Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan yang terjadi pada anak meliputi segala aspek kehidupan yang mereka jalani baik bersifat fisik maupun non fisik. Kesepakatan para ahli menyatakan bahwa yang dimaksud dengan perkembangan itu adalah suatu proses perubahan pada seseorang kearah yang lebih maju dan lebih dewasa. Namun mereka berbeda-beda pendapat tentang bagaimana proses perubahan itu terjadi dalam bentuknya yang hakiki (Ani Cahyani, Mubin. 2006 : 21-22).

Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangannya itu pada dasarnya merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan. Pada proses integrasi dan interaksi dengan lingkungan. Pada proses integrasi dan interaksi ini faktor intelektual dan emosional mengambil peranan penting. Proses tersebut merupakan proses sosialisasi yang mendudukan anak anak sebagai insan yang secara aktif merupakan proses sosialisasi.

B. RUMUSAN MASALAH Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan dalam makalah ini adalah : 1. Apa makna perkembangan sosial anak ? 2. Bagaimana bentuk bentuk tingkah laku sosial pada anak ? 3. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan sosial anak ?

C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui makna perkembangan psikologi pada masa kanak kanak, mengetahui bentuk bentuk tingkah laku sosial pada anak, mengetahui faktor faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan sosial anak.

BAB II KONSEP TEORI


A. CIRI DAN PRINSIP PERKEMBANGAN PADA MASA KANAK KANAK Ciri ciri perkembangan secara umum yaitu : 1. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ organ tubuh) dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi). 2. Terjadinya perubahan dalam proporsi; aspek fisik (proporsi tubuh anak beubah sesuai dengan fase perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi kerealitas). 3. Diperolehnya tanda tanda yang baru; tanda tanda fisik (pergantian gigi dan karakter seks pada usia remaja) tanda tanda psikis (berkembangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis). Secara umum perkembangan biopsikologi pada masa kanak kanak dapat di kelompokkan menjadi 2 bagian yaitu : Perkembangan biopsikolgi pada masa awal kanak kanak Perkembangan biopsikologi pada masa akhir kanak kanak

B. PERKEMBANGAN BIOPSIKOLOGI PADA MASA AWAL KANAK KANAK 1. Ciri Ciri Periode Awal Kanak Kanak Batasan usia untuk awal kanak kanak antara 2 6 tahun, dianggap sebagai usia bermain, prasekolah, berkelompok dan usia meniru. a. Pandangan orang tua Pandangan orang tua tentang masa awal kanak kanak merupakan masa sulit karena hampir sebagian ana banyak mengalami kesulitan perkembangan kepribadian dan anak sering kali menuntut kebebasan meskipun kebebasannya masih gagal diperoleh. Anak berprilaku lebih bandel, keras kepala, melawan, tidak patuh, tidak mau ditolong, dan menolak ungkapan kasih sayang.

Pandangan orang tua juga menilai bahwa masa awal kanak kanak sebagai masa mimpi, karena anak sering mengalami mimpi mimpi butuk yang irasional pada siang hari dan mengalami ketakutan ketakutan yang irasional karena mendengarkan cerita cerita aneh dari temannya atau orang dewasa sekitarnya. b. Pandangan Para Pendidik Pandangan para pendidik menyebutkan masa awal kanak kanak sebagai usia prasekolah. Selama mengikuti pendidikan prasekolah anak belajar untuk menyelesaikan tugas dan mengikuti dasar dasar peraturan dan melalui pendidikan prasekolah anak mempersiapkan diri menghadapi perubahan lingkungan sekolah. c. Pandangan Ahli Psikologi Sementara dari pandangan ahli psikologi menilai bahwa masa awal kanak kanak dianggap sebagai usia kelompok, karena anak mulai mempelajari dasar dasar perilaku sosial dan kelompok yang kelak digunakannya sebagai persiapan diri dalam kehidupan sosial dan berkelompok masa kini dan perkembangan selanjutnya. Pada periode ini anak selalu bertanya karena ingin mengatahui mekanisme dan rasanya. Pertanyaan yang diajukan tidak lain untuk dapat menjadi bagian dari lingkungannya. Selain itu, juga anak senang meniru pembicaraan dan perilaku orang tua, saudara, atau tentangga. Sebenarnya, perilaku meniru menunjukkan tingkat kreativitas anak dan kepekaan terhadap setiap stimulus. 2. Perubahan Fisik Awal Kanak Kanak Perubahan fisik periode awal kanak kanak berlangsung sangat lambat jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan bayi. Periode ini merupakan masa pertumbuhan yang sangat seimbang dan secara umum dapat terlihat dari semakin proposionalnya perbandingan tubuh dan postur tubuh, bertambah tinggi dan berat badan, copotnya gigi gigi (susu) dan digantikan dengan gigi tetap dan semakin mengerasnnya tulang tulang dan otot.

