PELAYANAN BIOSKOP
PADA PT. ROYAL AGENCY
DI SUSUN OLEH : 1. JOSE MARIO V. FERNANDEZ 2. OBBADI 3. VINSENSIUS NIKOLAUS A.J. 4. KASIMIRUS WIO 5. CANISIO E.P.M. PEREIRA 2006420028 2006420034 2006420069 2006420061 2006420070
TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DR. SOETOMO SURABAYA JULY, 2009
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Pesatnya dunia perfilman bak jamur di musim hujan, khususnya di Indonesia memaksa sebuah perusahaan perfilman (produser) mencari area pemasaran dari film yang di produksi. Sehingga mereka berfikir dengan membuat sebuah wadah atau tempat yang bisa digunakan untuk melihat sebuah karya film sangat dibutuhkan, bahkan sebagian pihak dipaksa untuk merekontruksinya, salah satunya adalah PT. Royal Agency. PT. Royal Agency hanya merupakan sebagian perusahaan yang bergerak di bidang penayangan film dan berdiri pada tahun 1988. Perusahaan yang didirikan oleh Wijadwoko, M. SE ini memiliki salah satu visi terciptanya kesinambungan dunia IT dengan dunia perfilman dan menjaga kualitas film Indonesia di tengah arus teknologi. Misi dari perusahaan yang hanya terdiri dari beberapa karyawan ini adalah stabilitasi perangkat IT dan meracik IT dengan pelayanan bioskop yang kontemporer. Perusahaan ini memiliki 5 buah teater dan terdiri dari 5 loket untuk pembelian tiket. Dan lokasinya pun sangat strategis di daerah keramaian. Dalam setiap harinya omset yang di dapat oleh perusahaan ini sangat besar karena perusahaan ini merupakan satu-satunya perusahaan yang menyediakan layanan bioskop di kota tersebut.
1.3 Kesempatan
Dengan adanya peran IT di lingkungan PT. Royal Agency diharapkan para karyawan lebih eksis dan bersemangat dalam mengembangkan pelayanan bioskop sesuai dengan tuntutan zaman, terlebih di tengah arus progresifitas sains dan teknologi kontemporer. Dan kesempatan yang terjadi adalah : 1. Adanya cabang dari perusahaan ini karena membanjirnya pengunjung. 2. Pengunjung tetap
1.4 Tujuan
Sistem pelayanan bioskop yang terkomputerisasi dilingkungan PT. Royal Agency bertujuan untuk efisiensi waktu dalam transaksi pembelian tiket atau pemesanan tiket untuk tempo beberapa hari sehingga pengunjung tidak perlu lagi menunggu berjam-jam di depan loket. 1. Efisiensi dan estimasi waktu. 2. Kepuasan pengunjung 3. Pelayanan cepat.
java. Dengan melihat data pengguna internet saat ini sangat dimungkinkan bahwa alur informasi yang dibutuhkan dan diidam-idamkan oleh user adalah cepat dan tepat. Oleh karena itu maka pada pembelian tiket di bioskop royal kami menggunakan teknologi java development kit 6.5 sebagai editor, apache tomcat 6 sebagai server, dan PostgresSQL sebagai database.
Operator hanya menginputkan registrasi yang dilakukan oleh pengunjuang atau non anggota. 5. Laporan Penjualan Tiket Laporan penjualan tiket meruapakan laporan yang hanya bisa di akses oleh staf. Sebelumnya staf harus login dan bisa melihat laporan penjualan tiket harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
mengevaluasi permasalaha-permasalahan, kesempatan dan hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang dipakai sehingga dapat dusulkan perbaikannya. Tahap analisis merupakan tahap yang sangat kritis dan sangat penting karena kesalahan dalalm tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan dalam tahap selanjutnya. Data-data yang diperlukan dalam system pelayanan di bioskop adalah : 1. Anggota Data-data anggota yang akan dimasukkan adalah kode anggota, nama, tanggal lahir, alamat, no. telepon, jenis kelamin, pekerjaan, no. pengenal, jenis pengenal. 2. Film Data-data yang akan dimasukkan adalah kode film, judul, produksi, durasi, dan kategori. 3. Jadwal Tayang Data-data yang akan dimasukkan adalah no. jadwal, hari, tanggal, waktu, kode film, htm (harga tiket masuk), dan teater. 4. Registrasi atau Pembelian Tiket Data-data yang dibutuhkan adalah no. pembelian, tanggal pembelian, no. jadwal, no. anggota (jika anggota tetap), nama anggota (jika anggota tetap), no. kursi dan nama operator.
Design sistem pada pelayanan bioskop antara lain Data Flow Diagram, Conceptual Data Model, Physical Data Model.
Pada context level di atas anggota pertama kali mendaftar dan akan mendapatkan kartu anggota. Jika anggota melakukan pembelian tiket maka ia akan mendapatkan print out tiket masuk. Entitas film berfungsi sebagai entry atau input data film ke sistem melalui form film. Pada entitas teater berfungsi untuk mengatur jadwal yang diatur/diinputkan melalui form jadwal. Staf berfungsi untuk meminta data penjualan tiket ke sistem dan selanjutnya sistem memberikan data registrasi.
3.1.1.2 Level 0
Level 0 menjelaskan lebih detail dari context level sebelumnya, pada bagian ini sistem terbagi atas registrasi dan jadwal film. Pada registrasi pendaftaran anggota baru akan dimasukkan dalam database anggota, begitu juga pada proses registrasi sistem akan mengambil data jadwal sesuai dengan inputan dan mengambil data anggota jika yang melakukan registrasi adalah anggota, selanjutnya data registrasi akan disimpan dalam database registrasi. Staff berfungsi untuk melihat data registrasi yang diperoleh dari data registrasi. Pada proses jadwal film pertama kali film akan diinputkan dan disimpan dalam database film, selanjutnya proses penjadwalan akan dilakukan melalui form input jadwal, data jadwal yang diinputkan akan disimpan dalam database jadwal.
Level 1.1 menjelaskan tentang registrasi anggota baru. Data anggota yang diinputkan akan di cek pada database anggota, selanjutnya jika data anggota baru akan disimpan di database anggota.
Level 1.2 menjelaskan tentang registrasi dimana anggota akan melakukan proses pembelin tiket melalui form registrasi, selanjutnya sistem akan mengambil data jadwal sesuai inputan, data registrasi akan dimasukkan ke dalam database registrasi.
Staff akan mengecek data pembelian tiket melalui form laporan, selanjutnya sistem akan memberikan data registrasi yang disimpan dalam database registrasi ke staff.
3.1.1.4 Level 2
Jadwal Film
Level 2 menjelaskan tentang proses penjadwalan film, dimana data jadwal film baru diinputkan melalui form jadwal, selanjutnya sistem akan memberikan data film yang diperoleh dari database film. Jadwal yang diinputkan akan disimpan di data jadwal.
Ang gota no_ angg ota nam a_an ggota tan ggal_ lahir ala mat no_ telp jns_ kelam in pekerjaan no_ peng enal jns_ pnge nal
Reg istrasi no_ pemb elian tgl_ pemb elian no_ jadwa l no_ angg ota nam a_an ggota no_ kursi ope rator
no_anggota
no_j adwal
Film kod e_film jud ul_film pro duksi durasi kate gori
Jad wal no_ jadwa l hari tan ggal jam kod e_film htm tea ter
kode_film
Pada CDM Pembelian Tiket Bioskop diketahui bahwa anggota bisa melakukan beberapa registrasi, artinya satu anggota bisa melakukan banyak registrasi (dengan jadwal yang berbeda). Pada database film sebuah film akan digunakan untuk banyak penjadwalan, dan banyak penjadwalan digunakan untuk banyak registrasi. Relasi yang terhubung diantara anggota dan registrasi adalah one to many, Film dengan jadwal adalah one to many, sedangkan jadwal dengan registrasi adalah many to many.
NO_ANGGOTA = N O_ANGGOTA
NO_JADWAL = NO_JADWAL
JADWAL FIL M KO DE_FILM JUDUL_FILM PRODUK SI DURASI KA TEGO RI varchar(1 0) varchar(4 0) varchar(2 5) inte ger varchar(1 0) NO _JADWAL KO DE_FILM HA RI TA NGGA L JAM KD_FILM HT M TE ATER inte ger varchar(1 0) varchar(1 0) dat e tim e varchar(1 0) inte ger inte ger
Pada PDM di atas di jelaskan bahwa hubungan (relationship) antara registrai dengan anggota terletak pada no. angggota dimana no. anggota adalah primary key dari anggota dan no. anggota pada registrasi merupakan foreign key. Database Film dengan Jadwal terletak pada Kode Film dimana Kode Film pada Film merupakan Primary Key sedangkan Kode Film pada Jadwal merupakan Foreign Key. Hubungan Jadwal dengan Registrasi terletak pada no. jadwal di mana no. jadwal pada Jadwal adalah Primary Key, sedangkan no. jadwal pada Registrasi adalah Foreign Key, primary Key pada Registrasi terletak pada No. Pembelian.
