Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sehat adalah sebuah investasi, dan harta yang paling berharga bagi setiap individu. Menurut, WHO, kesehatan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit melainkan juga keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, maka semakin banyak pula permasalahan yang harus dihadapi masyarakat dibidang kesehatan, antara lain adalah semakin berkembangnya penyakit neurologis, khususnya Space Occupying Process (SOP). SOP ( Space Occupying Process ) merupakan generalisasi masalah tentang adanya lesi pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak. Banyak penyebab yang dapat menimbulkan lesi pada otak seperti kontusio serebri, hematoma, infark, abses otak dan tumor intracranial ( Long C , 2002 : 130). Tumor otak adalah sebuah lesi yang terletak pada intrakranial yang menempati ruang di dalam tengkorak. (http://www.tumor_otak/2008.com). Hal tersebut akan berdampak pada jaringan otak sendiri secara lokal dan dampak tumor secara umum. Secara lokal, tumor memiliki efek berupa infiltrasi, invasi dan perusakan jaringan otak, serta secara langsung akan menekan struktur saraf sehingga terjadi degenerasi dan gangguan sirkulasi darah. Hal tersebut akan menyebabkan terjadinya edema pada otak. Selain itu, adanya hambatan sirkulasi cairan serebrospinal akan menyebabkan peningkatan Tekanan Intra Kranial (TIK). Efek tumor tergantung dari lokasi, jenis

dan pertumbuhan tumor. Pada umumnya, tumor otak berkembang lambat atau progresif lambat dengan onset yang perlahan. Namun, ada pula tumor dengan gejala akut. Manifestasi klinis pada prinsipnya berupa manifestasi dari peningkatan tekanan intrakranial. Etiologi dari penyakit ini belum dapat diketahui secara pasti, namun faktor resiko terjadinya tumor otak antara lain adalah riwayat trauma kepala, faktor genetik , paparan zat kimia yang bersifat karsinogenik, virus tertentu, defisiensi imunologi dan congenital. (Ngastiyah, 2001) Menurut WHO, Penderita Space Occupying Lession diseluruh dunia mencapai 400000 orang selama tahun 2005. Penderita tumor otak lebih banyak pada laki- laki (60,74 %) di bandingkan perempuan (39,26 %) dengan kelompok usia terbanyak 51 sampai >60 tahun (31,85 %); selanjutnya terdiri dari berbagai kelompok usia yang bervariasi dari 3 bulan sampai usia 50 tahun. Di Indonesia sudah banyak menderita penyakit tumor otak sekitar 28 % penduduk Indonesia. Angka kejadian Space Occupying Process di DIY belum diketahui secara pasti. Berdasarkan data yang diperoleh dari Rekam Medik RSUP DR. Sardjito di Bangsal Dahlia II dari bulan Juni 2011 Juni 2012, terdapat 60 orang penderita SOP, terdiri dari 26 penderita adalah laki laki dan 34 orang adalah perempuan. (Rekam Medik RSUP Dr. Sardjito, 2011). Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa kasus SOP yang terjadi di RSUP Dr Sardjito cukup banyak, maka diperlukan pengelolaan intervensi keperawatan yang memadai disamping terapi medis. Sehubungan dengan hal

tersebut, maka peran perawat sangat penting. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk memberikan Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Space Occupying Process.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis menyimpulkan rumusan masalah Bagaimana Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Klien Nn.D dengan diagnosa Space Occupying Process di Bangsal Yogyakarta? C. Ruang Lingkup 1. Lingkup Mata Kuliah Asuhan Keperawatan pada Klien Nn.D dengan Diagnosa Space Occupying Process di Bangsal Dahlia II RSUP Dr Sardjito Yogyakarta termasuk dalam lingkup mata ajar keperawatan medikal bedah.
2.

Dahlia II RSUP Dr Sardjito

Lingkup Waktu Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Klien Nn.D dengan Diagnosa Space Occupying Process di Bangsal Dahlia II RSUP Dr Sardjito Yogyakarta

dilakukan selama 3x24 jam dimulai dari tanggal 26 29 Juli 2011 menggunakan proses keperawatan.
3.

Lingkup Asuhan Keperawatan Pelaksanaan asuhan keperawatan ini menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi serta dilengkapi dengan pendokumentasian keperawatan.

4.

Lingkup Tempat

Pelaksanaan asuhan keperawatan ini bertempat di Bangsal Dahlia II RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Tujuan Tujuan umum Untuk mendapatkan pengalaman yang nyata dalam melaksanakan Asuhan Keperawatan pada Klien Nn.D dengan Diagnosa Space Occupying Process di Bangsal Dahlia II RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dengan menggunakan

pendekatan proses keperawatan. 2. Tujuan Khusus


a. Untuk melaksanakan pengkajian keperawatan pada Klien Nn.D dengan

Diagnosa Space Occupying Process di Bangsal

Dahlia II RSUP Dr

Sardjito Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.


b. Untuk merumuskan diagnosa keperawatan pada Klien Nn.D dengan

Diagnosa Space Occupying Process di Bangsal

Dahlia II RSUP Dr

Sardjito Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.


c. Untuk menyusun rencana keperawatan pada Klien Nn.D dengan

Diagnosa Space Occupying Process di Bangsal

Dahlia II RSUP Dr

Sardjito Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.


d. Untuk melaksanakan rencana keperawatan pada Klien Nn.D dengan

Diagnosa Space Occupying Process di Bangsal

Dahlia II RSUP Dr

Sardjito Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.

