Anda di halaman 1dari 14

A.

Dasar Teori

Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan. Peralatan ini sangat penting, karena memiliki fungsi sebagai alat keselamatan dan menjamin keamanan bagi pengendara. Syarat rem yang baik adalah : a) Dapat bekerja/ mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan dengan baik dan cepat b) Apabila beban pada semua roda sama, maka daya pengereman harus sama atau gaya pengereman harus sebanding dengan beban yang diterima oleh masing-masing roda. c) Mempunyai daya tahan yang cukup. d) Mudah disetel dan diperbaiki. Kendaraan tidak dapat berhenti apabila pengereman hanya dilakukan dengan pengereman mesin, kendaraan cenderung bergerak sehingga kendaraan sulit untuk dihentikan, untuk kendaraan dapat berhenti di butuhkan rem. Rem bekerja disebabkan oleh adanya gaya gesek. B. LANGKAH KERJA 1) Pemeriksaan Awal

a) Memeriksa gerak bebas pedal rem. Gerak bebas yang besar disertai tahanan pedal yang ringan menunjukkan bahwa udara ada dalam sistem hidraulis.

b) Memeriksa sil primer silinder master. Dengan cara, menekan pedal rem dengan gaya kecil dan pelan. Jika pedal rem dapat ditekan sampai pembatasnya, sil primer bocor. c) Memeriksa batas permukaan cairan rem pada reservoir silinder master.

Ada dua penyebab batas permukaan yang terlalu rendah : 1. Keausan pada kanvas Rem Makin aus kanvas rem, makin keluar posisi torak silinder roda, sehingga cairan rem pada silinder roda bertambah. Akibatnya, tinggi batas permukaan pada reservoar berkurang. 2. Kebocoran pada sistem rem hidraulis,

2) a)

Pemeriksaan Kebocoran Pada Silinder Master Memeriksa kebocoran pada sambungan pipa rem dan

reservoir. b) Memeriksa kebocoran pada sil sekunder. Jika ujung

silinder dan kelilingnya basah oleh cairan rem, silinder harus di bongkar atau diganti

c)

Jika mobil dilengkapi dengan penguat tenaga rem

( Booster ), ujung silinder tidak dapat diperiksa tanpa melepas silinder. Untuk itu, melepas slang vakum penguat tenaga rem dan cium slang tersebut. Jika berbau cairan rem, lepas silinder pada flensnya untuk pemeriksaan pada sil sekundernya. Periksa juga disekeliling flens silinder master pada penguat vakum. Jika basah oleh cairan rem, sil sekunder bocor.Jika ada cairan rem didalam penguat tenaga rem, alat tersebut harus dibersihkan / dioverhaul. 3) Pemeriksaan Saluran Dan Slang Rem

a)

Memeriksa pipa pipa rem. Apabila bocor atau berkarat,

pipa rem harus diganti b) Memeriksa slang slang rem. Jika permukaannya retak

atau tergores, slang harus diganti. Perhatikan pada pemasangan slang rem, jangan bersinggungan dengan roda. Periksa hal tersebut, juga sewaktu roda depan dalam posisi terbelok c) Mememeriksaan silinder-silinder roda, jika terdapat

keboocoran melakukan pembongkaran 4) Mengontrol Fungsi Penguat Tenaga Rem ( Booster )

Kontrol ini harus dilaksanakan, kalau pedal rem harus ditekan keras sekali untuk mencapai perlambatan / pengereman mobil yang cukup. a) Menekan pedal rem beberapa kali, pada saat motor mati b) Menghidupkan mesin sewaktu pedal rem ditekan. Kalau penguat tenaga berfungsi, pedal akan menurun sedikit, selama tahap tersebut

c) Matikan mesin sewaktu pedal rem ditekan. Pada tahap ini, pada pedal tidak boleh ada reaksi. Jika pedal akan terdorong kembali, katup anti balik pada penguat tenaga harus dibersihkan / diganti. 5) Master Silinder

Bagian bagian Silinder Master 1. Baut penyetop 2. Torak no. 1 ( Primer ) 3. Torak no. 2 ( Sekunder ) 4

4. Tabung cairan rem ( Reservoir ) 3 Melepas Dan Membongkar 2

a) c)

Mengosongkan tabung reservoir ( dengan penyedot ) Melepas master dari boster

b) Melepas pipa pipa tekanan

Melepas tabung reservoir dari silinder master ( dengan menarik perlahan lahan )

Melepas baut penyetop torak 2 sekunder piston ( tekan torak dalam-dalam dan lepaskan baut penyetop )

Melepas ring penjamin ( snap ring ) dengan menekan torak dan melepas snap ring

Mengeluarkan torak 1 dan 2 ( ketok pada dua balok kayu beri alas kain, bila sudah menonjol dapat ditarik keluar )

