Anda di halaman 1dari 8

2 Mbps Technology

CCITT merekomendasi dua sistem komunikasi PCM yaitu: a. T1 atau PCM 24 Dengan bit rate 1544 Kbps, biasa digunakan di USA, Canada dan Japan b. E1 atau PCM 30 Dengan bit rate 2048 Kbps, biasa digunakan di Eropa dan negara selain Eropa termasuk Indonesia Karena Indonesia menggunakan PCM 30 maka pembahasan berikut lebih dalam mengenai sistem PCM 30 / E1 atau lebih dikenal dengan 2 Mbps. 1. Struktur frame 2Mbps Sistem komunikasi PCM-30 mempunyai 30 kanal traffic dan 2 kanal tambahan untuk synchronization dan signaling. Dengan demikian satu frame 2Mbps mempunyai 32 Time Slot (ts) , 30 time slot ( ts1 s/d ts15 & ts17 s/d ts31) untuk kanal traffic sedangkan ts16 untuk kanal signaling dan ts 0 untuk synchronization (FAS & NFAS frame). Panjang satu frame 2 Mbps yaitu 125 s dan mampunyai frekuensi sampling (fs) sebesar 8 kHz Masing-masing ts terdiri dari 8 bit., masing-masing ts bit ratenya sebesar 8 bit * 8kHz=64 kbps. Maka untuk satu frame 2 Mbps mempunyai bit rate 64 kbps * 32 ts = 2048 kbps = 2 Mbps. 125 s ts0 ts1 ts16 ts17 ts31

Gambar 1.1. Frame 2 Mbps

1.1. Frame Alignment 2Mbps Untuk memudahkan sinkronisasi antara Tx dan Rx, maka pada time slot (ts) 0, untuk setiap frame genap (frame 0,2,4,) dinamakan Frame Alignment Signal (FAS) dan untuk setiap frame yang ganjil (frame 1,3,5,) dinamakan Non Frame Alignment Signal (NFAS). Jadi setiap frame yang akan ditransmisikan, urutannya selalu FAS dahulu lalu diikuti oleh NFAS dan akan seperti itu seterusnya.

-1-

Gambar 1.2. Frame alignment 2 Mbps

Frame Alignment Signal (FAS)


Bit Number Binary Value Bit 1 1 Si (C) 2 0 3 0 4 1 5 1 6 0 7 1 8 1

= Si = Reserved for international used, or = C = Transmitting the CRC division reminder Bit 2 to 8 = Frame Alignment Signal (FAS)

Gambar 1.3. Frame Alignment Signal (FAS) Untuk bit 1 digunakan untuk international reserved dan bit 2 hingga 8 selalu bernilai 0011011. Sedangkan untuk sistem yang menggunakan metode CRC, bit yang ke1 digunakan untuk meletakkan reminder bit.

-2-

Non Frame Alignment Signal (NFAS)


Bit Number Binary Value Bit 1 1 Si (M) 2 1 3 A 4 Sa4 5 Sa5 6 Sa6 7 Sa7 8 Sa8

= Si =M Bit 2 =1 Bit 3 =A Bit 4 to 8 = Sa4 to Sa8

= Reserved for international used, or = Transmitting the CRC multiframe alignment signal = Prevents simulation of the FAS = Remote alarm indicator = Spare bits

Gambar 1.4. Frame NFAS Bit ke 3 (A) pada NFAS digunakan untuk mengirim informasi remote alarm (distant alarm/urgent alarm/remote alarm). Jika nilai bit ke 3 = 0, berarti sistem berjalan normal. Jika bit ke 3 = 1, maka telah terjadi beberapa hal dibawah ini : Power supply failure. Codec failure. Failure of incoming 2048 kbit/s signal. Frame Alignment Error. Bit error ratio pada FAS >10-3 1.2 Alarm Indication Signal

Ketika bit error ratio pada FAS bernilai >10-3 maka station B tidak akan sinkron lagi (out of Synchronization). Maka B akan mengirim pemberitahuan ke A berupa urgent alarm (distant alarm), dengan cara merubah bit A (bit ke-3 pada NFAS) menjadi 1. Ketika station A menerima urgent alarm, dengan sendirinya bel station A akan berbunyi. Semua transmisi data dari A ke B akan dihentikan, kemudian station A akan mengirim Alarm Indication Signal (AIS) ke station B, dengan cara merubah nilai bit pada semua time slot (ts) menjadi 1 kecuali di time slot 0.hal ini akan berlangsung sampai bit error ratio pada FAS <10-3.
FAS

Urgent alarm

Gambar 1.5. Alarm Indication Signal (AIS)

-3-

Pada sistem yang dipakai di Jerman, jika bit error ratio pada FAS yang diterima receiver (station B) memiliki value lebih dari 105 maka B akan mentransmisikan kembali nonurgent alarm ke station A dengan merubah nilai dari bit Sa4 dari 1 menjadi 0 ( NFAS : 1 0 0 1111 ). 2. Cyclic Redundancy Check (CRC) CRC-4 adalah suatu metode yang dipakai untuk sistem komunikasi 2Mbps untuk menjamin sinkronisasi proses transmisi data dan untuk memonitor error. Data yang akan ditransmisikan akan dibagi menjadi beberapa frame dan setiap frame akan dikelompokkan menjadi 16 frame (multiframe), dimana masing-masing multiframe dibagi menjadi 2 bagian yaitu : 1. Multiframe Section I ( 8 frame ) 2. Multiframe Section II ( 8 frame )

Gambar 1.6. CRC-4 Multiframe

-4-

Metode CRC-4 Multiframe Proses pengiriman data dari Tx yang menggunakan pola CRC-4 dimana nilai binary dari 8 frame yang berurutan dikali dengan X4 kemudian dibagi oleh bilangan dasar pembagi (polynom 4 = 10011), hasil sisa proses pembagian terdiri dari 4 bit (remainder bit), yang kemudian bit tersebut dimasukkan ke dalam FAS pada MF Section II (C1, C2, C3, C4). Contoh : data (1 0 1 0 x X4) 1 0 0 1 1 10100000 10011 11100 10011 11110 10011 1 1 0 1 (bit remainder) Bit E digunakan untuk mengetahui jika terjadi error pada hasil perbandingan pada bit remainder. Untuk Bit E pada frame 13 jika bernilai 0, berarti terjadi error pada data di Sub MFI. Sama halnya jika terjadi pada frame 15, maka kondisi error terjadi di Sub MF2. Dengan menggunakan metode CRC multiframe, kita dapat memonitor error yang terjadi pada data. Sedangkan kerugiannya, kita tidak dapat mengetahui berapa banyak bit yang rusak selama transmisi. 3. Line Coding Prinsip Pengkodean yang digunakan pada sistem 2Mbps menggunakan High Density Bipolar 3 (HDB3) yang pengkodeannya serupa dengan Altrernate Mark Inversion (AMI). AMI Pada AMI nilai biner 1 mempunyai dua polaritas, untuk nilai biner yang paling awal (pertama) polaritasnya positif. Kemudian nilai biner 1 berikutnya polaritasnya negatif. HDB3 Perbedaan yang mendasar pada pengkodean ini, apabila terdapat nilai biner 0 yang berurutan, maka nilai 0 yang ke empat (violation bit) akan mengikuti polaritas nilai 1 yang terakhir.

-5-

V V

0 V

Untuk memastikan polaritas bit violation selalu berubah, maka untuk bit 0 berurutan yang kedua, bit 0 pertama (B bit) polaritasnya berlawanan dengan violation bit terakhir. 4. Pseudo Random Bit Sequence Perhitungan urutan bit-bit yang akan dikirim , karena bit-bit yang akan dikirim dan yang akan diukur acak, maka dikembangkan pola bit yang acak tapi berurutan. untuk system 2 Mbps didapat dari

-6-

211 = 2048 maka dengan demikian system 2 Mbps menggunakan PRBS-11 211 1 = 2047 5. Clock Clock ada 3 macam : a. Internal , didapat dari dalam alat ukur itu sendiri b. External , didapat dari clock generator c. Network , didapat dari suatu elemen jaringan 6. Error Berikut macam-macam error yakni : a. Code Error (Metode pengkodeannya setelah di-cek ternyata tidak menggunakan HDB3). b. Pattern Error ( pola bit yang akan dikirm mengalami perubahan, misal: 10110100 menjadi 10010100, terjadi perubahan pada bit yang ke-3 dari 1 menjadi 0 ). c. Pattern Slip Error ( jumlah bit yang akan dikirimkan menggunakan metode PRBS-11 sebesar 2047 bit kemudian setelah di-loop back, receiver menerima 2046 bit maka ada 1 bit yang hilang ). d. Frame Error ( urutan frame yang dikirim berupa FAS-NFAS-FAS-. Tapi pada penerima berubah menjadi FAS-FAS-FAS-NFAS e. Frame Slip Error ( salah satu frame hilang ). 7. Impedansi Terdapat 3 macam impedansi dalam system komunikasi 2 Mbps ,yaitu: a. 75 Ohm (unbalance) - konektor yang digunakan BNC - biasa digunakan pada oscilloscope b. 120 Ohm (balance) - konektor yang digunakan BNO - yang sering digunakan pada umumnya - for out of service monitoring c. High impedansi - for in service monitoring

-7-

-8-

Anda mungkin juga menyukai