Anda di halaman 1dari 2

KESEHATAN KERJA I By : Rindi Kinanti.S.Kep.

,Ns

Definisi : 1. Filosofi : 2. Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan : a. Tenaga kerja baik jasmani maupun rohani b. Hasil karya dan budaya menuju masy adil,makmur dan Sejahtera 3. Keilmuan : Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan,pencemaran, penyakit yang terjadi pada limgkungan kerja 4. Pengertian dari kesehatan kerja adalah kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan para pekerja (Simanjuntak, 1994). 5. Menurut Ridley (2004), kesehatan merupakan unsur penting agar kita dapat menikmati hidup yang berkualitas, baik di rumah maupun dalam pekerjaan. Kesehatan juga merupakan faktor penting menjaga keberlangsungan sebuah organisasi

Tujuan : 1. Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja 2. Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien 3. Menjamin proses produksi berjalan lancar Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Tenaga Kerja : 1. Beban kerja : a. Fisik b. mental 2. Kondisi lingkungan kerja : a. Fisika b. Kimia c. Biologi d. Ergonomic e. psikologi. 3. Kapasitas kerja : a. Ketrampilan b. kesegaran jasmani c. status kesehatan d. usia
Mekanik dan ergonomi Psikososial

Fisika

Kimia

Biologi

Kebisingan Getaran Radiasi pengion Radiasi bukan pengion Panas dan dingin Listrik Udara bertekanan

Cairan Debu Asap Serat Kabut Gas Uap

Serangga Tungau Lumut Ragi Jamur Bakteri Virus

Sikap tubuh Pergerakan Gerakan berulang Pencahayaan dan penglihatan

Kebimbangan Tekanan kerja Kebosanan Bekerja pada hari libur

Manfaat kesehatan kerja : Bagi pihak manajemen tempat kerja : 1. Meningkatnya dukungan terhadap program kesehatan dan keselamatan pekerja di tempat kerja 2. Citra positif (tempat kerja yang maju & peduli kesehatan) 3. Meningkatnya moral staf 4. Menurunnya angka kemangkiran karena sakit 5. Meningkatnya produktivitas 6. Menurunnya biaya kesehatan Bagi pekerja : 1. Meningkatnya percaya diri 2. Menurunnya stress 3. Meningkatnya semangat kerja 4. Meningkatnya kemampuan mengenali dan mencegah penyakit 5. Meningkatnya kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sekitar.

Pelayanan kesehatan kerja Per Menakertrans No.03/1982 1. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja 2. Penyesuaian pekerjaan thd tenaga kerja 3. Pembinaan & pengawasan lingkungan kerja 4. Pembinaan & pengawasan sanitasi air 5. Pembinaan & pengawasan perlengkapan kesehatan tenaga kerja 6. Pencegahan thd peny umum & PAK 7. P3K 8. Pelatihan Petugas P3K, Perencanaan tempat kerja, APD, gizi 9. Rehabilitasi akibat kecelakaan atau PAK 10. Pembinaan thd tenaga kerja yg punya kelainan 11. Laporan berkala K3 Sektor Informal : 70 80% angkatan kerja di sektor informal Termasuk sektor ini : petani, nelayan, pedagang kecil dll memiliki keterbatasan : 1. Kurang mampu memelihara kes diri & kelg

2. 3. 4. 5. 6.

Sering terpajan bahaya potensi lingkungan Jam kerja tidak teratur Beban kerja terlalu berat Penghasilan rendah Belum mendapat yankesja

6. 7. 8. 9.

Keluhan pekerja Kecelakaan yg sering terjadi P3K Jam kerja

Sektor Informal : Departemen Kesehatan : 1. Tdk menggunakan pola kegiatan yg diatur oleh sistem manajemen profesional 2. Modal, peraturan, perlengkapan dan omzet biasanya kecil 3. Umumnya dilakukan gol masy berpenghasilan rendah 4. Tdk selalu menggunakan keahlian & ketrampilan formal Masalah kesehatan kerja : 1. Perkiraan ILO (1999) : a. 1,1 jt meninggal karena kecelakaan &PAK b. 160 jt PAK per tahun 2. Perkiraan WHO (1995) : a. 40 50 % pddk dunia memp resikokec/PAK b. 120 jt kecelakaan kerja per tahun 3. Penelitian Depkes (1989) : Penyakit/gangguan kes : a. Gangguan virus : Petani nelayan b. Gangg pendengaran : Penyelam pandai besi c. Kelainan paru : Penyelam perajin batu bata d. Kelainan kulit : Petani nelayan Pengkajian : 1. Lingkungan pabrik : kebersihan, sanitasi 2. Pemeriksaan kes (awal,berkala,khusus) 3. Jaminan kesehatan 4. Pemakaian APD 5. Proses kerja

Analisa data : Analisa masalah berdasarkan data fokus : Misal : 1. Kecelakaan kerja yg sering terjadi 2. Perilaku yg tidak sehat 3. Lingkungan yg tidak sehat 4. Penyakit akibat kerja 5. Pengetahuan yg kurang 6. Kurangnya fasilitas pendukung Perumusan diagnosa : Contoh diagnosa : Resiko peningkatan penyakit akibat kerja b/dkurang pengetahuan pekerja & perusahaan ttg standar keselamatan dan kesehatan kerja, penggunaan APD, posisi kerja yg benar, fasilitas kerja. Rencana keperawatan : Prioritas masalah menggunakan skoring Intervensi : 1. Pendidikan kesehatan 2. Skrining 3. Pembekalan kader P3K Evaluasi : 1. Bagaimana tingkat partisipasi pekerja ?? 2. Bagaimanakah efisiensi dan efektivitas program? 3. Bagaimanakah kepuasan dari program?? Contoh askep kesehatan kerja : 1. Dx : Resiko peningkatan peny akibat kerja b/d kurang pengetahuan pekerja & perush ttg standar K3, APD, fasilitas kerja 2. Tujuan jangka panjang : Tidak terjadi peningkatan PAK 3. Tujuan jangka pendek pekerja mampu : a. Mengetahui PAK b. Menggunakan APD c. Merubah perilaku

Anda mungkin juga menyukai