Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN BAKTERI GRAM

KELOMPOK II (KAMIS SIANG)

NAMA ANGGOTA: CAROLINA ASTARI (1106067192) THERESA (1106067160) FITRI ARUM SARI (1106067204)

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA 2012

PEWARNAAN BAKTERI GRAM

I.

PENDAHULUAN Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu basil (batang), kokus (bulat), dan spiral. Bakteri yang berbentuk basil maupun kokus dibagi menjadi beberapa macam. Pada bentuk basil pembagiannya yaitu basil tunggal, diplobasil, dan triplobasil. Pada bentuk kokus dibagi menjadi monococcus, diplococcus, staphylococcus (seperti buah anggur). Sedangkan pada bentuk spiral hanya dibagi dua, yaitu setengah melengkung dan tidak melengkung. Bakteri juga dapat dibedakan melalui teknik pewarnaan gram. Teknik pewarnaan gram tersebut dapat menghasilkan warna merah dan ungu. Bakteri gram negatif ditandai dengan pewarnaan ungu sedangkan positif bewarna merah. Hal ini bertujuan memberikan warna pada bakteri yang pada akhirnya dapat diidentifikasi dengan mudah. Selain itu, endospora juga dapat diwarnai. Endospora adalah organisme yang dibentuk dalam kondisi kurang nutrisi, yang memiliki kemungkinan untuk tetap berlanjut di lingkungan sampai kondisi menjadi baik. Teknik pewarnaan gram harus sesuai prosedur karena dapat mengakibatkan kesalahan identifikasi data apakah gram positif atau gram negatif.

II.

PRINSIP Pewarnaan gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yaitu garam positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel keduanya. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (18531938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae. Bakteri Gram-negatif adalah bakteri yang tidak

mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan zat warna Kristal ungu setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram negatif tidak. Pada uji

pewarnaan Gram, larutan Fukhsin ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka. a. Bakteri Gram Negatif Bakteri gram negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram negatif tidak. b. Bakteri Gram Positif Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram negatif akan berwarna merah muda. Beberapa perbedaan sifat yang dapat dijumpai antara bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. No. Letak Perbedaan 1. Dinding sel > lap. Peptidoglikan >kadar lipid resistensi thdp alkali(1% 2. KOH) 3. Kepekaan thdp Iodium 4. Toksin yg dibentuk 5. Resistensi thdp tellurit 6. Sifat tahan asam 7. Kepekaan thdp penisilin 8. Kepekaan thdp streptomisin Bakteri Gram Positif lebih tebal 1-4% tidak larut lebih peka eksotoksin lebih tahan ada yang tahan asam lebih peka tidak peka Bakteri Gram Negatif lebih tipis 11-22% larut kurang peka endotoksin lebih peka tidak ada yg tahan asam kurang peka peka

Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri Pewarnaan gram didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri, sehingga menyebabkan perbedaan reaksi dalam permeabilitas zat warna dan penambahan larutan pencuci.

Gambar 1 : Dinding sel bakteri gram positif dan bakteri gram negatif

III. TUJUAN Mengetahui apakah preparat yang diuji merupakan bakteri gram positif atau gram negatif.

IV. ALAT DAN BAHAN ALAT

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :


1. Tabung reaksi 2. Ose 3. Pipet 4. Botol semprot 5. Baskom

8. Rak tabung reaksi 9. Mikroskop 10. Penyaring bakteri 11. Gelas objek 12. Spirtus

6. Korek Api 7. Pensil glass

BAHAN

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :


Biakan Bakteri:

Escherichia coli

Zat warna : Karbol Kristal ungu 5-10% Cairan Lugol Alkohol 96% Air Fukhsin 0,5% Minyak Immersi

V.

CARA KERJA 1. Membuat Preparat a. Gelas objek dibersihkan dahulu dengan kain yang bersih, kemudian dilewatkan di atas api untuk menghilangkan lemak dan biarkan dingin sebelum dipakai. b. Buat batas bulatan dengan pensil gelas. c. Ambil bakteri sebanyak satu ose, taruh di atas gelas objek, sebarkan seluas 1-2 cm2. d. Biarkan mengering di udara atau dipercepat dengan melewatkan di atas api (difiksasi). 2. Pewarnaan Gram a. Tuangkan larutan karbol kristal ungu pada sediaan dan biarkan selama 5 menit. b. Cuci dengan air. c. Tuangkan cairan Lugol selama 45-60 detik, kemudian cuci dengan air. d. Cuci dengan alkohol dengan cara mencelupkan ke dalam bejana yang berisis alkohol 96% dan goyang-goyangkan selama 30 detik, atau sampai zat warna tidak mengalir lagi. e. Cuci dengan air. f. Tuangkan air Fukhsin, biarkan selama 1-2 menit, cuci dengan air dan keringkan. g. Tetesi minyak immersi di atas sediaan, periksa dengan mikroskop. 3. Pengamatan a. Bakteri gram positif berwarna ungu biru b. Bakteri gram negatif berwarna ungu merah

B. Skema Percobaan

Penambahan Kristal violet

Penambahan Lugol

Pencucian dengan alkohol

Tetesi minyak immersi

Penambahan air Fuchsin

Gambar 2. Mekanisme percobaan

VI. HASIL PENGAMATAN Berdasarkan percobaan dan pengamatan yang telah kami lakukan, ini adalah gambar bakteri uji yang kami gunakan (Escherichia coli)

Gambar 3. Pewarnaan Gram: Escherichia coli Dan berikut ini merupakan gambar dari pewarnaan bakteri gram yang dilakukan oleh kelompok lain:

Gambar 4. Bacillus subtilis

Gambar 5. Pseudomonas aeruginosa

Gambar 6. Salmonella thyposa

Gambar 7. Streptococcus

Gambar 8. Staphylococcus aureus VII. HASIL Berdasarkan percobaan dan pengamatan yang telah kami lakukan, bakteri uji yang kami gunakan (Escherichia coli) merupakan bakteri gram negatif. Hal tersebut kami simpulkan karena warna yang terlihat saat bakteri diberi perlakuan adalah warna merah.

Gambar 9. Pewarnaan Gram: Escherichia coli

Dan berdasarkan data yang didapatkan dari kelompok lain, bakteri yang termasuk gram positif adalah Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus karena warna yang terlihat adalah biru. Sedangkan yang termasuk bakteri negative adalah Eschericia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Salmonella thyposa. Hal ini dibuktikan dengan warna merah.

VIII. PEMBAHASAN Dari pengamatan terhadap uji pewarnaan Gram dengan Escherichia coli sebagai bakteri uji, didapatkan hasil pewarnaan dinding sel yang berwarna merah. Hal tersebut membuktikan bahwa Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif, karena dinding sel bakteri gram negatif mempunyai kandungan lipid yang tebal sedangkan dinding sel bakteri gram positif terdiri dari lapisan peptidoglikan yang tebal. Ketika ditambahkan pewarnaan kristal violet maka dinding sel bakteri gram positif maupun gram negatif akan menyerap zat warna tersebut namun ketika diberi alkohol, kristal violet pada gram negatif akan luntur disebabkan struktur dinding selnya yang sebagian besar tersususun oleh lipid, sehingga ketika diberi larutan Fuchsin (zat warna kedua) dinding sel bakteri gram negatif akan menyerapnya kembali sehingga hasil pewarnaan bakteri gram negatif akan berwarna merah, sedangkan bakteri gram positif akan tetap berwarna ungu walaupun diberi zat warna kedua, karena dinding selnya tersusun oleh lapisan peptidoglikan yang tebal sehingga tidak dapat dicuci oleh alkohol.

IX. KESIMPULAN Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, Eschericia coli merupakan bakteri gram negatif. Bakteri tersebut pada saat diwarnai menunjukkan warna merah muda yang berarti bahwa bakteri ini bersifat gram negatif.. Hal ini ditandai dengan terbentuknya warna merah pada uji pewarnaan Gram dan berbentuk batang (basil) pendek.

X.

DAFTAR PUSTAKA Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indsonesia. 1994. Mikrobiologi Kedokteran. Binarupa Aksara. Jakarta Radji, Maksum. 2012. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Farmasi. Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. Depok

Anda mungkin juga menyukai