Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN SGD 4 BLOK 7 LBM 4 DENTAL ALLOY

Nama Kelompok SGD 4 : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Auliya Ismawati Bayyin Bunaya Beti ApvirnaF Irfan Cahya P Istianah Karina Octa Nana E Putri Fatmala Rahmadika K Wahyu Lusiana Yf. Indah P Yoga R (112110182) (112110183) (112110184) (112110201) (112110202) (112110203) (112110219) (112110220) (112110221) 112110234) (112110236) (112110237)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG 2011/2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan laporan hasil SGD 4 Dental Alloy. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas SGD yang telah dilaksanakan. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya dengan baik. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu kami dalam mengerjakan laporan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah bersusah payah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan ini. Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil laporan ini. Karena itu kami berharap semoga laporan ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama. Pada bagian akhir, kami akan mengulas tentang berbagai pendapat dari orangorang yang ahli di bidangnya, karena itu kami harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita bersama. Semoga laporan yang kami buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi. Amin.

Semarang, 13 April 2012 Penyusun

SKENARIO

Unit Belajar 4 : dental alloy Judul : Tambalanku pecah terus Seorang pasien laki-laki usia 35 tahun datang mengeluh kepada drg Pasien : dok, gigi saya ini sudah 3x ditambal tapi selalu saja pecah saat saya makan makanan yang keras, apa karena bahan tambalannya kurang bagus ya dok? Padahal gigi yang tambalannya hitam disebelahnya sampai sekarang masih kuat. Drg : bukan karena bahan tambalan kurang bagus tapi mungkin karena banyak faktor, salah satunya adalah lbang terlalu besar sedangkan sisa jaringan gigi sehat tinggal sedikit. Pasien : kalau begitu bagaimana sebaiknya dok supaya saya bisa makan dengan nyaman? Apa perlu ditambal seperti gigi yang menggunakan tambalan hitam ?

KONSEP MAPPING

DENTAL ALLOY
Alloy banyak digunakan dalam kedokteran gigi. Alloy adalah suatu bahan yang diproses dengan jalan mencampur beberapa jenis logam menjadi bahan baru melalui proses peleburan pada suhu tinggi. Contoh alloy yang dipakai di kedokteran gigi adalah dental alloy untuk pembentulan atau penambalan gigi-gigi belakang dan untuk penambalan bagian lingual gigi anterior dengan cavitas kecil. Ada berbagai macam klasifikasi jenis-jenis alloy , diantaranya adalah : Klasifikasi menurut kandungan metal : a. binary : ada 2 unsur metal b. tersier : ada 3 unsur metal c. quartener : ada 4 unsur metal Berdasarkan kandungan emas : a. presius alloy : mengandung 85% emas b. Semi pressesius alloy : mengandung 55% emas c. Non pressesius alloy : mengandung 0% emas Berdasarkan nobilitas (ADA/ANSI) : 1. High noble alloy Terdiri dari 60% logam mulia (merupakan kombinasi dari emas, paladium dan perak) dengan berat emas minimal 40%. High noble alloy mengandung sejumlah timah, indium dan besi yang biasanya digunakan untuk pembentukan lapisan oksida agar bisa berikatan kimia dengan porselin. High noble alloy biasanya berwarna kuning atau putih, memiliki kekakuan yang rendah. High noble alloy di bagi menjadi tiga bagian : a. Gold Platinum alloy Gold Platinum alloy dapat digunakan untuk casting penuh serta logam-keramik restorasi. Lebih rentan terhadap kendur, mereka harus terbatas pada jembatan rentang pendek. Komposisi dari Gold Platinum alloy adalah Emas 85%; Platinum 12%; Seng 1%; perak untuk menyesuaikan sifat ekspansi (dalam beberapa merek). b. Gold-Palladium alloy Dapat digunakan untuk casting penuh atau logam-keramik restorasi. Gold-Paladium memiliki suhu leleh tinggi. Komposisi dari gold-paladium mengurangi kecenderungan