e. Untuk melakukan evaluasi keperawatan pada Klien Nn.D dengan

Diagnosa Space Occupying Process di Bangsal

Dahlia II RSUP Dr

Sardjito Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.


f. Untuk mendokumentasikan asuhan keperawatan pada Klien Nn.D

dengan Diagnosa Space Occupying Process di Bangsal Dahlia II RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
g. Untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan asuhan keperawatan pada Klien Nn.D dengan Diagnosa Space Occupying Process di Bangsal Dahlia II RSUP Dr Sardjito

Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. E.Manfaat 1. Bagi Penulis Dapat memberikan gambaran nyata bagi penulis dalam menerapkan langsung antara teori dan praktik Asuhan Keperawatan pada Klien Nn.D dengan Diagnosa Space Occupying Process di Bangsal Dahlia II RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

2. Bagi Rumah Sakit Studi kasus ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan wacana dalam memberikan asuhan keperawatan sebagai upaya meningkatkan pelayanan terutama dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien Nn.D dengan Diagnosa Space Occupying Process di Bangsal Dahlia II RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

Bagi Profesi Keperawatan Dalam penulisan laporan studi kasus ini diharapkan dapat dijadikan wacana sebagai bahan pertimbangan, pengembangan dan dapat meningkatkan profesionalisme, khususnya bagi perawat yang ada di bangsal Dahlia II RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada klien dengan diagnosa Space occupying Process 3. Bagi Institusi Pendidikan Dapat dijadikan bahan bacaan yang diletakkan di perpustakaan untuk menambah wawasan dan informasi dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan bagi mahasiswa Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta dalam memberikan asuhan keperawatan F. Metode 1. Metode Pembuatan Studi Kasus Dalam penulisan laporan ini metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pemaparan kasus dan menggunakan pendekatan proses keperawatan.

2. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data ini dilakukan pada tanggal 26 Juli 2011 di Bangsal Dahlia II RSUP Dr Sardjito Yogyakarta dengan metode: a. Metode pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari klien yang diperoleh dengan cara sebagai berikut : 1) Observasi

Pengumpulan data dengan menggunakan pengamatan langsung pada klien sehingga dapat diketahui tingkat perkembangan kesehatan pasien selama dirawat. 2) Wawancara Dilakukan wawancara dengan tanya jawab langsung dari klien, keluarga klien serta tim kesehatan lain untuk mendapatkan data subyektif tentang keluhan pasien serta masalah yang sering muncul pada penderita Space Occupying Process. 3) Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik ini dilakukan secara sistematis pada klien yang meliputi: a) Inspeksi Untuk mengetahui tanda-tanda fisik yang berhubungan dengan status fisik melalui pengamatan. Pada klien dengan Space

Occupying Process, penulis dapat melihat bagaimana respon klien saat dilakukan pemeriksaan secara sistematis khususnya pada system persyarafan seperti pemeriksaan Nervus I-XII, tingkat kesadaran, dan kekuatan otot, tes reflek, serta dapat melihat keadaan kulit dan ekstremitas klien. b) Palpasi Dilakukan dengan melakukan sentuhan dan rabaan. Pada klien dengan Space Occupying Process penulis dapat menggunakan cara

tersebut untuk mengetahui apakah klien mengalami kesemutan (baal) pada ekstremitas atau tidak.
c)

Perkusi Pemeriksaan yang dilakukan dengan cara mengetuk untuk menentukan batas-batas organ atau bagian tubuh. Penulis dapat melakukannya untuk menentukan apakah ada kelainan organ dalam atau tidak pada klien Space Occupying Process.

d) Auskultasi

Pemeriksaan dengan bantuan stetoskop untuk memperoleh data suara paru, jantung dan peristaltik usus. Penulis dapat

melakukannya untuk menemukan data suara paru, suara jantung pada klien Space Occupying Process. b. Metode pengumpulan data sekunder, yaitu data yang dapat dijadikan

sebagai sumber penunjang tentang kondisi klien yang meliputi: 1) Studi Kepustakaan Untuk mendapatkan data teoritis dan ilmiah yang berkaitan dengan kasus melalui studi kepustakaan, penulis mempelajari dan

menghimpun hal atau masalah yang berhubungan dengan kasus ini dengan membaca buku dan literatur yang sesuai. 2) Studi Dokumentasi Untuk memperoleh data perkembangan klien, program pengobatan, macam diet, serta pemeriksaan penunjang yang akan maupun telah dilaksanakan yang terdapat di dalam status pasien.

G. Sistematika Penulisan Penyusunan Studi Kasus ini terdiri dari : Bab I. Pendahuluan Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan penulisan, manfaat, metode pengumpulan data dan sistematika pengumpulan data. Bab II. Tinjauan Pustaka Berisi tentang konsep dari teori medis maupun keperawatan yang terdiri dari gambaran umum penyakit karsinoma tiroid, yang meliputi : pengertian, etiologi, manifestasi klinik, patofisiologi, pathways,

komplikasi dan penatalaksanaan. Bab III. Tinjauan Kasus Meliputi pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, menyusun rencana tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan dan evaluasi tindakan keperawatan.

Bab IV. Pembahasan Terdiri atas pembahasan pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi tindakan keperawatan. Bab V. Penutup Terdiri dari kesimpulan dan saran. Daftar Pustaka

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai