Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN BAYI BARU LAHIR (BBL)

DI SUSUN OLEH : NORMA NUR AISYAH 0801041

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA PRODI D III KEPERAWATAN SEMARANG 2011

BAB I PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN Bayi baru lahir adalah bayi yang lahi dari umur kehamilan 37-42 minggu dan berat badan 2500 3500 gram tanpa adanya kelainan atau komplikasi.

B. CIRI-CIRI BAYI BARU LAHIR Bayi dikatakan lahir dengan normal apabila mempunyai ciri ciri : 1. Berat badan lahir antara 2500 3500 gram 2. Panjang badan lahir 48 52 cm 3. Lingkar kepala 33 35 cm 4. Bunyi jantung dalam menit awal 180x/ menit, lalu menurun sampai 120 140x/ menit 5. Pernafasan pada menit pertama 40x/ menit 6. Rambut kepala sudah lengkap 7. Kuku agak panjang dan lemas 8. Genetalia : perempuan libia mayora menutupi labia minora, dan pada laki laki testis sudah turun. 9. Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik 10. Reflek moro baik, bila dikagetkan bayi akan memeluk. 11. Reflek menggenggam baik. Bila diletakkan suatu benda ditelapak tangan, bayi akan menggenggam. 12. Eliminasi akan kluar dalam 24 jam pertama, mekonium akan kluar dalam 24 jam pertama, berwarna coklat.

C. PENILAIAN BBL Ketika kepala sudah berada di vulva ibu ,penolong dapat melakkan observasi mengenai warna kulit kepala dan pemeriksa melakukan penekanan jaringan kulit kepala dengan lembut, warna yang baik dan mampu kembali dengan cepat menunjukkan bahwa bayi dalam keadaan sehat. Transaksi yang mulus menuju kehidupan luar rahim dievaluasi dengan Skor APGAR. Ini membantu penolongan dalam menilai proses transisi dan perlu tidaknya dilakukan resusitasi penilaian APGAR dilakukan pada menit pertama setelah bayi lahir. Nilai sempurna adalah 10. Biasanya pada menit pertama kulitnya belum sepenuhnya berwarna merah, tapi penolong tidak boleh sekali kali menunda melakukan resusitasi sambil menunggu penilai kondisi vital BBL, maka nilai tiap menit darah dijadikan tolak ukur perkembangan kondisi vital BBL.

D. CARA PENILAIAN APGAR SCORE PADA BBL TANDA Appearance (warna kulit) Pulse (frekuensi jantung) Grimace (reaksi terhadap tekanan) Activity (tonus otot) Respiratory (usaha bernafas) Tidak ada Lemas/lumpuh Gerakan sedikit/fleksi tungkai Lambat, tidak teratur Aktif/fleksi tungkai baik/reaksi melawan Baik, menangis kuat Tidak ada Lambat Menangis kuat Tidak teraba 0 Biru, pucat 1 Badan pucat, tungkai biru <100 2 Semuanya merah muda >100

Keterangan: Nilai 7-10 menunjukkan bahwa bayi dalam keadaan baik Nilai 4-6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang & membutuhkan tindakan resusitasi. Nilai 0-3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius & membutuhkan resusitasi segera sampai ventilasi.

E. PEMERIKSAAN FISIK BBL Tujuan pemeriksaan neonatus segera setelah lahir adalah untuk menemukan kelainan yang memerlukan pertolongan dan senagai dasar untuk pemeriksaan selanjutnya sebelum memeriksa neonatus sebaiknya pemeriksa mengetahui riwayat kehamilan dan persalinan.

