Anda di halaman 1dari 12

Nama : Kurniawan Suganda (13) Kelas : XII TKJ A SMKN 1 Cimahi Hari/tanggal : Sabtu, 22-9-2012 I.

PENDAHULUAN

ADMIN JARINGAN
DNS LOAD BALANCING

Pembimbing : Dodi Permana Nusirwan Hakim No. Eksperimen : 2

Admin Jaringan KONFIGURASI DNS LOAD Nilai / paraf : BALANCING

DNS server adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host ataupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, Domain Name System atau DNS server berdedikasi komputer yang memiliki sistem operasi jaringan dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan nama host (nama komputer) ke alamat IP dan sebaliknya. DNS Server berdasarkan pengertian dns server di atas yang digunakan di seluruh dunia dan membantu saat mengakses internet dan mengunjungi website. Setiap Internet Service Provider atau ISP memiliki DNS server sendiri yang menerima permintaan resolusi nama dari pelanggan itu ISP dan menyelesaikan nama host yang diminta ke alamat IP yang berhubungan. Load balancing adalah proses distribusi beban terhadap sebuah servis yang ada pada sekumpulanserver atauperangkat jaringan ketika ada permintaan dari pengguna. Maksudnya adalah ketikasebuah sever sedang diakses oleh host, maka server tersebut sebenarnya sedang dibebani kerenaharus melakukan proses terhadap permintaan para penggunanya. Jika penggunanya banyak, makaproses yang dilakukan juga menjadi banyak Terdapat 3 metode dalam Load Balancing, Yaotu : - Random - Fixed - Round Robin

II.

TUJUAN 1. Siswa dapat mengetahui beberapa Teknik DNS. 2. Siswa dapat melakukan konfigurasi DNS Master Slave. 3. Siswa dapat mengetahui jenis-jenis DNS Master Slace. 4. Siswa dapat melakukan troubleshooting terhadap masalah dalam DNS Master Slave. ALAT DAN BAHAN 1. 1 Buah PC / Laptop 2. Software Virtualisasi Virtualbox 3. Software Bind 4. Software Apache 5. ISO Ubuntu 12.04

III.

IV.

LANGKAH KERJA 1. Installkan ISO Ubuntu 12.04 dalam Software Virtualisasi, settingan network adapter dengan Bridge Adapter. 2. Konfigurasi IP Address di Komputer menjadi PC 1 Address : 192.168.1.13 Netmask : 255.255.255.0 Virtualisasi Address : 192.168.1.113 Netmask : 255.255.255.0 Konfigurasi ip address di Virtualisasi dengan perintah : nano /etc/network/interfaces Kemudian inputkan address, netmask, dll sesuai data di atas.

3. Kemudian restart network interface dengan perintah : Invoke-rc.d networking restart

4. Kemudian masukkan konfigurasi untuk update dan instalasi software di ubuntu ke jaringan lokal seperti di bawah ini : IP Address untuk repositori : 192.168.1.100 Perintah : nano /etc/apt/sources.list

5. Kemudian install software yang dibutuhkan, seperti : - Bind9 - Apache2 Perintah : - apt-get install bind9 - apt-get install apache2 Setelah itu cek software yang telah diinstall dengan perintah : - dpkg l bind9 - dpkg l apache2

6. Kemudian kita konfigurasi DNS Server, buka dan konfigurasi file /etc/bind/named.conf.local untuk membuat zone untuk DNS Server. Perintah : nano /etc/bind/named.conf

Pada Konfigurasi zone kali ini, kita mempunyai lebih dari satu name server dengan 2 tipe berbeda, yaitu : - Master Untuk yang master kita membuat name server seperti biasa, dengan tipe master. Kemudian nameserver kita ini akan menjadi Master DNS bagi komputer-komputer lainnya yang terkoneksi di jaringan yang sama.

Allow-transfer { any;}; Berarti bahwa kita memperbolehkan transfer konfigurasi Db ke semua pc yang berada dalam jaringan yang sama. Slave Pada konfigurasi slave ini, kita menjadi slave dari beberapa master dns. Jadi, kita memasukan konfigurasi zone yang Forward seperti di bawah ini :

Jadi, kita melakukan master ke 4 server diatas yaitu : Name Server : 31.tkj.net Type : Slave File : db.forward * Master : 192.168.1.131 Name Server : 9.tkj.net Type : Slave File : Ien * Master : 192.168.1.109 Name Server : 6.tkj.net Type : Slave File : firman * Master : 192.168.1.106 Name Server : 21.tkj.net Type : Slave File : kures * Master : 192.168.1.121

Jadi, kita melakukan master ke 4 server diatas yaitu : Name Server : 30.tkj.net Type : Slave File : tomi * Master : 192.168.1.130 Name Server : 27.tkj.net Type : Slave File : sri * Master : 192.168.1.127 Name Server : 8.tkj.net Type : Slave File : giyan * Master : 192.168.1.108 Name Server : 4.tkj.net Type : Slave File : fauzi * Master : 192.168.1.104 *: Untuk pemberian nama pada file, tidak harus sama dengan file yang ada di server. Jadi, penamaannya bisa dilakukan sesuai selera.

7. Setelah itu kita buat file database untuk zone yang telah dikonfigurasi, copykan file db.255 untuk 13.db, db.127 untuk reverse.db, dan 16reverse.db menggungakan perintah : - Cp db.255 13.db - Cp db.127 reverse.db - Cp db.127 16reverse.db

8. Kemudian kita konfigurasi file /etc/bind13.db untuk forward, dengan perintah : nano /etc/bind/13.db Dan Inputkan konfigurasi untuk DNS forward seperti gambar di bawah ini :

9. Kemudian kita konfigurasi file /etc/reverse.db untuk reverse, dengan perintah : nano /etc/bind/reverse.db Dan Inputkan konfigurasi untuk DNS reverse seperti gambar di bawah ini :

10. Kemudian lakukan restart pada software bind9 dengan perintah : Invoke-rc.d bind9 restart

11. Sekarang, kita konfigurasi web server. Pertama lakukan pemindahan lokasi ke folder /etc/apache2/sites-available, dengan perintah : cd /etc/apache2/sites-available kemudian copy file default menjadi www dan mail. Cp default www Cp default mail 12. Kemudian kita edit file www, dan inputkan konfigurasi nameserver pada file tersebut. Perintah : nano www

13. Kemudian save file tersebut, dan kita buat folder www, dengan cara : Mkdir /var/www/www Kemudian copykan file index.html ke folder www tersebut dengan cara : Cp index.html /var/www/www/ dan edit sesuai format biodata di bawah ini : - Nama : Kurniawan Suganda - Kelas : XII TKJ A - Jurusan : TKJ

14. Setelah itu kita lakukan proses enabling web server kita, perintah : A2ensite mail A2ensite www 15. Untuk melakukan pengecekan kita masukkan dns server dengan IP Address 192.168.1.113 pada file /etc/resolv.conf. Sebenarnya cara yang lebih aman bisa dilakukan dengan menambahkan nameserver pada /etc/networki/interfaces.

16. Terakhir kita lakukan reload pada web server apache2 tadi dengan perintah : Service apache2 reload

V.

HASIL KERJA - Master Check Pertama kita lakukan pengecekan pada proses mastering DNS ke beberapa Master DNS yang telah diinputkan pada file zone yag kita konfigurasi. 1. 4.tkj.net

2. 9.tkj.net

Kemudian kita cek Web server yang terdapat di nameserver Master DNS. 1. www.4.tkj.net

2. www.9.tkj.net

Pengecekan pada Master DNS lainnya dengan perintah nslookup.

Di atas adalah pengecekan pada nameserver 13.tkj.net, 1.tkj.net, dan 4.tkj.net.

Di atas adalah pengecekan pada nameserver 6.tkj.net, 8.tkj.net, dan 9.tkj.net.

Di atas adalah pengecekan pada nameserver 27.tkj.net, 31.tkj.net, dan 21.tkj.net.

Slave Check

VI.

KESIMPULAN Jadi, DNS Load Balancing adalah sebuah metode pembagian beban yang diberikan oleh service DNS untuk server yang memiliki traffic yang besar. Dan Load balancing ini dibuat untuk mencegah penumpukkan traffic pada server sehingga dengan adanya load balancing beban akan lebih mudah. Yang terpenting kita dapat mengaplikasikannya dalam keadaan Server Real.

Anda mungkin juga menyukai