Anda di halaman 1dari 26

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA JURUSAN GIZI NILAI Nama Semester : Mahardika Marta Adityanti : 3/ GIZI.

A-REGULER

No.Mahasiswa : P07131111024 Tanda Tangan :

A. Acara Praktikum

: Teknik Isolasi Bakteri

B. Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mampu mengetahui teknik isolasi bakteri


2. Mahasiswa mampu menggunakan alat laboratorium, konsep sterilisasi, dan prosedur

yang digunakan dalam subculturing dan isolasi bakteri


3. Mahasiswa mampu untuk mengetahui sifat karakteristik mikrobia, baik morfologi

koloni pertumbuhan maupun fisiologinya dalam kultur murni hasil isolasi

C. Hari /Tanggal Praktikum

: Rabu , 10 Oktober 2012

D. Bahan dan Alat Bahan


a. Nutrient agar

Mahardika Marta A.

b. Isolate bakteri E.coli c. Isolate bakteri B.subtilis

d. Aquades steril e. Kuku f. Rambut yang sudah dicuci bersih g. Rambut yang belum dicuci h. Ruang kelas i. Ruang kantin j. Ruang perpustakaan k. Ruang auditorium l. Ruang laboratorium Alat a. Lampu pijar spiritus b. Jarum ose
c. Jarum inokulasi

d. Tabung reaksi e. Petri dish f. Pipet ukur steril 1 ml g. Drygalsky (gelas bengkok) h. Incubator

E. Dasar Teori

:
Mahardika Marta A.

Teknik Aseptik Sebelum benar-benar dilakukan proses kultur mikroorganisme, pertama kali kita harus mempertimbangkan bagaimana agar tidak terjadi kontaminasi. Mikroorganisme ada dimana-mana. Karena ukurannya yang sangat kecil, mereka mudah lepas dalam udara dan permukaan. Maka dari itu, kita harus mensterilisasikan medium kultur secepatnya setelah preparasi untuk pemindahan mikroorganisme siap dikontaminasikan, ini biasanya terbunuh. Bagaimanapun, itu sama pentingnya untuk tindakan pencegahan sampai penanganan berikutnya mediun kultur harus tetap steril. Demikian materi yang lain yang akan kontak juga harus tetap terjaga kesterilannya. Teknik yang digunakan dalam pencegahan kontaminasi hingga kultur manipulasi dan media kultur steril disebut teknik aseptik. Keunggulan itu dibutuhkan keberhasilan dalam laboratorium mikrobiologi, dan salah satu cara belajar dengan pendamping mikrobilogi. Kontaminasi udara paling sering menjadi masalah karena udara selalu kontak dengan partikel debu dan umumnya banyak komunitas mikroorganisme didalamnya. Ketika wadah dibuka maka segera ditangani agar tidak terkontaminasi dengan udara sekitar. Transfer aseptik pada kultur dari salah satu medium ke medium yang lain harus lihai dengan loop inokulasi atau jarum harus disterilkan oleh pembakaran pada nyala api. Dalam pertumbuhan kultur dibutuhkan tempat yang mudah dipindahkan ke permukaan agar datar, dimana pertumbuhan suatu koloni berasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel tunggal .

Mahardika Marta A.

Gambar 1.Teknik Aseptik Inokulasi Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi . Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan teknik penanaman bakteri (inokulasi) yaitu : 1. Menyiapkan ruangan Ruang tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadannya harus steril agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau percobaaan .dalam labotarium pembuataan serum vaksin dan sebagainya. Inokulasi dapat dilakukan dalam sebuah kotak kaca (encast) udara yang lewat dalam kotak tersebut dilewatkan saringan melalui suatu jalan agar tekena sinar ultraviolet (Pelczar, 1986).
Mahardika Marta A.

2. Pemindahan dengan kawat inokulasi Ujung kawat inokulasi sebaliknya dari platina atau nikel .ujungnya boleh lurus juga boleh berupa kolongan yang diametrnya 1-3mm. Dalam melakukuan penanaman bakteri kawat ini terlebih dahulu dipijarkan sedangkan sisanya tungkai cukup dilewatkan nyala api saja setelah dingin kembali kawat itu disentuhkan lagi dalam nyala .

Gambar 2. Teknik Isolasi Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan murni mikroorganisme yaitu : Metode gores Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokulum digoreskan di permukaan media agar nutrien dalam cawaan petri dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni . Cara penggarisan dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng. Bila dilakukan dengan baik teknik inilah yang paling praktis. Dalam pengerjaannya
Mahardika Marta A.

terkadang berbeda pada masing-masing laboratorium tapi tujuannya sama yaiitu untuk membuat goresan sebanyak mungkin pada lempeng medium pembiakan . Ada beberapa teknik dalam metode goresan, yakni :
a. Goresan Sinambung (zigzag)

b. Goresan Sejajar atau Searah

Metode tebar atau Taburan Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam cawan petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang merata dengan baik. Pada beberapa pinggan akan muncul koloni koloni yang terpisahpisah .

Mahardika Marta A.

Metode tuang Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung . Metode tusuk Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau menusukan ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokolum, kemudian dimasukkan ke dalam media. Cara menyelidiki Piaraan Murni Dalam keadaan sebenarnya ( di alam bebas ) boleh dikatakan tidak ada bakteri yang hidup tersendiri terlepas dari spesies lainnya. Kerapkali bakteri patogen kedapatan bersama-sama bakteri saproba. Untuk menyendirikan suatu spesies ada dikenal beberapa cara, yaitu : 1. Dengan pengenceran Suatu sampel dari suatu suspensi yang berupa campuran bermacam-macam spesies diencerkan dalam suatu tabung tersendiri. Dari enceran inii kemudian diambil sampel 1 ml untuk diencerkan lebih lanjut. Jika dari pengenceran yang ketiga ini diambil 0,1 ml untuk disebarkan pada suatu koloni tumbuh dalam medium tersebut, tetapi mungkin juga kita hanya memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini kita memperoleh satu koloni saja. Dalam hal yang demikian ini kita memperoleh satu koloni murni. Kalau kita belum yakin, bahwa koloni tunggal yang kita peroleh itu murni, kita dapat mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni ini sebagai sampel .

Mahardika Marta A.

Gambar 1. Teknik Pengenceran 2. Dengan Penuangan Robert koch ( 1943-1905 ) mempunyai metode yang lain, yaitu dengan mengambil sedikit sampel campuran bakteri yang sudah diencerkan, dan sampel ini kemudian disebarluaskan di dalam suatu medium dari kaldu dan gelatin encer. Dengan demikian diperoleh hanyalah suatu piaraan adukan. Setelah medium itu mengental, maka selang beberapa jam kemudian nampaklah koloni koloni yang masing masing dapat dianggap murni. Denagn mengulang pekerjaan seperti di atas, maka akhirnya akan diperoleh piaraan murni yang lebih terjamin . 3. Dengan Penggesekan Metode ini sekarang banyak digunakan, karena tidak begitu memakan waktu, dengan cara ini maka bakteri anaerob tidak dapat rumbuh. Jika ujung kawat inokulasi dibengkokan, kemudian ujung kawat inokulasi itu setelah disentuhkan suatu koloni lalu digesekkan pada permukaan medium padat, maka beberapa waktu kemudian (kurang lebih 12 jam) akan nampaklah koloni-koloni yang letaknya tersebar di permukaan medium. Jika diadakan pemindahan sampel dari suatu koloni yang letaknya terpencil, maka akan diperoleh suatu piaraan murni.

F. Cara Kerja

1. Subculturing pada media plate agar secara goresan (Streak Plate)


Mahardika Marta A.

a.) Melakukan pemindahan bakteri E.coli dan B.subtilis secara aseptis dengan

menggoreskan 1 ose suspense bakteri pada permukaan media agar plate , perlu diperhatikan permukaan media jangan sampai terluka (rusak) pada waktu menggores b.) Member label pada tiap cawan hasil subculturing
c.) Inkubasi tabung hasil Subculturing pada incubator dengan temperature 35C

selama 2 x 24 jam d.) Mengamati pertumbuhan koloni pada permukaan media

2. Subculturing secara tuang pada media plate agar (Pour Plate) Bakteri Udara

Metode taburan (Pour Plate Method) Medium Biakan


a)

Mencairkan medium bakteri di atas penagas air dan Menuangkan ke dalam cawan petri secara aseptic Meratakan dengan digoyang seperti angka delapan dan Membuka cawan petri pada udara terbuka di ruang (kelas ,

didinginkan sampai suhu 50C.


b) c)

dibiarkan sampai padat.


d)

kantin, perpustakaan, auditorium, laboratorium) masing- masing 5 menit dan 10 menit.


e)

Menutup cawan petri dan diberi label, kemudian diinkubasi

dalam keadaan terbalik dalam incubator selama 24-48 jam masa inkubasi f)Mengamati pertumbuhan koloni pada permukaan media Hasil

3. Subculturing dengan taburan dalam media plate agar (Spread Plate)

Mahardika Marta A.

a.) Inokulasikan 1 ose suspense bakteri pada satu sisi permukaan media plate agar secara aseptis
b.) Meratakan suspense bakteri pada seluruh permukaan media agar dengan

menggunakan Drygalski secara aseptis


c.) Memberi label dan inkubasikan dengan incubator 35C selama 2 x 24 jam

d.) Mengamati pertumbuhan koloni bakteri 4. Subculturing dengan teknik usap dalam media agar a.) Menyiapkan bahan untuk teknik usap (kuku rambut yang sudah dicuci dn rambut yang belum dicuci) b.) Mengambil sedikit potongan bahan (kuku dan rambut) c.) Memasukkannya kedalam Aquades steril d.) Mengambil 1-2 tetes kemudian diteteskan pada media agar (cawan petri) e.) Meratakannya dengan drygalski secara aseptis
f.) Memberi label dan inkubasikan dengan incubator 35C selama 2 x 24 jam

g.) Mengamati pertumbuhan koloni bakteri

G. Hasil Pengamatan

No 1

Teknik Isolasi Teknik Goresan (Searah)

Bakteri E.coli

Pengamatan / Pertumbuhan

Ada Tidak nya kontaminan

Pertumbuhan bakteri disepanjang Terkontaminasi bakteri goresan, ada yang di luar goresan, ada kontaminan Pertumbuhan hanya ada di sepanjang goresan dan ada kontaminan.
Mahardika Marta A.

berwarna cream dan jamur Terkontaminasi bakteri berwarna cream dan jamur

B.subtilis

Sepanjang goresan, sedikit kontaminan (diluar) Ada pertumbuhan, titik kecil

Bakteri cream

Control

berserabut Ada pertumbuhan bakteri berupa satu titik kecil bakteri. Ada bakteri di sepanjang goresan, terdapat kontaminan, ada yang

Terkontaminasi jamur Terkontaminasi bakteri

E.coli Teknik Goresan (Zig Zag) B.subtilis

terputus Ada bakteri disepanjang goresannya dan ada kontaminan Bakteri di sepanjang goresan, di luar goresan dan ada kontaminan Kontaminan

Kontaminan bakteri Ada bakteri dan kontaminan

Terkontaminasi bakteri Terkontaminasi 3 bakteri

Control

berwarna putih susu Tidak terkontaminasi bakteri Terkontaminasi nasi; bakteri cream dan jamur

Teknik Taburan 1

Bakteri menyebar di media agar E.coli dan ada kontaminan Bakteri menyebar di media agar

Tanpa kontaminan

Mahardika Marta A.

Terdapat koloni yang besar dan ada koloni yang kecil serta pertumbuhan merata dan tidak B.subtilis berserabut (normal) Memiliki koloni yang kecil-kecil dan pertumbuhannya merata serta tidak memiliki serabut (normal) Control Terkontamian Sepanjang taburan dan diluar taburan, ada kontaminan Sepanjang taburan diluar terkontaminasi. Terkontaminasi 1jamur, 2 Control Tidak kontaminan Kontaminan bakteri berwarna cream, dan 1 bakteri berwarna putih Media steril tidak ada jamur dan bakteri Normal.bakteri berwarna krem Tumbuh 1 koloni bakteri berwarna putih Kontaminan bakteri cream Ada koloni kecil dan tidak B.subtilis Teknik Taburan 2 merata, warna relatif sama. Sepanjang taburan diluar tidak terkontaminasi Sepanjang taburan diluar tidak terkontaminasi

E.coli

Teknik Usap

Kuku

Terdapat bakteri menyebar di seluruh media agar Terdapat bakteri hampir menyebar diseluruh media agar

Mahardika Marta A.

tetapi lebih sedikit daripada pengamatan nomer urut 13 Hanya terdapat bakteri menyebar Cuci Rambut diseluruh media Ada bakteri dan jamur berkoloni lebih dari kedua mendia Rambut tidak dicuci
Koloni berbentuk lingkaran dan

Normal (bakteri berwarna krem) Normal (bakteri dan jamur berwarna krem) Koloni bulat dan kecil-kecil (normal) Ada 1 koloni besar yang berserabut dan koloni yang lainnya bulat kecil-kecil (normal)

tidak ada serabut


Koloni berbentuk lingkaran dan

berserabut 4 Bakteri Udara Frekuensi

Tumbuh jamur 1 Bentuk : lingkaran orange 2 cream 4 bakteri dan jamur 5 menit Bentuk : lingkaran teratur pinggir halus, lingkaran pinggir berserabut Kelas
Bakteri lingkaran pinggir

halus; bakteri tidak beraturan bentuknya 1; lingkaran tidak beraturan 1; bulat warna hitam 1, jamur (lingkaran berserabut pinggirnya 1, dan tidak berserabut pinggirnya 1) Jamur (bentuk lingkaran bulat berserabut 3) ; bakteri warna merah (3), bakteri hitam (2),

