Anda di halaman 1dari 22

MENINGKATKAN MINAT MEMBACA DENGAN MEDIA BUKU CERITA YANG MENARIK KELAS III SD NO.

07/IX LUBUK KUARI KABUPATEN MUARO JAMBI

Usulan Penelitian untuk Skripsi

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan

Diajukan Oleh

Rosnariyanti A12D108029

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI TAHUN AJARAN 2009/2010

DAFTAR ISI

Daftar isi BAB I ....................................................................................................... PENDAHULUAN . 1.1. Latar Belakang Masalah . 1.2. Rumusan Masalah 1.3. Tujuan penelitian . 1.4. Manfaat dan Hasil Penelitian ..

Halaman

BAB II .. KAJIAN PUSTAKA .. 2.I. PENGERTIAN MEMBACA . 2.1.1. Cara membaca yang . 2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca siswa 2.1.3. Metode speed reading 2.2. KERANGKA BERFIKIR 2.3 HIPOTESIS TINDAKAN BAB III .. METODE PENELITIAN 3.1. SUBJEK PENELITIAN .. 3.2. PROSEDUR PENELITIAN . 3.2.1. Perencanaan 3.2.2. Pelaksanaan tindakan .. 3.2.3. Observasi 3.2.4. Refleksi .. 3.2.5. Matrik metode penelitian .. 3.2.6. Jadwal penelitian DAFTAR PUSTAKA . LAMPIRAN-LAMPIRAN

benar

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mempunyai empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu : (1) membaca, (2) menyimak, (3) menulis, (4) berbicara. Keempat aspek tersebut harus dimiliki oleh siswa, karna bila salah satu aspek tersebut tidak dimiliki oleh siswa maka akan sulit untuk mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia dan bidang studi yang lainnya. Pembelajaran Bahasa Indonesia disekolah saat ini sudah diterapkan keempat aspek keterampilan bahasa tersebut, hanya saja cara pengajaran yang diberikan oleh guru kurang menarik sehingga siswa tidak maksimal untuk mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia. Kebanyakan siswa balajar pasif, hanya beberapa orang siswa yang mengikuti pelajaran dengan baik. Siswa yang pasif hanya duduk diam saat guru menyampaikan materi. Sehingga guru sulit mengira apakah siswa ini mengerti apa yang disampaikan guru ataukah tidak mengerti sama sekali. Dari keadaan kelas tersebut timbul berbagai masalah-masalah yang dihadapi oleh guru diantaranya : (1) kurangnya minat membaca siswa, (2) siswa kurang perhatian terhadap pembelajaran, (3) siswa yang rebut saat proses pembelajaran berlangsung, (4) siswa tidak dapat menjawab latihan dengan maksimal. Dari berbagai masalah yang ada, masalah kurangnya minat membaca perlu diangkat karena bila siswa berminat untuk membaca maka masalahmasalah yang ada lainnya akan berkurang. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan gambaran masalah diatas, bagaimana cara guru agar dapat meningkatkan minat membaca siswa kelas 3 SDN 07/IX Lubuk Kuari dengan media buku cerita yang menarik.

1.3.Tujuan penelitian. Penelitian ini dilakukan bertujuan agar dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa agar dapat membaca dengan lancar dengan baik, benar dan nyaring. 1.4. Manfaat dan Hasil Penelitian Penelitian ini sangat bermanfaat bagi sipeneliti (guru), siswa sebagai yang diteliti dan sekolah. Adapun manfaat bagi peneliti (guru) yaitu: Guru dapat mencari tahu masalah yang timbul Guru mendapat jawaban dari apa yang diteliti sehingga dapat memperbaiki cara mengajar menjadi lebih baik

Manfaat penelitian bagi siswa yaitu : Siswa akan memperbaiki kualitas membaca menjadi lehih baik Siswa akan memndapatkan motivasi sehingga bisa bersemangat untuk lebih sering membaca buku dan menjadi kebiasaan untuk membaca, sehingga tidak ada lagi mereka yang duduk dikelas 3 yang tidak bisa membaca Manfaat penelitian bagi sekolah yaitu : Kwalitas sekolah akan lebih baik dengan siswa dan siswi yang mempunyai kemampuan membaca. Sekolah akan mengetahui cara menanggapi suatu masalah dan menemukan penyelesaian yang baik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.I. PENGERTIAN MEMBACA Tampubolon (1993) menjelaskan pada hakekatnya membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan.Walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan huruf-huruf . Ditakan kegiatan fisik, karena bagian-bagian tubuh khususnya mata, yang melakukannya. Dikatakan kegiatan memntal karena bagian-bagian pikiran khususny persepsi dan ingatan, terlibat didalamnya. Dari defenisi ini, kiranya dapat dilihat bahwa nenemukan makna dari bacaan (tulisan) adalah tujuan utama membaca dan bukan mengenali huruf-huruf. Diperjelas oleh pendapat Smith (Ginting 2005) bahwa membaca merupakan suatu proses membangun pemahaman dari teks yang tertulis Menurun Burn, Roe dan Ross (1984) membaca adalah proses berfikir, maksudnya adalah ketika seseorang sedang membaca, maka seseorang tersebut akan mengenali kata yang memerlukan inretpresi dari simbol-simbol grafis. Menurut Tarigan (1985) bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk menerima pesan, suatu metode yang dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri kadangkadang orang lain, yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang tertulis. Finochiaro dan Bonomo (Tarigan 1985) mendefenisikan secara singkat membaca adalah memetik serta memahami arti makna yang terkandung didalam bahan tulisan. Dari berbagai defensi membaca menurut ahli, dapat disimpulkan bahwa membaca adlah kegiatan fisik dan mental, yang menurut seseorang untuk menginterpretasikan simbol-simbol tulisan dengan aktif sebagai pola komunikasi dengan diri sendiri ugar membaca dapat menemukan makna tulisan dan memperoleh informasi sebgai proses transmisi pemikiran untuk mengembangkan intelektualitas dan pembelajaran sepanjang hayant (leaf-long learning) 2.1.1. Cara membaca yang benar Pada umumnya siswa yang duduk di kelas II, III dan IV proses membaca yang dilakukan dengan membaca nyaring. Sikap membaca ysng benar : Siswa duduk yang teap dan rapi. Jarak mata ke buku yang dibaca kurang lebih dari 30cm. Punggung sejajar lurus dengan kepala. Siswa yang sudah lancar membaca biasanya membaca dLm hati.

Ada 2 cara membaca : a. Membaca dalam hati Membaca dalam hati hendaknya dilakukan sebelum mmbaca nyaring. Membaca dalam hati memberikan kesempatan pada guru untuk mengamati reaksi dan kebiasaan siswa (meinbach 1993) b. Membaca nyaring Pada umumnya kelas II, III dan IV membaca naring. (Mointain 1995) menjelaskan bahwa membaca nyaring hendaknya mempunyai tujuan tertentu dan tidak mengganggu. 2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca siswa Banyak factor yang mempengaruhi terhadap kemampuan membaca. Umumnya, kemampuan membaca yang dimaksud ditujukan oleh pemahaman seseorang pada bacaan yang dibacanya dan tingkat kecepatan yang dimiliki. Factor-faktor itu antara lain : a. Tingkat Intelejensia Membaca itu sendiri pada hakekatnya proses berpikir dan memecahkan masalah. Dua orang yang berbeda IQ-nya sudah pasti akan berbeda hasil dan kemampuan membacannya. b. Kemampuan Berbahasa Apabila seseorang menghadapi bacaan yang bahasanya tidak pernah didengarnya maka akan sulit memahami teks bacaan tersebut. Penyebabnya tidak lain Karena keterbatasan kosakata yang dimilikinya. c. Sikap dan Minat Sikap biasanya ditunjukan oleh rasa senang dan tidak senang. Sikap umumnya bersifat laten atau lama. Sedangkan minat merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Minat lebih bersifat sesaat. d. Keadaan Bacaan Tingkat kesulitan yang dikupas, aspek perwajahan, atau desan halaman-halaman buku, besar kecilnya huruf dan sejenisnya juga bisa mempengaruhi proses membaca. e. Kebiasaan Membaca Kebiasaan yang dimaksud adalah apakah seseorang tersebut mempunyai tradisi membaca atau tidak. Yang dimaksud tradisi ini ditentukan oleh banyak waktu atau kesempatan yang disediakan oleh seseorang sebagai sebuah kebutuhan. f. Pengetahuan Tentang Cara Membaca

Pengetahuan seseorang tentang misalnya, menemukan ide pokok secara cepat, menangkap kata-kata kunci secara cepat, dan sebagainya. g. Latar Belakang Sosial, Ekonomi Dan Budaya Seseorang akan kesulitan dalam menangkap isi bacaan jika bacaan yang dibacanya memiliki latar kebudayaannya. h. Emosi Keadaan emosi yang berubah akan mempengaruhi membaca seseorang. i. Pengetahuan dan Pengalaman Yang Dimiliki Sebelumnya Proses membaca sehari-hari pada hakekatnya penumpukan modal pengetahuan untuk membaca berikutnya. Selain faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses membaca yang telah diuraikan, dalam proses membaca juga terdapat hambatanhambatan seperti yaitu : (a). kurang bisa berkonsentrasi membaca : 1. pada dasarnya memang kurang bisa berkonsetrasi, 2. kesehatan sedang terganggu, 3. suasana hati tidak tenang, 4. keadaan lingkungan yang kurang mendukung. (b) daya tahan membaca cepat berkurang : 1. posisi badan yang salah, 2. lampu atau penerangan yang tidak mendukung 2.1.3 .Meningkatkan minat membca Semakin orang banyak membaca buku, semestinya akan semakin cepat kemampuan bacanya. Ibarat kendaraan bermotor, jika sudah masuk ke gigi dua maka akan meningkat ke gigi tiga, empat dan seterusnya. Begitu juga seperti kata pepatah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit , jadi walaupun awalnya siswa tersebut kurang bias dalam membaca lancar, tetapi dengan semangat kegigihan dan tekun untuk berlatih membaca maka tidak lah mustahil siswa yang dari tidak bisa membca dengan lancer akan menjadi lancar membaca. Memberikan sutu disiplin untuk latihan membaca secara rutin setiap hari kepada siswa yang kemampuan membacanya agak lemah, akan menjadikan suatu kebiasaan untuk membaca dan merupakan kebutuhan bagi siswa yang terbiasa membaca tersebut. Sehingga kemampuan membaca merekapun akan meningkat menjadi lebih baik.

2.1.4

Media Buku cerita yang menarik Agar siswa lebih berminat dan sering membaca buku, guru dapat menyajikan pembelajaran yang menarik dengan media buku cerita yang menarik pula. Media buku yang menarik dapat berupa buku bacaan yang bergambar dan buku cerita dongeng. Pada umumnya siswa sd kelas rendah menyukai buku cerita yang bergambar, terutama pada gambar yang berwarna. Dari warna gambar tersebut dapat merespon keingintahuan siswa terhadap isi cerita buku. Dari situlah minat baca seorang siswa timbul. Sehingga dengan media tersebut siswa akan termotivasi untuk aktif membaca dan menjadikan kebiasaan membaca jadi suatu kebutuhan dari dalam diri siswa itu.

2.2.

KERANGKA BERFIKIR Berdasarkan uraian diatas maka terdapat secara teori hubungan antara variabel dipenden dengan independen semakin menarik media buku tersebut akan semakin berminat siswa membaca dan semakin baik pula kemampuan membaca siswa. Hubungan antara variabel dienden dengan variabel independent dapat digambarkan dengan Meningkatkan kemampuan membaca siswa Media buku cerita yang menarik Kemampuan membaca siswa akan lebih baik, siswa dapat membaca dengan baik, benar dan membaca nyaring.

2.3

HIPOTESIS TINDAKAN Berdasarkan uraian dan teori kerangka berpikir diatas maka hipotesis penelitian ini dapatdirumuskan sebagai berikut. Meningkatkan minat membaca siswa dapat ditingkatkan dengan media buku cerita yang menarik .

BAB III METODE PENELITIAN


3.1. SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN No. 07/ IX Lubuk Kuari Kabupaten Muaro Jambi. Subjek penelitian adalah siswa kelas 3. Kelas tiga berjumlah 15 orang; lima orang siswa perempuan dan sepuluh siswa laki-laki. Siswa kelas tiga berumur rata-rata antara 8 tahun sampai 9 tahun Dengan karakteristik siswa yang lebih menyukai proses pembelajaran dengan metode bervariasi, tidak hanya di dalam ruangan kelas saja. Siswa cepat merasa jenuh jika harus terus memperhatikan ceramah guru, siswa lebih senang proses pembelajaran yang memberi kesempatan siswa untuk eksistensi diri melihat tampilan teman-temannya. Namun siswa yang aktif dalam diskusi hanya siswa tertentu saja, sebagian besar masih kurang aktif dan kurang kreatif dalam belajar. Latar belakang sosial-ekonomi siswa mayoritas anak petani dengan tingkat kesejahteraan menengah ke bawah. Buku-buku pembelajaran yang dimiliki sendiri masih terbatas, namun rata-rata mereka memanfaatkan sarana perpustakaan sekolah yang cukup memadai. Kemampuan akademik siswa masih terbatas karena motivasi belajar siswa yang rendah. Situasi kelas saat pembelajaran masih belum optimal, siswa masih belum seluruhnya mempunyai keaktifan dalam belajar. PROSEDUR PENELITIAN Penelitian TK ini akan dilaksanakan selama tiga siklus. Menurut model classroom action research Kemmis dan Tanggart, . Setiap siklus terdiri dari empat fase; perencenaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Maka tahap awal atau siklus 1 yang kita lakukan adalah : 3.2.1. Perencanaan Dalam tahap perencanaan peneliti melakukan 6 kegiatan utama; meneliti kelas untuk menentukan dan merumuskan masalah penelitian, mentukan tindakan, membuat Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Perbaikan, membuat lembaran observasi, menentukan jadwal penelitian, dan membuat matrik metodologi penelitian. Tahap pertama adalah a. Meneliti kelas Dalam tahap pertama ini peneliti menemukan beberapa masalah diantanya : 1. Siswa kurang menyimak apa yang dibacakan temannya saat pembelajaran bahasa Indonesia. 2. Siswa mengobrol dikelas saat guru menyampaikan materi. 3. Siswa yang tidak lancer membaca. 4. Siswa yang suka mengganggu temannya saat pembelajaran berlangsung

3.2.

Dari masalah diatas ditemukan penyebabnya yaitu : karena kurangnya minat membaca dan media yang diberikan guru kurang menarik. . b. Menentukan tindakan tindakan yang dilakukan memberikan media buku cerita yang menarik berupa buku cerita bergambar,cerita dongeng dan buku cerita untuk anak-anak. c. Membuat RPP Tindakan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dilakukan dalam pembelajaran terlampir.

d. Membuat lembaran observasi Masalah yang diteliti adalah meningkatkan minat membaca siswa sd kelas 3 dengan memberikan media yang menarik, dengan factor penilaian yaitu : (a) siswa biasamembaca dengan lancar baik dan benar, (b) kemampuan membaca siswa lebih baik, (c) minat membaca siswa meningkat, (d) konsentrasi siswa dalam belajar bahasa Indonesia meningkat, (e) siswa bersemangat mengikuti pelajaran. Lembaran observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembaran tes yang dilaksanakan setiap akhir pembelajaran. Lembaran tes terlampir. 3.2.2. Pelaksanaan tindakan. Penelitian ini dilakukan pada SDN No. 07/ IX Lubuk Kuari Kabupaten Muaro Jambi pada semester 1 tahu tahun ajaran 2010/2011 3.2.3.Observasi Observasi di laksanakan menurut penelitian teknik observasi yaitu dengan melakukan pengamatan pada siswa dalam kegiatan pembelajaran melalui tes. Kegiatan tes dilakukan untuk mengamati kemampuan siswa dalam bidang studi bahasa Indonesia, sehingga menjadi data awal dalam proses penelitian ini. Dengan demikian dapat dilakukan tindakan yang harus dilakukan dalam setiap siklus 3.2.4. Refleksi Guru memberikan penilaian terhadap siswa yang melakukan pembelajaran menggunakan media buku cerita yang menarik. Selain itu guru menyimpulkan hasil analisa yang diamati pada siklus pertama. Dalam siklus pertama ini apabila masih kurang maksimal maka akan dilanjutkan dengan pelaksanaan siklus 2 dengan tetap menggunakan media buku cerita yang menarik. Pelaksanaan siklus 2

tetap melalui tiga tahap yaitu perencanaan, action/observasi dan refleksi. Jika hasil masih belum maksimal maka dilaksanakan siklus 3 juga melalui tahap perencanaan, action/observasi dan refleksi. Pada Penelitian ini kami membatasi 3 siklus saja. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain : a. Menganalisa data. Peneliti mengumpulkan data dengan mengamati siswa yang menjadi pusat penelitian ini. Pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran berlangsung sehingga identifikasi masalah tampak jelas dan dapat dipertimbangkan tindakan yang akan dilakukan. Pada akhir kegiatan pembelajaran peneliti melakukan evaluasi tehadap tindakan yang telah dilakukan terhadap masalah tersebut berupa lembaran tes untuk mengetahui hasil dari penelitian yang dilakukan. b. Menyajikan hasil analisis. Setelah dilakukan analisis data, maka peneliti menyajikan hasil penelitian dalam bentuk proposal yang dibuat secara sitematis. c. Menginterprestasikan hasil analisis. Matrik metode penelitian yang merupakan rangkuman metode penelitian sebagai berikut :

3.2.5. Matrik metode penelitian JUDUL NAMA PENELITI : : Meningkatkan minat membaca dengan media buku cerita yang menarik ROSNARIYANTI

No

Rumusan Masalah

Variabel yang diamati

Definisi Operasional Variabel

Instrumen

Sumber Data

Cara Pengambilan Data

1.

Bagaimana meningkatka n minat membaca siswa dengan menggunaka n metdia buku cerita yang menarik

Minat membaca dan buku cerita yang menarik

Meningkatka n minat membaca

Siswa SD kelas 3 Lembar oservasi dan lembar tes

Observasi tes dan pengamatan

3.2.6 Jadwal penelitian No . 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Kegiatan Observasi Penyusunan proposal Penyusunan instrument Seminar proposal Pengujian validitas dan reliabilitas Penentuan sampel Pengumpulan data Analisis data Pembuatan draf laporan Seminar laporan Penyempurnaan laporan Penggandaan laporan penelitian 1 2 3 4 5 6 Minggu ke 7 8 9 10 11 12 13 14

DAFTAR PUSTAKA
Ali, L, Kamus Besar Indonesia, Balai Pustaka, Indonesia, 1995. Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru Usaha Negara, Surabaya, 1994. Puji Santoso, dkk, (2003). Cetakan pertama Materi dan Pembelajatran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Lembar lampiran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester: III/I Waktu : 2x35 menit

I. Standar Kompetensi Membaca Memahami teks dengan membaca nyaring, membaca intensif dan membaca dongeng. II. Kompetensi Dasar Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui membaca intensif. III. Materi Ajar Membaca nyaring teks 100-150 kata. IV. Indikator V. Metode Metode ceramah Membaca secara intensif tek 100-150 kata. Menjawab pertanyaan secara lisan.

Metode tanya jawab Metode penugasan

VI. Langkah-langkah Pembelajaran 1. kegiatan awal guru menyiaapkan kelas untuk dapat mengikuti pembelajaran, membersihkan kelas, berdoa, mengecek kehadiran siswa. Apersespi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2.

kegiatan inti guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru membagikan lembar teks cerita anak Siswa secara bergiliran membaca teks cerita anak dengan nyaring. Teman yang lain menyimak dan memahami isi cerita. Setelah selesai membaca cerita anak siswa secara lisan menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

3. kegiatan akhir Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran. VII. Sumber/ alat dan bahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia Kelas III. Buku Lancar Menbaca dan Menulis, kelas III, PT Grasindo.

VIII. Evaluasi Prosedur tes : tes proses dan akhir. Jenis tes : tes lisan

Soal evaluasi Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh

Ada semut besar bernama Gambo. Dia menjadi pemimpin semut. Semut-semut patuh pada Gombo.

Suatu pagi, semut-semut bangun. Mereka mau makan pagi. Akan tetapi, persedian makanan habis. Suasana menjadi gaduh. Gambo segera datang. Jangan gaduh! Ada masalah apa? tanya Gambo. Semut Merah beerkata, makanan kita ada yang mencuri. Mungkin si..! jangan menuduh tanpa bukti! Kita harus menyelidikinya. Mungkin kita harus waspada. Kata Gambo. Tak lama kemudian, Gambo dan semua semut berunding. Mereka sepakat setiap malam akan ronda. Serelah itu, mereka berpencar. Mereka pergi mencari makanan, anak-anak semut menunggu disarang. Menjelang malam, semut-semut pulang. Mereka membawa hasil buruan. Sebagian mereka makan dan sebagian lagi mereka simpan untuk persediaan. Usai makan, mereka ronda. Mereka sembunyi dibalik tumpukan makanan. Tibatiba seekor tikus datang. Tikus itu langsung mendekati makanan. ayo .., kita beri pelajaran! bisik semut merah. biar dia makan dulu! ujar Gambo. Tikus itu makan dengan lahap. Gambo memberi aba-aba, siap! teriaknya. Ampun, semut! Lepaskan aku! Aku berjanji tidak mencuri lagi! teriak tikus itu. lepaskan! kata Gambo. Semut Merah segera melepaskan gigitannya. Tikus itupu segera pergi. Semutsemut kecil itu pun bersorak, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh!.

Guru memberikan pertanyaan secara lisan 1. 2. 3. 4. 5. siapakah Gombo itu ? mengapa suasana pagi iut gaduh ? apa yang dilakukan semut merah untuk mengusir tikus ? tokoh mana yang tidak disukai ? apa alasannya ? tokoh mana yang disukai ? apa alasannya ?

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERBAIKAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/ Semester: III/I Waktu : 2x35 menit

I. Standar Kompetensi Membaca Memahami teks dengan membaca nyaring, membaca intensif dan membaca dongeng. II. Kompetensi Dasar Menjelaskan isi teks (100-150 kata) melalui membaca intensif. III. Materi Ajar Membaca nyaring teks 100-150 kata. IV. Indikator V. Metode Metode ceramah Metode tanya jawab Metode penugasan Membaca secara intensif tek 100-150 kata. Menjelaskan isi teks dengan kalimat sendiri secara lisan.

VI. Langkah-langkah Pembelajaran 3. kegiatan awal guru menyiaapkan kelas untuk dapat mengikuti pembelajaran, membersihkan kelas, berdoa, mengecek kehadiran siswa. Apersespi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

4.

kegiatan inti guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru membagikan lembar teks cerita anak Membaca dalam hati teks yang diberikan guru Setelah selesai membaca siswa memahami isi cerita kemudian menceritak kembali didepan kelas secara bergantian

3. kegiatan akhir Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran. VII. Sumber/ alat dan bahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia Kelas III. Buku Lancar Menbaca dan Mulis, kelas III, PT Grasindo.

VIII. Evaluasi Prosedur tes : tes proses dan akhir. Jenis tes : tes lisan

LEMBAR OBSERVASI MENINGKATKAN MINAT MEMBACA SISWA KELAS 3 SDN 07/XI LUBUK KUARI No 1. 2. 3. 4. 5. NAMA SISWA YANG BERMASALAH Alam syah Nur ayu hikmah eko realdi saputra rts.fitri mardiana rd. m julfan ajdi FAKTOR-FAKTOR YANG DIAMATI DENGAN NILAI A B C D E

Faktor-faktor yang diamati : 5. kemampuan membaca siswa 6. keaktifan siswa dalam belajar 7. konsentrasi membaca siswa 8. kemampuan memahami isi cerita 9. kemandirian siswa menyelesaikan tuges latihan Keterangan : A = Sangat baik ( 80 100 ) B = Baik ( 70 79 ) C = Cukup ( 60 69 ) D = Kurang ( 50 59 ) E = Sangat kurang ( 50 kebawah )

Format Observasi Aktivitas Siswa

No 1` 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Proses Pembelajaran Siswa mengajukan pertanyaan tentang pelajaran Siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru Siswa mengerjakan tugas dengan baik. Siswa menyajikan jawaban didepan kelas Siswa membandingkan tentang jawaban mereka Siswa bereaksi ( setuju atau tidak setuju) terhadap jawaban yang diberikan teman mereka Siswa memberikan pendapat atas jawaban siswa lain Siswa terlibat langsung terhadap kegiatan kelas selama pembelajaran Siswa tampak antusias selama pembelajaran Siswa menarik kesimpulan dari pelajaran saat itu Persentase

Ya

Tidak

LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN MODEL BELAJAR BERMUTU

Mata Pelajaran / Topik Kelas / Sekolah Nama Pengajar

: bahaasa indonesia / : III / SDN No. 07/IX LUBUK KUARI KABUPATEN MUARO JAMBI : ROSNARIYANTI HASIL OBSERVASI

TAHAP/ASPEK INDIKATOR KEGIATAN 1. Apa yang dilakukan guru untuk AWAL menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa? Apersepsi dan Motivasi 2. Bagaimana respon siswa? Apakah siswa bertanya tentang sesuatu maslah terkait dengan apa yang disajikan guru pada kegiatan awal? KEGIATAN INTI Materi ajar: 4. 3. Apakah guru memberikan penjelasan umum tentang bahan ajar atau prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa? Bagaimana keterkaitan antara pembelajaran dengan realita kehidupan, lingkungan dan pengetahuan lainnya? Apakah guru terampil dalam memanfaatkan dan mampu memanipulasi media pembelajaran? 6. Bagaimana interaksi siswa dengan sumber belajar/media? Strategi pembelajaran 7. Apakah proses pembelajaran dilaksanakan dengan strategi yang sesuai secara lancar? 8. Apakah siswa dapat mengikuti alur kegiatan belajar?

Pengelolaan sumber belajar/media

5.

9. Bagaimana cara guru memberikan arahan yang mendorong siswa untuk bertanya, berpikir dan berkegiatan? 10. Apakah siswa aktif melakukan kegiatan fisik dan mental (berpikir)? Berapa siswayang aktif belajar? KEGIATAN PENUTUP Penguatan / konsolidasi 11. Bagaimana cara guru memberikan penguatan, dengan mereviu, merangkum atau menyimpulkan? 12.Apakah guru memberikan tugas rumah untuk remedial atau penguatan? 13.Bagaimana cara guru melakukan evaluasi pembelajaran? 14.Bagaimana ketuntasan belajar siswa? KOMENTAR PENGAMAT Keterlaksanaan scenario pembelajaran (berdasarkan RPP): Pelajaran berharga yang berharga yang dapat dipetik oleh pengamat: Lain lain:

EVALUASI

MUARA JAMBI , 2010 Observer,

Jabatan/posisi

Anda mungkin juga menyukai