3.2 Design Sistem 3.2.1 Unified Modelling Language (UML) 3.2.2 Use Case Diagram
Diagram use case menyajikan interaksi antara use case dan aktor, dimana aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun.
3.2.2.1 Anggota
Anggota mempunyai hak antara lain login, lihat jadwal, dan beli tiket. Jika anggota tidak login anggota tidak berhak melakukan registrasi (beli tiket), pembelian tiket bisa dilakukan melaui form registrasi atau form lihat jadwal. Pada proses pembelian tiket pertama kali sistem akan melakukan pengecekan registrasi, setelah melakukan proses pembelian tiket anggota akan mendapatkan tiket yang telah di print out.
3.2.2.2 Operator
Operator merupakan orang yang membantu dalam proses registrasi anggota tidak tetap, input jadwal, film, dan pendaftaran anggota baru. Hak dari operator antara lain adalah login, input film, input anggota baru, dan registari. Untuk melakukan semuanya anggota terlebih dahulu harus login. Pada input jadwal sistem akan mengecek jadwal dimana film yang diinputkan sudah ada dalam database film. Proses input anggota baru akan melewati proses check anggota apakah sudah terdaftar atau belum. Dan pada registrasi akan dilakukan apakah pembeli termasuk anggota atau bukan, jika termasuk anggota sistem akan mengambil data anggota dan mengecek pembelian tiket, selanjutnya registrasi akan di cetak. Proses registrasi juga bisa dilakukan oleh non anggota atau pengunjung.
Registrasi anggota baru dilakukan dengan mengisi form pendaftaran anggota baru, selanjutnya diserahkan pada operator untuk di entrykan. Selanjutnya sistem akan mengecek apakah anggota sudah terdaftar atau belum, jika belum terdaftar sistem akan menyimpan registrasi anggota baru ke database dan mencetak kartu anggota dan selanjutnya anggota akan menerima kartu anggota. Akan tetapi jika sudah terdaftar maka pendaftar tidak diperbolehkan.
3.2.3.2 Anggota
Pada bagian ini pertama kali yang dilakukan oleh anggota adalah login, proses login membutuhkan user dan password yang akan di cek oleh sistem, jika berhasil login anggota bisa melakukan pembelian tiket secara langsung atau melalui jadwal film. Pada proses pembelian tiket sistem akan mengecek apakah anggota sudah melakukan registrasi atau belum, juga mengecek apakah kursi masih tersedia atau sudah penuh. Jika syarat keduaduanya (registrasi dan tempat duduk) belum maka sistem akan mencetak tiket dan menambah (simpan) pembelian tiket anggota dan mencetak tiket, selanjutnya anggota mengambil tiket yang telah di cetak. Hal terkhir yang dilakukan oleh anggota adalah logout atau keluar dari sistem.
Pada registrasi non anggota (pengunjung) di entrykan oleh operator sesuai dengan jadwal yang diminta pengunjung, selanjutnya sistem akan mengecek apakah kursi masih ada atau tidak, jika ada maka proses selanjutnya adalah mencetak tiket dan pengunjung menerima tiket.
3.2.3.4 Operator
Operator terlebih dahulu harus melakukan login yang selanjutnya akan di cek oleh sistem. Jika berhasil login anggota bisa melakukan input film dan input jadwal. Pada proses entry jadwal sistem akan melihat/check apakah jadwal yang diinputkan sudah ada atau belum. Akhir dari proses operator ini adalah logout.
Struktur class dari SI Pembelian Bioskop terdiri dari 3 package yakni Package Anggota, Package Film dan Package Teater. Package Anggota terdiri dari 3 class yaitu class Anggota, UDAnggota, dan Daftar Anggota. Pada Package Film terdapat 5 class yakni class Film, IUDFilm, Jadwal, UDJadwal dan SetJadwal. Sedangkan pada Package Teater terdiri dari 4 class, Class registrasi yang extends pada Anggota dan Film, interface Register, UDRegistrasi, dan Beli Tiket. bagian-bagian dari package di atas terdiri di jelaskan sebagaimana di bawah ini.