10 menit

Jamur, bakteri Jamur, bakteri

bakteri warna cream (10) Bakteri (bentuk lingkaran tidak beraturan besar 1); bakteri hitam 2, bakteri putih 14, kuning 1 Terdapat koloni bakteri yang saling menyatu melebihi setengah media yang biasa disebut sprider
Mahardika Marta A.

Kantin

5 menit

Koloni bakteri bermacam macam jenis warna (kuning dan orange ) dan bentuk (bulat halus, buat tidak rata, ukurannya besar dan kecil)

Koloni bakteri ada bermacam macam, ada yang putih dan kuning Bakteri berwarna kuning, 10 menit Terdapat bakteri dan jamur orange, dan putih kream. Jamur berwarna putih cream Warna kuning dan putih kecoklatan; ada yang 5 menit Tumbuh bakteri dan jamur Tumbuh bakteri dan jamur berserabut Warna kuning dan putih kecoklatan; ada yang berserabut Terdapat 3 warna (kuning, bening, putih) yang menyebar hamper di seluruh bagian cawan petri namun tidak beraturan. Pada bagian yang Mushola berwarna putih terdapat serabut yang ditengah-tengah adawarna hitam yang membentuk 10 menit Terdapat jamur karena ada yang berserabut dan ada bakteri bening lingkaran Terdapat 3 warna (kuning, bening, putih) yang menyebar hamper di seluruh bagian cawan petri namun tidak beraturan. Pada bagian yang berwarna putih terdapat serabut yang ditengah-tengahnya ada bintik-bintik berwarna coklat Auditorium 5 menit tua Jamur membentuk bulatan dengan Terkontaminasi bakteri kuning, serabut-serabut dan titik-titik hitam dibagian atasnya; koloni
Mahardika Marta A.

bakteri putih susu dan jamur

bakteri putih susu, bulat-bulat, ada yang berukuran besar dan kecil; koloni bakteri kekuningan bulat bergerigi/tidak rata bagian pinggirnya (luarnya) Koloni bakteri putih susu yang bulat besar hampir setengah petri pinggirnya bergerigi; bakteri putih susu bulat kecil-kecil menyebar; gambar putih transparan berserabutdan kecil (tidak dominan) Jamur menyebar dan berserabut, bentuk bakteri putih susu bulat besar , bentuk bakteri kuning bulat kecil Jamur tumbuh bulat dengan serabut-serabut yang terlihat jelas; Tumbuh bakteri kuningdan koloni bakteri hitam yang bakteri butih susu serta jamur bentuknya bulat; koloni bakteri putih susu putih menyebar; koloni bakteri putih kekuningan bergerigi dibagian luarnya; koloni bakteri kuning orange yang membulat kecil tapi jumlahnya Laboratorium 5 menit sedikit. Pertumbuhan di sepanjang media, ada kontaminan,membentuk koloni dalam media agar dan ada 4 bakteri Pertumbuhan bakteri di sepanjang media, membentuk koloni dalammedia agar dan ada 4
Mahardika Marta A.

10 menit

Terkontaminasi bakteri putih, cream, kuning, dan hitam Terdapat bakteri berwarna putih, kuning, dan cream

bakteri

Gambar.Bakteri Udara Lab(5 menit) by Mahardika 024 Ada bakteri (berwarna putih,cream, dan kuning); jamur berwarna hitam; bakteri 10 menit Tumbuh dan menyebar di media agar banyak Ada bakteri (berwarna putih cream, kuning); jamur berwarna hitam; bakteri tidak terlalu banya tetapi ukurannya besar

H. Pembahasan

Pada percobaan ini dilakukan inokulasi bakteri Escherichia coli, B.subtilis, dan kontrol pada : 1. Teknik Inokulasi Metode Goresan (Medium Agar Padat) Setiap perlakuan diusahakan dilakukan secara aseptis (di dekat api bunsen) berfungsi agar saat inokulasi, tidak ada mikroorganisme kontam. Sebelum inokulasi juga terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat-alat yang digunakan dan
Mahardika Marta A.

medium benar-benar steril. Hal ini untuk menghindari kontaminasi yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak diinginkan.

Gambar 3. Metode Inokulasi pada Cawan Petri Selanjutnya digoreskan inokulum di permukaan media agar di dalam cawan petri yang telah disediakan dengan menggunakan metode gores mulai dari sisi samping secara merata. Media agar untuk bakteri digunakan media NA (Nutrien Agar), fungsi penggunaan medium NA karena komposisinya yang terdiri dari ekstrak daging sapi didalamnya yang mengandung protein, karbohidrat, vitamin, dan sedikit lemak, juga terdapat adanya factor pertumbuhan yang tidak mampu disintesis mikroorganisme. Ditutup cawan petri, dipanas di sekeliling cawan petri dan diisolasi dengan selotip bening. Perlakuan ini berfungsi untuk mensterilisasi cawan petri dari mikroorganisme lain. Disimpan inokulum ke dalam inkubator dengan posisi terbalik, diamati dan difoto bentuk koloni yang terbentuk setelah diinkubasi selama 2x 24 jam dan 4 x 24 jam. Posisi cawan petri diletakkan terbalik karena selama inkubasi terbentuk air yang mengembun di dalam cawan petri. Air akan menetes dari tutup cawan ke permukaan. Hal ini akan menghasilkan suatu masa pertumbuhan yang menganak sungai dan menghancurkan pembentukan koloni secara individu. Untuk menghindari hal ini, maka ketika diinkubasi, bagian bawah cawan petri diletakkan di atas atau terbalik . Penggoresan inokulum pada media agar dilakukan untuk dua sampel. Sampel pertama menggunakan goresan searah(sejajar) dan zigzag. Goresan Zigzag Goresan Searah (sejajar)

Mahardika Marta A.

Dari hasil pengamatan, pada kedua perlakuan : Goresan Searah, dengan menggunakan bakteri E.coli didapatkan adanya pertumbuhan bakteri disepanjang goresan,ada yang diluar goresan, dan adanya kontaminasi bakteri (berwarna : cream) dan jamur. Ini menunjukan bahwa penanaman bakteri E.coli tumbuh baik di sepanjang goresan tersebut , dan media agar tersebut juga telah terkontaminasi bakteri (warna: cream) dan jamur. Goresan Searah, dengan menggunakan bekteri B.subtilis didapatkan adanya pertumbuhan bakteri disepanjang goresan , tetapi sedikit kontaminasi (diluar goresan) dan adanya kontaminasi bakteri (berwarna: cream). Ini menunjukkan bahwa penanaman bakteri B.subtilis tumbuh baik disepanjang goresan tersebut. Goresan Searah Kontrol, Kontrol berfungsi untuk mengkontrol apakah media yang kita gunakan steril atau tidak. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa metode goresan kontrol ada pertumbuhan, titik kecil berserabut dan ada berupa satu titik kecil bakteri (terkontamnisai jamur dan bakteri). Ini menunjukkan bahwa alat dan media yang digunakan dalam praktikum metode goresan kontrol tidak steril serta terbentuk koloni bakteri bisa disebabkan adanya bahan kontaminan yang masuk saat inokulasi, penggunaan jarum ose belum benar benar steril / belum tersterilisasi secara keseluruhan. Goresan Zigzag, dengan menggunakan bakteri E.coli didapatkan adanya

pertumbuhan bakteri disepanjang goresan,ada yang diluar goresan putus-putus , dan adanya kontaminasi bakteri. Ini menunjukan bahwa penanaman bakteri E.coli tumbuh baik di sepanjang goresan tersebut , dan media agar tersebut juga telah terkontaminasi bakteri
Mahardika Marta A.

Goresan Zigzag, dengan menggunakan bakteri B.subtilis didapatkan adanya pertumbuhan bakteri disepanjang goresan,ada yang diluar goresan, dan adanya kontaminasi bakteri. Ini menunjukan bahwa penanaman bakteri B.subtilis tumbuh baik di sepanjang goresan dan diluar goresan tersebut, dan media agar tersebut juga telah terkontaminasi bakteri. Goresan Zigzag Kontrol, Kontrol berfungsi untuk mengkontrol apakah media yang kita gunakan steril atau tidak. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa metode goresan zigzag kontrol ada kontaminasi 3bakteri (berwarna :putih susu). Ini menunjukkan bahwa alat dan media yang digunakan dalam praktikum metode goresan kontrol tidak steril serta terbentuk koloni bakteri bisa disebabkan adanya bahan kontaminan yang masuk saat inokulasi, penggunaan jarum ose belum benar benar steril / belum tersterilisasi secara keseluruhan. Metode goresan yang dilakukan pada percobaan ini dengan menggunakan cawan petri. Cawan petri ini berfungsi berfungsi sebagai tempat madium agar datar untuk penanaman mikroorganisme dan tempat isolasi. Keuntungan penggunaan cawan petri adalah untuk memperoleh biakan dengan jumlah yang banyak dan lebih mudah untuk melihat morfologi biakan. Kerugiannya adalah peluang kontaminasi yang besar karena luas permukaan yang lebar.
2. Teknik Inokulasi Metode Taburan (Medium Agar Padat)

Taburan 1, dengan menggunakan bakteri E.coli didapatkan adanya pertumbuhan bakteri menyebar dimedia agar, adanya kontaminasi bakteri dan tanpa kontaminan. Ini menunjukan bahwa bakteri E.coli tumbuh menyebar dimedia agar tersebut , dan media agar tersebut juga terjadi terkontaminasi nasi , bakteri (berwarna : cream dan jamur) dibandingkan dengan pengamatan kedua tanpa terjadi kontaminan ini berarti teknik aseptis saat teknik taburan berjalan dengan baik dan benar. Taburan 1, dengan menggunakan bakteri B.subtilis didapatkan adanya koloni yang besar dan ad koloni yang kecil serta pertumbuhan merata dan tidak berserabut (normal) sedangkan pengamatan kedua memiliki koloni yang kecil-kecil dan pertumbuhannya merata serta tidak memiliki serabut (normal). Dari kedua pengamatan tidak terjadi kontaminasi bakteri dari luar. Ini menunjukan bahwa bakteri B.subtilis tumbuh merata, membentuk koloni yang besar dan kecil, tidak menunjukkan morfologi bakteri dan tidak terjadi kontaminasi dari luar.
Mahardika Marta A.

Taburan 1 Kontrol, Kontrol berfungsi untuk mengkontrol apakah media yang kita gunakan steril atau tidak. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa metode taburan 1 kontrol ada kontaminasi satu koloni bakteri (berwarna: putih). Ini menunjukkan bahwa alat dan media yang digunakan dalam praktikum metode taburan 1 kontrol belum tersterilisasi secara keseluruhan. Taburan 2, dengan menggunakan bakteri E.coli didapatkan adanya pertumbuhan bakteri menyebar dimedia agar dan diluar taburan, adanya kontaminasi bakteri. Ini menunjukan bahwa bakteri E.coli tumbuh menyebar dimedia agar , diluar taburan dan adanya kontaminasi bakteri (berwarna: cream). Ini dikarenakan teknik aseptisitas pada saat pemindahan bakteri tidak berjalan dengan baik dan kontaminan-kontaminan bakteri yang tidak di inginkan masuk kedalam media. Taburan 2, dengan menggunakan bakteri B.subtilis didapatkan pertumbuhan bakteri sepanjang taburan dan diluar terkontaminasi, serta ada koloni kecil dan tidak merata (warna relative sama). Ini menunjukkan bahwa saat melaksanakan pemindahan bakteri teknik aseptis tidak berjalan dengan baik ini menyebabkan timbulnya koloni-koloni kecil dan tidak merata disepanjang taburan. Taburan 2 Kontrol, Kontrol berfungsi untuk mengkontrol apakah media yang kita gunakan steril atau tidak. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa metode taburan 2 kontrol ada kontaminasi satu jamur dua bakteri (berwarna: cream) dan satu bakteri (berwarna putih) dan pengamatan kedua menunjukkan tidak terjadiny kontaminan. Ini menunjukkan bahwa alat dan media pada pengamatan yang pertama digunakan dalam praktikum metode taburan 2 kontrol belum tersterilisasi secara keseluruhan serta pada pengamatan kedua metode taburan 2 kontrol alat dan media yang digunakan telah steril. 3. Teknik Inokulasi Metode Usap (Medium Agar) Usap , dengan menggunakan kuku manusia didapatkan adanya pertumbuhan bakteri menyebar di seluruh media agar dan kedua terdapat bakteri hamper menyebar diseluruh media agar tetapi lebih sedikit daripada pengamatan pertama serta bakteri (berwarna: cream)/normal. Hal ini menunjukkan bahwa disetiap struktur komponen makhluk hidup baik dikuku ataupun rambut terdapat bakteri yang tidak kita ketahui, maka dari itu hygene saniteser atau kebersihan, dan menjauhkan diri kita dari segala mikroorganisme tersebut adalah hal yang paling utama kita lakukan.
Mahardika Marta A.

Usap, dengan menggunakan Rambut yang sudah dicuci didapatkan adanya bakteri menyebar diseluruh media dan kedua ada bakteri dan jamur berkoloni lebih dari kedua media, serta bakteri dan jamur (berwarna: cream)/normal. Hal ini menunjukkan bahwa rambut yang telah dicuci tersebut terdapat berbagai macam bakteri dan ada juga pertumbuhan jamur berkoloni lebih dari kedua media, ini disebabkan karena pada saat praktikum dilaksanakan sore hari dan praktikan telah mencuci rambutny ada saat pagi hari praktikan juga menggunakan jilbab, ini bisa terjadi pertumbuhan bakteri dan jamur karena rambut tersebut kurang mendapatkan O2 sehingga terjadi penguapan dan membuat rambut menjadi lembab kembali. Seharusnya rambut yang telh dicuci tidak ditumbuhi bakteri dan jamur. Usap, dengan menggunakan Rambut yang tidak dicuci didapatkan adanya koloni berbentuk lingkaran dan tidak ada serabut sedangkan kedua koloni berbentuk lingkaran dan berserabut serta koloni bulat dan kecil-kecil (normal). Hal ini menunjukkan bahwa rambut yang tidak dicuci tersebut terdapat berbagai macam bakteri sehingga membentuk koloni berbentuk bulat lingkaran, ini disebabkan karena rambut yang tidak dicuci tersebut telah ditumbuhi berbagai macam dan jenis bakteri. Keadaan rambut yang tidak bersih membuat bakteri tumbuh baik dalam keadaan tersebut. 4. Teknik Inokulasi Bakteri Udara (Medium Agar Padat) Ruang Kelas, Dari segi pertumbuhan dan adanya tidaknya kontaminan. Bakteri Udara kelas 5 menit pertama menunjukkan bentuk pertumbuhan bakteri : lingkaran orange2 cream 4 bakteri dan tumbuh 1 jamur. Kedua bentuk: lingkaran teratur pinggir halus,lingkaran pinggir berserabut dan bakteri tidak beraturan bentuknya: bulat (berwarna: hitam), jamur (lingkaran pinggirnya 1),dan tidak berserabut pinggirnya 1. Hal ini menunjukkan bahwa ruang kelas juga terdapat bakteri udara dengan berbagai macam jenis,macam,dan bentuknya . Dalam waktu 5 menit bakteri udara belum begitu banyak tumbuh sedangkan dalam waktu 10 menit dapat kita lihat dari segi Perkembangannya terdapat bakteri dan jamur. Bakterinya pun beragam dari segi warna (merah (3 buah), hitam (2 buah), cream (10 buah),putih (14 buah), kuning (1 buah)) dan jamur (bentuk lingkaran berserabut). Keragaman kontaminan bakteri ini menunjukkan bahwa dalam waktu 10 menit bakteri udara akan semakin banyak dan beragam. Kantin, Bakteri Udara kantin 5 menit menunjukkan koloni bakteri bermacam-macam jenis warna (kuning, putih dan orange) bentuk (bulat halus,buat tidak rata, ukurannya
Mahardika Marta A.

besar dan kecil) dan terdapat koloni bakteri yang aling menyatu melebihi setengah media yang biasa disebut sprider. Ini membuktikan bahwa ruang kantin terdapat berbagai macam bakteri udara yang menyatu jadi satu, kondisi kebersihan dan strelisasi ruang kantin sangat menentukan semua proses hygene. Ruang kantin ditumbuhi beberapa bakteri karena ;1. Kelembaban ruangan kantin yang baik untuk pertumbuhan bakteri ;2. Temperature suhu ruang kantin ;3. Kadar pH ;4. Pengaruh perubahan nilai osmotic ;5. Pengaruh sinar ;6. Tekanan Hidrostatik. Sedangkan bakteri udara ruag kantin 10 menit terdapat bakteri yang lebih kompleks daripada yang 5 menit. Ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu yang dibiarkan untuk pertumbuhan bakteri , bakteri akan tumbuh semakin banyak. Mushola, Bakteri Udara Mushola 5 menit menunjukkan pertumbuhan jamur dan bakteri (berwarna: kuning dan putih kecoklatan serta ada yang berserabut). Hal ini disebabkan kondisi kelembaban, temperature, pH , tekanan osmotic dimushola baik untuk pertumbuhan jamur dan bakteri. 10 menit pengamatan didapatkan pertumbuhan jamur ada yang berserabut dan bening (berwarna: kuning,bening,putih) yang menyebar hamper diseluruh bagian cawan petri namun tidak beraturan. Pada bagian yang berwarna putih terdapat serabut yang ditengah-tengah ada warna hitam yang membentuk lingkaran dan ada bintik-bintik berwarna coklat tua. Ini menunjukkan pertumbuhan bakteri yang semakin kompleks dan beragam . Auditorium, Bakteri udara auditorium 5 menit menunjukkan pertumbuhan jamur membentuk bulatan dengan serabut-serabut dan titik hitam dibagian atasnya; koloni bakteri berwarna (kuning dan putihsusu). Hal ini di karenakan kondisi auditorium baik untuk pertumbuhan bakteri baik dari segi temperature, kelembaban, pH , dan tekanan osmotiknya. Semakin waktu yang digunakan untuk pengamatan selama 10 menit bakteri tumbuh semakin banyak disertai adanya jamur Laboratorium, Bakteri Udara laboratorium 5 menit pertumbuhan bakteri disepanjang media,membentuk koloni dalam media agar dan ada empat bakteri (berwarna: putih, cream, kuning, dan hitam). Laboratorium juga menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri udara , penyesuaian mikroorganisme dapat terjadi secara cepat factor fisik laboratorium menentukan banyaknya bakteri yang tumbuh dari segi: temperature ruangan, kelembaban, kadar ion hydrogen, tegangan muka, tekanan hidrostatiknya. Dalam pengamatan bakteri udara 10 menit laboratorium pertumbuhan bakteri udara menyebar dimedia agar secara merata, bakteri (berwarna: putih,cream dan kuning) dan jamur berwarna hitam,
Mahardika Marta A.

pertumbuhan bakteri juga banyak. Dalam waktu 10 menit, dapat dilihat bahwa bakteri akan mebentuk kolniny semakin banyak dan lebih banyak lagi.

I. Kesimpulan

1. Mahasiswa mampu melakukan berbagai teknik isolasi bakteri : Metode Goresan, Metode Taburan, Metode Usap an Bakteri Udara. 2. Mahasiswa mampu melakukan teknik aseptisitasi, penggunaan alat mikrobiologi, dan teknik sterilisasi alat. 3. Metode Goresan Searah Bakteri tumbuh disepanjang goresan dan bakteri (berwarna: cream) Metode Goresan zigzag Bakteri tumbuh disepanjang goresan zigzag dan bakteri (berwarna: putih susu) Metode Taburan Bakteri tumbuh secara merat dimedia agar dan bakteri berkoloni (berwarna: cream dan putih) Metode Usap Kuku (menyebar diseluruh medi agar dan bakteri berwarna cream/normal) ; Rambut sudah dicuci (menyebar diseluruh media dan bakteri berwarna cream/normal) ; Rambut belum dicuci (membentuk koloni lingkaran dan berserabut) Bakteri Udara Kelas (bakteri berwarna orange,cream,dan hitam serta tumbuh jamur berserabut) ; Kantin (koloni bakteri bermacam jenis warna kuning, orange, merah, hitam, dan cream) dan jamur berbentuk lingkaran berserabut ; Mushola (Bakteri berwarna kuning dan putih kecoklatan) dan berserabut ; Auditorium (bakteri berwarna kuning dan putih susu) ; Laboratorium (bakteri berwarna putih,cream,kuning, dan hitam). 4. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme :
Mahardika Marta A.

a. Pengaruh temperature b. Kelembaban dan Pengaruh Kebasahan serta kekeringan c. Kadar ion hydrogen ( pH ) d. Tegangan muka e. Tekanan hidrostatik f. Pengaruh Sinar
5. Kontrol berfungsi untuk mengkontrol apakah media yang kita gunakan steril atau

tidak. Adanya pertumbuhan bakteri dimedia agar kontrol disebabkan karena teknik aseptis yang tidak benar dan alat/media belum steril secara keseluruhannya.

Mahardika Marta A.

Daftar Pustaka

http://www.google.co.id/#hl=id&output=search&sclient=psyab&q=teknik+isolasi+bakteri&oq=teknik+isolasi+bakteri&gs_l=hp.3...515267.748421.1. 749069.22.16.0.1.1.0.1704.1704.81.1.0...0.0...1c.1.tKT8Ag4Lm6U&psj=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&fp=ca8234a171cf 3f4c&bpcl=35277026&biw=1366&bih=633

http://www.scribd.com/doc/53727784/TEKNIK-ISOLASI-BAKTERI

Mahardika Marta A.

Yogyakarta , 25 Oktober 2012 Dosen Pembimbing Mahasiswa Praktikan

Dra. Noorti Fauzah , M.Kes

Mahardika Marta Adityanti NIM. P07131111024

Mahardika Marta A.

Anda mungkin juga menyukai