casting meleleh selama pembakaran porselen. Gold-palladium biasanya mengandung indium, timah atau galium untuk pembentuk lapisan oksida. Komposisinya adalah Emas 52%; Palladium 38%; indium 8,5%; Perak untuk menyesuaikan sifat ekspansi (dalam beberapa merek). c. Gold-copper-silver-palladium alloy Gold-copper-silver-palladium alloy memiliki titik lebur yang rendah dan tidak digunakan untuk aplikasi logam-keramik. Gold-copper-silver-palladium alloy mengandung perak yang dapat menyebabkan penampilan hijau di porselen dan tembaga yang cenderung penyebab melelehnya selama pemrosesan porselen. Komposisinya adalah Emas 72%; Tembaga 10%; Perak 14%; Palladium 3%. 2. Noble alloy mengandung setidaknya 25% berat logam mulia. Terdiri dari emas, paladium atau perak. Noble alloy adalah kelompok yang paling beragam. Noble alloy memiliki kekuatan, daya tahan serta kekerasan yang relatif tinggi. Noble alloy berwarna kuning atau berwarna putih. a. Gold-copper-silver-palladium alloy Gold-copper-silver-palladium alloy termasuk dalam kategori mulia tinggi. Goldcopper-silver-palladium alloy memiliki titik leleh yang cukup rendah. Gold-coppersilver-palladium alloy lebih sering digunakan untuk restorasi cor penuh ketimbang aplikasi PFM. Komposisinya adalah emas 45%; Tembaga 15%; Perak 25%; Palladium 5%. b. Palladium-copper-gallium alloy Palladium-copper-gallium alloy mengandung tembaga dan kadang-kadang cenderung kendur selama pembakaran porselen. Galium ditambahkan untuk mengurangi suhu leleh dari Palladium-copper-gallium alloy secara keseluruhan. Komposisinya adalah Palladium 79%; Tembaga 7%; Gallium 6%.

c. Palladium-Silver and Silver-Palladium alloy Palladium-Silver and Silver-Palladium alloy lebih rentan terhadap korosi. Di sisi lain, mereka memiliki resistensi yang tinggi terhadap kendur selama pembakaran porselen dan sangat kaku, sehingga baik untuk bentang panjang.Palladium-Silver and SilverPalladium juga lebih castable, lebih mudah untuk solder dan mudah untuk bekerja dengan dari paduan logam dasar.Komposisinya meliputi Palladium 61%; perak 24%, Timah (dalam beberapa formula). Komposisi pendukung adalah Perak 66%; Palladium 23%. 3. Base metal alloy Telah ada sejak tahun 1970-an. Base metal alloy mengandung logam mulia kurang dari 25%, tetapi dalam kenyataannya sebagian besar tidak mengandung logam mulia sama sekali. Base metal alloy dapat digunakan untuk casting penuh atau restorasi PFM serta untuk kerangka gigi tiruan sebagian. Base metal alloy jauh lebih keras, kuat. Base metal alloy memiliki ketahanan yang sangat baik. Nikel dan Berilium merupakan unsur yang paling umum digunakan untuk logam dasar ini dapat menyebabkan reaksi alergi ketika kontak dengan gingiva. Karena banyak perempuan (dan sekarang laki-laki) telah peka terhadap logam ini dengan mengenakan perhiasan menusuk kulit murah, mahkota dan jembatan yang terbuat dari paduan ini telah diketahui menyebabkan perubahan warna gingiva, pembengkakan dan kemerahan pada individu. Namun reaksi alergi hanya berefek pada gusi tidak untuk sistemik atau menyeluruh. Reaksi alergi tampaknya terbatas untuk peralatan tetap (mahkota dan jembatan). Logam nikel jarang dapat menyebabkan dermatitis apabila hanya digunakan untuk kerangka gigi tiruan lepasan sebagian. Asupan nikel dan berilium yang sangat tinggi bersifat karsinogenik (penyebab kanker). Base metal alloy dibagi menjadi dua bagian, yaitu : a. Nickel-chromium alloy 60% adalah nikel 0,1 % karbon sebagai pengeras. Cobalt-chromium alloy biasanya digunakan sebagai kerangka gigi tiruan sebagian lepasan.