3. Perubahan Psikologis Awal Kanak Kanak a. Perkembangan Bicara Saat usia 2 tahun anak telah mampu berkomunikasi prabicara. Anak tidak lagi mengoceh dan tangisannya juga berkurang. Anak akan terus berkomunikasi dengan orang lain sebagai bentuk ungkapan emosi dan adaptasi sosial, karena pada dasarnya tujuan bicara anak adalah sebagai sarana sosialisasi dan kemandirian. Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan bicara pada nak adalah intelegensi (IQ), jumlah anggota keluarga, jenis penerapan disiplin, posisi urutan anak, status sosial ekonomi keluarga, faktor berbahasa dalam keluarga. b. Perkembangan Emosi Awal Kanak Kanak Faktor faktor yang mempengaruhi kondisi emosional pada awal kanak kanak adalah kesadaran pada perasaan takut, jumlah keluarga, lingkungan sosial rumah dan penerapan disiplin keluarga. Bentuk ungkapan reaksi emosional anak adalah perasaan marah, cemburu, rasa takut, ingin tahu, iri hati, rasa gembira atau sedih, kasih sayang yang diterima anak dari dalam keluarga atau lingkungan sekitarnya. c. Perkembangan Keterampilan Periode awal kanak kanak merupakan masa ideal anak untuk mempelajari berbagai keterampilan. Motivasinya dipengaruhi oleh perasaan senang untuk mengulang kembali, keberanian melakukan, kemudahan, dan kecepatan belajar keterampilan baru. 4. Bahaya Bahaya Periode Awal Kanak Kanak a. Bahaya Fisik Periode Awal Kanak Kanak Secara umum bahaya bahaya fisik pada awal kanak kanak adalah kematian akibat penyakit, kecelakaan dalam menggunakan

keterampilan motorik, kegemukan, bentuk penampilan tubuh yang terlihat kurang menarik, dan kekakuan dalam membina hubungan sosial dengan teman sebaya atau orang orang disekitarnya. b. Bahaya Psikologi Periode Awal Kanak Kanak 1) Bahaya bicara, yaitu ketidakmampuan anak untuk mengrti isi pembicaraan orag lain, mutu pembicaraan yang buruh sebagai salah ucap, dampak berbahasa dalam rumah dapat menyebabkan

kesulitan menyesuaikan diri, karena pembicaraan terbatas pada etnisnya atau adanya pembicaraan egosentris, yaitu pembicaraan yang hanya dapat dimengerti anak itu sendiri. 2) Bahaya moral akan muncul jika inkonsisten dalam penerapan aturan atau disiplin keluarga, tidak adanya sanksi ketikan anak melakukan kesalahan dan tekanan yang menimbulkan rasa takut, tidak percaya diri, penentang, pemarah, dan memberontak. 3) Bahaya bermain, yaitu adanya peniruan tingkah laku yang salah, anak mudah terpengaruh, kurang mandiri, dan ketidakmampuan mengikuti peraturan yang berlaku sehingga membentuk perilaku antisosial. 4) Bahaya emosional, yaitu adanya dominasi emosional yang buruk, seperti marah tak terkontrol, ketidakmampuan melakukan empati dan kasih sayang berlebihan menyebabkan anak sering merasa cemas, tidak percaya diridan kurang mandiri. 5) Bahaya sosial yang diakibatkan dari kesulitan anak bicara yang menyebabkan anak salah paham dalam berkomunikasi dengan orang lain. Akibat anak selalu ditolak secara sosial yang menyebabkan sikap penolakan hubunan sosial serta munculnya Defence Mechanism sebagai reduksi sosial anak. Bahaya dalam hubungan keluarga yang mana menyebabkan anak merasa tidak aman, rendahnya kebersamaan dalam keluarga yang dirasakan anak, kecemburuan, kurang atau tidak adanya figur identifikasi orang tua, seringnya pertengakata antar saudara ataupun penganiayaan terhadap anak. C. PERKEMBANGAN BIOPSIKOLOGI PADA MASA AKHIR KANAK KANAK 1. Ciri Ciri Masa Akhir Kanak Kanak Periode akhir kanak kanak ditandai masuknya anak kelas satu sekolah dasar. Batas usia dimulai 6 tahun sampai awal kematangan seksual. Ciri ciri masa akhir kanak kanak antara lain : a. Masa sulit diatur, karena anak lebih banyak mengikuti aturan dari teman sebaya atau kelomp sosial. Kini anak tak mau menuruti perintah

orang tua atau aturan keluarga. Anak kurang tanggung jawab dalam urusan rumah dan mengutamakan urusan temannya. b. Masa bertengkar karena anak selalu bertengkar dengan anggota keluarga lainnya, tetangga ataupun teman sebayanya. Apalagi, ketika anak merasakan suasana di rumah tidak menyenangkan, inkonsisten disiplin, lemah atau otoriter. c. Masa usai sekolah karena pada anak mulai masuk sekolah dasar. Anak selalu dimotivasi berprestasi dan membentuk kebiasaan baru dalam mencapai kesuksesan. d. Masa bermain, karena anak mulai membentuk permainan baru yang lebih luas dan banyaknya kegiatan bermain baru di sekolah dan kelompok main. Anak merasa bahagia jika mampu bermain secara berkelompok dan diterima kelompok e. Masa kreativitas, karena anak selalu termotivasi menunjukkan kreativitas, seperti melukis, susunan balok, rumah rumahan, dan sebagainya. Jika anak tidak dapat menunjukkan kreativitas, maka anak dicemooh, dikritik, diejek, dihina, bodoh, dan tidak kreatif 2. Perubahan Fisik Akhir Kanak Kanak Secara umum perubahan fisik yang menonjol pada masa akhir kanak kanak yaitu bertambahnya berat otot otot dan lemak, bertambahnya berat badan dan proporsi tubuh semakin seimbang serta bertambahnya tinggi badan dan kesederhanaan penampilan. 3. Perubahan Psikologis Akhir Kanak Kanak a. Perubahan bicara dimana semakin luasnya cakrawala sosial serta komunikasi anak sebagai akibat dari perkembangan bicara anak. Sumber sumber perbaikan bicara yaitu tingkat sosial ekonomi, motivasi belajar membaca, radio dan televisi, kamauan dalam memperbaiki salah ucap, dan adanya reward. b. Perubahan emosi, dimana masa akhir kanak kanak, anak telah mampu mengendalkikan emosinya. Bentuk ungkapan emosi yang menyenangkan dilakukan anak dengan tertawa, mengejangkan tubuh,

dan berguling guling. Adapun, ungkapan emosi yang tak menyenangkan dilakukan dengan marah, cemas dan kecewa. c. Perkembangan keterampilan, dimana saat memasuki akhir kanak kanak, anak sudah memiliki keterampilan yang dipelajari dari masa prasekolah. Keterampilan anak dipengaruhi lingkungan sosial, kesempatan belajar keterampilan, bentuk postur tubuh, dan minat. d. Perkembangan suara hati yang merupakan reaksi kekhawatiran anak yang terkondisi dalam situasi dan tindakan yang berkaitan dengan perbuatan dan hukuman. Adapun, rasa bersalah adalah penilaian diri yang negatif dan terjadi saat dia mengakui bahwa perilakunya telah bertentangan dengan nilai moral yang wajib diikutinnya. Sebaliknya, rasa malu merupakan reaksi emosional yang kurang menyenangkan terhadap penilaian negatif orang lain. e. Peranan disiplin dimana akan memengaruhi sikap dan perilaku moral anak. Sebaliknya penerapan disiplin di keluarga bersifat bantuan dasar dasar moral, ganjaran yang konsisten, jujur, adil, dan disesuaikan dengan perkembangan anak. f. Perkembangan sikap dan prilaku, dimana kini anak mulai

memperhitungkan keadaan dengan moralitas. Relativisme moral berubah menjadi fleksibelitas moral. Misalnya, saat anak usia lima tahun menilai berbohong adalah sebagai perbuatan buruk. Ketika anak berusia di atas lima tahun, penilaian konsep bebohong mulai diperbolehkan untuk beberapa situasi. Konsep berbohong tidak lagi selalu dinilai buruk. g. Perkembangan sikap sosial terutama memasuki usia 7 8 tahun, anak mulai kurang menaruh minat figur identifikasi pada orang tuanya. Kini, anak menaruh minat kepada teman sekelompoknya. Anak merasa terpukau jika dia mampu menyesuaikan diri menurut standar dan penampilan yang ditetapkan kelompoknya. h. Perkembangan minat, dimana pembentukan minat anak sangat dipengaruhi bentuk, intensitas, motivasi, prestasi dan kemajuan perkembangan minat sebelumnya. Bentuk bentuk minat anak secara umum yaitu minat penampilan diri dan pakaian, minat pada tubuh,

minat pada julukan dan nama, minat agama, minat pada kesehatan, minat sekolah, minat pada simbol status. 4. Bahaya Bahaya Fisik Akhir Kanak Kanak a. Penyakit Jenis penyakit yang paling banyak diderita anak periode akhir kanak kanak yaitu gangguan pencernaan, penyakit pada keseimbangan tubuh, diabetes, dan kesulitan melakukan aktivitas. b. Bentuk tubuh yang tidak sesuai Anak laki laki berbentuk tubuh kewanitaan atau anak perempuan berbentuk tubuh kelaki lakian selalu dicemooh teman atau orang dewasa. Efeknya adalah memperburuk adaptasi sosial, terutama buat anak laki laki. Sebaliknya, bentuk tubuh yang sesuai dengan status gender akan membantu dalam penyesuaian diri yang lebih baik. c. Kecelakaan Meskipun kecelakaan memberikan trauma luka fisik yang mendalam, namun kondisi ini akan memberikan luka psikologis, seperti anak akan bertindak selalu hati hati dan merasa takut. d. Ketidak mampuan fisik Ketidak mampuan fisik bersumber dari akibat kecelakaan berat atau cacat fisik bawaan, sehingga dia menjadi perhatian khusus. 5. Bahaya Bahaya Psikologis Akhir Kanak Kanak a. Bahaya sosial, bahaya yang ditimbulkan pada saat anak ditolak atau diabaikan. Kurangnya kesempatan belajar sosial dan dikucilkan. b. Bahaya emosi, keidakmatangan emosional anak ditunjukkan dari emosi yang kurang menyenangkan, seperti ekspresi emosi marah yang tingg dan tak terkontrol. c. Bahaya dalam berbicara, bahaya yang ditimbulkan adalah apabila kosakata yang kurang sehingga anak sulit menyelesaikan tugas sekolah dan sulit dalam komunikasi, seperti kesalahan bicara, kesalahan tata bahasa, cacat bicara, gagap, atau celat yang membuat anak bicara seperlunya.

d. Bahaya dalam konsep diri, bahaya yang ditimbulkannya yaitu anak memiliki konsep ketidak puasan pada keadaan dirinya sendiri. Perlakuan orang tua yang tidak menyenangkan dan kurangnya dukungan lingkungan sosial yang menyebabkan anak selalu

berprasangka buruk dan diskriminatif memperlakukan orang lain. e. Bahaya hubungan keluarga, bahaya yang ditimbulkan yaitu seringnya pertentangan antar anggota keluarga, rendahnya rasa empati pada anggota keluarga, sering melawan orang tua, melemahnya hubungan interpersonal antar keluarga, penyesuaidan diri yang buruk dan prilaku agresi. f. Bahaya kepribadian, bahaya bahaya kepribadian yang

ditimbulkannya yaitu konsep diri yang buruk, ketidakmatangan kepribadian, sikap penolakan, dan agresivitas. Bahaya sikap moral, bahaya bahaya yang ditimbulkan sikap moralitas anak yaitu jika perkembangan sikap moral yang berlandaskan konsep diri dari teman temannya, media massa atau konsep orang dewasa, kegagalan untuk mengembangkan suara hati sebagai kontrol atau pengawasan terhadap perilakunya, penerapan disiplin yang inkonsisten yang dapat menyebabkan anak kurang percaya diri. D. PERKEMBANGAN MOTORIK PADA MASA KANAK KANAK Awal perkembangan masa kanak kanak merupakan masa yang paling baik untuk memperlajari keterampilan tertentu, karena tiga alasan, yakni : 1. Anak senang mengulang ulang, sehingga dengan senang hati anak berkemauan untuk mengulang suatu aktivitas sampai dia memahiami / terampil. 2. Anak anak bersifat pemberani, sehinga tidak terhambat rasa takut kalau mengalami sakit atau diejek teman teman, sebagaimana ditakuti oleh anak yang lebih besar. 3. Anak mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka masih lentur dan keterampilan yang dimiliki baru sedikit, sehingga keterampilan yang baru dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang sudah ada.

Keterampilan umum yang sering dilakukan anak anak biasanya menyangkut keterampilan tangan dan kaki. Kemajuan terbesar anak dalam keterampilan berpakaian terjadi pada usia 1,5 dan 3,5. Pada saat masa kanak kanak mencapai usia Taman Kanak kanak, mereka sudah harus dapat mandi dan berpakaian sendiri, mengikat tali sepatu dan menyisir rambut dengan sedikit bantuan atau tanpa bantuan sama sekali. Antara usia 5 dan 6 tahun sebagaian besar anak anak sudah pandai melempar dan menangkap bola. Mereka dapat menggunakan gunting, dapat membentuk tanah liat, anak juga sudah bisa menggambar dengan pensil atau krayon. Keterampilan kaki lain yang dikuasai anakn adalah lompat tali, keseimbangan tubuh dalam berjalan atas dinding atau pagar, sepaatu roda, bermain sepatu es, dan menari.

E. CIRI

PERKEMBANGAN

PADA

MASA

KANAK

KANAK,

BERDASARKAN ASPEK - ASPEKNYA 1. Perkembangan Moral a. Mampu merasakan kasih sayang, melalui rangkulan dan pelukan. b. Meniru sikap, nilai dan perilaku orang tua. c. Menghargai memberi dan menerima. d. Mencoba memahami arti orang dan lingkungan disekitarnya.

2. Perkembangan Fisik a. Pertumbuhan fisik yang cukup pesat. b. Mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam prilaku motorik. c. Energik dan aktif. d. Membedakan perabaan. e. Masih memerlukan waktu tidur yang banyak. f. Tertarik pada makanan

3. Perkembangan Bahasa Bahasa dibutuhkan untuk komunikasi dengan dunia luar. Dalam pembahasan disini bahasa yang dimaksud adalah bahasa tutur kata yang dapat dimengerti oleh sesama manusia.

Menurut Chomsky dengan teorinya LAD atau Langueage Accquistion Device, yakni dalam diri seseorang anak ada seuatu pembawaan untuk membuat sistematik sendiri mengenai bahasa, seakan merangkum dan menyusun bahasa itu di dalam dirinya. Pada perkembangan masa kanak kanaknya, anak mulai dapat melakukan perkembangan bahasa antara lain, yaitu : a. Menyatakan maksud dalam kalimat yang terdiri dari 4 sampai 10 kata. b. Mengetahui dan meniru suara-suara. c. Mengerti terhadap kalimat perintah. d. Mengajukan pertanyaan. e. Menyebutkan nama-nama benda dan fungsi. f. Memecahkan masalah dengan berdialog.

4. Perkembangan Kognitif. Pada masa kanak kanak, anak berpikir konvergen menuju ke suatu jawaban yang paling mungkin dan paling benar terhadap suatu persoalan. Menurut teori perkembangan kognitif Piaget, anak pada masa kanak kanaknya berada pada tahap perkembangan praoperasioanal (2-7 tahun). Yaitu dimana anak dapat : a. Mengelompokkan benda benda yang sejenis. b. Mengelompokkan bentuk. c. Membedakan rasa. d. Membedakan bau. e. Membedakan warna. f. Menyebutkan dan mengenal bilangan (1 10). g. Rasa inign tahu yang tinggi. h. Imajinatif

5. Perkembangan Sosial dan Emosi. Aspek aspek perkembangan sosial emosional anak anak prasekolah dapat menjadi bagian integral dari perkembangan area lainnya, seperti perkembangan aspek kognitif dan perkembangan motorik.

Perkembangan sosial dan emosional anak sebagai berikut antara lain : a. Mengenal aturan. b. Belajar tentang kerja sama dan berbagi. c. Belajar ke kamar mandi sendiri (Toilet training). d. Selalu ingin mencoba sendiri. e. Menunjukkan ekspresi emosi. f. Responsif terhadap dorongan dan pujian. g. Mengembangkan konsep diri. h. Belajar menerima tanggung jawab pribadi dan kemandirian.

