RADIASI
ABSTRAK
Percobaan Franck-Hertz bertujuan untuk memperlihatkan secara langsung kebenaran teori kuantum bahwa tenaga electron atom itu bertingkat-tingkat (terkuantisasi). Dan juga mengamati hubungan antara arus anoda Ia dengan besarnya tegangan kisi Vg. selain itu juga menentukan tegangan eksitasi atom neon dan panjang gelombang foton yang dipancarkan. Percobaan Franck-Hertz dikemukakan oleh James Franck dan Gustav Hertz pada tahun 1941 dengan cara menembaki uap merkuri (Hg) dengan elektron yang energinya diketahui. Beda tegangan yang dilakukan Franck dan Hertz dipasang
diantara kisi G dan keping pengumpul sehingga setiap elektron yang mempunyai energi lebih besar dari harga minimum tertentu memberi kontribusi pada arus melalui amperemeter. Ketika tegangan pemercepat pada keping juga bertambah sehingga arus listrik yang
Pada perobaan yang kami lakukan sesuai dengan metode yang dilakukan oleh Franck-Hertz, dapat diketahui bahwa panjang gelombang Neon adalah dan energy eksitasi yang diperlukana adalah 17,33 eV, selain itu dihasilkan sebuah grafik hubungan antara Ia dengan tegangan kisi Vg yang menunjukkan adanya penurunan arus dengan Vg tertentu sebagai berikut :
100 80 60 40 20 0 0 20 40 60 80 100
Gambar 1.2 Grafik hubungan Ia dan Vg Pada percobaan ini akan memberikan suatu bukti langsung mengenai kehadiran keadaan eksitasi atom.
S1 FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA
B. Prosedur Percobaan 1. Sebelumnya kita Amati fungsi-fungsi peralatan yang terdapat pada pesawat Franck-Hertz sebelum melakukan percobaan, dan juga menanyakannya kepada dosen pendamping untuk lebih jelasnya, agar pada saat melakukan percobaan bisa berjalan lancar. 2. Pilih saklar MANU untuk tegangan kisi ( ) untuk menaikkan tegangan antara katoda tabung Franck-Hertz dengan grid kedua (G2) secara manual, agar kita lebih mudah mengamati hasilnya 3. Pilih saklar INTERNAL untuk mengukur arus antara grid kedua dengan plate (P) Franck-Hertz. Karena pada saat percobaan kita tidak menggunakan pengukur arus (Amperemeter) secara eksternal. 4. Naikkan tegangan pemercepat ( ) pelan-pelan dan amatilah arus anoda yang terukur untuk setiap nilai . Lakukan terus perubahan dan pengukuran
sedemikian hingga saudara telah yakin memperoleh grafik yang diinginkan sesuai dengan teori pada percobaan Franck-Hertz.
5. Karena pada saat percobaan XY recorder yang ada tidak berfungsi, maka kita melakukan pengukuran tegangan pemercepat ( ) dan arus anoda ( ) menggunakan Laptop pada Microsoft Excel. Sebelumnya kita ambil data dengan mengganti saklar MANU dengan AUTO untuk tegangan kisi ( ) untuk menaikkan tegangan antara katoda tabung Franck-Hertz dengan grid kedua (G2) secara otomatis. Dan kita masukkan data ke program Excel untuk mendapatkan grafiknya.
HASIL PENGAMATAN
Tabel Tegangan Kisi (Vg) dan Arus Anoda (Ia) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. Tegangan (Volt) 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 Arus (A) 2 4,5 6,5 8 12 16 24 28 31 31,5 26 22 22,2 32 40 44,5 59,8 44 44 38 34 33 40 No. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. Tegangan (Volt) 48 50 52 54 56 58 60 62 64 66 68 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 90 Arus (A) 50 57 62 61 58 53 50 52 59 66 73 76 77 73 69 67 69 72 78 83 86 87
ANALIS DATA
Tabel Tegangan Eksitasi dan Arus yang Menjadi Puncak-Puncak Gelombang Tegangan Vg (Volt) 20 34 52 72 Arus Ia (A) 31,5 59,8 62 77
Tegangan Kisi (Vg) V1= 20 Volt V2= 34 Volt V3= 52 Volt V4= 72 Volt
Ve1 V2 V1 Ve1 34 20
Ve1 14 Volt
Ve 2 V3 V2 Ve 2 52 34
Ve 2 18 Volt
Ve3 V4 V3 Ve3 72 52
Ve 3 20 Volt
S1 FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA
Ve = Ve = Ve =
Ve1 Ve 2 Ve3
14 18 20
52
Ve = 17,33 Volt
Volt
| | = 8,31%
Vet
7,18 10 8 m 718
Sve
Ve
Data Literatur eksitasi atom neon dari keadaan ground stated ke n=2 E= 16,62 eV =74,3 nm = 743,00 Energi Foton: | | | = 4,27% |
PEMBAHASAN Eksperimen Franck Hertz yang kami lakukan mampu menjelaskan peristiwa eksitasi electron atom Neon dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi (ke n=2) ,hal ini dapat terjadi karena energi kinetic electron yang menumbuk atom Neon mampu mengionkan atom-atom gas tersebut. Ketika atom elektron menumbuk atom Neon didalam tabung, , elektron akan melakukan tumbukan tidak elastis dengen atom Neon , dan meninggalkan energi sebear 17,33 eV pada atom Neon, sedangkan elektron setelah terjadi tumbukan dengen atom Neon memiliki energi yang lebih rendah, tetapi setelah penurunan tegangan tersebut masih terdapat penyimpangan pada jarum galvanometer maka dapat disimpulkan bahwa elektron masih mempunyai energi untuk melewati kisi (tegangan penghalang) sehingga elektron masih dapat mencapai pelat anoda. Peristiwa kenaikan dan penurunan arus anoda ketika tegangan (Vp) dinaikkan terjadi pada saat V= 20 volt proses ini kembali terjadi pula pada tegangan V=34 Volt, V=52 Volt dan pada V=72 Volt dan seterusnya. Jarak antara dua puncak berdekatan merupakan besarnya tegangan eksitasi atom (Ve). Berdasarkan nilai V diperoleh nilai Ve=V2-V1 dan seterusnya yang pada eksperimen ini nilai Ve tersebut adalah Ve1=14 Volt, Ve2=18 Volt dan Ve3=20 Volt. Tetapi karena alat Frank-Hertz yang digunakan hanya mampu memberikan tegangan maksimal 80V maka tidak dapat diamatai grafik penurunan arus untuk Tegangan yang lebih besar dari tegangan maksimal dari Alat Frank-Hertz. Selain itu, jika tegangan (Vp) dinaikkan terus maka akan terjadi efek tumbukan jamak (multiple collisions). Artinya, apabila V = 68,00 V maka ia akan mengeksitasi atom Neon dan akan terjadi penurunan energi dari elektron, tetapi sisa energi dari elektron tersebut masih dapat digunakan lagi untuk mengeksitasi atom Neon kedua dengan tumbukan tak elsatik. Jadi, jika kenaikan arus anoda diamati terjadi pada tegangan V maka kenaikan serupa akan teramati pula pada tegangan-tegangan Ve. Untuk lebih jelasnya hubungan antara kenaikan arus anoda (Ia) sebagai fungsi tegangan kisi (Vg) dapat dilihat pada grafik Vg fungsi Ia yang kami sajikan pada data hasil pengmatan, dimana memperlihatkan bahwa jarak antara puncak ke puncak terdekat atau lembah ke lembah terdekat merupakan Hasil eksperimen yang kami peroleh mi enunjukkan peristiwa eksitasatom Neon dari keadan dasar (1s2 2s2 2p6 (1S0)) ke keadaan eksitasi pertama (1s2 2s2 2p5 3s1) lalu ter eksitasi kedua (1s2 2s2 2p5 3p1) memerlukan Energi sebesar
S1 FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA
, Jika data
hasil pengamatan yang kami peroleh di bandingkan dengan diagram transisi atom Neon berikut:
Peristiwa eksitasi atom Neon dari keadaan dasar ke keadaan tereksitasi ke 2 atau tereksitasi pada kulit p karena memiliki konfigurasi elektron terluar kulit p. Berdasarkan diagram diatas memerlukan energi sebesar E=16,62 eV dengan memancarkan panjang gelombang foton sebesar = 743 ,maka hasil analisis perhitungan Energi eksitasi atom Neon yang kami peroleh terjadi kesalahan perhitungan sebesar 4,27% dan untuk perhitungan panjang
S1 FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA
gelombang foton yang di pancarkan terjadi kesalahan perhitungan sebesar 3,36%, yang mana kesalahan pengamatan ini dikarenakan kesalahan jangkauan pandang yang tidak tegak lurus ketika membaca skala voltmeter dan ampermeter.
KESIMPULAN Pada grafik arus anoda (Ia) sebagai fungsi tegangan kisi (Vg) menunjukkan bahwa jarak antara 2 puncak atau 2 lembah yang berdekatan merupakan besarnya
tegangan eksitasi atom (Ve) yang nilainya juga sama dengan Energi Eksitasi.
E e ( Vet Ee (
Besarnya Energi eksitasi dan panjang gelombang foton yang di pancarkan atom Neon adalah sebagai berikut:
E(
Atom Neon tereksitasi pada kulit ke p. Hubungan antara arus anoda Ia dengan besarnya Tegangan Kisi Vg dapat diperlihatkan grafik Ia sebagai fungsi Vg
DAFTAR PUSTAKA Tipler.2005.Modern Physics 4th Ed.Freeman&Co./Worth Krane, Kenneth S.1992.Fisika Modern, alih bahasa: Hans J. Wospakrik dan Sofia Niksolihin.Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta http://www.scribd.com/doc/16100604/percobaan-frank-Hertz, di akses pada senin 19 september 2011 Haken H dan Wolf HC, 1994, The Physics of Atoms and Quanta 4th, Springer Verlag. -