Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PROYEK KOMPONEN SISTEM KONTROL

JUDUL : SENSOR TEKANAN (PRESSURE TRANSDUCER)

DISUSUN OLEH:
Livin (1022015) Edwards Lie (1022046) Robin Yosafat (1022076)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG 2012

BAB I Prinsip Kerja Sensor


Sensor Lutron PS-93DV-20BAR menggunakan prinsip Piezoelectric.

Sensor piezoelektrik bekerja dengan cara sebagai berikut. Sensor Piezoelektrik memiliki suatu kristal yang diletakkan di atas alas berbahan dasar dielektrik. Peletakkan kristal di atas bahan dielektrik dipergunakan untuk mencegah kebocoran arus. Kristal lalu dipasangkan pada diafragma melintang. Diafragma inilah yang diberi tekanan udara. Saat tekanan mendorong diafragma sensor, kristal juga turut terdorong, menekan alas yang berbahan dielektrik yang ada di bawahnya. Bahan dielektrik ini bertindak layaknya kapasitor, dapat menyimpan dan melepaskan muatan elektron. Bahan dielektrik ini dapat disimulasikan sebagai sebuah busa pembersih (sponge). Saat diberikan air, sponge akan menyerap seluruh air yang diberikan sampai jenuh (tidak dapat menyerap air lebih jauh). Ketika diberikan tekanan pada sponge basah ini, air akan terdorong keluar dari sponge. Bahan dielektrik pun memiliki cara kerja seperti sponge. Ketika diberi tegangan, adanya arus dan elektron masuk ke basis dielektrik ini, dan oleh bahan dielektrik, disimpan. Ketika adanya tekanan oleh kristal, tekanan tadi mendorong keluar elektron yang tersimpan di dalam basis dielektrik tadi, mengakibatkan beda tegangan sebagai akibat dari pergerakan elektron tadi.

Jika melihat kembali konstruksi dari sensor diatas, maka sebenarnya, bagian dielektrik dari kontruksi di atas mewakili sebuah kapasitor. Dengan mengingat bahwa sebuah kapasitor memiliki rumus kapasitansi sebagai berikut: C= A

dimana C adalah kapasitansi, A adalah luas permukaan pelat, dan d adalah tinggi dari bahan dielektrik (atau jarak separasi pelat), jika diberikan tekanan pada bahan dielektrik diatas, maka tinggi d akan turun, mengurangi kapasitansi. Jika pada awalnya bahan dielektrik diisi penuh oleh elektron, maka saat tinggi d menurun, karena kapasitansi berkurang, otomatis ada elektron yang harus terpaksa keluar dari bahan dielektrik ini, karena tempat bagi elektronnya untuk berada di dalam bahan dielektrik berkurang. Akibatnya, adanya elektron keluar inilah yang mengakibatkan pergerakan elektron, dan menghasilkan beda tegangan.

BAB II Kegunaan Sensor Tekanan


Sensor tekanan merupakan salah satu sensor elektrik yang cukup vital di bidang industri. Banyak industri yang menggunakan sensor ini dalam berbagai kebutuhan. Contohnya dapat ditemukan di industri seperti industri otomotif, biomedis, manufaktur, aviasi, kelautan, dan elektronik. Di bidang industri otomotif, sensor tekanan sangat berperan banyak dalam mesin otomotif dan berbagai komponen penting lainnya. Sensor tekanan digunakan dalam sistem pengereman kendaraan (pengereman kendaraan dengan menggunakan angin, seperti di bus, atau juga sistem ABS (Anti-Lock Brake System)). Sensor tekanan juga digunakan di sistem airbag untuk mendeteksi tabrakan, karena saat tabrakan, badan kendaraan mengalami peningkatan tekanan yang besar. Di bidang biomedis, sensor tekanan digunakan dalam pengukuran banyak hal vital, seperti tekanan darah dan tekanan udara. Selain itu, sensor tekanan juga dipakai sebagai sensor untuk kontroller-kontroller penting, seperti pengatur tekanan cairan infus. Di bidang manufaktur, tekanan merupakan parameter utama dalam berbagai hal. Pendeteksian tekanan dengan tepat penting diperlukan di dalam berbagai hal, seperti proses pemanasan, proses pengovenan komponen komposit, pneumatic, dan masih sangat banyak lagi. Masih banyak lagi kegunaan sensor tekanan di berbagai bidang, namun intinya industri kita sangat membutuhkan sensor tekanan sebagai detektor dari salah satu faktor terpenting dalam proses produksi yaitu tekanan.