Pemeriksaan Membersihkan semua komponen dalam air Memeriksa silinder master a. Jika korosi ringan dapat dibersikan b. Jika korosi berat harus diganti Memeriksa ulir ulir baut Memeriksa sil jika keadaan rusak, sobek dan keras harus diganti

Catatan : Pada setiap pembongkaran sebaiknya sil sil diganti dengan yang baru

Memeriksa torak dan pegas a. Jika pegas korosi, kaku dan lemah harus diganti b. Jika torak korosi atau pecah harus diganti

Perbaikan Memperbaiki silinder master korosi a. Dituner dengan alat tuner menggunakan tangan )/dikompon b. Setelah halus, bersihkan dengan udara kompresor Catatan Toleransi diameter silinder master mm 1 ( bor

Pemasangan

Melumasi sil sil dengan vet silikon atau Glikol pada bagian tersebut Tetapi tidak dengan vet biasa ( Sil sil mengembang ) Memasang torak harus tegak lurus Agar sil tidak rusak, dengan dibantu kawat pengepas atau bos pengepas

6)

Silinder Roda

Bagian bagian silinder roda 2

1 A= 1. Torak 2. Sil

Jenis kerja ganda

B= Jenis kerja tunggal 3. Pegas koil 4. Karet penutup

Melepas Dan Membongkar

a) Melepaskan roda, tromol rem dan sepatu rem b) Melepaskan pipa tekanan cairan rem ( tutup agar cairan rem tidak terbuang )

Melepaskan silinder roda ( dengan melepas baut pemegang )

Membongkar silinder roda dan dibersihkan dalam air

Pemasangan :

a) Melumasi sil sil dengan vet silicon atau glycol b) Memasang kembali menjadi unit silinder roda 1) 2) a. b. Memasang silinder roda pada dudukannya Memasang pipa tekanan Bila berubah penyetelan sepatu rem, maka stel kembali Pekerjaan berikutnya adalah membuang udara ( bliding )

Petunjuk : jarak bebas sepatu rem Rem tromol kadang kadang dilengkapi dengan penyetel automatis. Konstruksi yang paling umum terlihat pada gambar di bawah.

Setiap kali rem tangan ditarik ( 1 ), tuas penyetel akan terangkat ( 2 ). Bila penyetel sepatu kurang rapat, tuas penyetel diangkat ke gigi berikut dari mur penyetel. Kemudian, pada saat rem tangan dilepas, tuas penyetel bergerak ke bawah dan memutar mur penyetel satu gigi, sehingga penyetelan sepatu rem menjadi lebih rapat. 7) Pembuangan Udara Pada Sistem Hidroulis(Bleeding)

Pekerjaan ini harus dilaksanakan, jika tahanan pedal ringan karena kemasukan

udara pada sistem hidroulis. Udara masuk waktu sistem hidraulis terbuka, atau melalui sil sekunder silinder master yang bocor. Setiap silinder rem biasanya dilengkapi dengan sekrup pembuang.

Sekrup pembuang mempunyai lubang. Pada saat sekrup kendor, lubang tersebut berhubungan dengan silinder rem, maka cairan rem dan udara mengalir keluar jika pedal rem ditekan.

Kepala sekrup pembuang tertutup dengan karet, untuk mencegah lubang pembuang tersumbat kotoran / karatan. Jangan lupa memasang karet penutup

setelah pembuangan udara dibersihkan dengan angin

! .

Sekrup pembuangan yang tersumbat dapat

Gunakan

selalu

kunci

ring

untuk

membuka/menutup sekrup pembuang. Pada silinder rem dari alumunium, sekrup pembuangannya mencegah sekrup sering patah macet. saat Untuk melepas,

panaskan dahulu dengan brander

Cara Pembuangan Udara / Penggantian Cairan Rem a. Isi reservoir dengan cairan rem b. Mulai pada aksel belakang. Pasang kunci ring dan slang plastik yang berhubungan dengan kaleng pada sekrup pembuang.

c. Minta

seseorang

untuk

memompa pada pedal rem. d. Membuka saat pedal rem ditahan sekrup pembuang dan perhatikan cairan rem yang keluar melalui slang. Lakukan berulang kali hingga cairan rem ynag keluar tidak ada gelembung udara. e. Mengontrol dan mengisi lagi cairan rem rem habis selama saat proses membleeding, jangan sampai cairan melakukan pembuangan udara.

f. Setelah pembuangan, mengontrol apakah tahanan pedal rem teratur/ tepat .

g. Jika tahanan pedal keras, tetapi langkahnya terlalu panjang, sepatu sepatu rem harus distel. h. Menambah cairan rem sampai tanda maksimum.

Anda mungkin juga menyukai