Anda di halaman 1dari 3

Gingivitis merupakan suatu keradangan pada gusi yang merupakan tahap awal dari perjalanan penyakit gusi dan

jaringan penyangga/jaringan periodonsium yang di tandai dengan jaringan gingiva berwarna lebih merah, medah berdarah, bau mulut kurang sedap (halitosis), dan adanya kotoran pada perbatasan gig dan gingiva. Penyebab gingivitis adalah adanya sisa makanan yang tidak sempurna pembersihannya, dan dikombinasikan dengan saliva dan bakteri akan membentuk kotoran putih yang melekat pada gigi yang di namakan plak. Secara umum gingivitis dapat dibagi menjadi 6 jenis diantaranya : 1. Gingivitis kronis, merupakan penyakit gingiva yang di akibatkan oleh proses radang kronis dengan warna gingiva merah kebiruan, kontur gingiva bengkak membulat, mudah berdarah sewaktu probing dan menyikat gig, umumnya tidak sakit kecuali ada eksaserbasi akut, radiografi terlihat hanya mengenai jaringan lunak saja. 2. Gingivitis kronis modivikasi faktor sistemik, di sebabkan oleh suatu iritasi (faktor lokal) dan memodifikasi respon jartingan tubuh terhadap iritasi(faktor sistemik) yang dapat dikelompokkan lagi sebagai berikut : gingivitis defisiensi vitan C, disebabkan oleh iritasi lokal yang di perberat bila kekurangan vitamin C dengan tanda-tanda gingiva berwarna merah kebiruan, gingiva membesar, lunak, licin dan mengkilap, nekrosis pseudomembran, mudah berdarah, dan terbentuk poket gingiva. gingivitis leukimia, disebabkan oleh karena produksi sel darah putih yang berlebihan dengan tanda-tanda gingiva berwarna biru keunguan karena stagnasi darah pada jaringan gingiva, pembesan seperti masa tumor, agak keras, mengkilap, ulserasi, nekrosos, pseudomembran, mudah berdarah, dan terbebtuk poket gingiva. Gingivitis pubertas, terjadi pada masa pubertas, berkurang setelah umur 17-18 tahun, denganb tanda-tanda gingiva berwarna merah kebiruan, penbesan marginal dan interdental, membulat, edematus, licin, mengkilap, dan mudah berdarah. Gingivitis pegnansi, gingivitis yang terjadi pada saat kehamilan dengan tandatanda gingiva berwarna merah terang atau merah kebiruan, terjadi pembengkakan, mudah berdarah.

3. Gingivitis berhubungan dengan bernafas melalui mulut, terjadi pada seorang yang bernafas melalui mulut oleh karena obstruksi hidung, pembesaran adenoid, deviasi septum nasal, trauma, tumor nasal, alergi, kebiasaan buruk, dan posisi tidur dengan mulut terbuka. 4. Gingivitis alergi, gingivitis yang disebabkan oleh respon abnornal jaringan terhadap agen tertentu (makanan,minuman, pasta gig, obat kumur, obat-obatan lain), dengan tanda-tanda gingiva kenedrahan, perih, nekrosis, edema, ulserasi, dan terjadi pembentukan vesikel. 5. Gingivitis deskuamasi, terjadi berkaitan dengan dermatosis: pemphigus, pemphigoid cicatricial benign mucous membrane pemphigoid, lichen planus, dan umumnya terjadi pada wanita dengan tanda klinis epitel terkelupas, berdarah, perih pada perubahan suhu dan makanan, gingiva merah menyala, licin, dan mengkilap. 6. Gingivitis akut, merupakan penyakit gingiva yang diakibatkan oleh proses radang akut dengan tanda-tanda onset cepat, simptom berat, dan biasanya berlangsung dengan cepat.

Selain yang disebutkan di atas ada juga beberapa jenis gingivitis pada anak, yaitu : 1. Gingivitis marginalis kronis, penyebab utama dari gingivitis ini adalah plak di samping karena faktor kebersihan rongga mulut, seperti adanya material alba, kalkulus serta adanya kebiasaan buruk 2. Gingivitis yang di hubungkan dengan erupsi gig, istilah yang umum di gunakan adalah eruption gingivitis. Gigi yang erupsi tidak menyebabkan gingivitis tetapi keradangan akan terjadi apabila adanya akumulasi plak disekitar gigi yang akan erupsi. Keradangan akan menyebabkan perubahan-perubahan seperti bertambah besarnya ketinggian normal dari marginal gingiva dan pengaruhnya Adalah pembesaran gingival (gingival enlargement) 3. Gingivitis yang di sebabkan oleh gigi desidui yang goyang dan terlepas sebagian, terkikisnya tepi dari gigi desidui yang resorbsi menyebabkan terjadinya penumpukan plak sehingga menyebabkan perubaha-perubahan gingiva seperti adanya perubaan warna, edema, dan mungkin sampai terbebtuknya abses.

4. Gingivitis pada gigi yang malposisi, gingivitis akan meningkat pada anak dengan excessive overbite dan overjet, penyumbatan saluran bernafas pada mulut.

Pengaruh hormonal dapat menyebabkan perubahan terhadap hampir semua ssisitem organ dalam tubuh, termasuk rongga mulut. Perubahan level hormon ekstrogen dan progesteron terjadi selama puberitas, menstruasi, kehamilan, dan monopause. Fluktuasi hormonal wanita mempunyai pengaruh yang kuat pada rongga mulut dalam bentuk inflamasi, seperti : gingivitis, periodontits, perasaan tidak nyaman dalam mulut, pembengkakan eritematous jaringan gingiva, aktivasi herpes labialis, ulkus apthosa dan pembengkakan glandula saliva, kemudian terjadi pula peningkatan jumlah bakteri saliva selama menstruasi dan pada saat ovulasi, 11-14 hari sebelum menstruasi. Namun banyak pula yang sehat secara sistemik dengan gingiva yang sehat, tidak akan terjadi perubahan periodontal secara bermakna karena menstruasi.

Anda mungkin juga menyukai