Anda di halaman 1dari 9

TUGAS METROLOGI DAN PENGUKURAN TEKNIK MACAM-MACAM ALAT UKUR

Disusun Oleh Nama : Eko Prasetyo NPM : 3331071045 Jurusan : T. Mesin NR

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN 2012

Pada dasarnya alat ukur yang bisa kita gunakan sehari-hari mengacu pada besaran pokok yang paling banyak diukur dalam ilmu fisika. Yaitu terdiri atas panjang, massa, dan waktu. Berikut ini penjelasan macam-macam alat ukur tersebut beserta fungsinya. 1. Alat untuk mengukur panjang Alat ini tidak hanya mutlak digunakan untuk mengukur panjang suatu benda saja. Pada penerapannya, bisa digunakan untuk mengetahui kedalaman, diameter, keliling, dan luas. Serta tidak terpaku pada suatu benda, tapi mencakup suatu wilayah. Misalnya lapangan, sumur, dan lain-lain diantaranya: a. Penggaris Alat ini memiliki keterbatasan, yaitu hanya bisa efektif digunakan untuk mengukur benda-benda pada bidang datar dan berdimensi relatif kecil, seperti gambar atau ubin. Dan alat ini pun tidak mungkin memiliki dimensi yang terlalu panjang. Karena biasanya terbuat dari bahan yang kaku seperti, mika, plastik kayu, juga besi.

b. Meteran Alat ini fungsinya kurang lebih sama dengan penggaris. Hanya saja, meteran berdimensi lebih panjang dan terbuat dari bahan yang jauh lebih fleksibel dibanding penggaris. Agar bisa digulung dan mudah dibawa. Meteran bisa terbuat dari nilon atau logam lentur yang bisa digulung. Dimensi panjangnya bisa mencapai seratus meter. Oleh karena itu, alat ini bisa digunakan untuk mengukur objek yang lebih besar, seperti tanah, lapangan, ataupun bangunan. Kelemahan alat ini adalah pada pemakaiannya yang sedikit merepotkan. Seringkali penggunaannya membutuhkan lebih dari 1 orang.

c. Jangka sorong Penggunaan alat yang satu ini biasanya di bengkel-bengkel atau tempat-tempat yang memproduksi barang dengan detail dan tingkat presisi yang tinggi. Misalnya industri mesin, yang membutuhkan ketelitian antara satu bagian dengan bagian lainnya. Bentuk alat ini kurang lebih mirip kunci inggris, dengan satu bagian rahang tetap dan yang lainnya dapat digeser sesuai

keperluan. Terdapat skala pada bagian batangnya. Ketelitian alat ini mencapai 0,1 mm. Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur diameter benda kecil seperti skrup, baik dimensi dalam maupun dimensi luarnya. Alat ini bukan termasuk peralatan rumah tangga biasa, karena hanya digunakan di tempattempat tertentu dan untuk alat-alat tertentu saja.

d. Mikrometer Skrup Alat ini termasuk dalam salah satu dari macam-macam alat ukur yang digunakan untuk mengetahui ukuran benda dengan ketelitian mencapai 0,01 mm. Benda yang diukur biasanya seperti ketebalan suatu plat atau lempeng logam, isi serabut kabel, dan lain-lain. Mikrometer skrup terdiri atas tiga bagian, yaitu: 1) Selubung utama yang merupakan bagian statis, tidak dapat digeser, berfungsi sebagai skala utama untuk melihat hasil pengukuran. 2) Selubung luar, memiliki bagian yang dapat diputar sehingga menggerakan selubung ulir agar bisa disesuaikan dengan benda yang akan diukur. 3) Selubung ulir adalah bagian yang digerakan oleh selubung luar sehingga bisa sesuai dengan benda yang diukur.

2. Alat untuk mengukur Massa Setelah alat pengukur panjang, salah satu dari macam-macam alat ukur adalah alat pengukur massa. Alat pengukur massa hanya ada satu, yaitu neraca. Akan tetapi neraca mempunyai jenis yang beragam. Dibawah ini beberapa tipe neraca dan penjelasannya. a. Naraca Pasar Disebut demikian karena biasanya kita akan bisa melihat neraca ini di pasar, terutama pasar tradisional. Bentuk neraca ini sangat khas, ada bagian yang berfungsi sebagai wadah untuk menempatkan barang yang akan ditimbang.

Bagian ini bisa dilepas, lalu bagian lainnya menyerupai tatakan untuk meletakan bandul neraca. Ukuran berat bandul neraca ini beragam, ada yang seukuran 1 ons, setengah kilogram, 1 kilogram, 2 kilogram dan seterusnya. Tapi biasanya paling besar adalah 5 kilogram, bagian tatakan ini tidak dapat dilepas.

b. Neraca Dua Lengan Neraca ini berbentuk seperti lambing zodiak libra. Cara penggunaannya mirip dengan neraca pasar, yaitu menyeimbangkan berat antara barang yang diukur dan bandul neraca. Tapi pada neraca jenis ini bandul neraca bisa juga digantikan oleh benda lain yang ingin dibandingkan beratnya dengan benda yang akan ditimbang. Neraca jenis ini biasanya digunakan di laboratorium atau toko-toko emas zaman dulu, neraca ini biasanya berukuran kecil dan hanya bisa digunakan untuk mengukur benda yang tidak terlalu berat (tidak mencapai berat Kg-an).

c. Neraca Tiga Lengan Neraca jenis inijuga biasanya ada di laboratorium, tapi ada juga yang berukuran besar dan biasanya terlihat di kios-kios penjual beras. Yang berukuran kecil lemampuannya kurang lebih sama dengan neraca dua lengan, sementara yang berukuran besar sanggup untuk menahan beban sampai level kuintal.

d. Neraca Kamar Mandi Neraca ini lebih kita kenal sebagai timbangan badan. Biasanya kita bisa menemukan alat ini di klinik, tempat praktek dokter, rumah sakit, sekolah, atau tukang timbangan badan dan tensi darah keliling. Umumnya berbentuk kotak atau lingkaran, kita cukup naik ke atas timbangan ini. Maka jarum akan menunjuk ke jangka yang sesuai dengan berat badan kita.

3. Alat ukur waktu Macam-macam alat ukur lainya adalah alat ukur waktu. Alat ini digunakan untuk mengetahui beberapa lama suatu waktu itu berjalan, satuan ukur alat ini terdiri dari beberapa tingkatan yaitu: hari, jam, menit, dan sekon atau detik. Contoh penggunaan alat ini adalah untuk mengetahui berapa lama proses suatu kegiatan berlangsung. Alat ukur ini biasanya berupa jam tangan, jam dinding, atau jam meja. Untuk mengetahui waktu yang lebih detail bisa digunakan stopwatch.

4. Anemometer (mengukur keccepatan angin) Adalah alat pengukur kecepatan angin yang banyak dipakai dalam bidang Meteorologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan cuaca. Nama alat ini berasal dari kata Yunani Anemos yang berarti angin. Perancang pertama dari alat ini adalah Leon

Battista Alberti pada tahun 1450. Selain mengukur kecepatan angin, alat ini juga dapat mengukur besarnya tekanan angin itu.

Kecepatan angin adalah jarak tempuh angin atau pergeraakan udara per satuan waktu dan dinyatakan dalam satuan meter per detik (m/d), kilometer per jam (km/j), dan mil per jam (mi/j). Satuan mil (mil laut) per jam disebut juga knot (kn); 1 kn = 1,85 km/j = 1,151mi/j = 0,514 m/d atau 1 m/d = 2,237 mi/j = 1,944 kn. Kecepatan angin bervariasi dengan ketinggian dari permukaan tanah, sehingga dikenal adanya profil angin, dimana makin tinggi gerakan angin makin cepat. Kecepatan angin diukur dengan menggunakan alat yang disebut Anemometer atau Anemograf. 5. Barometer (mengukur tekanan udara) Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara. Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara yang tinggi menandakan cuaca yang "bersahabat", sedangkan tekanan udara rendah menandakan kemungkinan badai.

6. Higrometer (mengukur kelembapan udara) Higrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembaban pada suatu tempat. Biasanya alat ini ditempatkan di dalam bekas (container) penyimpanan barang yang memerlukan tahap kelembapan yang terjaga seperti dry box penyimpanan kamera. Kelembaban yang rendah akan mencegah pertumbuhan jamur yang menjadi musuh pada peralatan tersebut. Higrometer juga banyak dipakai di ruangan pengukuran dan instrumentasi untuk menjaga kelembapan udara yang berpengaruh terhadap keakuratan alat-alat pengukuran. Kini Higrometer banyak dipakai untuk pengukur kelembaban ruangan pada budidaya jamur, kandang reptil, sarang burung walet maupun untuk pengukuran kelembaban pada penetasan telur.

7. Amperemeter (mengukur kuat arus listrik) Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang berderet dengan elemen listrik. Cara menggunakannya adalah dengan menyisipkan amperemeter secara langsung ke rangkaian.

8. Voltmeter (mengukur tegangan listrik) Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah sebagai katode. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).

9. Ohmmeter (mengukur besar tahanan listrik) Ohm-meter adalah alat pengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm. Desain asli dari ohmmeter menyediakan baterai kecil untuk menahan arus listrik. Ini menggunakan galvanometer untuk mengukur arus listrik melalui hambatan. Skala dari galvanometer ditandai pada ohm, karena voltase tetap dari baterai memastikan bahwa hambatan menurun, arus yang melalui meter akan meningkat.

Ohmmeter dari sirkui itu sendiri, oleh karena itu mereka tidak dapat digunakan tanpa sirkuit yang terakit.

10. Altimeter (mengukur ketinggian daratan dari permukaan laut) Altimeter adalah alat untuk mengukur ketinggian suatu titik dari permukaan laut. Biasanya alat ini digunakan untuk keperluan navigasi dalam penerbangan, pendakian, dan kegiatan yang berhubungan dengan ketinggian. Altimeter bekerja dengan beberapa prinsip: a) tekanan udara (yang paling umum digunakan) b) Mangnet bumi (dengan sudut inclinasi) c) Gelombang (ultra sonic maupun infra merah, dan lainnya) Penggunaan Altimeter umumnya selalu diikuti dengan penggunaan kompas.

11. Spektrometer (mengukur intensitas cahaya) Spektrometer adalah alat untuk mengukur spektrum cahaya. Dalam astronomi dan beberapa cabang ilmu fisika dan kimia, spektrometer adalah alat optik untuk menghasilkan garis spektrum cahaya dan mengukur panjang gelombang serta intensitasnya.

12. Torsimeter (mengukur torsi) Torsimeter adalah alat pengukur torsi yang biasa dipakai untuk mengukur torsi pada alat pemutar sekrup (screw driver). Torsi pada alat pemutar sekrup perlu dibatasi agar ulir pada sekrup tidak aus akibat pemakaian torsi yang berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai