau lebih jarang, tergantung dari keperluannya, kondisi lingkungan kerja dan beban. Jadwal pemerikasaan masing - masing bagian adalah sebagai berikut : Arus beban Tegangan Tinggi minyak Temperatur Kebersihan Kebocoran >> setiap hari >> setiap minggu >> setiap minggu >> setiap hari >> setiap bulan >> setiap bulan

Pembacaan arus tegangan dan suhu harus dilakukan pada waktu beban puncak dan pemeriksaan tinggi permukaan minyak pada akhir periode beban rendah. Harus dilakukan pencatatan terus menerus untuk bahan analisa tindakan bila diperlukan. Pembacaan arus dan tegangan Observasi besar arus beban nominal dan besar tegangan merupakan salah satu yang penting dalam inspeksi berkala ( rutin ). Bila arus melebihi arus beban penuh, harus diambil tindakan untuk menurunkan bebannya. Tegangan terlalu tinggi dapat merusak Trafo dan beban yang dilayaninya. Tegangan terlalu rendah dapat merusak beban yang dilayaninya. Penyebabnya harus segera diselidiki dan langkah perbaikan harus dilakukan agar nilai-nilainya sesuai dengan data yang tertera pada pelat nama ( name plate ). Pencatatan Suhu

Trafo dibuat agar dapat dibebani sesuai beban yang tercantum pada pelat nama dengan kenaikan suhu yang diperbolehkan pada suhu keliling normal. Nilai yang pasti tercantum pada pelat nama sebuah trafo minyak dengan isolasi kelas A dirancang dapat tahan dengan kapasitas sesuai dengan pelat namanya dengan kenaikan suhu 55 derajat C dan suhu keliling 30 derajat C selama 24 jam. Pembacaan suhu harus dilakukan teratur ( berkala ) dan dicatat. Besar suhu tersebut menunjukan kemampuan kerja dan besarnya beban trafo. Suhu yang berlebihan menunjukan adanya beban lebih atau adanya gangguan pada sistim pendinginnya. Meneruskan penggunaannya dalam keadaan suhu terlalu tinggi akan mempercepat kerusakan dan menyebabkan berkurangnya umur isolasi dari umur yang diharapkan. Juga akan menambah besarnya risiko kegagalan, dan disarankan memasang Termometer lengkap kontak alarm. Bila Trafo telah dimatikan, kedua sisi tegangan rendah dan tegangan tinggi diperiksa. Untuk melihat akibat adanya pemanasan yang berlebihan atau korosi. Pemeriksaan isolasi dan bushing harus dilakukan kalau-kalau pecah atau retak dan demikian pula gasket bagian tutup tanki kalau-kalau rembes. Permukaan isolator harus dibersihkan dari segala kotoran debu dan setiap kebocoran diperbaiki. Katup pengaman harus diperiksa apakah masih dapat bekerja dengan baik, bila tidak harus diganti. Sambungan pentanahan tanki harus diperiksa dari karat atau kemungkinan terlepas, dan harus dilakukan pengukuran tahanan eleotrode bumi masih memenuhi nilai standar. Penambahan minyak harus memperhatikan jumlah yang dituangkan tidak boleh melebihi 5 % dari volume total dan harga terendah tegangan tembus minyak adalah 20 KV/2,5 mm untuk kelas tegangan 24 kV. Hal ini harus diperhatikan saat membeli yang tidak menjamin walaupun tutup drum/botol masih dalam segel, lihat tabel standar pabrik pembuat minyak diatas.

PEMELIHARAAN MINYAK DAN PEMERIKSAANNYA


Tegangan tembus minyak merupakan faktor yang sangat penting. Jadi tujuan utama pemeliharaan diarahkan pada adanya perubahan sifat-sifat minyak yang tertentu ( misalnya : kadar air, kadar asam dan sebagainya ) atau adanya gejala kerusakan minyak yang dapat berakibat menurunnya nilai tegangan tembus. Minyak isolasi yang biasanya digunakan adalah minyak mineral yang mana dapat rusak atau menjadi kotor berakibat menurunkan kwalitas isolasinya. Udara dan uap air merupakan faktor utama yang mempengaruhi nilai isolasi minyak. Dengan demikian tanki Trafo begitu pula peralatannya dirancang dapat mempertahankan tingkat isolasinya dengan sedikit mungkin berhubungan dengan udara luar. Zat asam diudara, panas yang timbul selama operasi normal akan menyebabkan terbentuknya asam dan lumpur dalam minyak. Lumpur akan menempel pada bagian

horizontal kumparan dan didasar tanki dan mengganggu sirkulasi minyak yang normal. Jadi mengurangi kemampuan minyak untuk membuang panas. Lumpur juga dapat menurunkan kekuatan tegangan loncat permukaan isolasi. Uap air merupakan pengotor minyak yang sangat membahayakan. Adanya jumlah uap air dalam minyak yang sangat kecilpun, misalnya 10 persejuta bagian, dapat menurunkan nilai tegangan tembus minyak dibawah nilai minimum yang disyaratkan. Uap air tersebut juga dapat diserap oleh isolasi kumparan dan menurunkan nilai tegangan tembusnya. Dari sekian banyak pengujian untuk menentukan keadaan minyak, adalah indikasi utama adalah hasil pengujian tegangan tembus ( dieletrik break down voltage test ), disamping pengujian pendamping lainnya yaitu pengujian keasaman dan pengujian warna. Pengetesan tegangan tembus Pengetesan tegangan tembus mengukur kemampuan minyak menahan tegangan listrik sampai titik kegagalannya. Alat tersebut mencatat atau menunjukan tegangan ketika terjadi kegagalan. Adanya pengotoran seperti air, kotoran atau partikel pengantar dapat menyebabkan kegagalan pada tegangan yang lebih rendah dari yang diperbolehkan. Minyak dalam keadaan baru setelah diproses filter adalah rata-rata 55 kV/2,5 mm dimana batasan minimal adalah 30 kV/2,5 mm untuk kelas tegangan max 36 KV. Pengambilan contoh uji harus ditempatkan pada botol kaca yang sebelumnya bebas kotoran dan kering serta tutup kedap udara ( hindari tutup dari karet ) sebelum dikirim atau diletakkan pada bejana uji dengan jumlah minimal satu liter yang memungkinkan pengujian beberapa kali, agar didapat nilai rata-rata. Pengambilan contoh minyak dianjurkan dari keran bawah ( drain valve ) dengan tata cara sbb : Mulut keran harus bebas kotoran dan udara sekeliling diusahakan tidak lembab. Keran dibuka secara perlahan dan dibuang lebih kurang 2 liter, untuk membuang pengendapan kotoran pada bagian dalam keran. Tampung contoh minyak yang diuji secara perlahan dan diusahakan mengalir merata mulai dari leher botol ( mencegah gelembung udara ikut terjebak ) dan penuh sampai luber baru ditutup rapat (tanpa ada ruang udara ). Pengujian dilaksanakan bila kondisi minyak benar-benar stabil, cairan minyak tidak bergoyang dan tidak aliran naik turun, didiamkan dan dianjurkan sesuai petunjuk alat uji pabrik pembuat.

Pegujian Keasaman Keasaman minyak merupakan ukuran berapa besar telah terjadi oksidasi, jadi besarnya kerusakan dan berapa besar kecenderungan terjadinya lumpur.

Keasaman dinyatakan dengan bilangan . Bilangan ini menyatakan besar miligram Kalium Hidro Oksid ( KOH ) diperlukan asam dalam 1 cm3 minyak. Angka terbesar (maximum) yang diperbolehkan adalah 0,4. Pengujian Warna Pengujian warna dilakukan dengan visual membandingkan cahaya yang dilakukan kepada benda uji minyak dengan warna standar. Skala berkisar dari 0,5 sampai 0,8 sedang pada minyak yang baru angka warna tersebut adalah 1 atau kurang. Minyak baru selalu jernih, sedang warna yang gelap menunjukan adanya lumpur atau pengotoran lainnya. Angka warna maksimum yang dapat diterima adalah 4. Analisa minyak isolasi harus dilakukan dalam jangka waktu 6 bulan atau 12 bulan sekali, dimana diperlukan kesabaran dan ketelitian sesuai persyaratan sehingga hasil didapat tidak membingungkan yang menimbulkan kekuatiran. Pengalaman menunjukan bila beban normal tidak ada lonjakan arus beban terus menerus dalam waktu relatif singkat maka umur minyak pernah tercatat sampai 10 tahun. Laporan jenis pengujian yang dilakukan oleh laboratorium , mis : PLN JTK LMK a. b. c. d. e. f. g. Berat jenis pada 200 C Viskositas kinematik pada beberapa kondisi suhu Titik Nyala Angka kenetralan Uji korosi Tegangan tembus Ketahanan oksidasi

Adapun teknisi yang dikirim kelapangan menuangkan dalam laporan pemeriksaan pemeliharaan antara lain sbb : SURAT PERINTAH DINAS LUAR No : Tanggal :

LAPORAN KLARIFIKASI PEMELIHARAAN Pelanggan : Alamat : Telepon : Data Teknis Trafo : Merek : Kapasitas : Vektor : Frekwensi : HV Voltage : LV Voltage : No. Kontrak : No. Seri : * ) Mulai kerja * ) Selesai kerja Tanggal Jam
Tanggal

: : : :

Jam

Jenis Pelaksanaan Pemeliharaan : ( Coret yang tidak perlu ) No. Pekerjaan 1. Pengamatan awal secara visuil, kondisi 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Membersihkan Tanki dan Radiator Membersihkan terminal / Bushing Membersihkan Cable Box bila ada Membersihkan karat Keterangan Dipelihara atau tidak Kotor atau berdebu Ada Oksidasi/Debu Buram atau mengelupas Hasil kerja Belum Sudah bersih Bersih kencang dan

Telah dicat seperlunya sebagai pencegahan.

12. 13. 14.


1

Melihat dan menguji ( bila perlu ) kemampuan kelengkapan Trafo, Thermoter, RIS, dan lainnya. Memeriksa kecukupan minyak Bening/layak/sesuai pendingin batas normal Periksa kondisi Silicagel & Breather Merah/biru Kekecangan Baut Kendor/Karat Pengujian tegangan tembus minyak Minimum ( BDV ) 30 kV/2,5 mm Ukur Megger/Kekuatan Isolasi 2000 mega ohm Normal Primer-Ground Sekunder-Ground Primer-Sekunder Uji tahanan belitan ( TTR ), Turn Test Sesuai Test Normal Ratio Report/standard Posisi tap, Tap Changer Hasil Pembacaan Tegangan HV ( Input ) Sesuai name plate

Karnadi. K

LV ( Output ) Pekerjaan pemeliharaan diatas telah dilakukan dengan sesungguhnya oleh teknisi TRAFINDO atau yang ditunjuk secara sah, dan tidak merupakan jaminan kondisi / kinerja seperti keadaan baru serta pelanggan berkewajiban melaksanakan saran yang disampaikan untuk kinerja optimum transformator yang dimaksud diatas.

PEMBEBANAN TRAFO
Mengacu kepada standar IEC pembebanan trafo dapat lebih besar dari kVA yang tercantum dalam name plate tetapi pada periode waktu yang diizinkan, sebagai tinjauan untuk pembebanan 150% dan 110%. Beban = 150% Pada tabel loading guide ( sesuai kVA, tegangan yang ditinjau ) antara lain didapat perhitungan suhu hot spot pada 150% beban nominal adalah h =96 deg C. Dengan tabel 8 didapat K1= 0,7 dan berdasarkan gambar grafik 9, maka didapat suatu titik pada K2 = 1,5. Jadi trafo tersebut dapat dibebani 150% dalam waktu 75 menit. Sedangkan beban 110% masih dapat ditanggung secara kontinu.

Anda mungkin juga menyukai