Anda di halaman 1dari 13

GOLONGAN ALKALI

Unsur-unsur golongan IA (golongan alkali) terdiri dari: Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan Fransium (Fr). Pada tabel periodik unsur-unsur ini disebut juga unsur-unsur blok s. Hal ini dikarenakan elektron valensinya terdapat pada subkulit s. Unsur-unsur ini dinamakan logam alkali karena memiliki sifat-sifat logam seperti mempunyai permukaaan mengkilap dan merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai unsur-unsur golongan alkali meliputi sumber/kelimpahannya, cara pembuatan/ekstraksi, sifat fisik, reaksireaksi, dan kegunaan serta senyawaan logam alkali.

A. Unsur-Unsur Golongan Alkali 1. Sumber/kelimpahan Sumber/kelimpahan logam-logam alkali adalah sebagai berikut: unsur Li 0,1 ppm dalam air laut Sumber utama: mineral Lepidolit , Spodumen ( LiAlSi2O6) dan petelit (LiAlSi4O10 ). Na kelimpahan tinggi pada bintang-bintang unsur keempat paling melimpah di bumi : 2.6% dari berat kerak Bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali. Na tidak ditemukan dalam keadaan murni di alam karena reaktivitasnya yang sangat tinggi. Terdapat dalam bentuk garam. K Meliputi 2.4% berat kerak Bumi dan merupakan unsur ketujuh paling berlimpah di bumi. unsur kalium sukar diperoleh karena sangat elektropositif dan bersifat sedikit radioaktif dengan kandungan 0,02% isotop radioaktif
40

Sumber/kelimpahan Terdapat sekitar 0,006% dari masa kerak bumi

K dengan waktu paroh 1,3x109 tahun.

Garam kalium seperti kalanit, langbeinit, polihalit, dan silvit dijumpai pada tasik purbakala dan dasar laut.

Rb

rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyak ditemukan di kerak bumi. Rubidium ada di pollucite, leucite dan zinnwaldite, yang terkandung sekitar 1% dan dalam bentuk oksida: Rb2O, Rb2O2, Rb2O3, Rb2O4.

Ia ditemukan di lepidolite sebanyak 1.5% dan diproduksi secara komersil dari bahan ini.

Cs

Unsur cesium merupakan logam yang sangat reaktif sehingga di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas, melainkan terikat dalam bentuk senyawa. Unsur sesium merupakan unsur yang paling sedikit kadarnya dalam kerak bumi dibandingkan logam alkali lainnya yaitu sekitar 7 bpj.

Fr

francium sangat jarang, ditemukan dalam uranium dan bijih torium. Fransium ada secara alami hanya sebagai isotop yaitu francium-223 dan francium-221 yang waktu hidupnya sangat pendek dan terbentuk dalam deret peluruhan radioaktif alamiah atau dalam reactor nuklir.

2. Cara Pembuatan Pembuatan logam-logam alkali pada umumnya dilakukan dengan elektrolisis lelehan garam kloridanya dan bukan dengan elektrolisis larutan garam kloridanya, karena jika yang dielektrolisis adalah larutan garam kloridanya maka yang tereduksi adalah air bukannya ion logam alkali. Hal ini terjadi karena potensial reduksi logam alkali lebih negatif daripada air. a. Litium Logam Litium dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan LiCl dengan campuran beberapa garam inert untuk menurunkan titik leleh hingga 500C. b. Natrium Logam natrium dibuat dengan elektrolisis lelehan NaCl yang dicampur dengan Kalsium Klorida dengan elektroda besi. Jika pada

NaCl ditambahkan CaCl2, yang tereduksi adalah ion Na+, karena ion Na+ mempunyai harga potensial reduksi lebih positif daripada ion Ca2+. Reaksi elektrolisis lelehan NaCl adalah sebagai berikut: NaCl(aq) Anoda (Fe) : 2Cl-(aq) Na+(aq) + Cl-(aq) Na (s) Cl2(g) + 2e Katoda (Fe): Na+(aq) + e

Natrium cair yang terbentuk (dikatoda) mengapung di atas cairan NaCl. Selain itu, CaCl2 juga berfungsi untuk menurunkan titik cair NaCl. c. Kalium Ekstraksi logam kalium dalam sel elektrolisis akan sangat berbahaya karena sifatnya yang sangat reaktif. Proses ekstraksi melibatkan reaksi logam natrium dengan lelehan kalium klorida pada temperatur 850C menurut persamaan reaksi: KCl (l) + Na (l) K (g) + NaCl (l)

Kesetimbangan reaksi tersebut sesungguhnya menggeser ke kiri pada temperatur 850C, namun kalium berupa gas (titik didih kalium 766C, dan titik didih natrium 890C). Oleh karena itu dengan prinsip Le Chatelier, keseimbangan reaksi dapat didorong ke kanan dengan memompa gas kalium hasil yang berwarna hijau keluar dari sistem untuk kemudian dipadatkan. d. Rubidium Rubidium diproduksi dengan mereaksikan rubidium klorid dengan zat kapur Rubidium membentuk sedikitnya empat oksida: Rb2O, Rb2O2, Rb2O3, Rb2O4.

3. Sifat Fisik Logam Alkali Beberapa sifat logam alkali ditunjukkan pada tabel berikut Sifat-sifat Konfigurasi elektron Jari-jari (pm) Jari-jari ionic(pm) Energi 1(k/mol) keelektronegatifan 1.0 Bilangan oksidasi Titik leleh (0C) Titik didih(0C) Hf (kJ/mol) +1 Kerapatan (kg/m3) 530 181 1342 3.00 0.9 +1 970 98 883 2.60 0.210 0.8 +1 860 63 760 2.33 0.139 0.8 +1 1530 39 686 2.19 0.078 0.7 +1 1880 29 669 2.09 0.049 0.7 +1 27 677 0.030 74 102 496 149 403 149 403 170 376 3Li 11Na 19K 37Rb 55Cs 87Fr

[2He] 2s1 logam 160

[10Ne] 3 s1 190

[18Ar] 4 s1 240

[36Kr] 5 s1 250

[54Xe] 6 s1 270

[86Rn] 7 s1 -

ionisasi 520

Dayahantar listrik 0,108 (M -1 cm-1) Daya hantar panas 0.847 (W/cmK) Warna nyala / (nm) Merah tua/ 670,8

1.41

1.02

0.582

0.359

0.150

Kuning/ Violet/ 589,2 766,5

Merah violet/ 780

Biru/ 455,5

Dari tabel di atas, jelas terlihat adanya suatu keteraturan sifat-sifat logam alkali dari Li ke Fr. Sifat-sifat itu antara lain : Jari-jari atom logam dari dari Li ke Fr semakin besar seiring dengan kenaikan nomor atom. Hal ini menunjukkan tarik-menarik antara inti atom dengan elektron semakin lemah.

Begitu juga dengan jari-jari ion. jari-jari ion yang semakin besar mengakibatkan gaya tarik ion positif dalam kristalnya makin lemah. Energi ionisasi menurun dari Li ke Fr. Hal ini menunjukkan kecilnya energi yang dibutuhkan untuk melepas elektron valensi. Keeeloktronegatifan menurun dari Li ke Fr. Hal ini menunjukkan penurunan kemampuan atom logam alkali untuk menarik elektron dari atom lain dan membentuk ikatan kimia. Bilangan oksidasi sama dengan +1.Bilangan oksidasi menunjukkan jumlah elektron yang diserap atau dilepas untuk memperoleh konfigurasi gas mulia.Nilai bilangan oksidasi +1 menunjukkan bahwa semua logam alkali melepas satu elektron untuk memperoleh konfigurasi elektron gas mulia. Energi ionisasi yang rendah dari atomatom golongan 1A (alkali) memungkinkan elektron pada kulit terluar tersebut relatif mudah dipromosikan ke tingkat energi yang lebih tinggi sehingga termasuk logam yang sangat sangat reaktif. Umumnya logam ini mudah bereaksi dengan air, maka harus disimpan dalam cairan hidrokarbon.Yang paling reaktif adalah sesium dan yang kurang reaktif adalah Litium,k arena kereaktifannya bertambah dari atas ke bawah. Karena kereaktifannya, unsur alkali tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam, tetapi sebagai ion positif dalam senyawa ion. Kebanyakan senyawanya larut dalam air sehingga logam ini banyak terdapat dalam air laut. Sifat penting logam alkali adalah mempunyai spektrum emisi bila larutan garamnya dipanaskan dalam nyala bunsen atau mengalirkan muatan listrik pada uapnya yang akan menghasilkan warna spektrum yang bisa digunakan untuk analisis kualitatif. Nyala garam litium berwarna merah, garam natrium berwarna kuning cemerlang, garam kalium berwarna ungu.

4. Reaksi-reaksi Logam Alkali Karena merupakan logam yang paling reaktif, kita dapat menemukan banyak senyawa dari logam alkali yang terbentuk dari reaksi-reaksi berikut :

a) Reaksi logam alkali dengan air Reaksi antara logam alkali dengan air membentuk senyawa hidroksida dan gas H2. Reaksi yang berlangsung semakin hebat dengan bertambah nomor atom. Jika M adalah logam alkali,maka persamaan umumnya adalah : 2M(s) + 2H2O( I ) 2MOH( aq ) + H2( g ) contoh reaksi : 2Li (s) + 2H2O(aq) 2LiOH (aq) + H2(g ) 2Na(s) + 2H2O (aq) 2NaOH (aq) + H2 (g ) b) Alkali halida kecendrungan logam alkali teroksidasi menyebabkan mudah bereaksi dengan unsur bukan logam seperti halogen dan oksigen. Senyawa logam alkali (L) dengan halogen (X2) dapat dibuat langsung dari halogennya: 2L( S) + X2 2LX (x) Garam alkali halida yang terbanyak di bumi adalah NaCl, sehingga kebanyakan senyawa natrium dibuat dari NaCl. Akibatnya senyawa natrium lebih murah dibandingkan senyawa kalium dan logam alkali yang lain. c). Alkali oksida Logam alkali sangat mudah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida, contohnya litium 4 Li(s) + O2(g) 2Li2O logam lain yang bergantung pada jumlah oksigen.Jika oksigen terbatas , natrium menghasilkan peroksida Na2O2 dan dilarutkan dalam air akan bereaksi Na2O2(s) + 2H2O(l) 2Na+(aq) + 2OH-(aq) + H2O2(aq) Logam kalium ,rubidium,dan sesium dengan oksigen berlebih membentuk superoksida : Rb(s) + O2( g) RbO2(g) Dalam air, Rubidium superoksida bereaksi RbO2(s) + 2H2O(l) 2Rb+(aq) + 2OH-(aq) + H2O2(aq)

Kalium superoksida dapat bereaksi dengan CO2 dan menghasilkan O2 4KO2(s) + 2CO2(g) 2K2CO3(s) + 3O2(g) Reaksi ini dapat dipakai untuk membuat alat bantu pernapasan , misalnya bagi orang yang bekerja di ruang beracun. Gas CO2 yang dihembuskannya masuk ke dalam alat dan bereaksi dengan KO2 untuk menghasilkan O2. Oksigen yang dihasilkan ini dapat dihisap untuk pernapasan kembali. Jadi pemakai tidak perlu berhubungan dengan udara luar. Reaksi dengan hydrogen Litium bereaksi dengan hydrogen membentuk senyawa hidrida ( senyawa ion yang bilangan oksidasi unsur hidrogennya = -1) 2Li (s) + H2 (g) 2Li (s) + 2H+ (aq) Reaksi dengan ammonia Logam-logam alkali larut dalam ammonia menghasilkan larutan berwarna biru tua jika larutannya encer. 2LiH(s) 2Li ++ H2 (g) Reaksi dengan larutan asam encer

5. Kegunaan Logam Alkali a. litium Garam litium contohnya Litium karbonat (Li2CO3), Litium sitrat, dan litium arotat adalah penstabil modus yang digunakan dalam rawatan kelarutan dwikutub .Litium juga digunakan sebagai anti depresan. Litium klorida dan litium bromida bersifat higroskopik dan seringkali digunakan sebagai dessicant. Litium adalah agen pengolaan untuk mensintesis sebagian organic, dan digunakan juga di dalam aplikasi nuclear. Litium juga digunakan di dalam pembuatan kaca dan keramik. Contohnya kaca Litium yang digunakan di dalam teleskop berukuran 200 inci yang terletak di Gunung Palomar. Litium hidroksida digunakan untuk mengeluarkan udara didalam pesawat angksa dan kapal selam. karbon dioksida dari

Densitas yang rendah membuat litium dapat dimanfaatkan sebagai bahan aloi untuk pesawat terbang. Sebagai contoh, aloi tipe LA 141 yang terdiri atas 14%Li, 1% Al, dan 85% Mg, mempunyai densitas sebesar 1,35 g cm-3, hamper setengah dari densitas logam aluminium murni. Sebagai bahan teknologi pembuatan baterai; potensial reduksi standar yang tinggi dan densitas yang hanya seperduapuluh dari densitas timbel, memungkinkan dapat dibuat baterai yang lebih ringan-kompak. Industri terbesar pemanfaatan litium adalah industri lemak atau minyak pelumas-litium, dan lebih dari 60% dari berbagai macam minyak pelumas mengandung litium (litium stearat). b. Natrium Logam natrium sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam persiapan senyawa-senyawa organik. Logam ini dapat di gunakan untuk memperbaiki struktur beberapa campuran logam, dan untuk memurnikan logam cair.

