Anda di halaman 1dari 10

BAB I A. PENDAHULUAN 1.

Latar belakang

Karbohidrat adalah komponen dalam makanan yang merupakan sumber energi yang utama bagi organisme hidup. Pada proses pencernaan makanan, karbohidrat mengalami proses hidrolisis, baik dalam mulut, lambung, maupun usus. Karbohidrat mempunyai rumus molekul umum (CH2O)n. karbohidrat terdiri dari tiga golongan utama yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.

Karbohidrat

juga merupakan karbohidrat terpenting dalam kaitannya

dengan penyediaan energi di dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena semua jenis karbohidrat baik monosakarida, disakarida maupun polisakarida yang dikonsumsi oleh manusia akan terkonversi menjadi glukosa di dalam hati. Dalam konsumsi keseharian, glukosa akan menyediakan hampir 5075% dari total kebutuhan energi tubuh. Untuk dapat menghasilkan energi, proses metabolisme glukosa akan berlangsung melalui 2 mekanisme utama yaitu melalui proses anaerobik dan proses aerobik. Proses metabolisme secara anaerobik akan berlangsung di dalam sitoplasma (cytoplasm) sedangkan proses metabolisme anaerobik akan berjalan dengan mengunakan enzim sebagai katalis di dalam mitokondria dengan kehadiran Oksigen (O). metabolisme konversi glukosa menjadi energi di dalam tubuh akan berlangsung secara anaerobik melalui proses yang dinamakan Glikolisis (Glycolysis).

Tahap metabolisme energi berikutnya akan berlangsung pada kondisi aerobik dengan mengunakan bantuan oksigen (O2) . dalam kondisi aerobik, piruvat hasil proses glikolisis akan teroksidasi menjadi produk akhir berupa H2O dan CO2 di dalam tahapan proses yang dinamakan respirasi selular (Cellular respiration).Proses respirasi selular ini terbagi menjadi 3 tahap utama yaitu produksiAcetyl-CoA, proses oksidasi Acetyl-CoA dalam siklus asam sitrat

(Citric-AcidCycle)

serta

Rantai

Transpor

Elektron

(Electron

Transfer

Chain/OxidativePhosphorylation).

BAB II

B. PEMBAHASAN 1. Pengertian Karbohidrat

Menurut Supardan (1989), kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksilketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian di atas berarti diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H, dan O. Adapun rumus umum dari karbohidrat yaitu: Cn(H2O)n atau CnH2nOn Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi organisme hidup. Manusia menggunakan pati sebagai nutrisi utama, dimana pati yang diperoleh dari beras, jagung gandum, singkong, ubi dan lain-lain merupakan polimer dari glukosa yang disintesis oleh tumbuh-tumbuhan tersebut (Arbianto, 1993)

2. Fungsi Karbohidrat

Karbohidrat mempunyai dua fungsi yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder. Fungsi primer adalah sebagai cadangan energi jangka pendek( gula merupakan sumber energi) sedangkan fungsi sekunder dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka menengah(pati untuk tumbuhan dan glikogen untuk hewan dan manusia). Fungsi lainnya adalah sebagai komponen struktural

sel, simpanan karbohidrat sebagai glikogen, pengatur metabolisme, pengatur peristaltik usus dan pemberian muatan pada sisa makanan.

Di dalam sel-sel tubuh, karbohidrat mengalami berbagai proses kimia. Proses inilah yang mempunyai peran penting di dalam tubuh kita. Reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam sel ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Sebagai contoh apabila banyak glukosa yang teroksidasi untuk memproduksi energi, maka glikogen dalam hati akan mengalami proses hidrolisis untuk membentuk glukosa. Sebaliknya apabila suatu reaksi tertentu menghasilkan produk yang berlebihan, maka ada reaksi lain yang dapat menghambat produksi tersebut. Dalam hubungan antar reaksi-reaksi ini enzimenzim mempunyai peranan sebagai pengatur atau pengendali. Proses kimia yang terjadi dalam sel ini disebut metabolisme. Jadi metabolisme karbohidrat mencakup reaksi-reaksi monosakarida, terutama glukosa