BAB III Respon & Karakteristik Sensor


Per lembar data karakteristik PS-93DV-20BAR, data yang didapat adalah sebagai berikut Supply Voltage Transducer Port Connector Span Zero Output Impedance Operating Temperature Operating Humidity Output DCV 9V to 30V NPT 1% F.S. (Up to 40oC) 2% F.S. (Up to 40oC) 100K Ohm 0 to 60oC Max 80% RH Output: DC 0mV to 100mV 0 mV = Zero Pressure 100 mV = Max Pressure Range Red......................Power + Black................... Power White...................Signal + Green ................. Signal -

Wire Connection

Dengan lembar data di atas, maka dapat diperkirakan bahwa setiap 1 Bar, terjadi kenaikan 5 milivolt (100mV / 20 Bar). Dalam praktiknya, data yang kami dapatkan adalah sebagai berikut: Tegangan Terbaca (mVolt) 8,9 12,4 13,5 14,2 15,6 Tekanan Masukan (bar) 2,0 2,75 3,0 3,1 3,5

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sensor memiliki linearitas yang 93%. Karena output sensor terlalu kecil, maka keluaran sensor harus dikuatkan terlebih dahulu. Keluaran sensor kami kuatkan sebanyak 100 kali, dengan pertimbangan bahwa galvanometer yang ada di pasaran rata-rata hanya membaca 0 10 Volt ke atas, sementara output dari sensor maksimal hanya 0,1

Volt saja. Op-amp ini sendiri, setelah diuji, memiliki data penguatan sebagai berikut Tegangan Input (Volt) 0,1 0,08 0,075 0,065 0,055 0,050 0,045 0,035 0,025 0,015 Tegangan Output (Volt) 9,90 7,87 7,37 6,38 5,40 4,87 4,38 3,39 2,40 1,45 Penguatan 99,00 98,38 98,27 98,15 98,18 97,40 97,30 96,86 96,00 96,70

Dengan demikian, rata-rata penguatan adalah 97,62 kali penguatan. Target 100 kali tidak dapat dicapai diantaranya sebagai akibat dari pembebanan, akurasi nilai-nilai komponen yang dipergunakan, dan adanya faktor tahanan dalam komponen yang digunakan.

BAB IV Desain Proyek


Proyek dirancang dengan menggunakan kompresor sebagai sumber tekanan yang akan dibaca. Sistem dirancang untuk dapat membaca tekanan udara dari kompresor langsung menuju 2 perangkat sensor, yaitu kalibrator dan sensor itu sendiri. Kalibrator yang dipakai merupakan kalibrator yang dibuat oleh Lutron, dengan kode barang PS-403.

Kalibrator (Lutron PS-403) Kompressor Pressure Transducer (PS93DV-20BAR)

Multimeter Digital Signal Conditioning (OpAmp)

Galvanometer

Sistem pengujian dirangkaikan seperti berikut: Keluaran kompresor langsung dibagi 2, menuju kalibrator dan transducer. Kalibrator yang dipergunakan telah dibuat sedemikian rupa sehingga keluaran terbaca oleh multimeter telah diatur untuk menjadi perbandingan 1mV untuk setiap kenaikan 1 satuan (jika selektor dalam PSI, maka 1 PSI/1 mV, dan sebagainya). Keluaran dari transducer sendiri hanya memiliki nilai maksimum 100mV (0,1 Volt), dan karena tidak ada galvanometer yang mampu membaca 0,1 Volt full-scale, maka sinyal diperkuat 100 kali oleh Op-Amp agar bisa mencapai tegangan yang diperlukan (10 Volt full-scale). Op-Amp dirangkaikan dalam konfigurasi Non-Inverting karena inputnya berupa tegangan yang selalu bernilai positif (sehingga tidak digunakan mode Inverting). Rangkaian Op-Amp yang digunakan adalah sebagai berikut

100K ohm

1K ohm Vout +

Vin

Vin merupakan tegangan masukan dari Transducer, sementara Vout dibaca oleh galvanometer. Tegangan terbaca, secara teori, adalah hasil penguatan sebesar 101 kali dari tegangan inputnya. Dipilih 101 kali karena mempertimbangkan ketersediaan nilai-nilai resistor di pasar, dan juga mempertimbangkan ketidaksempurnaan baik dari Op-Amp. Seperti yang kita ketahui jika Op-Amp ideal maka tidak ada arus yang mengalir ke op-amp. Tetapi kadang-kadang ada masih ada arus yang mengalir ke Op-Amp yang mengalir. Walaupun arus tersebut sangat kecil. Hal itu akan mengubah tegangan output yang keluar.