Campuran logam natrium dan kalium, NaK, juga merupakan agen heat transfer (transfusi panas) yang penting. Senyawa natrium juga penting untuk industri-industri kertas, kaca, sabun, tekstil, minyak, kimia dan logam. Sabun biasanya merupakan garam natrium yang mengandung asam lemak tertentu. Untuk ekstraksi logam-logam lain seperti torium, zirconium, tantalum, dan titanium dengan mereduksi senyawa-senyawanya dengan logam natrium. Contoh: TiCl4 (l) + 4Na(s) Ti (s) + 4NaCl (s) Produksi zat aditif bahan bakar minyak, tetraetiltimbel (TEL) yang disintesis dari aloi Na-Pb dengan etil klorida menurut persamaan: 4NaPb(s) + 4 C2H5Cl(g) (C2H5)4Pb(l) + 3Pb(s) + NaCl(s) Di antara banyak senyawa-senyawa natrium yang memiliki kepentingan industrial adalah garam dapur (NaCl), soda abu (Na2CO3), baking soda (NaHCO3), caustic soda (NaOH), Chile salpeter (NaNO3), di- dan trinatrium fosfat, natrium tiosulfat (hypo, Na2S2O3 . 5H20) and borax (Na2B4O7 . 10H2O).

c) Kalium Kalium oksida digunakan terutamanya dalam baja. Kalium hidroksida adalah bahan kimia penting sebagai bes kuat. Kalium karbonat, juga dikenali sebagai potasy, digunakan dalam pembuatan kaca. Kaca yang dirawat dengan kalium cair adalah lebih kuat daripada kaca biasa. NaK, sejenis aloi natrium dan kalium, digunakan sebagai medium pemindahan haba. Kalium adalam unsur penting dalam pertumbuhan tumbuhan dan dijumpai dalam kebanyakan jenis tanah serta pada sel hewan. Kalium klorida digunakan sebagai pengganti garam biasa dan digunakan juga untuk memberhentikan jantung, contohnya dalam pembedahan jantung dan pelaksanaan hukuman mati melalui suntikan maut. superoksida KO2 digunakan sebagai sumber oksigen mudah alih dan penyerap karbon dioksida. Ia amat berguna dalam sistem pernafasan mudah alih. Logam in digunakan sebagai agen pereduksi dalam mempersiapkan logam-logam lain semacam torium, uranium, zirkonium, dsb. Ia juga digunakan sebagai bahan reaksi deoksida dan desulfurizer atau decarburizer untuk berbagai macam campuran logam besi dan non-besi. Elemen ini juga digunakan sebagai agen pencampur logam aluminium, berilium, tembaga, timbal, dan campuran logam magnesium. d) Rubidium Penggunaan rubidium meliputi: cairan yang bekerja di (dalam) turbin uap air. penyerap di (dalam) tabung ruang hampa. Komponen photocell. Suatu ramuan di (dalam) gelas/kaca jenis khusus. Produksi superoxide dengan pembakaran dengan oksigen.

Studi ion kalium menggali biologi. Karena rubidium sangat mudah diionasi, unsur ini pernah dipikirkan

sebagai bahan bakar mesin ion untuk pesawat antariksa. Hanya saja, cesium sedikit lebih efisien untuk hal ini. Unsur ini juga pernah diajukan untuk digunakan sebagai fluida penggerak turbin uap dan untuk generator elektro-panas menggunakan prinsip kerja magnetohydrodynamic dimana ion-ion rubidium terbentuk oleh energi panas pada suhu yang tinggi dan melewati medan magnet. Ion-ion ini lantas mengantar listrik dan bekerja seperti amature sebuah generator sehingga dapat memproduksi aliran listrik. Rubidium juga digunakan sebagai getter dalam tabung-tabung vakum dan sebagai komponen fotosel. Ia juga telah digunakan dalam pembuatan kaca spesial. RbAg4I5 sangat penting karena memiliki suhu ruangan tertinggi sebagai konduktor di antara kristal-kristal ion. Pada suhu 20 derajat Celcius, konduktivitasnya sama dengan larutan asam sulfur. Sifat ini memugkinkan rubidium digunakan pada aplikasi untuk baterai super tipis dan aplikasi lainnya. e) Sesium Sesium berisotop 133 dapat menjadi bahan dalam pembuatan jam atom Radioaktif sesium berisotop 137 dapat menjadi radioterapi bagi penderita kanker Dapat mengubah energi cahaya menjadi energi listrik Memiliki permukaan yang peka terhadap cahaya dalam sel fotolistrik Sebagai pengumpul oksigen dalam vacum cleaner Dapat menghidrogenasi senyawa organic Sesium oksida dapat menjadi bahan dasar pembuatan keramik Sesium florida dapat mensintesis senyawa organic digunakan sebagai katalis sesium nitrat digunakan untuk membuat gelas optik garam sesium digunakan untuk memperkuat ketahanan berbagai jenis kaca