3. Klasifikasi dan Tata Nama

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton, yang mempunyai rumus molekul umum (CH2O)n. Yang pertama lebih dikenal sebagai golongan aldosan yang kedua adalah ketosa. Dari rumus umum dapat diketahui bahwa karbohidrat adalah suatu polimer. Senyawa yang menyusunnya adalah monomer-monomer. Dari jumlah monomer yang menyusun polimer itu, maka karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida, trisakarida dan seterusnya samapai polisakarida. Bilamana jumlah monomer yang menyusunnya berturut-turut adalah satu, dua, tiga, dan banyak. Untuk mudahnya biasanya menjadi tiga golongan yaitu monosakarida, oligosakarida mengandung dua samapai sepuluh monomer dan polisakarida lebih dari sepuluh.

4. Struktur Karbohidrat

Dalam bahan makanan karbohidrat terdiri dari tiga golongan utama yaitu monosakarida, oligosakarida, polisakarida, dan polisakarida yang dikelompokkan menurut jumlah unit gula, ukuran dari rantai karbon, lokasi gugus karbonil, serta stereokimia.

a. Berdasarkan jumlah unit gula dalam rantai Monosakarida (terdiri atas 1 unit gula) Oligosakarida (terdiri atas 2-10 unit gula) Polisakarida(terdiri atas lebih dari 10 unit gula)

b. Berdasarkan lokasi gugus C=O Monosakarida digolongkan menjadi 2 yaitu: aldosa (berupa aldehid) dan ketosa (berupa keton) Berdasarkan jumlah atom C pada rantai, monosakarida digolongkan menjadi: Triosa (tersusun atas 3 atom C), tetrosa(tersusun atas 4 atom C), pentosa (tersusun atas 5 atom C), heksosa (tersusun atas 6 atom C), heptosa (tersusun atas 7 atom C), oktosa(tersusun atas 8 atom C)

5. Metabolisme Glukosa 5.1. Proses Glikolisis

Tahap awal metabolisme konversi glukosa menjadi energi di dalam tubuh akan berlangsung secara anaerobik melalui proses yang dinamakan Glikolisis (Glycolysis). Proses ini berlangsung dengan mengunakan bantuan 10 jenis enzim yang berfungsi sebagai katalis di dalam sitoplasma (cytoplasm) yang terdapat pada sel eukariotik (eukaryotic cells). Inti dari keseluruhan proses Glikolisis adalah untuk mengkonversi glukosa menjadi produk akhir berupa piruvat.

Pada proses Glikolisis, 1 molekul glukosa yang memiliki 6 atom karbon pada rantainya (C6H12O6) akan terpecah menjadi produk akhir berupa 2 molekul piruvat (pyruvate) yang memiliki 3 atom karbom (C3H3O3). Proses ini berjalan melalui beberapa tahapan reaksi yang disertai dengan terbentuknya beberapa senyawa antara seperti Glukosa 6-fosfat dan Fruktosa 6-fosfat.

Kelebihan glukosa akan disimpan sebagai glikogen. Sintesis glikogen dari glukosa disebut glikogenesis. Simpanan glikogen terbatas sehingga kelebihan glukosa yang lain diubah menjadi lemak (lipogenesis). Sedangkan Jika kadar glukosa darah turun, tubuh mengubah glikogen kembali menjadi glukosa (glikogenolisis)

Selain akan menghasilkan produk akhir berupa molekul piruvat, proses glikolisis ini juga akan menghasilkan molekul ATP serta molekul NADH (1 NADH3 ATP). Molekul ATP yang terbentuk ini kemudian akan diekstrak oleh sel-sel tubuh sebagai komponen dasar sumber energi. Melalui proses glikolisis ini 4 buah molekul ATP & 2 buah molekul NADH (6 ATP) akan dihasilkan serta pada awal tahapan prosesnya akan mengkonsumsi 2 buah molekul ATP sehingga total 8 buah ATP akan dapat terbentuk. Gambar 6.2.