BAB V Data Pengamatan & Analisa Data


Linearitas Sensor:

18 16 Tegangan Output (mV) 14 12 10 8 6 4 2 0 2 2.75 3 Tekanan Input (bar) Tegangan Output Sensor (mV) Ekspektasi Linearitas Output Sensor 3.1 3.5

12 10 Tegangan Output (V) 8 6 4 2 0

Grafik Penguatan Op-Amp

0.015

0.025

0.035

0.045

0.05

0.055

0.065

0.075

0.08

0.1

Tegangan Input (V) Penguatan Op-Amp Ekspektasi Linearitas Penguatan Op-Amp

Tabel Data Hasil Pengamatan

Tekanan Input (bar) 2,75 2,5 2,0 2,25 2,325 2,625 1,75 1,50 1,25 1,00 -

Tekanan terbaca oleh kalibrator (PSI) 35,1 30,2 25,0 27,2 29,6 32,3 23,0 20,0 16,0 14,0

Tekanan terbaca oleh sensor (PSI) 41,76 31,9 25,81 28,42 30,16 31,03 22,33 18,27 15,08 12,18 80,74 94,37 96,76 95,50 98,10 96,07 97,09 91,35 94,25 87,00 Akurasi (%)

BAB VII Analisa Kualitas Keseluruhan Perangkat dan Kesimpulan


Melalui percobaan ini, dapat kita simpulkan bahwa sensor tekanan ini dapat membaca tekanan dari kompresor. Perangkat memiliki rata-rata akurasi 93%. Melalui percobaan ini pula, kita dapat belajar tentang bagaimana sensor tekanan ini bekerja. Sensor bekerja menggunakan metode piezoelektrik, dimana tegangan dihasilkan sebagai hasil dari tekanan kepada material dielektrik. Tekanan ini sendiri diberikan oleh diafragma yang mendorong kristal tadi. Hasil bacaan dari sensor kemudian dikuatkan oleh penguat operasional, sebelum kemudian dibaca oleh galvanometer. Adanya beberapa bagian dari percobaan ini menghasilkan data yang kurang akurat. Hal ini disebabkan oleh karena ada juga gangguan dari dalam komponen elektronik yang digunakan, baik itu sebagai akibat dari efek pembebanan, kualitas komponen yang digunakan, dan juga tahanan dalam dari komponen, konektor kabel maupun kabel yang digunakan. Efek kualitas komponen dapat dilihat dari hasil percobaan pemeriksaan penguatan penguat operasional, dimana tegangan keluaran dari penguat tidak sesuai seratus persen dengan yang ditargetkan (keluaran lebih dari 101 kali atau kurang dari 101 kali) Pada akhirnya, sensor tekanan ini sendiri merupakan media untuk membaca salah satu indikator terpenting dalam suatu proses produksi, yaitu tekanan. Sensor ini sangat banyak aplikasinya dalam bidang industri, dan tentunya dengan melaksanakan percobaan ini, kami dapat memahami bagaimana cara kerja dari suatu perangkat sensor tekanan yang umum dipakai, dan bagaimana perangkat tadi dibuat.

LAMPIRAN
DATASHEET PENGUAT OPERASIONAL DAN PRESSURE TRANSDUCER ST ELECTRONICS UA741CN DAN LUTRON PS93DV-20BAR

0 to DC 100 mV

PRESSURE TRANSDUCER,
Model : PS93DV-xxBAR
Range, full scale 2 BAR ( 29 PSI ) 5 BAR ( 72.5 PSI ) 10 BAR ( 145 PSI ) 20 BAR ( 290 PSI ) 50 BAR ( 725 PSI ) Supply voltage Transducer Port Connector Span Model PS93DV-2BAR 'PS93DV-5BAR PS93DV-10BAR PS93DV-20BAR PS93DV-50BAR DC 9V to 30 V. 1/4" NPT.

1 % F.S. @ Within 10 to 40 . Zero 2 % F.S. @ Within 10 to 40 . Output Impedance 100 k ohm. Operating Temperatur e0 to 60 ( 32 to 140 ). Operating Humidity Max. 80% RH. Output Output : DC 0V to 100 mV 0 DCV = 0 pressure 100 DC mV = Max. range pressure Red..................... Power + Wire Connection Black................... Power White...................Signal + Green ................. Signal * Appearance and specifications listed in this brochure are subject to change without notice.

Anda mungkin juga menyukai