Anda di halaman 1dari 6

Pengenalan dan Jenis-jenis serta Cara Pencegahan Migrain

Kevin Rianto Putra FK UKRIDA Jalan Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510 102011294 kaerpe_hehe@hotmail.com

Abstrak Pada saat ini mobilitas masyarakat di perkotaan sangatlah padat. Masyarakat di perkotaan sangat sibuk dengan pekerjaan-pekerjaannya. Salah satu penyakit yang umum diderita oleh masyarakat adalah sakit kepala migrain. Migrain adalah salah sakit atau nyeri pada kepala yang umumnya bersifat unilateral (hanya menyerang sebelah kepala) secara berulang dan disertai dengan gejala penyerta. Migrain terbagi menjadi 7 sub kelas, yaitu migrain tanpa aura, migrain dengan aura, sindrom yang terjadi pada masa kecil yang menjadi gejala awal migrain, migrain retinal, kompikasi migrain dan kemungkinan migrain. Penyebab pasti migrain sampai saat ini belum diketahui pasti. Seseorang dapat melakukan upaya-upaya pencegahan sebelum terserang migrain. Upaya tersebut seperti menghindari hal-hal pemicu migrain, melakukan diet bebas gluten, mengkonsumsi obat pencegah migrain atau suplemen lain, melakukan terapi-terapi ataupun membuat buku harian migrain. Kata kunci : Jenis-jenis migrain, penyebab migrain, pencegahan migrain. Abstract Nowadays, people who live in the city are very busy. They are busy with their jobs and assignments. One of the most common disease suffered is migrain headache. Migrain is a type of headache which is commonly unilateral (striking half of the head) repeatedly and with another symptoms. Migrain divided into 7 subclasses, migrain without aura, migrain with aura, childhood periodic syndromes that are commonly precusors of migraine, retinal migraine, complications of migraine and probable migraine. The underlying cause of migraine is unknown. A person can do the preventions of migraines before it strikes. It can be with avoid the triggers, do a gluten free diet, eat the migrain medicine and another supplement, do therapies or make a migraine diary. Keywords : Migraines type, what cause migraine, preventions of migraine
1

Pendahuluan Migrain merupakan penyakit yang umum ditemukan pada masyarakat perkotaan yang sibuk dan memiliki pola hidup yang tidak teratur. Migrain merupakan sakit atau nyeri kepala yang umumnya bersifat unilateral (hanya menyerang sebelah kepala) secara berulang dan disertai gejala penyerta.1 Terdapat beberapa cara untuk mencegah migrain sebelum migrain tersebut sepenuhnya menyerang. Tujuan penulisan tinjauan pustakan ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis, penyebab dan cara pencegahan sebelum terjadi migrain. Penulis berharap tinjauan pustaka ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya. Penulis juga menerima kritik dan saran yang membangun atas makalah ini. Migrain Migrain adalah sakit atau nyeri pada kepala yang umumnya bersifat unilateral (hanya menyerang sebelah kepala) secara berulang dan dapat disertai dengan gejala penyerta seperti mual, muntah dan gangguan emosional. Migrain dapat terjadi selama 4 hingga 72 jam. Migrain diperkirakan merupakan penyakit yang terpaut dengan genetika. Migrain dapat disebabkan oleh cahaya yang terang atau berkedap-kedip, beberapa makanan atau aroma dan juga obat-obatan. Migrain juga dapat disebabkan ketika lapar, sedang stress ataupun kurang tidur. Beberapa perempuan merasakan migrain diakibatkan oleh siklus menstruasinya.1,2 Dalam setahun, 13% orang menderita migrain, 18% diantaranya adalah perempuan dan 6% di antaranya adalah laki-laki. Sebelum mencapai masa pubertas, migrain lebih sering ditemukan pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Separuh dari penderita migrain merasakan migrain untuk pertama kalinya pada usia di bawah 20 tahun.3 Migrain kebanyakan terjadi pada individu yang berusia 25-55 tahun, memuncak pada awal 30-40 tahun dan menurun menjelang usia 50 tahun.1

Gambar 1. Penyebaran Migrain di Seluruh Dunia4 Tabel 1. Karakteristik dari Migrain Aura dan Migrain Tanpa Aura4 No Variabel Migrain Aura Migrain tanpa Aura 1
Jenis kelamin laki-laki perempuan 5 (9,6%) 16 (30,8%) 10 (19,2%) 21 (40,4%) P = 0,6 0 (0%) 4 (7,7%) 7 (13,5%) 8 (15,4%) 2 (3,8%) 1 (1,9%) 4 (7,7%) 9 (17,3%) 12 (23,1%) 5 (9,6%) P = 0,3 1 (1,9%) 12 (23,1%) 3 (5,8%) 5 (9,6%) 7 (13,5%) 14 (26,9%) 5 (9,6%) 5 (9,6%) P = 0,5

no data less than 45 45-65 65-85 85-105

105-125 125-145 145-165 165-185 185-205

205-225 225-245 more than 245

P value

Umur <10 tahun 10-20 tahun 21-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun

Lama sakit < 1 tahun 1-5 tahun 6-10 tahun > 10 tahun

Lama serangan < 4 jam 4 24 jam 24 48 jam 49 72 jam > 72 jam 8 (15,4%) 11 (21,2%) 2 (3,8%) 0 (0%) 0 (0%) 9 (17,3%) 16 (30,8%) 3 (5,8%) 2 (3,8%) 1 (1,9%)

Jenis-jenis Migrain Migrain dikelompokkan menjadi 7 sub kelas, yaitu migrain tanpa aura, migrain dengan aura, sindrom yang terjadi pada masa kecil yang menjadi gejala awal migrain, migrain retinal, kompikasi migrain dan kemungkinan migrain. Migrain tanpa aura merupakan migrain yang umum, sakit kepala migrain ini tidak disertai dengan gangguan visual. Migrain dengan aura adalah migrain yang didahului oleh tanda-tanda seperti gangguan visual, saraf ataupun kesulitan untuk berbicara. Sindrom yang terjadi pada masa kecil yang menjadi gejala awal migrain dapat berupa muntah berkali-kali, sakit pada abdomen yang diikuti oleh nausea (keadaan tidak nyaman pada perut bagian atas dan terasa ingin muntah) dan juga vertigo. Migrain retinal merupakan sakit kepala migrain yang diikuti dengan gangguan visual dan terkadang menyebabkan salah satu mata mengalami kebutaan sementara. Komplikasi migrain merupakan sakit kepala migrain yang terjadi sangat lama atau sangat sering atau disertai dengan brain lesion (adanya jaringan tidak normal pada otak karena penyakit atau luka). Kemungkinan migrain merupakan kondisi dimana seseorang memiliki karakteristik migrain namun tidak cukup indikasi untuk menyatakan bahwa orang itu migrain secara langsung. 5-8 Pencegahan Migrain Lebih baik melakukan pencegahan sebelum terkena migrain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah migrain, seperti menghindari hal-hal pemicu migrain, melakukan diet bebas gluten, mengkonsumsi obat pencegah migrain atau suplemen lain, melakukan terapi-terapi ataupun membuat buku harian migrain.4,8 Menghindari hal-hal pemicu migrain dapat dilakukan dengan cara makan teratur, mengelola stress agar tidak berlebih, menghindari asap rokok atau bau-bau lainnya, tidur cukup pada malam hari atau dengan menghindari cahaya yang berlebih. Berolahraga teratur setiap hari selama 15-20 menit juga dapat menghilangkan resiko terkena migrain. 4,8 Beberapa orang memiliki intoleransi pada gluten, yaitu suatu kondisi dimana tubuhnya tidak dapat memproses gluten secara benar. 4% dari penderita migrain memiliki intoleransi pada gluten. Bagi beberapa penderita migrain, intoleransi pada gluten ini bisa menjadi penyebab utama migrain. Dengan melakukan diet bebas gluten maka resiko terkena migrain dapat berkurang atau hilang. 4,8 Obat-obat pencegah migrain dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu beta blockers, anticonvulsants dan antidepressants. Contoh obat yang tergolong dalam beta blockers adalah propranolol dan atenolol. Contoh obat yang tergolong dalam anticonsulvants adalah valproic acid dan topiramate. Contoh obat yang tergolong dalam antidepressants adalah amitriptyline.
4

Selain obat, penderita migrain juga dapat mengkonsumsi suplemen, seperti magnesium sitrat, cairan omega-3, vitamin B12 dan melatonin. 4,8 Beberapa terapi juga dapat dilakukan untuk mengurangi resiko migrain, seperti transcranial magnetic simulation (TMS), biofeedbacks dan terapi oksigen hiperbarik. TMS dapat mencegah dan mengurangi resiko pasien terkena migrain. Pengobatan ini dapat mengacaukan fase aura migrain seseorang sebelum terkena migrain sepenuhnya. TMS juga dapat mengurangi gejala nausea dan sensitivitas terhadap suara dan cahaya. 4,8 Selain itu, penderita migrain juga dapat membuat buku harian migrain. Buku harian migrain ini dapat digunakan untuk mengetahui apa saja hal-hal yang berpengaruh dalam migrain seseorang. Selain itu buku harian ini juga dapat mendata terapi-terapi atau obat-obat apa saja yang pernah dikonsumsi. 4 Kesimpulan Migrain merupakan sakit kepala yang umumnya bersifat unilateral (menyerang sebelah kepala), terdiri atas 7 sub kelas dan dapat dilakukan upaya pencegahan apabila diketahui pemicunya. Daftar Pustaka 1. Turana Y. Migrain diagnosis dan tatalaksana. 14 Maret 2008. Diunduh dari http://www.medikaholistik.com/, 2 November 2011. 2. American Academy of Family Physicians. Information from your family doctor : medicines to prevent migraine headaches. American family physician 2006;73(1):7980 3. Loder E, Martin VT. Headache : a guide for the primary care physician. Philadelphia : ACP Press; 2004. p. 3-4. 4. Wikipedia the free encyclopedia. Migraine. 1 November 2011. Diunduh dari http://en.wikipedia.org/wiki/Migraine, 2 November 2011. 5. Olesen J, Bousser MG, Diener HC, Dodick D, First M, Goadby J et al. The international classification of headache disorders. 2nd ed. England : International Headache Society; 2004. 6. Wikipedia the free encyclopedia. Nausea. 25 Oktober 2011. Diunduh dari http://en.wikipedia.org/wiki/Nausea, 2 November 2011.

7. Davis CP. Brain lesions (lesions on the brain). 30 Juni 2011. Diunduh dari http://www.emedicinehealth.com/brain_lesions_lesions_on_the_brain/article_em.htm, 2 November 2011 8. Wikipedia the free encyclopedia. Preventions of migraine. 1 November 2011. Diunduh dari http://en.wikipedia.org/wiki/Prevention_of_migraines, 4 November 2011

Anda mungkin juga menyukai