Gambar 6.2 diatas menunjukkan 3 tahap proses respirasi selular beserta Siklus Asam Sitrat (Citric Acid Cycle) yang berfungsi sebagai pusat metabolisme tubuh

5.2.

Respirasi Selular

Tahap metabolisme energi berikutnya akan berlangsung pada kondisi aerobik dengan mengunakan bantuan oksigen (O2). Bila oksigen tidak tersedia maka molekul piruvat hasil proses glikolisis akan terkonversimenjadi asam laktat. Dalam kondisi aerobik, piruvat hasil proses glikolisis akan teroksidasi menjadi produk akhir berupa H2O dan CO2 di dalam tahapan proses yang dinamakan respirasi selular (Cellular respiration).Proses respirasi selular ini terbagi menjadi 3 tahap utama yaitu produksiAcetyl-CoA, proses oksidasi Acetyl-CoA dalam siklus asam sitrat (Citric-AcidCycle) serta Rantai Transpor Elektron (Electron Transfer Chain/OxidativePhosphorylation).

Tahap kedua dari proses respirasi selular yaitu Siklus Asam Sitrat yang merupakan pusat bagi seluruh aktivitas metabolisme tubuh. Siklus ini tidak hanya digunakan untuk memproses karbohidrat namun juga digunakan untuk memproses molekul lain seperti protein dan juga lemak.

5.2.1 Produksi acetyl-CoA / Proses Konversi Pyruvate Sebelum memasuki Siklus Asam Sitrat (Citric Acid Cycle) molekul piruvat akan teroksidasi terlebihdahulu di dalam mitokondria menjadi Acetyl-Coa dan CO. Proses ini berjalan dengan bantuan multi enzim 2 pyruvate dehydrogenase complex (PDC) melalui 5 urutanreaksi yang melibatkan 3 jenis enzim serta 5 jenis coenzim. 3 jenis enzim yang terlibat dalam reaksi ini adalah enzim Pyruvate Dehydrogenase (E1), dihydrolipoyl transacetylase (E2) &dihydrolipoyl dehydrogenase (E3), sedangkan coenzim yang telibat dalam reaksi ini adalah TPP, NAD+, FAD, CoA &Lipoate. Gambar 6.3 akan memperlihatkan secara sederhana proses konversi piruvat. Dari gambar juga dapat dilihat bahwa proses konversi piruvat tidak hanya akan menhasilkan CO dan Acetyl-CoA namun juga akan menghasilkan produk samping berupa NADH yang 2 memiliki nilai energi ekivalen dengan 3xATP.

5.2.2 Proses oksidasi Acetyl-CoA (Citric-Acid Cycle) Molekul Acetyl CoA yang merupakan produk akhir dari proses konversi Pyruvate kemudian akanmasuk kedalam Siklus Asam Sitrat. Secara sederhana persamaan reaksi untuk 1 Siklus Asam Sitrat (Citric Acid Cycle) dapat dituliskan :

Acetyl-CoA + oxaloacetate + 3 NAD + GDP + Pi +FAD ------> oxaloacetate + 2 CO + FADH + 3 NADH + 3 H + GTP

Siklus ini merupakan tahap akhir dari proses metabolisme energi glukosa. Proses konversi yang terjadi pada siklus asam sitrat berlangsung secara aerobik di dalam mitokondria dengan bantuan 8 jenis enzim. Inti dari proses yang terjadi pada siklus ini adalah untuk mengubah 2 atom karbon yang terikat didalam molekul Acetyl-CoA menjadi 2 molekul karbondioksida (CO ), membebaskan koenzim A serta 2 memindahkan energi yang dihasilkan pada siklus ini ke dalam senyawa NADH, FADH dan GTP. Selain 2 menghasilkan CO dan GTP, dari persamaan reaksi 2 dapat terlihat bahwa satu putaran Siklus Asam Sitrat juga akan menghasilkan molekul NADH & molekul FADH . Untuk melanjutkan proses metabolisme energi, 2 kedua molekul ini kemudian akan diproses kembali secara aerobik di dalam membran sel mitokondria melalui proses Rantai Transpor Elektron untuk menghasilkan produk akhir berupa ATP dan air (H2O).