b. Cobalt-kromium alloy Cobalt-chromium alloy dapat digunakan untuk fabrikasi Kerangka PFM. Masalah utama adalah sulitnya bekerja dengan cobalt-chromium terutama pada titik leleh yang tinggi yang menyebabkan harusnya menggunakan peralatan yang khusus. Kekerasannya yang rendah menyulitkan kita pada saat memoles. Berdasarkan kekuatan luluh Tipe 1 : lunak, digunakan untuk restorasi yang hanya terkena sedikit tekanan misalnya : inlay Tipe 2 : sedang, digunakan untuk restorasi yang terkena tekanan sedang misalnya : inlay dan onlay Tipe 3 : keras , digunakan untuk restorasi yang terkena tekanan keras misalnya : crown, thick veneer crown, short span fixed partial denture. Tipe 4 : extra keras , digunakan untuk keadaan tekanan yang sangat besar misalnya : pasak , inti endodonti, pengganti tipe 4 bisa menggunakan removable parsial dental alloy Adapun beberapa sifat-sifat dari alloy adalah sebagai berikut : Penumpatan rendah Perubahan dimensional yaitu perubahan yang diakibatkan karena kontraksi dan ekspansi (pelebaran) dalam setting Tahan terhadap tekanan Mudah untuk dicairkan, dicor, dilas, atau disolder Densiti tinggi dan fluiditas yang baik saat mencair Terma ekspansion : semakin perubahan dimensi semakin tinggi perubahan suhu Kekuatan tinggi , sulit pecah Resisten terhadap korosi Tahan abrasi Titik lebur : komposisi alloy menentukan suhu liquid jika mengandung elemen dengan tititk lebur yang tinggi akan memiliki liquid yang tinggi Kepadatan : semua alloy memiliki kepadatan yang cukup untuk casting, alloy dengan kepadatan tinggi biasanya akselerasinya cepat dan castingnya mudah. Kekuatan : biasanya diukur dgn yield streght (stress dimana terjadi deformasi permanen brkisar antara 320-1145Mpa) dan stensil strenght (kekuatan maksimum dari alloy) Kekerasan Elongasi : untuk mengukur ductily alloy. Elongasi terjadi bila alloy dapat dipoles. Biokompatibility : berhubungan dengan elemen yang dilepaskan dari alloy seperti korosi. Respon biologis yang biasanya muncul : toksik, alergi , dll. Dipengaruhi oleh elemen yang dilepaskan, konsentrasinya, dan lamanya terpapar oleh jaringan mulut.

Masing-masing dental alloy mempunyai fungsi/ kegunaan yang berbeda , contohnya adalah : a. Dental amalgam untuk tambal gigi, yang merupakan campuran dari perak 68,5%, timah putih 25,50%, emas 5%, seng 1% b. Alloy emas untuk inlay, onlay, crown , jembatan, landasan gigi tiruan sebagai tuangan, digunakan dalam bentuk kawat. Komposisinya : campuran emas dengan logam yang lain seperti tembaga, perak, platinum, dan seng. c. Alloy cobalt-cromium, alloy silver-paladium, alloy alumunium-bronze digunakan untuk landasan gigi tiruan. Komposisinya cobalt, cromium, silver, palladium, alumunium, bronze. d. Stainless steel sebagai landasan gigi tiruan, digunakan dalam bentuk kawat. Komposisi : stainless steel e. Alloy nickel-chromium, nickel titanium digunakan dalam bentuk kawat. Komposisi nickel, chromium, titanium. Selama bertahun-tahun kita hanya kenal bahan tambal logam dan amalgam. Namun, sekarang telah dikembangkan bahan tambal yang sewarna gigi yaitu resin komposit, semen ionomer kaca, dan porselen. Berdasarkan metode peletakannya, tambalan terbagi dalam dua kategori, yaitu tambalan langsung dan tambalan tidak langsung. Tambalan langsung adalah tambalan yang diletakkan langsung pada gigi, prosedur penambalan selesai dalam satu kali kunjungan. Termasuk dalam kategori ini adalah tambalan amalgam, resin komposit, dan semen ionomer kaca. Sedangkan tambalan tidak langsung adalah tambalan yang memerlukan dua kali kunjungan atau lebih. Termasuk dalam kategori ini adalah tambalan yang berbentuk inlay,onlay,crown, dan bridge yang terbuat dari campuran logam emas, porselen, dan resin komposit. a. Amalgam Merupakan campuran beberapa logam dengan merkuri. Biasanya disebut tambalan perak karena warnanya yang menyerupai warna perak. Umumnya digunakan pada gigi belakang. FDA,CDC, atau WHO telah menyatakan tidak menemukan bukti bahwa amalgam berbahaya untuk kesehatan, hal ini dikarenakan merkuri yang terkandung dalam tambalan sifatnya terikat dengan logam dan jumlahnya pun sangat kecil. Komposisi tambalan amalgam terbuat dari percampuran merkuri cair (43-54%) dan beberapa bubuk logam (46-57%) yang terdiri dari perak, timah, tembaga, seng dan sedikit logam lainnya. Kelebihan : - Kuat, tahan lama, dan tahan terhadap tekanan pengunyahan - Paling murah diantara tambalan yang lainnya - Resiko terjadinya kebocoran yang menyebabkan masuknya bakteri dan makanan sangat kecil - Dapat ditambahkan pada suasana lembab, sehingga cocok digunakan pada anakanak dan pada pasien dengan kebutuhan khusus.