1. Keadaan Umum a. Keaktifan Bayi normal melakukan gerakan-gerakan tangan dan kaki yang simetris saat bangun. b. Keadaan Gizi Dapat dinilai dari BB, PB, dan kerut pada kuit, ketegangan kulit, hatihatilah pada adanya oedema, karena dapat disangka gizi buruk. BB sebaiknya dipantau setiap hari . Penurunan BB >5 kg dan dari berat badan lahir menunjukkan kurangnya cairan. c. Rupa Kelainan kongenital berbentuk sudah sering dapat dilihat pada rupa neonatus. Misalnya syndroma down, dll.

d. Kulit Dalam keadaan normal kulit berwarna kemerahan. Kadang didapatkan kulit mengelupas sedikit, warna kulit menggambarkan beberapa keadaan seperti warna pucat tanda anemia. 1. Kepala dan Leher Tulang kepala sering menunjukkan molage dan perhatikan jika terjadi shepal hematoma dan caput succaedenum.

2. Thorax Pernafasan BBL diafragmatik, frekuensinya 30-60x/menit. Tergantung pada aktivitas, pada bayi cukup bulan dalam keadaan tenang apabila didapat frekuensi pernafasan yang lebih dari 60x/menit harus dicurigai adanya insufiensi jantung paru. Frekuensi nadi antara 70180x/menit. Rata-rata 120-130x/menit. Tekanan darah neonatus normal 85/50mmHg.

3. Abdomen Hepar teraba, kadang-kadang ginjal juga dapat diraba kelainan yang sering ditemukan adanya kelainan traktus urogenital, kusta guarium dan duplikasi intestinal.

4. Genetalia Genetalia dan kelenjar mammae dipengaruhi oleh hormon yang melalui plasenta sering disertai pembesaran kelenjar mammae disertai sekresi air susu baik pada neonatus perempuan maupun lelaki. Pada bayi perempuan sering terdapat sekresi yang kadang-kadang perdarahan, skrotum relatif besar, perhatikan kemungkinan adanya hidroksia.

5. Ekstremitas Pada pemeriksaan ini efek dari posisi dalam uterus perlu diperhatikan dengan memperlihatkan pergerakan spontan bayi dapat diketahui adanya patah tulang, kelumpuhan syaraf.

6. Reflek a. Reflek mata : pupil akan mengecil bila diberi cahaya, bola mata bergerak ke kanan dan ke kiri, menurut arah jatuhnya cahaya.

b. Reflek rooting : bila tangan kita menyentuh daerah sekitar mulut, maka bayi akan membuka mulut.

c. Reflek menggenggam : bila jari kita menyentuh telapak tangan, maka tangan bayi akan menggenggam dengan kuat. d. Reflek emosional : hentakan dan gerakan seperti mengejang pada lengan dan kaki disertai tangis yang kuat.

e. Reflek tonick neck : gerakan spontan otot kuduk pada bayi normal. Bila bayi ditengkurapkan spontan akan memiringkan kepala.

F. PENATALAKSANAAN AWAL PADA BBL NORMAL 1. Mencegah pelepasan panas yang berlebihan a. Mengeringkan tubuh bayi dengan handuk/kain kening. b. Selimuti bayi pada bagian kepala c. Ganti handuk/selimut yang basah d. Jangan menimbang bayi dalam keadaan berpakaian e. Jangan memandikan bayi kurang dari 6 jam setelah persalinan f. Jaga lingkungan dengan suhu hangat.

2. Bersihkan jalan nafas dengan mengusap muka dengan kasa 3. Merangsang taktil Mengeringkan bagian bayi pada dasarnya adalah tindakan rangsangan untuk bayi sehat. Prosedur tersebut sudah cukup untuk merangsang upaya nafas. 4. Laktasi Setelah ibu dibersihkan dan bayi diselimuti maka segera diberikan ke ibunya untuk memulai menyusui dini. 5. Pencegahan infeksi pada mata 6. Berikan tetes mata atau salep antibiotik dalam 2 jam pertama post partum sebelum meninggalkan ibu dan bayinya.

DAFTAR PUSTAKA Fakultas Kedokteran UNPAD, Obstetri. Fisiologi. Bagian Obstetri Ginekologi Bandung. Prawirohardjo, S. 2002. Buku Acuan Nasional Maternal dan Neonatal YBP-SP Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai