Tujuan Destilasi
a. Memisahkan campuran dua zat atau lebih berdasarkan perbedaan titik didihnya.
II. Dasar Teori Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Dimana zat yang mempunyai titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu,kemudian uap tadi akan mengalami proses pendinginan pada kondensor. Didalam kondensor akan terjadi proses perubahan fasa, uap akan berubah menjadi fasa cair yang akan mengalir keluar sebagai distilat. Titik didih air murni adalah 100 C. Pada proses destilasi terjadi perubahan wujud dari cair ke uap hasil pemanasan berdasarkan titik didihnya. Kemudian uap tersebut di dinginkan dan terjadi proses pengembunan sehingga memperoleh cairan murni ( destilat ). Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Pada operasi distilasi, terjadinya pemisahan didasarkan pada gejala bahwa bila campuran cair ada dalam keadaan setimbang dengan uapnya,komposisi uap dan cairan berbeda. Uap akan mengandung lebih banyak komponen yang lebih mudah menguap, sedangkan cairan akan mengandung lebih sedikit komponen yang mudah menguap. Bila uap dipisahkan dari cairan, maka uap tersebut dikondensasikan, selanjutnya akan didapatkan cairan yang berbeda dari cairan yang pertama,dengan lebih banyak komponen yang mudah menguap dibandingkan dengan cairan yang tidak teruapkan. Bila kemudian cairan dari kondensasi uap tersebut diuapkan lagi sebagian,akan didapatkan uap dengan kadar komponen yang lebih mudah menguap lebih tinggi.
Page 1
Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.
III.
Alat dan Bahan NO. 1. 2. 3. 4. 5. Alat Alat Destilasi Termometer Erlenmeyer Batu Didih Porselen Pembakar Bunsen Bahan KMnO4 Air
IV.
beberapa keeping-keping kecil batu didih porselen. Kemudian panaskan menggunakan pembakaran Bunsen pada nyala api sedang. Bila air mulai terdestilasi, catatlah temperature yang ditunjukkan pada skala barometer yang ada didalam ruangan. Catatlah kedua parameter ini berselang dua menit selama sepulh menit. Lakukanlah hal inni hingga tercatat keadaan yang relative stabil untuk lima set pencatatan. 4. Setelah diperoleh keadaan yang stabil, tambahkan air secukupnya untuk menggantikan air yang telah terdestilasi dan juga 0,2 gram padatan kalium permanganate (KMnO4) untuk setiap kelipatan 100 ml air yang ada dalam
Page 2
labu destilasi. Padatan akan melarut. Tmbahkan lagi beberapa keping batu didih yang baru ke dalam labu destilasi. 5. Panaskan sistem dengan pembakar Bunsen sedemikian rupa ahar api hanya menyebar sedikit pada kawat kasa. Setelah pendidihan bermulai, teruskan pendidihan hingga terdestilasi seperempat atau sepertiga cairan yang ada dalam labu destilasi ke dalam labu penampung. Catatlah suhunya pada saat sebelum pemanasan, pada saat labu sudah tidak dapat dipegang, pada saat cairan mulai mendidih dengan kuatnya, dan pada saat destilasi dihentikan.
6. Setelah destilasi dihentikan, pindahkan 5 ml llarutan yang tersisa dalam labu
destilasi ke dalam cawan penguapan dan uapkan. Larutan tersbut melaluui pemanasan hingga kering. Uapkan juga hingga kering 10 ml air yang terdestilasi dala bejana penampung (Erlenmeyer). Amati semua proses yang dilakukan.
Page 3
V.
Data Pengamatan Reaksi Air suling ditambah beberapa : Hasil Mulai terdestilasi dalam waktu 2 menit setelah air mendidih, dan destilatnya berupa air. Warna larutan menjadi ungu. Serta destilatnya berupa air.
keping kecil batu didih porselen dan dipanaskan - Air suling ditambah beberapa : keping kecil batu didih porselen dan beberapa gram KMnO4 dipanaskan. kemudian
VI.
Pembahasan Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh
Page 4
senyawa murninya. Senyawa senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat mencapai titik didih masing masing. Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin. Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawasenyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut. Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap senyawa dalam campuran. Tekanan uap campuran diukur sebagai kecenderungan molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika suhu dinaikkan, tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih. Suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer disebut titik didih. Cairan yang mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan mempnyai titik didih lebih rendah daripada cairan yang tekanan uapnya rendah pada suhu kamar. Jika campuran berair didihkan, komposisi uap di atas cairan tidak sama dengan komposisi pada cairan. Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile atau komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi senyawa yang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik didih lebih rendah. Jika suhu relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan mengandung senyawa murni dari salah satu komponen dalam campuran. VII. Kesimpulan
Page 5
Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap senyawa dalam campuran. Tekanan uap campuran diukur sebagai kecenderungan molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap. Jika suhu dinaikkan, tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih. Suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer disebut titik didih. Cairan yang mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan mempnyai titik didih lebih rendah daripada cairan yang tekanan uapnya rendah pada suhu kamar. Pada praktikum kali ini, dapat memisahkan dua campuran.
Page 6
VIII.
Daftar Pustaka Destilasi. http://www.scribd.com/doc/14037123/Distilasi. diakses pada tanggal 14 November 2011 Detilasi.http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimiadan-analisis/destilasi/. Diakses pada tanggal 14 November 2011 Tim Laboratorium Kimia Dasar. 2010. Buku Panduan Praktikum KIMIA DASAR. Bandung
Page 7
Page 8