5.2.3

Proses /Rantai Transpor Elektron

Proses konversi molekul FADH2 dan NADH yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat (citric acid cycle) menjadi energi dikenal sebagai proses fosforilasi oksidatif (oxidative phosphorylation) atau juga Rantai Transpor Elektron (electron transport chain). Di dalam proses ini, elektron elektron yang terkandung didalam molekul NADH & FADH2 ini akan dipindahkan ke dalam aseptor utama yaitu oksigen (O2). Pada akhir tahapan proses ini, elektron yang terdapat di dalam molekul NADH akan mampu untuk menghasilkan 3 buah molekul ATP

sedangkan elektron yang terdapat dalam molekul FADH2 akan menghasilkan 2 buah molekul ATP.

6. Energi Metabolisme Glukosa

Secara keseluruhan proses metabolisme Glukosa akan menghasilkan produk samping berupa karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Karbon dioksida dihasilkan dari siklus Asam Sitrat sedangkan air (H2O) dihasilkan dari proses rantai transport elektron. Melalui proses metabolisme, energi kemudian akan dihasilkan dalam bentuk ATP dan kalor panas. Terbentuknya ATP dan kalor panas inilah yang merupakan inti dari proses metabolisme energi. Melalui proses Glikolisis, Siklus Asam Sitrat dan proses Rantai Transpor Elektron, sel-selyang tedapat di dalam tubuh akan mampu untuk mengunakan dan menyimpan energi yang dikandung dalam bahan makanan sebagai energi ATP. Secara umum proses metabolisme secara aerobik akan mampu untuk menghasilkan energi yang lebih besar dibandingkan dengan proses secara anaerobik. Dalam proses metabolisme secara aerobik, ATP akan terbentuk sebanyak 36 buah sedangkan proses anaerobik hanya akan menghasilkan 2 buah ATP. Ikatan yang terdapat dalam molekul ATP ini akan mampu untuk menghasilkan energi sebesar 7.3 kilokalor per molnya.

BAB III Kesimpulan


Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut

polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksilketon atau ketosa). Karbohidrat mempunyai rumus molekul umum (CH2O)n. karbohidrat terdiri dari tiga golongan utama yaitu monosakarida, oligosakarida, polisakarida, dan polisakarida. Karbohidrat mempunyai dua fungsi yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder. Fungsi primer adalah sebagai cadangan energi jangka pendek( gula merupakan sumber energi) sedangkan fungsi sekunder dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka menengah(pati untuk tumbuhan dan glikogen untuk hewan dan manusia) Untuk metabolisme glukosa pada karbohidrat dapat melalui 2 tahap yaitu glikolisis dan respirasi seluler. Glikolisis merupakan tahap awal metabolisme konversi glukosa menjadi energi di dalam tubuh akan berlangsung secara anaerobik, sedangkan Respirasi sel adalah tahap metabolisme energi yang berlangsung pada kondisi aerobik dengan mengunakan bantuan oksigen (O2). Bila oksigen tidak tersedia maka molekul piruvat hasil proses glikolisis akan terkonversimenjadi asam laktat. Dalam kondisi aerobik, piruvat hasil proses glikolisis akan teroksidasi menjadi produk akhir berupa H2O dan CO2 di dalam tahapan proses yang dinamakan respirasi selular (Cellular respiration).Proses respirasi selular ini terbagi menjadi 3 tahap utama yaitu produksiAcetyl-CoA, proses oksidasi Acetyl-CoA dalam siklus asam sitrat (Citric-AcidCycle) serta Rantai Transpor Elektron (Electron Transfer Chain/OxidativePhosphorylation).

Daftar Pustaka
Armstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia Edisi ketiga. Jakarta: EGC Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional Edisi 3. Surabaya: Airlangga University Press Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry) Edisi 17. Jakarta: EGC Matsjeh, Sabirin. Dkk. 1994. Kimia Organik II. Yogyakarta: UGM Press Riawan, S. 1990. Kimia Organik Edisi 1. Jakarta: Binarupa Aksara Poedjiadi, Anna. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press

10

Anda mungkin juga menyukai