Kekurangan : Menyebabkan perubahan warna pada gigi karena bersifat korosi. Membutuhkan pengambilan banyak jaringan gigi yang sehat sehingga cenderung melemahkan struktur gigi yang tersisa. Cenderung menimbulkan reaksi alergi pada beberapa pasien berupa inflamasi dan gatal-gatal. Perbaikan tambalan amalgam juga membutuhkan perlakuan khusus untuk menghindari bahaya merkuri yang mungkin terlepas pada saat pembongkaran tambalan. Pemolesan baru dilakukan pada kunjungan berikutnya.

b. Resin Komposit Merupakan campuran resin akrilik dengan partikel kaca yang menghasilkan warna serupa gigi. Proses pengerasan tambalan biasanya diaktifasi oleh sinar biru. Bahan ini menggunakan sistem adesif untuk melekat pada gigi. Sekarang bisa juga digunakan sebagai tambalan tidak langsung, dalam bentuk veneer, inlay, atau onlay. Kelebihan : - Warna sangat mirip dengan gigi - Tidak korosi - Cukup kuat, tahan lama, dan tahan tekanan kunyah yang tidak terlalu besar pada ukuran tambalan kecil hingga sedang. - Bisa digunakan untuk semua gigi, depan maupun belakang. - Membutuhkan lebih sedikit pengambilan jaringan gigi yang sehat. - Perbaikan dapat dilakukan dengan lebih mudah. - Pemolesan dilakukan langsung diakhir kunjungan Kekurangan : -

Lebih mudah pecah dan dapat terjadi sedikit abrasi permukaan dibanding amalgam. Paling sulit dalam pengaplikasiannya dibanding tambalan lain, memerlukan teknik sensitif dan ketrampilan yang cukup. Lebih mahal dibanding amalgam. Dapat menyebabkan reaksi alergi, walau sangat jarng, lebih jarang dibanding amalgam. Lebih mudah terjadi kebocoran dan dapat terjadi sensitifitas gigi akibat penambalan dengan prosedur yang tidak tepat.

Macam-macam resin komposit : 1). RK Packable Merupakan material RK untuk restorasi gigi posterior : Kl I-II. Filler lebih banyak & tersebar dibandingkan microfilled dan flowable. Digunakan untuk memperbaiki masalah : shrinkage, wear, handling.