6. Perkembangan Seni a. Mendengarkan musik. b. Mengikuti irama. c. Bernyanyi. d. Mencipatakan irama. e. Menggambar. F. TUGAS TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA KANAK KANAK 1. Robert J.Havighurs Tugas perkembangan pada masa kanak - kanak menurut Robert J. Havighurs adalah sebagian tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dalam keidupan individu, yang merupakan keberhasilan yang dapat memberikan kebahagiaan serta memberikan jalan bagi tugas tugas berikutnya. Kegagalan akan menimbulkan kekecewaan bagi individu, penolakan oleh masyarakat dan kesulitan untuk tugas perkembangan berikutnya.

a. Tugas Perkembangan Pada Masa Kanak-Kanak 1) Belajar berjalan. 2) Belajar makan makanan padat. 3) Belajar mengendalikan gerakan badan. 4) Mempelajari peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya. 5) Memperoleh stabilitas fisiologi. 6) Membentuk konsep-konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik. 7) Belajar menggabungkan diri secara emosional dengan orang tua, kakak adik, dan orang lain. 8) Belajar membedakan yang benar dan salah.

b. Tugas Perkembangan Pada Masa Anak 1) Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan tertentu. 2) Membentuk sikap tertentu terhadap diri sendiri sebagai organism yang sedang tumbuh. 3) Belajar bergaul secara rukun dengan teman sebaya. 4) Mempelajari peranan yang sesuai dengan jenis kelamin. 5) Membina keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung. 6) Mengembangkan kehidupan. 7) Membentuk kata hati moralitas dan nilai-nilai. 8) Memperoleh kebebasan diri. 9) Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompokelompok dan lembaga sosial. konsep-konsep yang diperlukan dalam

2. Tugas Perkembangan Menurut Collins Menurut Collins, Tugas Perkembangan Pada Masa Anak : a. Aspek Fisik, meningkatkan kekuatan dan koordinasi otot, yaitu meningkatkan kemampuan beberapa aktivitas dan tugas fisik.

b. Aspek Kognisi, pada taraf operasional konkret, berfokus pada kejadian saat ini, menambah pengetahuan dan keterampilan baru,

mengembangkan perasaan mampu ( self efficacy). c. Aspek Sosial, didalam aspek sosial : 1) Mencapai bentuk relasi yang tepat dengan keluarga, teman, dan lingkungan. 2) Mempertahankan harga diri yang sudah dicapai. 3) Mampu mengkompromikan antara tuntutan konformitas dan 4) Mencapai identitas diri yang memadai dan adekuat.

G. FAKTOR

FAKTOR

PENDUKUNG

DAN

PENGHAMBAT

PENYELESAIAN TUGAS PERKEMBANGAN 1. Faktor Pendukung Penyelesaian Tugas Perkembangan Faktor-faktor yang mendukung penyelesaian tugas perkembangan ialah : a. Tingkat perkembangan yang normal. b. Kesempatan-kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas

perkembangan tersebut dengan arahan dan bimbingan yang tepat. c. Motivasi yang tinggi. d. Kesehatan fisik yang baik dan tidak memiliki ketunaan secara fisik. e. Tingkat kecerdasan yang memadai. f. Kreativitas.

2. Faktor Penghambat Penyelesaian Tugas Perkembangan Faktor-faktor yang menghambat penyelesaian tugas perkembangan ialah : a. Tingkat perkembangan yang mundur. b. Tidak mendapat kesempatan yang cukup untuk belajar dan tidak mendapat bimbingan dan arahan yang tepat. c. Tidak ada motivasi. d. Kesehatan yang buruk. e. Cacat Tubuh. f. Tingkat kecerdasan yang rendah.

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN Setiap manusia, baik pada masa kanak-kanak, pada masa remaja bahkan pada masa dewasa, memiliki tingkatan pertumbuhan yang akan terjadi dalam menuju kedewasaannya. Dan pertumbuhan itu akan terjadi secara bertahap dan berangsur-angsur. Selain itu pula didalam proses pertumbuhan yang terjadi, perlu diperhatikan beberapa hal baik cirri-ciri pertumbuhan serta tugas masing-masing dalam tahap pertumbuhan anak. Untuk itu setiap manusia perlu memperhatikan pertumbuhan anak secara mendetail agar dalam proses pertumbuhannya, tidak mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kekerasan pada anak, yang akan mengakibatkan depresi pada anak, serta gaguan pada sistem syaraf anak

B. SARAN Perkembangan pada masa kanak kanak perlu dikembangkan, didukung dan mendapat pengawasan dari pemerintah secara obyektif. Pendidikan anak usia dini jangan bersifat eksklusfi dan menjadi ladang bisnis kelompok kelompok kepentingan. Melainkan harus diselenggarakan secara massal dan terstruktur dengan baik dan berbiaya murah sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat secara luas.

Anda mungkin juga menyukai