Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENYULUHAN HIPERTENSI

Nama Peserta Nama Pendamping Nama Wahana Tema Penyuluhan Tujuan Penyuluhan dr. Aulia Annisa Rizki Tanda Tangan: dr. Hj. Reny Sahara, M.Kes Tanda Tangan: UPT Puskesmas Pangkalan Balai, Kab. Banyuasin Hipertensi Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit hipertensi, tanda dan gejalanya, komplikasi yang dapat timbul, pengobatan, serta pentingnya memeriksakan tekanan darah dan Hari/Tanggal Waktu Tempat Jumlah Peserta mengkonsumsi obat hipertensi secara teratur. Senin / 9 Juli 2012 13.00-14.00 WIB Posyandu Desa Pangkalan Panji Kab. Banyuasin 25 orang

Modul Penyuluhan

HIPERTENSI
A. Pengertian Hipertensi Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang abnormal di dalam pembuluh darah banyak dijumpai. Seseorang dianggap mengidap hipertensi bila secara berulang hasil pemeriksaan tekanan darahnya melebihi 140/90 mm Hg. B. Tanda dan gejala hipertensi Hipertensi biasanya tidak menimbulkan gejala sampai setelah menahun. Penemuan hipertensi biasanya terjadi pada saat pemeriksaan rutin atau kunjungan ke dokter.

Beberapa gejala hipertensi primer yang mungkin dirasakan:


Sakit kepala, biasanya di pagi hari sewaktu bangun tidur Bingung

Bising (bunyi nging) di telinga Jantung berdebar-debar Penglihatan kabur Mimisan Hematuria (darah dalam urin) Tidak ada perbedaan tekanan darah walaupun berubah posisi

C. Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi Tekanan Darah Normal Prehipertensi Hipertensi derajat 1 Hipertensi derajat 2

Sistole (mmHg) 90 120 120 139 140 159 160

Diastole (mmHg) dan 60 80 atau 80 89 atau 90 99 atau 100

Sumber :Kapita Selekta Kedokteran Jilid I

D. Pengobatan Hipertensi 1. Jalani pola atau gaya hidup yang lebih sehat:

Berhenti merokok Mengurangi berat badan (bila kegemukan) Mengurangi konsumsi garam sehingga asupan sodium kurang dari 100 Mengurangi stress Melakukan olah raga 30-45 menit per hari. Bila Anda menderita diabetes, jaga kondisi, jaga pola makan, dan

mmol/hari.

konsumsi obat kencing manis secara teratur agar kadar gula darah terkendali 2. Dengan bantuan obat-obatan

Usahakan untuk mengendalikan tekanan darah tidak lebih dari 140/90 mmHg bila menderita diabetes). Ada tiga kategori umum obat antihipertensi, yaitu yang berfungsi mengurangi volume darah (diuretic), menekan resistensi pembuluh darah (vasodilator) dan mengurangi kerja jantung (cardioinhibitory). Penting untuk diingat bahwa obat-obat antihipertensi adalah obat keras yang tidak boleh sembarangan dikonsumsi tanpa bimbingan dokter. Konsumsi obat-obat hipertensi pun harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter, dan bila obat habis, pasien wajib kontrol ke dokter untuk memeriksakan tekanan darahnya secara rutin.

E. Perlunya kontrol teratur pada pasien hipertensi Berbagai studi menunjukkan bahwa hipertensi meningkatkan risiko kematian dan penyakit. Bila tidak dilakukan penanganan, sekitar 70% pasien hipertensi kronis akan meninggal karena jantung koroner atau gagal jantung, 15% terkena kerusakan jaringan otak, dan 10% mengalami gagal ginjal. Peningkatan kesadaran dan kontrol atas hipertensi telah berhasil menekan risikonya hingga 50%. Hipertensi lama atau berat dapat menimbulkan komplikasi berupa kerusakan organ pada jantung, otak, ginjal, mata dan pembuluh darah perifer. Hipertensi juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan gagal jantung kongestif. Sumber: Arjatmo, Hendra U. Ilmu Penyakit Dalam. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 2001 Mansjoer, Arif, dkk. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Media Aesculapius. Jakarta. 2000

LAMPIRAN : - Foto Kegiatan Penyuluhan - Daftar Hadir

FOTO KEGIATAN PENYULUHAN

Anda mungkin juga menyukai