Sifat Fisis : Faktor intrinsik hidrofobik matriks Faktor ekstrinsik kekasaran permukaan meningkatkan dan memperluas porusitas, akumulasi plak, perubahan warna

Sifat Mekanis : Mempertahankan bentuk Menahan tekanan oklusal Menahan tekanan interproksimal Membentuk anatomi yg baik Pemakaian keausan minimal

2). Flowable Bahan resin komposit flowable diperkenalkan pertama kali pada pertengahan tahun 1990 dengan indikasi sebagai bahan tumpatan dalam prosedur restorasi adhesif. Resin komposit flowable adalah resin komposit yang mempunyai viskositas yang rendah dan daya alir yang tinggi sehingga menyebabkan bahan dapat beradaptasi lebih baik secara mikrostruktural dan makrostruktural terhadap kerusakan yang ada pada dasar dan dinding kavitas sehingga menghasilkan perbaikan ketahanan penyatuan gigi dengan restorasi. Resin komposit flowable memiliki sifat-sifat antara lain memiliki kekerasan, compressive strength, flexural strength, modulus elastisitas yang lebih rendah dan berdasarkan penelitian hanya Tetric-flow, Flow-it dan Crystal-Essence komposit flowable yang menunjukkan radiopasitas lebih besar dari enamel sedangkan sifat adaptasi marginal bahan ini baik, selain itu bahan komposit flowable ini memiliki elastisitas yang rendah sehingga bahan ini lebih fleksibel, penumpatan bahan yang lebih mudah, lebih cepat, mudah beradaptasi, sangat mudah dipolis, Light-cured, radiopaque dan mengandung fluoride serta pengurangan sensitivitas setelah penumpatan. Bedasarkan sifat-sifat diatas maka bahan restorasi resin komposit flowable dapat digunakan sebagai liner atau pada restorasi klas V, resesi gingiva, lesi abfraksi, bahan pengisi preparasi ujung akar pada terapi bedah endodontik, core buildup, varnish dan pada keadaan jangkauan yang sulit serta membutuhkan penetrasi yang baik. (Rusfian, drg, M.Kes) 3). Nano Filler 4). Hibrida Termasuk mikro + makro filler ( Albert, 2002) Merupakan Universal composites Anterior + posterior Keuntungan (Huynh, dkk., 2003): Sifat mekanis baik, kekuatan tinggi Mudah dipolis

- Ketahanan pemakaian lebih baik daripada mikrofiler - Ekspansi + kontraksi rendah - Shrinkage polimerisasi rendah c. Semen Ionomer Kaca Merupakan campuran asam akrilik dengan partikel kaca. Proses pengerasan terjadi dengan sendirinya tanpa diaktifasi sinar. Melekat langsung ke struktur gigi. Umumnya digunakan pada gigi anak-anak. Kelebihan : - Sewarna gigi tetapi tidak sebaik resin komposit - Mengandung fluor sehingga dapat mencegah terjadinya karies dikemudian hari. - Pembuangan jaringan gigi yang sehat sangat minimal bahkan terkadang tidak diperlukan pengeburan pada gigi. - Sangat berkompatibel, bersahabat dengan vitalitas gigi. Kekurangan : Sangat rentan pecah dan abrasi permukaan, khususnya di daerah yang menerima tekanan kunyah. Biasanya digunakan pada leher gigi maupun akar gigi, pada gigi anak-anak maupun sebagai dasar tambalan yang lebih keras. - Lebih mahal dibanding amalgam, sedikit murah dibanding komposit. - Abrasi pada permukaan menyebabkan permukaan tambalan menjadi kasar sehingga rentan perlekatan plak gigi. d. Porselen Digunakan dalam bentuk tambalan veneer, inlay, onlay, crown, dan bridge. Terdiri dari dua macam, yaitu all porselen dan metal poselen untuk meningkatkan kekuatan. Kelebihan : - Mirip sekali dengan warna gigi dengan bentuk anatomi yang serupa sekali dengan gigi asli. - Tidak mudah abrasi, tetapi dapat menyebabkan abrasi pada gigi lawannya. - Tidak menyebabkan alergi. Kekurangan : - Rapuh, getas, dan mudah retak. - Cukup mahal - Membutuhkan banyak jaringan gigi dibanding logam e. Campuran Logam Emas Merupakan campuran emas, tembaga, dan logam lainnya. Digunakan dalam bentuk inlay,onlay, crown, dan bridge. Kelebihan : - Kekuatan dan ketahanannya paling baik dibanding tambalan lain - Lebih sedikit pengambilan jaringan gigi dibanding porselen - Tahan korosi - Resiko kebocoran minimal, karena bentuk dapat dengan mudah dimanipulasi -

Kekurangan : Paling mahal dibanding tambalan lainnya Tidak sewarna dengan gigi Dapat menyebabkan reaksi alergi, tetapi sangat jarang.

Tambalan gigi terkadang juga dapat pecah, hal ini disebabkan diantaranya karena : Karena prosedur penambalan tidak dilakukan sesuai standar operasional baku Karena penambalan tidak dilakukan sesuai indikasi Tergantung dengan besar kecilnya lubang pada gigi Ada pemilihan jenis bahan tambalan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas restorasi amalgam gigi adalah sebagai berikut : a. Yang dapat dikendalikan oleh dokter gigi Pemilihan logam campur Rasio merkuri : logam campur Prosedur triturasi Teknik kondensasi Keutuhan bagian tepi Karakteristik anatomi Hasil akhir b. Di bawah kendali pabrik Komposisi logam campur Pemanasan logam campur Ukuran,bentuk,dan metode pembuatan partikel logam campur Manipulasi permukaan partikel Indikasi dilakukan penambalan gigi adalah : a. Inlay Inlay adalah tumpatan rigid yang ditumpatkan di kavitas diantara tonjol gigi/ cusp. Indikasi : 1. Baik untuk kavitas yang kecil/ karies proksimal lebar 2. Bila diperlukan untuk restorasi klamer dari suatu gigi tiruan (pegangan), misalnya: inlay bukal atau disto/mesial inlay yang perlu untuk dibuatkan Rest Seat, untuk gigi tiruan. 3. Kavitas dengan bentuk preparasi > 1,5 jarak central fossa ke puncak cusp 4. Mengembalikan estetik pada restorasi gigi posterior yang mengalami kerusakan akibat adanya karies sekunder b. Onlay Onlay merupakan rekonstruksi gigi yang lebih luas meliputi satu atau lebih tonjol gigi/ cusp. Apabila morfologi oklusal telah mengalami perubahan karena restorasi sebelumnya, karies, atau penggunaan fisik, maka inlay dengan dua permukaan tidak akan adekuat lagi. Hal ini memerlukan suatu restorasi yang meliputi seluruh daerah oklusal. Dan dalam keadaan ini,

onlay MOD merupakan jenis restorasi yang tepat. ( Baum, Lloyd dkk. 1997 : 544) Indikasi : 1. Pengganti restorasi amalgam yang rusak. 2. Kalau restorasi dibutuhkan sebagai penghubung tonjol bukal dan lingual. 3. Restorasi karies interproksimal gigi posterior. 4. Restorasi gigi posterior yang menerima tekanan oklusal yang kuat. Adalah mungkin bagi amalgam atau inlay untuk mengurangi kerentanan gigi terhadap fraktur tonjol. Aset utama dari restorasi yang meliputi permukaan oklusal adalah merestorasi kekuatan gigi dengan menghubungkan tonjol-tonjol sebagai unit tunggal. (Baum, Lloyd dkk. 1997 : 544) Indikasi yang populer bagi onlay adalah menggantikan restorasi amalgam yang rusak. Juga berguna untuk merestorasi lesi karies yang mengenai kedua permukaan proksimal. Ciri-ciri utama dari restorasi ini adalah mempertahankan sebagian besar jaringan gigi yang berhubungan dengan gingival dan hal ini merupakan suatu pertimbangan periodontal yang sangat membantu. (Baum, Lloyd dkk. 1997 : 544) c. Logam Tuang Restorasi Tuang / Logam Tuang adalah restorasi yang dibuat dengan menuang logam campur (alloy). Indikasi: 1. Karies dalam dan besar 2. Penyangga suatu jembatan 3. Abrasi yang luas 4. Tekanan oklusal besar 5. Untuk perlindungan jaringan periodontal Kontraindikasi: 1. Frekuensi karies tinggi 2. Usia muda 3. Oral higien buruk

Anda mungkin juga menyukai