Package Anggota terdiri dari 3 class yakni class Anggota, Daftar Anggota, dan UDAnggota. Pada class Anggota terdapat 9 atribut dan 2 operand yang menggunakan konsep overriding method. Fungsi operand void anggota pertama adalah mengisi value atribut dimana value tersebut disesuaikan dengan inputan dari form atau database. Sedangkan operand kedua adalah mengisi value atribut yang didapat dari database anggota. Perbedaan operand pertama dan kedua adalah operand pertama digunakan untuk operasi input anggota baru, sedangkan operangd kedua digunakan untuk edit anggota. Class DaftarAnggota mempunyai 1 atribut dan 2 operand. Isi dari awalnya adalah true, akan tetapi nilainya bisa berubah sehingga valuenya ada ketergantungan dengan operand
kedua. Operand pertama digunakan untuk menyimpan data anggota baru ke database dimana datanya diperoleh dari masing-masing atribut dari film (extends) melalui operand pertama. Operand kedua adalah mengecek apakah anggota sudah terdaftar atau belum, operang ini mempunyai nilai kembalin (return) berupa boolean, jika true maka proses penyimpanan anggota baru bisa dilakukan, sebaliknya jika false maka proses gagal. Pada UDFilm berfungsi untuk mengubah dn menghapus data anggota. Untuk proses edit data anggota di peroleh dari class anggota (extends) dimana isi atibutnya diperoleh melalui operand kedua.
Pada package ini operand fungsi dari 2 operand film tidak jauh beda seperti fungsi operand pada anggota. IUDFilm merupakan class yang berfungsi untuk menangani proses input, edit, dan hapus data film prosesnyapun tidak jauh seperti class DaftarAnggota untuk tambah, dan UDAnggota untuk edit dan hapus, bedanya pada proses tambah tidak ada ada pengecekan data sebagaimana pada DaftarAnggota.
Begitupun dengan class Jadwal, SetJadwal, dan UDJadwal. Aturan mainnya hampir sama seperti semua class pada package anggoota dimana Jadwal sama dengan Anggota, SetJadwal dengan DaftarAnggota, dan UDJadwal dengan UDAnggota. Perbedaannya jika pada class Anggota class itu tidak tergantung pada class lain, sedangkan class Jadwal masih tergantung (extends) pada class Film.
Package Teater terdiri dari 4 class dimana 1 class merupakan interface. Aturan mainnya bisa dikatakan sama seperti pada class class di package Film. Class registrasi sama dengan class jadwal dimana juga mempunyai ketergantungan terhadap class lain yakni class Anggota pada package anggota dan class film pada package film. Interface register digunakan sebagai kontrol kendali pada class BeliTiket (implements) dimana aturan pada class BeliTiket tidak jauh berbeda dengan class SetJadwal pada package Film. UDRegistrasi mempunyai aturan yang sama dengan class UDJadwal.
Pada gambar di atas dijelaskan bahwa didi sebagai anggota pertama kali melakukan login dengan user dan password yang salah (1), oleh karena itu maka sistem menganggap proses login tidak valid (2), selanjutnya dia login ulang (3), proses di terima maka sistem membuka didis account (4), kemudian dia melihat jadwal (5), kemudian dilanjutkan dengan melakukan pembelian tiket (6), sistem mengecek pembelian tiket (7), ternyata sudah melakukan registrasi (8), ia kembali melihat jadwal lain (9), kemudian dilanjutkan dengan membeli tiket untuk jadwal yang baru (10), sistem mengecek registrasi baru (11), karena belum terdaftar maka sistem menyutujui registrasi (12), selanjutnya sistem mencetak tiket sesuai dengan registrasi (13), ia mengambil tiket yang telah di cetak (14), terakhir ia keluar dari accountnya (15).
Pada proses input jadwal yang dilakukan oleh nur sebagai operator adalah pertama kali ia menginputkan jadwal melauli form jadwal (1), selanjutnya sistem mencari data film (2), dari database film sistem memberikan data film (3), sistem mengecek jadwal baru (4), sistem menyimpan jadwal baru ke database jadwal (5).
3.3.1.2 Film
3.3.1.3 Jadwal
3.3.1.4 Login
Non Anggota
3.3.2.2 Film
3.3.2.3 Jadwal
3.3.2.4 Registrasi