10

sesium klorida digunakan untuk sel fotoelektrik

B. SENYAWAAN LOGAM ALKALI 1. Alkali hidroksida Salah satu hidroksida yang paling umum adalah NaOH. Hidroksinya putih, merupakan padatan kristal yang menyerap air dan eksotermis bila dilarutkan dalam air. Padatan dan larutan akuanya menyerap CO2 dari atmosfir. NaOH, yang disebut juga soda api dapat dibuat dengan mengelektrolisis NaCl: a. dalam sel diafragma b. sel membrane c. dalam sel katode merkuri pada sel diafragma dan sel membrane terjadi reaksi penukaran ion pada electrode sebagai berikut: Katoda (Fe): 2H2O(aq) + 2e Anoda (Fe) : 2Cl-(aq) jauh lebih negative. Dalam sel diafragma asbes, ion-ion natrium dan klorida dapat menembus diafragma asbes yang basah, tetapi molekul-molekul gas hydrogen dan klorin tidak. Adanya tekanan pada ruang anode mencegah aliran balik ion OH- dari ruang katode. Larutan NaOH yang dihasilkan pada katode terkontaminasi dengan NaCl yang tidak terelektrolisis yang selanjutnya dapat diendapkan dengan pemekatan larutan tersebut, sehingga dapat dipisahkan dengan penyaringan. Dalam membaran penukaran ion, hanya ion natrium saja yang dapat melewati membrane tersebut, sedangkan ion-ion klorida, hidroksida dan molekul-molekul gas hydrogen serta klorin tidak. Larutan NaOH yang dihasilkan terkontaminasi oleh ion klorida dan dengan demikian lebih pekat dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari sel diafragma. H2 (g) + OH-(aq) Cl2(g) + 2e E= -0,83V E= +1,36V

Pada katode tidak terjadi reduksi ion natrium karena ion ini mempunya E

11

Pada sel katode merkuri, dipakai logam titanium sebagai anode. Ion klorida dioksidasi menjadi gas klorin pada anode, dan ion natrium direduksi menjadi logam natrium pada katode kemudian larut dalam raksa menjadi amalgama menurut persamaan reaksi: Anoda (Ti) : 2Cl-(aq) Cl2(g) + 2e 2Na (Hg) Katoda (Hg): 2Na+(aq) + 2e + Hg

Amalgam [2Na (Hg)] yang dihasilkan dialirkan ke dalam suatu wadah, kemudian direaksikan dengan air pada permukaan grafit untuk memperoleh NaOH yang bebas dari NaCl menurut reaksi: 2Na (Hg) + 2H2O(l) Kegunaan NaOH : -pereaksi pada pabrik sintesis senyawa organic, anorganik -dipakai dalam pembutan sabun, deterjen, kertas, tekstil, -menurunkan kadar belerang minyak bumi -menetralkan asam -bahan pembersih alat rumah tangga dari kotoran lemak 2NaOH(aq) + H2(g) + Hg(l)

2. Alkali Karbonat Logam-logam alkali (demikian juga ammonium) karbonat merupakan satu-satunya kelompok senyawa karbonat yang larut dalam air. Alkali karbonat yang terpenting adalah natrium karbonat (Na2CO3) yang umumnya stabil sebagai kristal anhidrat, monohidrat, dan dekahidrat. Na2CO3 terdapat dalam biji logam berupa campuran natrium kabonat dengan natrium bikarbonat, (Na2CO3), NHCO3.2H2O. Natrium karbonat dengan proses solvay , melalui 4 tahap reaksi: a. Penguraian batu kapur dengan panas CaCO3 b.
panas

dapat dibuat

CaO(s) + CO2(g)

Gas CO2 dialirkan kedalam larutan amoniak sehingga terjadi reaksi CO2(g) + H2O (l) H2CO3(aq)

H2CO2(aq) + NH3 (aq) NH4+ (aq) + H2CO3-(aq) ] c. Setelah H2CO3- tebentuk terbentuk endapan NaHCO3 , karena ada

12

larutan NaCl .kemudian NaHCO3 disaring untuk mendapatkan Na2CO3 . Manfaat Na2CO3 -digunakan untuk pembuatan gelas -untuk menghilangkan ion-ion logam alkali tanah dalam air minum.

13

Anda mungkin juga menyukai