Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI PROPOSAL

Oleh : Nama NRP : Arthur Sopar : 084020369

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012

1.

Latar Belakang Dalam era globalisasi dan modernisasi saat ini kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi membawa pengaruh yang sangat besar pada berbagai bidang kehidupan manusia, tak terkecuali bidang ekonomi dan bisnis dimana perkembangan bisnis baik itu di luar maupun dalam negeri, mengalami gejolak persaingan produk dan jasa yang dalam hal ini juga menginterpretasikan persaingan di antara perusahaan-perusahaan maka setiap perusahaan

membutuhkan suatu cara pengelolaan perusahaan yang mampu memberikan kepastian bahwa perusahaan akan tetap menjalankan aktivitas operasionalnya dengan baik dan mampu bertahan dalam menghadapi persaingan yang lebih mengglobal. Agar dapat terus bertahan dan bersaing dalam keadaan era globalisasi dan modernisasi tersebut perusahaan industri maupun jasa harus dapat melakukan perbaikan secara terus menerus dalam kegiatan operasionalnya sehingga tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai. Salah satu kunci dari keberhasilan manajemen dalam mencapai tujuan perusahaan adalah tersedianya data dan informasi. Informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, lengkap, efisien dan dapat dipercaya akan mendukung manajemen sebagai dasar dalam mengambil keputusan seperti perencanaan, pengawasan dan evaluasi. Di dalam perusahaan, pihak manajemen membutuhkan informasi dan data yang dapat mendukung mereka dalam pengambilan keputusan salah satunya mengenai informasi akuntansi. Para manajer menggunakan informasi akuntansi

untuk membantu mereka dalam mengevaluasi operasi yang sedang berjalan dan merencanakan operasi yang akan datang. Untuk memperoleh informasi akuntansi yang berkualitas dan sesuai dengan harapan manajemen, serta untuk meningkatkan produktivitas dan membantu pencapaian kualitas, standar waktu, dan dapat memberikan kepuasan bagi konsumen serta karyawannya, maka perusahaan memerlukan suatu sistem informasi yang memadai untuk dapat menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas. Salah satu bentuk sistem informasi yang digunakan untuk memfasilitasi fungsi-fungsi operasional dalam suatu perusahaan yaitu sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang memiliki tugas dalam hal pengolahan data keuangan menjadi informasi berupa laporan keuangan yang mana informasi keuangan tersebut dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pihak internal mapun eksternal yang nantinya digunakan sebagai pembuatan keputusan finansial. Sistem informasi akuntansi selain merupakan sarana dan prasarana berkomunikasi bagi perusahaan dan investor, juga akan meningkatkan transparansi dan kredibilitas dalam pengelolaan suatu informasi bagi masyarakat dan khususnya bagi investor. Informasi dan laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi harus sesuai dengan kualitas sistem informasi, salah satunya adalah keandalan data sistem informasi akuntansi tersebut. Sistem informasi akuntansi dapat berjalan dengan baik apabila ditunjang dengan teknologi informasi. Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan dan

peralatan komunikasi lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi akuntansi untuk menyediakan informasi bagi para pemakai dalam rangka pengambilan keputusan. Demikian halnya dengan PT. Pindad (Persero) yang merupakan perusahaan perakit persenjataan dan perlengkapan militer yang telah menerapkan teknologi informasi dalam sistem informasi akuntansi dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan tujuan agar PT. Pindad (Persero) dapat berkinerja lebih baik lagi, baik yang berkaitan dengan mutu produk yang dihasilkan maupun menjadi perusahaan yang lebih efektif dan efisien, tanpa terkecuali dapat menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas. Penggunaan teknologi informasi ini juga diharapkan akan membantu manajemen PT. Pindad (Persero) dalam mengambil keputusan, sebab kecepatan dan keakuratan informasi yang diperoleh melalui teknologi informasi akan lebih baik sehingga dalam pengambilan keputusan pun juga akan lebih cepat dan akurat. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pererapan teknologi informasi dalam sistem informasi akuntansi dan pengaruhnya terhadap kualitas informasi akuntansi. Maka penulis menyusun penelitian ini dalam sebuah skripsi dengan judul : PENGARUH PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI.

2.

Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka permasalahan yang

diidentifikasi dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana penerapan teknologi informasi dalam sistem informasi akuntansi pada PT. Pindad (Persero). 2. Bagaimana kualitas informasi akuntansi pada PT. Pindad (Persero). 3. Seberapa besar pengaruh penerapan teknologi informasi dalam sistem informasi akuntansi terhadap kualitas informasi akuntansi pada PT. Pindad (Persero).

3.

Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penulis melakukan

penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui penerapan teknologi informasi dalam sistem informasi akuntansi pada PT. Pindad (Persero). 2. Untuk mengetahui kualitas informasi akuntansi pada PT. Pindad (Persero). 3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan teknologi informasi dalam sistem informasi akuntansi terhadap kualitas informasi akuntansi pada PT. Pindad (Persero).

4.

Kerangka Pemikiran Seiring dengan perkembangan bisnis yang semakin maju, menuntut setiap

perusahaan industri maupun jasa, untuk melakukan berbagai usaha perbaikan yang terus-menerus (Continous Improvement) dalam proses operasionalnya selain untuk menekan biaya dan mengefektifkan pekerjaan, usaha perbaikan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengawasan, menyederhanakan proses

administrasi dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Dalam hal ini manajemen memegang peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan membutuhkan setiap keputusan dan kebijakan yang diambil oleh manajemen. Manajemen memerlukan informasi akuntansi yang berkualitas yang mampu mendukung keputusan manajemen, namun beberapa perusahaan sekarang ini merasakan bahwa informasi akuntansi yang tersedia tidak lagi memenuhi kebutuhan manajemen. Ketersediaan informasi yang mencakup semua aspek dalam kegiatan perusahaan sejak konsumen merencanakan dan melakukan transaksi pembelian, proses pengadaaan, lokasi penyimpanan, proses pendistribusian sampai proses pembayaran dan kondisi keuangan, tidak lagi sesuai dengan harapan. Hal ini dikarenakan pada umumnya perusahaan industri maupun perusahaan jasa menerapkan jenis informasi yang berbeda untuk menghasilkan suatu informasi tetapi sistem informasi yang berbeda tersebut, kurang menyediakan informasi yang efektif dan efisien karena sistemsistem tersebut memiliki sistem komputernya sendiri dan relatif tidak terkait. Untuk itu perusahaan memerlukan penerapan sistem informasi yang baru yang

tepat guna dan dapat mendukung perusahaan dalam menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas. Menurut Azhar Susanto (2004:82) mengemukakan pengertian Sistem Informasi Akuntansi sebagai berikut : Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan (integritas) dari sub-sub sistem atau komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerjasama satu sama lain secara harmonis untuk mengelola data transaksi yang berkepentingan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan. Sistem informasi akuntansi memiliki beberapa tujuan dan fungsi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya salah satunya adalah untuk meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan. Terkait dengan tujuan tersebut, Sistem Informasi Akuntansi juga memiliki unsur, adapun unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi menurut Azhar Susanto (2008:58) adalah : 1. Perangkat Keras (Hardware) 2. Perangkat Lunak (Software) 3. Sumber Daya Manusia (Brainware) 4. Prosedur 5. Database 6. Jaringan Komunikasi (Network) Dari unsur-unsur sistem informasi akuntansi yang telah disebutkan di atas dapat kita ketahui bahwa teknologi informasi merupakan salah satu unsur dari sistem informasi akuntansi. Teknologi Informasi adalah teknologi yang menghubungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video (William dan Sawyer:2003). Menurut Sulistyoningsih (2006:1) mengemukakan pengertian Kualitas Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut :

Informasi

akuntansi

dikatakan

berkualitas

apabila

telah

dapat

mengungkapkan informasi yang materiil secara lengkap dan akurat mencakup dimensi penting yang relevan dari kejadian esensial. Menurut Mc Leod yang dikutip oleh Azhar Susanto (2004:14-15) kualitas informasi akuntansi dilihat secara umum memiliki empat dimensi kualitas informasi yaitu : 1. Akurat 2. Relevan 3. Tepat waktu dan 4. Lengkap Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 2 Qualitatif of Accounting Information dalam Suwardjono (2005:164-179) menjelaskan karakteristik kualitatif yang membuat informasi akuntansi bermanfaat atau berkualitas adalah sebagai berikut : 1. Kualitas Primer Relevansi (relevance) dan keandalan (reliability) merupakan dua kualitas utama yang membuat informasi akuntansi berguna untuk pengambilan keputusan. 2. Kualitas Sekunder Kualitas sekunder mengatakan bahwa informasi tentang sebuah perusahaan akan lebih berguna jika bisa diperbandingkan dengan informasi serupa yang menyangkut perusahaan lain (comparability) dan dengan informasi dari perusahaan yang sama pada periode waktu yang berbeda (consistency). Perbandingan membutuhkan bahwa kejadian yang serupa dicatat dengan cara yang sama dalam laporan keuangan dari perusahaan yang berbeda dan untuk perusahaan tertentu dalam periode yang berbeda. Namun demikian, harus diakui bahwa keseragaman bukan selalu menjadi jawaban dari pertandingan. Kondisi yang berbeda mungkin akan membutuhkan perlakuan akuntansi yang berbeda. Dari penjelasan dan definisi di atas menunjukkan bahwa dibutuhkan teknologi informasi untuk dapat menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas yang berguna untuk pengambilan keputusan serta menghasilkan

analisa dan laporan perencanaan jangka panjang bagi pihak internal dan menyajikannya bagi pihak eksternal.

5. Hipotesis Hipotesis merupakan pernyataan-pernyataan yang menggambarkan suatu hubungan antara dua variabel yang berkaitan dengan suatu kasus tertentu dan merupakan anggapan sementara yang perlu di uji benar atau tidak benar tentang dugaan dalam suatu penelitian, dan memiliki manfaat bagi proses penelitian agar efektif dan efisien. Sugiyono (2008:64) berpendapat bahwa hipotesis adalah : Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan harus didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Bertitik tolak dari kerangka pemikiran yang telah penulis uraikan di atas maka penulis menetapkan hipotesis penelitian sebagai berikut : Jika teknologi informasi dalam sistem informasi akuntansi diterapkan dengan baik, maka informasi akuntansi yang dihasilkan akan berkualitas.

6.

Definisi variabel Menurut Sugiyono (2008:31) mendefinisikan pengertian variabel sebagai

berikut :

variabel adalah suatu atribut atau sifat dari orang atau objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Sesuai dengan judul penelitian yang dipilih penulis yaitu Pengaruh Penerapan Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi, maka penulis mengelompokkan variabel-variabel dalam judul tersebut menjadi dua variabel yaitu :

a. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas atau Independent Variable (X) adalah variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah penerapan Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi Akuntansi. b. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat atau Dependent Variable (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian yang menjadi variabel terikat adalah Kualitas Informasi Akuntansi.

6.1 Operasionalisasi variabel

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel (X) Penerapan Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi Akuntansi

Variabel

Dimensi

Indikator

Skala Pengukuran

Kuesioner

(Variabel Bebas) Penerapan Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi Akuntansi

1. Perangkat - Ketersediaan Hardware, Keras (Hardware) termasuk dalam bentuk harddisk, dan alat-alat masukan dan alatalat keluaran memadai dalam menunjang aktivitas perusahaan. - Server Client (Pusat Informasi) yang tersedia, memadai dalam menunjang pengolahan data. - Kelancaran Network (Unit Komunikasi) dalam membantu penyebaran data. - Keamanan Storage (Unit penyimpanan) dalam menyimpan data.

Ordinal

-1 s.d 5

Ordinal

-6

Ordinal

-7 s.d 8

Ordinal

-9

10

2. Perangkat - Sistem operasi (Operating Lunak (Software) System) memadai dalam aktivitas perusahaan. - Perangkat lunak bahasa pemograman memadai dalam aktivitas perusahaan. - Perangkat Lunak aplikasi memadai dalam pengolahan data perusahaan. 3. Sumber Daya Manusia (brainware) - Sumber Daya Manusia mempunyai peranan penting untuk pengembangan implementasi sistem. - Sumber Daya Manusia yang ada di perusahaan ditempatkan sesuai dengan latar belakang pendidikannnya. - Tanggung Jawab Staf Operasi dalam kegiatan operasional sehari-hari perusahaan. - Tanggung jawab staf pengembangan dalam mendesain program-program dan membantu

Ordinal

-10 s.d 11

Ordinal

-12

Ordinal

-13 s.d 14

Ordinal

-15

Ordinal

-16

Ordinal

-17 s.d 18

Ordinal

-19

11

dalam pengembangan teknologi informasi. Sumber : Unsur-unsur utama Teknologi Informasi menurut Laudon (2006)

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel (Y) Kualitas Informasi Akuntansi

Variabel

Dimensi

Indikator

Skala Pengukuran

Kuesioner

(Variabel Terikat) Kualitatif Informasi Akuntansi

1. Kualitas primer Relevan

- Nilai Prediksi (Predictive Value). Kemampuan informasi dalam memperbaiki kapasitas pembuat keputusan untuk melakukan prediksi. - Nilai umpan balik (Feedback Value). Kemampuan informasi untuk membantu pemakaian dalam mengkonfirmasi dan mengoreksi kesalahan-

Ordinal

-1

Ordinal

-2 s.d 5

12

kesalahan di masa lalu. - Tepat waktu (Timeliness). Ordinal Tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan. Reliabilitas - Keterujian (verifiability). Kemampuan informasi untuk memberikan keyakinan yang tinggi kepada para pemakai untuk menguji secara independent kebenaran informasi. - Netral (Neutrality). Informasi yang disajikan tidak untuk mengarah pada grup pemakai tertentu bertindak sesuai Ordinal -11 Ordinal -7 s.d 10 -6

13

keinginan penyedia informasi atau tidak untuk menguntungkan / merugikan grup pemakai tertentu. - Menyajikan yang seharusnya (Representation Faithfullness). Adanya kecocokan atau kesesuaian antara angka dan pengukur akuntansi serta sumber-sumbernya. 2. Kualitas Sekunder - Konsistensi (Consistency). Standar/ Metode akuntansi tetap tiap periode. Keseragaman dalam penetapan kebijakan dan prosedur akuntansi yang tidak berubah tiap periodenya. Ordinal -13 s.d 14 Ordinal -12

14

- Komparabilitas (Comparability). Perbandingan dengan perusahaan lain. Informasi akuntansi yang dihasilkan dapat dibandingkan dengan perusahaan yang sama atau dengan perusahaan lain dengan metode atau pengukuran yang sama.

Ordinal

-15 s.d 16

Sumber : Konseptual Framework SFAC No. 2 dalam Suwardjono (2005:164)

7.

Metode Penelitian

7.1 Metode Penelitian yang digunakan Menurut Sugiyono (2005:1) mengemukakan pengertian metode penelitian adalah sebagai berikut : Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode survei. Adapun pengertian metode survei menurut Sugiyono (2008:7) adalah sebagai berikut :

15

Penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah dari data sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian kejadian relative, distributive dan hubunganhubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Ada dua cara dalam pendekatan survei yaitu kuesioner (pertanyaan atau pernyataan tertulis) dan wawancara (pertanyaan lisan). Menurut Sugiyono (2008:199) yang dimaksud dengan kuesioner adalah : Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Sedangkan yang dimaksud dengan wawancara menurut Sugiyono (2008:194) adalah : Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.

7.2 Populasi dan Sampel Dari penelitian yang berhubungan dengan judul skripsi, maka penulis menentukan populasi. Populasi menurut Sugiyono (2008:115) adalah sebagai berikut : Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

16

karakteristik atau sifat yang dimilki oleh subjek atau objek tersebut, sedangkan yang dimaksud populasi sasaran adalah populasi yang digunakan untuk penelitian Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah bagian yang terkait dengan Penerapan Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas Informasi Akuntansi yaitu .. Jadi jumlah populasi sasaran keseluruhan adalah .. Orang. Sedangkan sampel menurut Sugiyono (2008:116) yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Ukuran sampel merupakan suatu prosedur untuk menentukan besar kecilnya sampel yang diambil. Besarnya sampel tersebut bisa dilakukan secara statistik ataupun berdasarkan estimasi penelitian. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka yang menjadi sampel penelitian ini adalah semua anggota populasi yang berjumlah....orang karena sesuai dengan teknik pengambilan sampling yang dipilih dalam penelitian ini, yaitu teknik Sampling Jenuh.

7.3 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menyusun dan mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

17

a. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada objek yang diteliti untuk memperoleh data primer. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Observasi Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung permasalahan yang sedang diteliti dalam perusahaan. 2. Wawancara Wawancara yaitu suatu usaha untuk memperoleh data dengan cara langsung berhadapan, yaitu dengan mengadakan dialog, mengajukan pertanyaan kepada karyawan dan pihak-pihak yang mempunyai wewenang untuk memberikan informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3. Kuesioner (angket) Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan atau pernyataan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti secara berstruktur yang dianggap perlu. Pengisian kuesioner ini didasarkan atas pengetahuan dan pengalaman pihak yang bersangkutan sesuai dengan penelitian yang dibutuhkan. 4. Studi dokumen Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen perusahaan yang diperlukan dalam menunjang penelitian ini.

18

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan dimaksudkan untuk memperoleh landasan teori yang diperlukan guna mendukung pengujian yang akan dilakukan atas data-data yang diperoleh. Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari, mengkaji serta menelaah literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

7.4 Metode Analisis Data yang digunakan Dalam melakukan analisis data, diperlukan data yang akurat dan dapat dipercaya yang nantinya akan digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis. Analisis data adalah proses penyerderhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah diinterpretasikan. Data yang dihimpun dari hasil penelitian akan penulis bandingkan antara data yang ada di lapangan dengan data kepustakaan, kemudian dilakukan analisis untuk menarik kesimpulan. Menurut Sugiyono (2008:142) menyatakan bahwa : Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menstabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Adapun analisis data yang dilakukan penulis meliputi analisis deskriptif dan analisis asosiatif dengan pendekatan analisa kuantitatif menggunakan metode statistik yang relevan untuk menguji hipotesis sebagai berikut :

19

1. Analisa deskriptif a. menganalisis penerapan teknologi informasi dalam sistem informasi akuntansi b. menganalisis kualitas informasi akuntansi 2. Analisis asosiatif Menganalisis seberapa besar pengaruh antara Penerapan Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi. Dalam melakukan analisis terhadap data yang dikumpulkan untuk mencapai suatu kesimpulan, penulis melakukan pengolahan dan penganalisisan data. Langkahlangkah yang dilakukan adalah : 1. penulis melakukan pengumpulan dengan cara sampling dimana yang diselidiki adalah sampel yang merupakan sebuah sub himpunan dari pengukuranpengukuran yang dipilih dari populasi yang menjadi perhatian dalam penelitian. 2. setelah metode pengumpulan data kemudian ditentukan alat untuk memperoleh data dari elemen-elemen yang akan diselidiki, alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar penyusunan atau kuesioner. 3. Daftar kuesioner kemudian disebar ke bagian-bagian yang telah ditetapkan. Berdasarkan setiap item dari masing-masing indikator akan dijabarkan dalam sebuah daftar pernyataan (kuesioner) yang kemudian kuesioner ini dibagikan kepada bagian yang bersangkutan dengan masalah yang diuji, dimana masingmasing indikator akan memiliki lima jawaban dengan masing-masing nilai berbeda, tiap-tiap jawaban akan diberi skor, dimana hasil skor akan

20

menghasilkan skala pengukuran ordinal. Tiap-tiap jawaban pertanyaan tersebut dibutuhkan skor 1 sampai dengan 5. 4. Apabila data telah terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data, disajikan, dan dianalisis. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik. Untuk menilai variabel (X) dan variabel (Y), maka analisis yang digunakan berdasarkan rata-rata dari masing-masing variabel. Nilai rata-rata ini didapat dengan menjumlahkan responden, data selanjutnya untuk menentukan rata-rata tersebut digunakan rumus rata-rata yang terdapat dalam statistik untuk penelitian sebagai berikut :

Untuk variabel X dengan rumus :

Me = Xi n

untuk variabel Y dengan rumus :

Me = Yi n

Sumber : Sugiyono (2008:43) Dimana : Me = Mean (rata-rata) = Sigma (jumlah) Xi = Nilai X ke-i sampai ke-n Yi = Nilai Y ke-I sampai ke-n N = Jumlah responden Setelah didapat rata-rata (mean) dari masing-masing variabel kemudian dibandingkan dengan kriteria yang penulis tentukan berdasarkan nilai terendah

21

dan nilai tertinggi dari hasil kuesioner. Nilai variabel X terdapat 19 pernyataan, nilai tertinggi variabel X adalah 5 sehingga (5x19) = 95, sedangkan nilai terendah adalah 1, maka (1x19) = 19. Untuk variabel Y terdapat 16 pernyataan, nilai tertinggi variabel Y adalah 5, maka (5x16) = 80, sedangkan nilai terendah untuk variabel Y adalah 1, maka (1x16) = 16. Atas dasar nilai tertinggi dan nilai terendah tersebut, maka dapat ditentukan tentang interval yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dibagi jumlah kriteria. Dengan demikian dapat ditentukan panjang interval kelas masing-masing variabel sebagai berikut : Kriteria untuk menilai penerapan Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi Akuntansi (variabel X) pada suatu perusahaan rentang (95-19) = 76 jadi 76 : 5 = 15,2, maka penulis menentukan kriteria penilaian sebagai berikut : a. nilai 19,00-34,10 untuk kriteria Tidak Baik. b. nilai 34,20-49,30 untuk kriteria Kurang Baik. c. nilai 49,40-64,50 untuk kriteria Cukup Baik. d. nilai 64,60-79,70 untuk kriteria Baik. e. nilai 79,80-95,00 untuk kriteria Sangat Baik. Selanjutnya kriteria untuk menilai kualitas informasi akuntansi (variabel Y) pada suatu perusahaan rentang (80-16) = 64 : 5 = 12,8 maka penulis menentukan kriteria penilaian sebagai berikut : a. Nilai 16,00-28,70 untuk kriteria Tidak Berkualitas. b. Nilai 28,80-41,50 untuk kriteria Kurang Berkualitas. c. Nilai 41,60-54,30 untuk kriteria Cukup Berkualitas. d. Nilai 54,40-67,10 untuk kriteria Berkualitas.

22

e. Nilai 67,20-80,00 untuk kriteria Sangat Berkualitas. Perhitungan dari hasil kuesioner dilakukan setelah adanya analisis data antara lapangan dengan kepustakaan agar hasil analisis dapat teruji dan dapat diandalkan.

8.

Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis akan melakukan penelitian di PT. Pindad (Persero) Bandung.

Waktu penelitian akan dilakukan pada . 2012.

23

DAFTAR PUSTAKA

Azhar

Susanto,

(2004),

Sistem

Informasi

Manajemen

Konsep

dan

pengembangannya, Edisi Indonesia Ketiga, Lingga Jaya, Bandung.

Azhar Susanto, (2008), Sistem Informasi Akuntansi, Lingga Jaya, Bandung.

Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kedua belas, CV Alfabeta, Bandung.

Suwardjono, (2005), Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta.

24

Anda mungkin juga menyukai